Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STUDI PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI TERHADAP JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN PASAR GEDE KOTA SURAKARTA Studyamadyakomunika Linta; Amirotul MH Mahmudah; Agus Sumarsono
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.076 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36968

Abstract

Jalur pedestrian merupakan sarana penting bagi masyarakat untuk melakukan kegiatannya dimana jalur pedestrian hendaknya dirancang juga dengan mempertimbangkan karakteristik pejalan kaki agar dapat melakukan perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar. Persepsi pejalan kaki terhadap fungsi dan kenyamanan jalur pedestrian sangat mempengaruhi preferensi kenyamanan jalur pedestrian. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu kawasan perdagangan dan pertokoan Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis persepsi pejalan kaki terhadap fungsi jalur pedestrian kawasan Pasar Gede Surakarta, mengetahui persepsi pejalan kaki terhadap kenyamanan kondisi jalur dan fasilitas penunjang yang telah tersedia saat ini di jalur pedestrian kawasan Pasar Gede Surakarta dan menganalisis preferensi pejalan kaki terhadap fungsi jalur pedestrian kawasan Pasar Gede Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan menggunakan data primer berupa dokumentasi dan kuesioner. Kemudian hasil persepsi dan preferensi pejalan kaki terhadap jalur pedestrian didapatkan dari interval kelas persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pejalan kaki terhadap fungsi jalur pedestrian kawasan Pasar Gede Kota Surakarta selain sebagai jalur khusus pejalan kaki, juga sebagai ruang keindahan kota, ruang menunggu kendaraan, ruang untuk bersosialisasi dan ruang untuk berteduh. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif persentase menyatakan bahwa kondisi jalur pedestrian dan fasilitas yang tersedia pada sisi Barat dan sisi Utara Cukup Nyaman sedangkan jalur pedestrian sisi Timur dan sisi Selatan Tidak Nyaman. Sedangkan preferensi pejalan kaki hanya menginginkan jalur pedestrian tersebut digunakan sebagai jalur khusus untuk berjalan kaki saja. Mereka sama sekali tidak menginginkan jalur pedestrian tersebut digunakan sebagai tempat PKL maupun parkir kendaraan.
STUDI GELOMBANG KEJUT PADA PERSIMPANGAN JALAN DAN JALAN REL DENGAN MENGGUNAKAN EMP ATAS DASAR ANALISA HEADWAY (STUDI KASUS PERLINTASAN KERETA PURWOSARI JL. SLAMET RIYADI SURAKARTA) Agus Sumarsono; Amirotul MH Mahmudah; Ika Noviyanti
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.036 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36905

Abstract

Pertemuan antara jalan dengan jalan rel menyebabkan terjadinya antrian dan tundaan. Penelitian ini berlokasi di persilangan KA Purwosari Jl. Slamet Riyadi Surakarta pada lajur luar arah arus lalu lintas dari barat ke timur. Akibat adanya persilangan ini menyebabkan arus lalu lintas menjadi terganggu dan juga terbentuknya gelombang kejut (Shock Wave). Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai emp dengan metode rasio headway dan menganalisis gelombang kejut berdasarkan nilai emp kendaraan yang didapatkan dari metode rasio headway . Penelitian ini dilakukan pada hari rabu dengan periode pengambilan data pagi (jam 06.00-09.00), siang (jam 11.00-13.30) dan sore (jam15.30-18.00). Perhitungan berdasarkan model linier Greenshields. Berdasarkan analisis didapatkan nilai emp untuk sepeda motor (MC) 0,42 sementara untuk kendaraan besar (HV) 1,34. Pada perhitungan diperoleh nilai selombang kejut terbesar ?ab=4,745 km/jam, ?cb= 10,641 km/jam, dan ?ac=6,977 km/jam dengan tundaan Q= 0.264 km dan waktu penormalan T= 3,76 menit untuk lajur luar. Sedangkan perhitungan untuk lajur dalam diperoleh ?ab=2,732 km/jam, ?cb= 12,201 km/jam, dan ?ac=11,771 km/jam dengan tundaan Q= 0.274 km dan waktu penormalan T= 2,74 menit untuk lajur dalam.
STUDI AKURASI UNTUK MENGESTIMASI WAKTU PERJALANAN BERBASIS KECEPATAN SESAAT DENGAN LINEAR DAN TIME SLICE MODEL (LOKASI STUDI : RING ROAD UTARA SURAKARTA) Risma Indah Purnama; Amirotul MH Mahmudah; Agus Sumarsono
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36936

