Hamed Oemar
Department of Cardiology, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia/National Cardiac Center Harapan Kita, Jakarta.

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : ARKAVI [Arsip Kardivaskular Indonesia)

Korelasi Antara Skor Indeks Gerakan Dinding Jantung dengan Fraksi Ejeksi pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Widiantoro, Singgih; Oemar, Hamed
ARKAVI [Arsip Kardivaskular Indonesia) Vol 1 No 2 (2016): Arkavi: Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penyakit Jantung Koroner (PJK) disebabkan oleh plak aterosklerosis yang mengakibatkan penyempitan lumen arteri koroner, sehingga aliran darah ke miokard terganggu dan menimbulkan iskemia/infark miokard. Gangguan aliran ini akan menimbulkan gerakan yang abnormal pada masing-masing segmen yang terkena. Keadaan ini akan berdampak kepada kemampuan sistolik ventrikel kiri.  Penulisan menggunakan metode deskriptif. Waktu penulisan dilakukan pada bulan Juli 2016 dengan jumlah kasus sebanyak 36 subjek PJK yang sudah mengalami abnormalitas gerakan dinding jantung ventrikel kiri. Usia terbanyak PJK di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang adalah usia 51-60 tahun (42%) dengan rerata usia subjek 58,2 tahun. Jenis kelamin subjek laki-laki 23 orang sementara perempuan 13 orang. Rerata nilai EF keseluruhan adalah 34,58$, sedangkan untuk WMSI adalah 1,62. Hasil uji korelasi pada 18 subjek antara variabel WMSI dengan EF M-mode menunjukan (nilai p < 0,05) dan WMSI dengan EF Simpson (nilai p<0,0,5), sementara untuk variabel WMSI dengan usia diidapatkan (nilai p<0,05). Terdapat hubungan yang kuat antara WMSI yang semakin tinggin akan diikuti penurunanEF, dan tidak adanya hubungan antara WMSI dengan usia.  Kata Kunci: Penyakit Jantung Koroner (PJK), Fraksi Ejeksi (EF), Gerakan Dinding Ventrikel Kiri, Iskemik-Infark Miokard, Kardiografi 
Pemantauan Hemodinamik selama Tindakan Transcatheter Closure pada Pasien Patent Ductus Arteriosus Kusumawati, Eviana Nurul; Oemar, Hamed; Stujanna, Endin Nokik
ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia] Vol. 8 No. 01 (2025): Arsip Kardiovaskular Indonesia
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/arkavi.v8i01.12551

Abstract

Background: Patent Ductus Arteriosus (PDA) occurs when the blood vessels connecting the aorta and pulmonary artery do not close after birth. Transcatheter closure using a PDA occluder is a first-line treatment, but hemodynamic monitoring is essential as patients may experience sudden declines during the procedure. Methods: A case study involving a 2-year-old female patient with patent ductus arteriosus who underwent transcatheter closure at the Dr Cipto Mangunkusumo National Central Public Hospital (RSCM). Results: Hemodynamic changes were found in patients who were planned for transcatheter closure. Pre-operatively the patient's hemodynamics were stable, but during the action the hemodynamic monitoring decreased and the patient's ECG experienced a change in bradycardia rhythm. Because there is no flow in the pulmonary arteries and reduced blood supply to the lungs when a PDA Occluder will be developed. The technician immediately informed the doctor and team that there was a decrease in hemodynamics and EKG. Doctor gives epinephrine 0.02 mcg IV to patient. Hemodynamics stabilized, the procedure was continued and the PDA occluder was successfully installed. Conclusion: Despite stable pre-operative hemodynamics, hemodynamic monitoring during transcatheter closure in patients with patent ductus arteriosus is essential and should not be neglected.