Cecep Pardani
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK (PO) CURAH Cecep Pardani; Devi Sutriana
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 1, No 3 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.809 KB) | DOI: 10.25157/ma.v1i3.40

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Kelayakan finansial usaha pupuk organik curah pada Kelompok Tani Serang Kuning di Desa Salakaria Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis, (2) Jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan pada usaha pupuk organik curah Kelompok Tani Serang Kuning di Desa Salakaria Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada Kelompok Tani Serang Kuning yang berada di Desa Salakaria Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Penarikan sampel dilakukan secara purposive. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kelayakan usaha/finansial yaitu dengan menggunakan rumus NPV, IRR, Net B/C dan Payback Periods. Hasil analisis menunjukkan: 1. Nilai NPV sebesar Rp. 443.274.340,- berarti responden memperoleh keuntungan pada tingkat bunga 12 persen sebesar Rp. 443.274.340,-. Nilai Net B/C sebesar 1,43 ini berarti setiap 1,00 modal yang ditanam pada usaha pupuk organik curah akan memperoleh manfaat sebesar 1,43. Nilai IRR yang diperoleh sebesar 28 persen, berarti tingkat bunga bank maksimum yang mampu dibayar oleh responden sebesar 28 persen per tahun atau lebih besar dari tingkat bunga 12 persen. Dilihat dari nilai NPV, Net B/C dan IRR maka usaha pupuk organic curah di Desa Salakaria layak untuk diusahakan, karena nilai NPV nya lebih dari 0, Net B/C lebih dari 1, dan IRR nya lebih besar dari tingkat bunga bank yang berlaku. 2. Jangka waktu pengembalian modal yang diinvestasikan dalam kegiatan usaha pupuk organik curah pada kelompok tani di Desa Salakaria yaitu 2 tahun 5 bulan 21 hari.
PENINGKATAN PENDAPATAN PERAJIN GULA MELALUI AGROINDUSTRI GULA SEMUT DI KABUPATEN TASIKMALAYA Cecep Pardani
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 1, No 1 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.685 KB) | DOI: 10.25157/ma.v1i1.28

Abstract

Desa Cikuya merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya, dimana penduduknya telah melakukan suatu inovasi dalam rangka meningkatkan pendapatanya dengan cara membuat gula semut. Pembuatan gula semut itu merupakan yang pertama kali ada di Kabupaten Tasikmalaya. Gula semut adalah hasil turunan dari gula cetak. Gula semut ini murni tanpa campuran bahan apapun, sehingga rasanya juga sangat khas aroma aren. Butiran yang lembut, warna yang coklat, aroma khas aren memberikan dampak yang baik bagi makanan dan minuman yang dicampurkannya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui: 1) Besarnya biaya pada agroindustri gula semut per satu kali proses produkis di Kabupaten Tasikmalaya, 2) Besarnya penerimaan dan pendapatan pada agroindustri gula semut per satu kali proses produkis di Kabupaten Tasikmalaya. 3) Besarnya R/C pada agroindustri gula semut per satu kali proses produksi di Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah metode survai yang berlokasi di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya. Penentuan lokasi dan sasaran penelitian yang dilakukan dengan menggunakan purposive sampling terhadap kelompoktani aren yang berjumlah 19 orang. Rancangan analisis data yang digunakan adalah analisis tentang biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C pada agroindustri gula aren per satu kali proses produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Rata-rata besarnya biaya agroindustri gula semut per satu kali proses produksi di Kabupaten Tasikmalaya adalah Rp. 300.091,89, yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp. 78.021.89 dan biaya variabel sebesar Rp. 333.070,00.2) Rata-rata besarnya penerimaan agroindustri gula semut per satu kali proses produksi di Kabupaten Tasikmalaya adalah Rp. 590.200,00 dan besarnya nilai pendapatan adalah Rp. 290.108,11.3) Rata-rata besarnya R/C agroindustri gula semut per satu kali proses produksi di Kabupaten Tasikmalaya 1,97. Ini mempunyai artinya, bahwa setiap pengeluaran biaya produksi Rp. 1 dapat menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,97 sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp 0,97.Berdasarkan hal tersebut, maka agroindustri gula semut di Kabupaten Tasikmalaya menguntungkan dan layak untuk diusahakan.
ANALISIS TITIK IMPAS AGROINDUSTRI TEPUNG MOCAF (STUDI KASUS PADA PERUSAHAN PENGELOLAAN TEPUNG MOCAF SHALISA DI DESA BOJONGMENGGER KECAMATANCIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS) Yunus Kurniawan; Dini Rochdiani; Cecep Pardani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i2.7411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Besarnya biaya dan pendapatan pada agroindustri tepung mocaf “Shalisa” dalam satu kali produksi. (2) Besarnya titik impas penerimaan, titik impas volume produksi, dan titik impas harga pada agroindustri tepung mocaf “Shalisa” dalam satu kali produksi. (3) Besar batas pengaman (Margin of Safety) penjualan pada agroindustri tepung mocaf “Shalisa” dalam satu kali produksi. (4) Kendala yang dihadapi pada agroindustri tepung mocaf “Shalisa” dalam produksinya. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Jenis data berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari orang dengan melakukan observasi, wawancara, Data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Analisis yang digunakan adalah biaya, peneriamaan, pendapatan, BEP, dan margin of safety.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :Biaya total Rp 1.181.952, penerimaan Rp 2.100.000 dan pendapatan Rp. 918.048.Titik impas penerimaan Rp 634.954, titik impas volume produksi 18 Kg dan titik impas harga sebesar Rp 19.699.Nilai Margin of Safety pada 69,9% atau dalam rupiah sebesar Rp 1.465.046.Kendala yang dihadapi perusahaan berupa aspek teknik dan ekonomi.