Abstract

Informasi mengenai waktu perjalanan menjadi pertimbangan para pengguna jalan untuk menentukan rute perjalanan yang paling efektif. Selain menciptakan rute perjalanan yang efektif, dapat juga mengoptimalkan alokasi waktu dan biaya perjalanan. Mempertimbangkan pentingnya informasi waktu perjalanan, maka dibutuhkan estimasi waktu perjalanan dengan tingkat kesalahan yang rendah, sehingga dapat digunakan untuk memberikan tingkat informasi waktu perjalanan kepada pengguna jalan. Data yang digunakan dalam penelitian yaitu arus kendaraan yang berada di jalan Ring Road Utara Surakarta dan kecepatan sesaat setiap kendaraan. Kendaraan yang di teliti adalah kendaraan ringan, kendaraan berat, dan sepeda motor. Model estimasi waktu perjalanan yang digunakan adalah Linear dan Time Slice Model. Hasil dari model estimasi waktu perjalanan dengan Linear dan Time Slice Model dianalisis tingkat kesalahan terhadap waktu perjalanan aktual, dengan menggunakan Root Mean Square Error (RMSE), Mean Absolute Error (MAE), dan Mean Absolute Relative Error (MARE) yang mana akan diketahui model mana yang lebih baik diterapkan pada jalan Ring Road Utara Surakarta. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa estimasi waktu perjalanan yang menggunakan data kecepatan sesaat yang diperoleh dengan cara manual dan speed gun, Linear Model memiliki estimasi kesalahan yang lebih rendah dari Time Slice Model. Walaupun demikian, perbedaan estimasi kesalahan antara Linear dan Time Slice Model tidak terlalu jauh.
POTENSI RIDESHARING DAN ANTAR JEMPUT PEGAWAI BALAIKOTA SURAKARTA SEBAGAI IMPLEMENTASI GREEN TRANSPORTATION BR Revandy Baskara Jati; Dewi Handayani; Amirotul MH Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v6i2.36570

Abstract

Kota Surakarta telah menandatangani piagam “Komitmen Kota Hijau” pada tanggal 7 November 2011. Namun pada hingga tahun 2017 konsep green transportation sebagai bagian dari Komitmen Kota Hijau belum sepenuhnya dijalankan, dilihat dari masih banyaknya kendaraan pribadi yang digunakan untuk kebutuhan sehari – hari. Ridesharing dan fasilitas antar jemput pegawai merupakan salah satu solusi alternatif pendukung kebijakan green transportation. Oleh karena itu, Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk  mengetahui karateristik pengguna kendaraan pribadi di fasilitas parkir Balaikota serta mendapatkan besar potensi pegawai yang bersedia melakukan ridesharing atau antar jemput.Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuisioner kepada pegawai Balaikota Surakarta pengguna sepeda motor dan pengguna mobil di beberapa dinas yang berkantor di kompleks Balaikota Surakarta. Formulir survei dikelompokkan menjadi 2 bentuk formulir, yaitu formulir 1 berisi data karakteristik responden dan formulir 2 berisi tanggapan responden terhadap ridesharing dan antar jemput pegawai. Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisa dengan metode analisis deskriptif.Pegawai yang bersedia menggunakan ridesharing adalah sebesar 55,32% untuk mobil dan 31,68% untuk motor. Dengan begitu maka terdapat potensi pengurangan penggunaan fasilitas parkir mobil dan motor di kompleks Balaikota Surakarta maksimal sebesar 25,53% untuk mobil dan 14,29% untuk motor. Pegawai yang bersedia menggunakan fasilitas antar jemput sebesar 46,81% untuk pengguna mobil dan 39,75% untuk pengguna motor. Dengan begitu terdapat potensi lanjutan berupa pengurangan penggunaan mobil oleh pegawai Balaikota Surakarta maksimal sebesar 46,81% dan motor sebesar 39,75%.
KAJIAN VARIABEL PEMILIHAN RUTE BERDASARKAN PENGGUNA JALAN DENGAN TEKNIK STATED PREFERENCE (Studi Kasus Ruas Jalan Ring Road Utara Kota Surakarta) Jessy Tidar Haryamurti; Amirotul MH Mahmudah; Dewi Handayani
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36927

