Ricki Octiza
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Kemokin dalam Patogenesis Rinitis Alergi Effy Huriyati; Bestari J Budiman; Ricki Octiza
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.101

Abstract

AbstrakLatar belakang: Rinitis alergi merupakan penyakit dengan insiden yang cukup tinggi diseluruh dunia dengan prevalensi yang semakin meningkat setiap tahun. Patogenesis rinitis alergi melibatkan reaksi imun yang cukup komplek. Tujuan: Mengetahui peranan kemotaktik sitokin (Kemokin) dalam patogenesis rinitis alergi. Tinjauan pustaka: Kemokin sebagai kemotaktik sitokin berperan dalam semua tahap reaksi alergi. CC kemokin merupakan subfamili kemokin yang berperan dalam reaksi alergi. Kemokin bekerja pada permukaan sel-sel inflamasi berikatan dengan reseptor. CCR3 merupakan reseptor dengan kadar tertinggi yang ditemukan pada permukaan eosinofil dan eotaxin sebagai ligand yang spesifik bagi CCR3. Kesimpulan: Eotaxin dan reseptor CCR3 adalah faktor yang paling menonjol dalam patogenesis rinitis alergi yang melibatkan eosinophilKata kunci: Reaksi alergi, Th2, CC Kemokin, eosinofil, CCR3 AbstractBackground: Allergic rhinitis such a disease with high incidence among the world and its prevalence appears to be increasing every year. The pathogenesis of allergic rhinitis commit complex imunological reaction. Purpose: To know the role of chemotactic cytokine (chemokine) in pathogenesis of allergic rhinitis. Literature review: Chemokine as a chemotactics cytokine participate to all allergic reaction stage. CC chemokines were subfamilial chemokines which have role in allergic reaction. They working by binding with receptor on the surface of inflamatory cells. CCR3 is the receptor with the highes level could be found on eosinophil cell membran and eotaxin was the spesific ligand to itt. Conclusion: Eotaxin and CCR3 are the major factor in pathogenesis of allergic rhinitis which is involve eosinophil.Keywords: Allergic reaction, Th2, CC Chemokines, eosinophil, CCR3
Capillary Haemangioma of Nasal Septum Bestari J Budiman; Ricki Octiza
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i1.32

Abstract

AbstrakCapillary haemangioma is a benign, rapidly growing lesion of the skin and mucous membranes. It may rarely present as a mass of considerable size and thus entirely fill the nasal cavity. Its etiology remains obscure. Capillary haemangioma usually involves the gingiva, lips, tongue, and buccal mucosa. However, the nasal cavity is a rare location for this lesion. The most common symptoms are unilateral epistaxis and nasal obstruction. The treatment of choice is surgery to remove the tumour even for large lesion. A case of capillary haemangioma at anterior nasal septal in 6 years old girl had been treated with extirpation.Kata kunci: Capillary haemangioma, nasal septum, epistaxis, diagnosis, treatmentAbstractHaemangioma kapiler merupakan suatu lesi jinak pada kulit dan mukosa dengan pertumbuhan yang cepat. Meskipun jarang berukuran besar, namun dapat memenuhi seluruh kavum nasi. Etiologinya sampai sekarang masih belum jelas. Haemangioma kapiler sering terdapat pada ginggiva, bibir, lidah dan mukosa bukal. Kavum nasi merupakan lokasi yang jarang terdapatnya haemangioma kapiler. Gejala yang paling sering adalah unilateral epistaksis dan sumbatan hidung. Pembedahan untuk mengangkat tumor ini merupakan terapi pilihan meskipun berukuran besar. Suatu kasus haemangioma kapiler septum anterior pada anak perempuan berumur 6 tahun telah dilakukan ekstirpasi sebagai terapi.Keywords: Haemangioma kapiler, septum nasi, epistaksis, diagnosis, penatalaksanaan