Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EVALUASI ANALISIS TEGANGAN GESER PADA DAERAH HULU DAN HILIR SUDETAN WONOSARI SUNGAI BENGAWAN SOLO Cahyono Ikhsan; Koosdaryani Koosdaryani; Wildan Yoga Pratama
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.329 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36857

Abstract

Sungai bengawan solo merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia yang setiap tahunnya meluap akibat pendangkalan oleh sedimentasi. Salah satu cara untuk prediksi sedimentasi di Sungai bengawan Solo adalah dengan melakukan analisis pengaruh tegangan geser terhadap sedimen. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tegangan geser pada cross section atau potongan melintang bagian hulu dan hilir Sudetan Wonosari. Untuk mendapatkan dan menghitung tegangan geser dilakukan pengambilan data di lapangan serta dilakukan analisis saringan di laboratorium, kemudian dibantu dengan menggunakan program HEC-RAS 4.0 untuk mencari tinggi muka air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan geser kritis < tegangan geser dasar maka pada seluruh titik cross section di hulu butiran sedimen mengalami "pergerakan". Sedangkan pada daerah hilir hanya pada cross section P. 468 saja butiran sedimen bergerak pada seluruh titiknya. untuk cross section P. 470 dan P. 479 butiran sedimen mengalami pergerakan pada titik C, D dan E. Semakin dalam kedalaman suatu titik di suatu cross section maka tegangan gesernya pun akan semakin tinggi dan menimbulkan degradasi paling besar.
Analisis Tegangan Geser pada Sudetan Wonosari Sungai Bengawan Solo Fariza Rubawi Achmad; Cahyono Ikhsan; Suyanto Suyanto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.519 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36970

Abstract

Penelitian ini merupakan analisis tegangan geser yang terjadi pada sudetan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa tengah. Untuk mendapatkan dan menghitung tegaangan geser sudetan Wonosari, dilakukan pengambilan data secara langsung di lapangan untuk dilakukan pengolahan data di laboratorium. Untuk membantu perhitungan digunakan aplikasi HEC-RAS. Sudetan Wonosari Kabupaten Klaten, Jawa tengah di bentuk karena sungai lama yang terlalu ekstrim karakteristik sungainya. Dengan keadaan sudetan di lapangan, dalam proses pengambilan sampel sedimen di tetapkan menjadi 6 titik pengambilan sampel. Sampel yang telah terambil di uji saringan. Dalam analisis tegangan geser di dapatkan tegangan geser maksimum sebesar 0,277 N/m2 dan terjadi pada titik P 440, sedangkan tegangan geser rata-rata yang ada pada sudetan sebesar 0,2 0,277 N/m2. Keadaan sedimen tersebut tidak mengalami pergerakkan, karena nilai tegangan geser (
PENGARUH SEDIMEN TERHADAP UMUR LAYANAN PADA TAMPUNGAN MATI (DEAD STORAGE) WADUK KRISAK DI WONOGIRI DENGAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSSES EQUATION) Fakhrizal Arifandi; Cahyono Ikhsan
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.989 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38482