Abstract

Variabel pengguna jalan dalam memilih rute merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan didalam pengembangan sistem jaringan jalan. Dalam menentukan rute setiap pengguna jalan selalu memiliki berbagai alasan dalam memilih rute terbaiknya. Alasan tersebut yang menjadi dasar pertimbangan dalam memilih rute. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variabel - variabel yang mempengaruhi pengguna jalan dalam memilih rute dan mengukur persepsi individu dalam memilih rute. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap pengguna jalan dan penyusunan formulir wawancara menggunakan teknik stated preference. Analisis utilitas dilakukan dengan regresi linier berganda dengan pemilihan rute sebagai variabel terikat dan waktu perjalanan, keramaian jalan, kenyamanan jalan, persepsi tepi jalan, adanya informasi waktu perjalanan sebagai variabel bebas. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0. Besarnya masing - masing variabel pemilihan rute dapat dilihat pada persamaan berikut : Urr = 1,882 - 0,028 TT + 0,092 RC + 0,106 CR + 0,085 RP + 0,037 TI. Dimana Urr adalah utilitas ring road, TT adalah waktu perjalanan, RC adalah kenyamanan jalan, CR adalah keramaian jalan, RP adalah persepsi tepi jalan, dan TI adalah informasi waktu perjalanan. Hasil analisis dari utilitas untuk semua jenis kendaraan dan semua variabel yang telah dihitung diketahui bahwa variabel yang mempengaruhi pengguna jalan dalam memilih rute adalah : 1) Keramaian jalan, 2) Kenyamanan jalan, 3) Persepsi tepi jalan, 4) Keberadaan informasi waktu perjalanan, 5) Waktu perjalanan.
STUDI GELOMBANG KEJUT PADA SIMPANG BERSINYAL DENGAN MENGGUNAKAN EMP ATAS DASAR ANALISIS HEADWAY (Studi Kasus Pada Simpang Bersinyal Jalan Raya Wonogiri-Sukoharjo – Jalan Gedongan – Jalan Ciu Karangwuni) Burhan Ghifari YS; Agus Sumarsono; Amirotul MH Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.432 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i1.36531

Abstract

Simpang bersinyal Jalan Raya Wonogiri-Sukoharj – Jalan Ciu Karangwuni – Jalan Gedongan merupakan salah satu simpang bersinyal 3 fase yang ada di Kabupaten Sukoharjo yang sering mengalami kemacetan pada jam sibuk, khususnya pada pendekat simpang Jalan Raya Wonogiri-Sukoharjo Selatan. Untuk itu dilakukan studi gelombang kejut di pendekat simpang Jalan Raya Wonogiri-Sukoharjo Selatan menggunakan nilai EMP dengan dasar analisis headway. Penelitian dilakukan pada hari Kamis, 18 Oktober 2018 pada jam puncak pagi jam 05.30-08.00 WIB. Analisis Headway  menghasilkan nilai EMP MC= 0,45 dan HV= 1,29 yang selanjutnya nilai tersebut digunakan untuk merubah jumlah kendaraan menjadi satuan mobil penumpang (smp).  Langkah selanjutnya adalah mencari hubungan matematis antara arus, kecepatan dan kepadatan menggunakan model greenshield, yang menghasilkan kecepatan arus bebas (Sff), kepadatan saat macet (Dj), dan Jumlah kendaraan maksimal (Vm). Hasil-hasil tersebut digunakan untuk menghitung nilai gelombang kejut dengan nilai tertinggi yang terjadi pada pendekat simpang Jl. Raya Wonogiri-Sukoharjo Selatan Lajur Luar dengan nilai ωab= -1,42  km/jam, ωcb= -13,75 km/jam, ωac= 12,15 km/jam. Nilai gelombang kejut tersebut digunakan untuk menghitung waktu penormalan dan panjang antrian pada masing-masing pendekat simpang.
STUDI ON-STREET PARKING DI RUAS JALAN YOS SUDARSO (NONONGAN) KOTA SURAKARTA Bogya Kalvindoro; Budi Yulianto; Amirotul MH Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.991 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i3.36563

