Husnul Bahri
IAIN Bengkulu

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KONSEPTUAL KARAKTER PENDIDIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Husnul Bahri
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.898 KB) | DOI: 10.29300/alfitrah.v2i1.1512

Abstract

Pendidik atau guru pada lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) mempunyai peran yang sangat penting dalam menjalankan tugasnya pada proses pembelajaran, pendidikan dan pengasuhan, serta perlindungan terhadap anak didik usia dini.Hal tersebut akan menjadikan para pendidik atau guru pendidikan anak usia dini dituntut bekerja ekstra bila di peribandingkan dengan pendidik atau guru pada tingkatan sekolah dasar ataupun sekolah lanjutan lainnya. Para pendidika atau guru pendidikan anak usia dini ini harus menunjukkan sikap positif terhadap anak didiknya yang masih pada tataran usia dini. Karenanya menjadi suatu kewajiban untuk dapat memiliki karakter yang relevan dan dapat menopang tugasnya berinteraksi dengan baik terhadap anak didiknya sebagai peserta pembelajaran pada lembaga pendidikan anak usia dini, dapat beriteraksi dengan rekan sekerjanya, dengan mitra kerjanya yaitu orang tua anak didik serta masyarakat lingkungan sekitarnya sebagai pendukung proses pembelajaran.Sehingga diharapkan bahwa  pendidik atau guru pendidikan anak usia dini memiliki kualitas demi mencetak generasi pelaku kebangsaan yang memiliki kecerdasan baik secara kognitif, afektif, dan psikomotor. Kata Kunci : Konseptual, Karakter, Pendidikan
MEDIA PEMBELAJARAN KOSENTAQ DAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA DINI Mira Arianti; Husnul Bahri; Fatrima Santri Syafri
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/alfitrah.v3i2.3789

Abstract

Anak usia dini adalah anak yang di sebut masa keemasan karena di usia mereka daya pikir atau daya ingatnya masih sangat  tangkas. golden age atau masa kemasan,  dimana pada ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa tumbuh kembang yang cepat.pada masa perkembangan disetiap anak berbeda-beda karena setiap individu memiliki potensi perkembangannya masing-masing. Dari hasil, pengamatan peneliti memperoleh data informasi bahwa media pembelajaran yang digunakan guru masih kurang dimaksimalkan dengan baik. Guru cenderung mengajak bermain pada permainan yang itu-itu saja misalnya menyusun balok, sehingga membuat anak merasa cepat bosan. Selanjutnya kemampuan spiritual anak masih kurang, ini dibuktikan dengan hapalan huruf hijayiah dan doa sehari-hari.Tujuan penelitian ini, Mengetahui proses pembuatan Media Pembelajaran Kosentaq Untuk Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia 5 – 6 ’’dalam Belajar Ibadah kemudian mengetahui validitas produk  media pembelajaran kosentaq (kotak sentra imtaq) pada anak untuk pembelajaran sehari-hari,  Media pembelajaran kosentaq ini sudah valid dengan nilai rata-rata kevalidan berdasarkan tiga orang ahli 87% Artinya hal itu juga menunjukan bahwa media kosentaq dikatakan valid dan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik bagi siswa Kata Kunci : Media, Kosentaq.  AbstractEarly childhood is what is called the golden age because at their age their thinking or memory is still very agile. golden age or packaging period, where at this time almost all potential children experience a period of rapid growth and development. During the development period, each child is different because each individual has their own development potential. From the results, the researchers' observations obtained information data that the learning media used by the teacher were not maximized properly. The teacher tends to ask him to play the same game, for example arranging blocks, so that it makes children feel bored quickly. Furthermore, the spiritual abilities of children are still lacking, this is evidenced by memorizing hijayiah letters and daily prayers. The purpose of this research is to know the process of making Kosentaq Learning Media to Improve Spiritual Intelligence of Children aged 5 - 6 'in Learning Worship then knowing the validity of the kosentaq learning media product. (IMTAQ center box) in children for daily learning, this KOSENTAQ learning media is valid with an average value of validity based on three experts 87% This means that it also shows that the kosentaq media is said to be falid and makes learning fun and interesting for students. Keywords: Media, Kosentaq.
RELEVANSI DONGENG DENGAN PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI Eliya Nopita Sari; Husnul Bahri; Fatrima Santri Syafri
Al Fitrah: Journal Of Early Childhood Islamic Education Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.247 KB) | DOI: 10.29300/alfitrah.v2i2.2275

Abstract

Pembentukan karakter pada anak usia dini bukan hanya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga tanggung jawab orangtua dan masyarakat lainnya. Sangat penting memahami perkembangan karakter anak sejak usia dini. Usiadini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat menentukan perkembangan masa selanjutnya Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Relevansi dongeng dengan pembentukan karakter anak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Relevansi dongeng dengan pembentukan karakter anak usia dini.Dalam penelitian ini penulis menggunakan (library tesearch), yaitu; penelitian teks/naskah, penelitian materi bahasa dan sastra, dan penelitian-penelitian suatu korpus yang sumbernya dari bahan-bahan pustaka. Dalam menjawab masalah ini, peneliti mengumpulkan data dengan menyusun atau mengklarifikasi, dan menganalisanya, teknik pengumpulan data mengadakan studi penelaan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubunganya dengan masalah yang dipecahkan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dongeng merupakan metude yang sangat bagus untuk pembentukan karakter anak usia dini karena dangan dongeng anak akan lebih capat memahami pesan moral dan karakter apa yang ingin di sampaikan melalui dongeng tersebut . Oleh karena itu pembentukan karakter perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Ada puncara pengembangan karakter yaitu melalui pola pengasuhan dari lingkungan keluarga, sekolah, dan peran ligkungan masyarakat. Kata kunci: Relevansi, Dongeng, pembentukan karakter