Abstract

Salah satu masalah dalam pengelolaan waduk adalah sedimentasi. Sedimen diakibatkan dari erosi, angkutan sedimen bertambah maka sedimen akan mengendap di dalam waduk dan kapasitas tampungan mati waduk akan berkurang. Kemudian umur waduk tersebut akan mengalami percepatan pengurangan layanannya. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo merupakan salah satu DAS di Indonesia yang segera memerlukan penanganan (Joko Sutrisno, 2011). Kondisi daerah aliran sungainya Bengawan Solo sudah memprihatinkan, terutama besarnya laju erosi yang cukup tinggi serta produktivitas lahan yang dinilai semakin menurun. SUB-DAS Jlantah yang berlokasi di muara Sungai Krisak berada di dekat tempat pengambilan air Waduk Krisak, dinilai menyumbang sedimentasi terbesar yang akan sangat mengganggu operasional waduk. Selain menyebabkan sedimentasi, erosi juga akan menyebabkan berkurangnya ketebalan tanah dan berkurangnya tingkat kesuburan tanah di wilayah hulu. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh sedimen terhadap umur waduk pada tampungan mati menggunakan metode USLE. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan secara garis besar dibagi menjadi 3 tahapan pelaksanaan sebagai berikut : pengumpulan data, analisa data, kesimpulan dan saran. Data yang digunakan berupa data curah hujan jangka waktu 10 tahun antara tahun 2009 sampai 2018. Peta yang digunakan adalah Peta Tanah, Peta Topografi dan Peta Tata Guna Lahan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur serta menggunakan data yang dimiliki Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Surakarta, Balai Besar Wilayah Sungai Begawan Solo dan Jasa Tirta Wonogiri. Hasil analisis berdasarkan prediksi erosi USLE diperoleh 2.437.833,4990 ton/tahun dengan volume yang masuk pada tampungan sedimen Waduk Krisak yaitu 816.147,8068 m3/tahun dengan umur layanan 4,6 tahun.
ANALISIS UKURAN BUTIRAN SEDIMEN PADA DAERAH HULU DAN HILIR SUDETAN WONOSARI SUNGAI BENGAWAN SOLO Pury Mregawati; Cahyono Ikhsan; Koosdaryani Koosdaryani
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36930

Abstract

Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin. Pada saat pe- ngikisan terjadi, air membawa batuan mengalir ke sungai, danau, dan akhirnya sampai di laut. Pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang atau habis, batuan diendapkan di daerah aliran air, karena itu pengendapan ini bisa terjadi di sungai, danau, dan di laut. Analisis distribusi ukuran butiran sedimen senantiasa berkaitan dengan angkutan sedimen yang terjadi dan dibutuhkan dalam perencanaan bangunan air. Diantara beberapa sifat butiran sedimen, ukuran butiran sedimen merupakan salah satu sifat yang penting dan banyak digunakan dalam bidang teknik sedimen. Ukuran butiran sangat mempengaruhi mudah tidaknya serta banyak sedikitnya sedimen yang ditranspor. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui distribusi ukuran butiran sampel sedimen untuk mencari D50 yang selanjutnya bisa digunakan untuk menentukan besarnya angkutan sedimen yang terjadi pada daerah hulu dan hilir Sudetan Wonosari. Analisis saringan menunjukan rata-rata sampel sedimen dari daerah hulu sudetan mempunyai D50 sebesar 0,276 mm sedangkan daerah hilir 0,446 mm. Perhitungan angkutan sedimen menggunakan metode Ackers-White menunjukkan angkutan sedimen pada daerah hulu sudetan Wonosari sebesar 118,831 kg/tahun, dan pada daerah hilir sudetan Wonosari sebesar 91,476 kg/tahun.
ANALISIS BACKWATER DI SEKITAR PERTEMUAN KALI ANYAR SURAKARTA DENGAN SUNGAI BENGAWAN SOLO Cahyono Ikhsan; Setiono Setiono; Lanaria Pangestu
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36853