Abstract

Kota Surakarta memiliki banyak jalan yang menghubungkan tiap wilayah. Jalan Yos Sudarso merupakan jalan yang relatif sibuk, karena terletak di kawasan Central Business District (CBD). Pada kawasan perdagangan di setiap kota permasalahan yang muncul adalah kemacetan. Kendaraan memerlukan waktu untuk berhenti sementara ataupun terkadang cukup lama sehingga area parkir dikawasan perdagangan sangatlah penting dan harus ada dalam kapasitas yang layak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik parkir on street di Jalan Yos Sudarso dan kepatuhan pengemudi angkutan barang terhadap rambu parkir yang ada. Dari analisis didapat beberapa data yaitu volume, akumulasi, durasi, kapasitas statis, kapasitas dinamis, indeks parkir, pergantian parkir, indeks aktifitas parkir, dan tingkat pelayanan (V/C ratio).  Hasil analisis menunjukkan bahwa di lokasi tersebut memiliki beberapa masalah parkir berupa penumpukan parkir pada beberapa lokasi tertentu yang disebabkan oleh kurang menyebarnya kendaraan yang parkir. Indeks parkir di Jalan Yos Sudarso sisi barat untuk kendaraan roda dua dari 15 segmen terdapat tiga segmen yang memiliki indeks parkir >1, sedangkan Jalan Yos Sudarso sisi timur untuk kendaraan roda dua terdapat empat segmen yang memiliki indeks parkir >1. Untuk kendaraan roda empat tidak ada indeks parkir yang >1 diseluruh segmen baik sisi barat maupun sisi timur. Kepatuhan pengemudi kendaraan angkutan barang terhadap rambu parkir di Jalan Yos Sudarso relatif baik, hal ini diketahui dari jumlah kendaraan yang parkir secara ilegal (parkir diluar marka) hanya sedikit yaitu 6,67% dari total angkutan barang yang parkir.
ANALISIS KARAKTERISTIK ON STREET PARKING DI RUAS JALAN BRIGJEND SLAMET RIYADI (SIMPANG EMPAT GLADAG – SIMPANG EMPAT PASAR PON) KOTA SURAKARTA David Yudo Anggoro; Budi Yulianto; Amirotul MH Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v6i2.36574

