Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE (LEISA) PADA TERNAK DOMBA DI KAWASAN AGRIBISNIS DESA TERNAK, DESA CINTALAKSANA KECAMATAN TEGALWARU, KABUPATEN KARAWANG Achmad Firman; Linda Herlina; Slamet Yulianto
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 5, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.961 KB) | DOI: 10.25157/ma.v5i1.1725

Abstract

The purpose of the research is to analyze regional carrying capacity to keep sheep in agribusiness zone at Cintalaksana village through the concept of Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA). The village is dominated by forest and paddy land that indicate forage availabality to develop sheep commodity. The result research showed that forage availability that can be produced approaximately 4.316,93 ton dry matter per year. The amount of sheep can be kept approaximately 29.563 animal units. The analysis of carrying capacity index showed that Cintalaksana village had the carrying capacity index is 1,0002 which means that the value is in a critical category. Therefore the sheep development in Desa Cintalaksana could not support to LEISA concept because the index value is a critical category.
Penentuan Wilayah Pengembangan Ternak Ruminansia Besar Di Provinsi Jawa Timur Iman Trisman; Achmad Firman; Linda Herlina
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.41717

Abstract

Penentuan wilayah unggulan ternak diperlukan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan pembangunan peternakan kedepan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan wilayah-wilayah unggulan yang dapat dijadikan sentra pengembangan ternak sapi potong, sapi perah dan kerbau. Metode analisis data yang digunakan adalah kauntitatif deskriptif, dengan pendekatan analisis Location Quotient (LQ), Shift-Share (SS) dan Tipologi Klassen. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Dinas Peternakan Jawa Timur dan BPS Jawa Timur. Hasilnya menunjukan bahwa 1) pengembangan ternak sapi potong dilakukan di Kab. Pacitan, Kab. Kediri, Kab. Luamjang, Kab. Jember, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Probolinggo, Kab. Nganjuk, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gersik, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, dan Kab. Sumenep; 2) Pengembangan ternak sapi perah dilakukan di Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Kab. Sidoarjo, dan Kab. Jombang; 3) Pengembangan ternak kerbau dilakukan di Kab. Trenggalek, Kab. Lumajang, Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, dan Kab. Sumenep.