Abstract

Kali Anyar merupakan anak sungai yang bermuara ke Sungai Bengawan Solo, mengakibatkan jika ketinggian muka air sungai utama lebih tinggi dari anak sungai makan akan terjadi pembendungan terhadap saluran anak sungai. Kondisi ni megakibatkan aliran anak sungai kembali ke hulu atau disebut backwater.Penelitian ini dilakukan di sekitar pertemuan Kali Anyar dengan Sungai Bengawan Solo. Hasil analisis Backwater menggunakan Software Hec-Ras. Kemudian Dalam pembuatan peta, digunakan data OSM seluruh Indonesia, yang di clip menjadi peta wilayah Kali Anyar dan Sungai Bengawan Solo menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Nilai Area banjir dari hasil Hec-Ras diplotkan ke dalam peta SHP (Shapefile) menghasilkan peta area banjir akibat backwater.Hasil dari penelitan ini adalah sebuah peta dalam program SIG yang menunjukkan daerah terdampak banjir akibat backwater di sekitar pertemuan Kali Anyar Surakarta dengan Sungai Bengawan Solo.
Evaluasi Ketinggian Bendungan Plumbon Kabupaten Wonogiri terhadap Debit Desain Tahun 2024 Aditya Eka Setiawan; Agus Hari Wahyudi; Cahyono Ikhsan
Konstruksi: Publikasi Ilmu Teknik, Perencanaan Tata Ruang dan Teknik Sipil Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober: Konstruksi: Publikasi Ilmu Teknik, Perencanaan Tata Ruang dan Teknik S
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/konstruksi.v2i4.555

Abstract

Indonesia has many dams that have been established since the Dutch Colonial era, including the Plumbon Dam located in Wonogiri Regency. During this time, many changes have occurred, including changes in flood discharge. The impact of climate change and land use change around the watershed has led to an increase in the frequency of extreme rainfall, which contributes to an increase in flood discharge. This study aims to evaluate the height of Plumbon Dam, assessing its safety against the new planned flood discharge. A 1000-year return period discharge and PMF analysis of Plumbon Dam was conducted for the year 2024. The calculation of rainfall R1000 and PMP using the Isohyet method, with the calculation of synthetic unit hygrograph using the HSS Nakayasu method. The calculation results obtained flood discharge Q1000 value of 73,33 m3/s and QPMF obtained at 107,75 m3/s. The required dam crest elevation was obtained, for Q1000 discharge + 227,43 m and QPMF + 226,96 m. The results of calculations using the 2024 design flood discharge are stated to experience overtopping of the 1000-year return period discharge because the flood water level exceeds the existing dam crest height of + 227 m and is safe against QPMF discharge.
Evaluasi Efektivitas Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Surakarta Rizky Nugraha Ramadhan; Budi Utomo; Solichin Solichin; Cahyono Ikhsan; Koosdaryani Soeryodarundio
Ocean Engineering : Jurnal Ilmu Teknik dan Teknologi Maritim Vol. 3 No. 3 (2024): September: Jurnal Ilmu Teknik dan Teknologi Maritim
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/ocean.v3i3.2421

Abstract

Household sewage treatment in Surakarta City depends on the performance of the available domestic wastewater treatment plants (IPAL), including Pucangsawit IPAL, Semanggi IPAL, Mojosongo IPAL, and UNS IPAL. Each of these IPAL’s serves a specific area, such as the UNS IPAL which serves the UNS area and its surroundings, the Mojosongo IPAL which is in charge of the North Area of Surakarta, the Semanggi IPAL which takes care of the South Area of Surakarta, and the Pucangsawit IPAL which serves the Central Area of Surakarta City. This research aimed at the effectiveness of the performance and development plan of each IPAL in the next 20 years. This research used descriptive qualitative and quantitative analysis methods. Qualitative descriptive analysis was conducted by observing the existing condition of IPAL Komunal in the research location. Quantitative descriptive analysis in this study was carried out by testing samples at the inlet, aeration, and outlet points of the IPAL. Based on the quality standards of the Minister of Environment and Forestry Regulation number P 68 of 2016, each IPAL. UNS IPAL is 47.27% for BOD, 73.81% for COD, 76.36% for TSS. Mojosongo IPAL is 88.71% for BOD, 76.50% for COD, 78.57% for TSS. Pucangsawit IPAL was 91.88% for BOD, 83.20% for COD, 74.82% for TSS. Semanggi IPAL is 20.45% for BOD, 69.95% for COD, 69.05% for TSS. Alternative development at the IPAL that can be done to prepare for the next 20 years is to increase the volume in the initial settling basin, aerobic biofilter basin, and also the final settling basin.