Abstract

Meningkatnya pertumbuhan kendaraan pribadi menimbulkan berbagai masalah pada lalu lintas perkotaan, khususnya pada Jalan Brigjend Slamet Riyadi (Simpang Empat Gladag – Simpang Empat Pasar Pon) yang merupakan kawasan Central Business District (CBD) di Kota Surakarta. Upaya manajemen rekayasa lalu lintas untuk mengurangi permasalahan lalu lintas yaitu dengan penerapan sistem contra flow. Sistem contra flow direncanakan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Surakarta dari Gladag sampai Gendengan (Suharno, 2016). Namun kendaraan yang bisa contra flow di jalan utama tersebut hanya bus Batik Solo Trans (BST). Dengan demikian, maka masyarakat yang berasal dari wilayah timur tidak perlu lagi kesulitan saat naik BST yang melawan arus untuk menjangkau daerah barat menggunakan kendaraan umum. Untuk merealisasikan sistem contra flow, maka perlu dilakukan analisis karakteristik on street parking di ruas Jalan Brigjend Slamet Riyadi bagian utara jalan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi parkir dan permasalahan yang ada, sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan manajemen parkir. Karakteristik on street parking berupa volume, akumulasi, durasi, kapasitas statis,  indeks parkir, turn over, kapasitas dinamis, indeks aktifitas parkir (IAP), dan V/C ratio. Berdasarkan hasil analisis karakteristik on street parking, kondisi pelayanan parkir saat ini masih belum optimal. Hal ini dapat diketahui dari nilai indeks parkir dan V/C ratio > 1, durasi parkir > 2 jam, dan banyaknya ilegal parkir. Dengan penerapan contra flow, kondisi karakteristik parkir menurun. Hal ini disebabkan karena perubahan sudut parkir yang awalnya 38° menjadi 0°, sehingga ruang parkir berkurang. Solusi manajemen parkir dengan melakukan pembatasan durasi parkir maksimal 2 jam. Dengan asumsi pegawai dan pemilik toko akan beralih menggunakan angkutan umum BST ataupun sistem antar jemput.
Pemilihan Moda Angkutan Kereta Api Kalijaga Jurusan Solo-Semarang Herlyn Meylisa; Amirotul MH Mahmudah; Dewi Handayani
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.588 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36909

Abstract

Mobilitas masyarakat Surakarta dan sekitarnya semakin meningkat, demikian pula mobilitas masyarakat dengan tujuan Semarang. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas masyarakat, tingkat ekonomi, serta semakin tersedianya sarana dan prasarana transportasi. Sarana transportasi semakin beragam dengan frekuensi dan biaya yang kompetitif. Angkutan umum yang dapat digunakan dari Solo ke Semarang antara lain kereta api, bus, dan travel. Moda Bus dan Kereta Api memiliki harga tarif yang terjangkau, namun frekuensi pelayanan moda kereta api hanya satu kali dalam satu hari sedangkan bus sebanyak empat puluh delapan kali per hari. Agar moda Kereta Api dapat bersaing dengan perusahaan angkutan umum lain seperti Bus, kualitas pelayanan harus ditingkatkan agar pangsa pasar dapat ditingkatkan. Sehingga diperlukan penelitian terkait pemilihan moda Kereta Api terhadap Bus dengan metode stated preference. Penelitian ini menggunakan atribut pengaruh berupa tarif perjalanan, waktu perjalanan, dan frekuensi pelayanan. Data yang digunakan adalah data primer berupa kuisioner dengan metode stated preference yaitu dengan menyediakan 27 skenario.Pemodelan dilakukan menggunakan model regresi dengan binomial logit. Model pemilihan moda yang didapat adalah UKa-Bus = 0,3850 - 0.007 (Cka-Cbus) - 0.035 (Tka-Tb) + 0,002 (Fka-Fb)dengan C merupakan variabel tarif, T adalah variabel waktu perjalanan, dan F adalah variabel frekuensi pelayanan. Hasil analisis yang didapatkan bahwa waktu perjalanan mempunyai pengaruh paling besar dibanding atribut lainnya. Pada pengujian tarif menunjukkan bahwa probabilitas pemilihan Kereta Api semakin meningkat ketika Tka semakin kecil dan Fka semakin tinggi. Pada pengujian waktu perjalanan menunjukkan bahwa probabilitas pemilihan Kereta Api semakin meningkat ketika Cka semakin kecil dan Fka semakin tinggi. Pada pengujian frekuensi pelayanan menunjukkan bahwa probabilitas pemilihan Kereta Api semakin meningkat ketika Fka semakin tinggi dan Tka semakin rendah. Dari uji sensitivitas diketahui bahwa orang-orang mulai beralih ke moda Kereta Api pada kondisi waktu perjalanan 143 menit dengan tarif sebesar Rp.10.000. Orang-orang juga mulai beralih ke moda Kereta Api ketika tarif Kereta Api sama dengan Bus yaitu Rp.25.000 dengan waktu perjalan 140 menit.