Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERENCANAAN TEMPAT PERHENTIAN BIS KAMPUS DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS UNS Dzul Khairina Tamimi; Dewi Handayani; Amirotul Musthofiah Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.438 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37376

Abstract

Konsep green saat ini sangat gencar dilakukan, terlebih dalam bidang transportasi, salah satu bidang yang menyumbang emisi terbanyak. Konsep ini juga diberlakukan di lingkungan kampus seperti UNS, salah satu sarana transportasi di kampus UNS yang mendukung program green campus adalah bis kampus. Pengoperasian bis kampus ini belum optimal dikarenakan masih terdapat kendaraan pribadi (mobil dan motor) yang berada di dalam lingkungan kampus. Rencana larangan menggunakan kendaraan pribadi nantinya akan mendorong civitas akademika menggunakan bis kampus sehingga prasarana bis seperti halte diperlukan agar pengoperasian bis dapat optimal. Dari kondisi tersebut penelitian ini menganalisis variabel dan merekomendasikan perencanaan tempat perhentian bis kampus agar terciptanya kondisi lalu lintas di dalam kampus lebih tertib dan lancar.Penelitian didasarkan masukan dari para civitas akademika yang diperoleh darihasil kuesioner. Nilai dari tiap kriteria akan diberikan peringkat sesuai besarnya jumlah skor atau yang disebut metode peringkat. Kriteria dengan peringkat teratas akan menjadi acuan utama untuk menentukan lokasi halte bis kampus. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan kriteria perhentian bis kampus dengan nilai tertinggi adalah tempat perhentian bis yang nyaman dan teduh, diikuti oleh kriteria lain seperti tempat perhentian bis dekat dengan tempat tujuan, terintegrasi dengan moda lain, dan pada peringkat terakhir adalah tempat perhentian bis berada di kondisi geometri jalan yang baik.
EVALUASI PANJANG ANTRIAN KENDARAAN PADA PELAYANAN PINTU KELUAR PARKIR DENGAN ATAU TANPA PERUBAHAN PINTU KELUAR PARKIR DI SOLO GRAND MALL Hendra Wahyu Kurniawan; Agus Sumarsono; Amirotul Musthofiah Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.872 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37335

Abstract

Fenomena antrian yang terjadi di fasilitas pelayanan umum, seperti antrian kendaraan di pintu keluar parkir Mal dipengaruhi oleh tingkat pelayanan yang berkaitan dengan pelayanan operator pintu keluar dan tingkat kedatangan kendaraan. Solo Grand Mal merupakan salah satu Mal yang sering dikunjungi oleh warga Solo dan sekitarnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui alternatif perbaikan layanan pintu keluar untuk meminimalisir antrian sebagai rekomendasi pengelolaan parkir. Analisa pada penelitian ini meliputi pengaruh antrian kendaraan dan volume kendaraan yang melintasi pelayanan pintu keluar Solo Grand Mal ditinjau dari segi tingkat kedatangan kendaraan dan tingkat pelayanan. Penyelesaian kasus ini menggunakan teori antrian dengan disiplin antrian First In First Out (FIFO). Perthitungan analisis statistik pada tingkat kedatangan berdasarkan distribusi poisson dengan uji Chi Square dan analisis statistik tingkat pelayanan berdasarkan distribusi eksponensial dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Perhitungan yang dilakukan pada penelitian mendapatkan hasil panjang antrian sejumlah 2 mobil di pintu keluar mobil dan 8 sepeda motor di pintu keluar sepeda motor. Berdasarkan ketersediaan dua loket pintu keluar parkir di masing-masing jenis kendaraan membutuhkan waktu pelayanan selama 15 detik untuk melayani mobil dan 12 detik untuk sepeda motor. Penambahan layanan pintu keluar hanya diperlukan pada sepeda motor pada jam-jam sibuk dengan membuka pintu cadangan A1 dan A4. Jumlah akses keluar yang berada di Solo Grand Mal sudah mencukupi pelayanan keluar kendaraan dari lokasi parkir offroad, sehingga tidak diperlukan perubahan dan penambahan akses keluar.
STUDI PERBANDINGAN BEBERAPA RUMUS EMPIRIS INDEKS KOMPRESI (Cc) Terta Nugrahanto; Niken Silmi Surjandari; Amirotul Musthofiah Mahmudah
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37424

Abstract

Pada saat parameter tanah untuk keperluan desain tidak diperoleh secara langsung, maka digunakan korelasi antar parameter tanah. Salah satu korelasi parameter tanah adalah mencari indeks kompresi. Terdapat rumus-rumus empiris yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam mencari nilai indeks kompresi (Cc) yang telah dibuat oleh para peneliti dahulu antara lain Terzaghi dan Peck (1967) Cc = 0,009 (LL -10), Naccl et al. (1975) Cc = 0,02 IP + 0,014 dan Bowles (1989) Cc = 0,54(e0-0,35). Dalam penelitian yang mereka lakukan menggunakan tanah dari daerah eropa yang mungkin mempunyai sifat, jenis dan perilaku yang berbeda dari tanah di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mencari persamaan indeks kompresi (Cc) dengan batas cair (LL), angka pori (e0), dan indeks plastisitas (IP) dengan menggunakan tanah dari pulau Jawa dan Kalimantan dan dibandingkan dengan rumus yang sudah ada. Penelitian ini menggunakan metode statistika, yaitu dengan mencari persamaan regresi linier indeks kompresi (Cc) dan pengujian statistik meliputi uji R2 , uji variansi (uji F), uji signifikansi (uji t), dan uji validalitas. Sampel tanah dibatasi untuk nilai indeks plastisitas lebih dari 17 dengan kata lain tanah yang mempunyai sifat plastisitas yang tinggi, berjenis tanah lempung dan juga kohesif. Hasil analisis regresi linier sederhana menghasilkan persamaan Cc = 0,2706(LL) + 0,1311, Cc = 0,02564(IP) - 0,200 and Cc = 0,1899( (e0) + 0,1191. Pengujian validitas menunjukan R2 yang sama antara persamaan model dengan persamaan milik Terzaghi dan Peck, Naccl et al. dan Bowles dengan nilai R2 berturut-turut 0,9158, 0,9348 dan 0,9154. Komparasi menunjukan perpotongan pada model dan rumus empiris terletak pada nilai 47 untuk LL, 38 untuk IP dan 0,9 untuk e0. Nilai Cc pada model lebih besar dibandingkan dengan rumus empiris pada LL kurang dari 47, IP lebih dari 38 dan e0 kurang dari 0,9 sebaliknya nilai Cc pada model lebih kecil dibandingkan dengan rumus pada LL lebih dari 47, IP kurang dari 38 dan e0 lebih 0,9.