Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Peningkatan Kapasitas Desa Bangun Purba sebagai Desa Mandiri Air Bersih Berbasis Masyarakat yang Berkelanjutan Yeza Febriani; Ahmad Fathoni; Alfi Rahmi; Arif Rahman Saleh
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 4 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i4.4634

Abstract

Pada tahun 2017 Desa Bangun Purba mendapat bantuan PAMSIMAS (program nasional penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat) yang menyediakan air bersih kapasitas 1 liter/detik dengan sumber air dari mata air yang dialirkan ke sungai. Akan tetapi airnya tercemar dan mengandung besi (Fe) dan mangan (Mn) yang ditandai dengan warna air yang berubah menjadi kuning-coklat setelah kontak dengan udara. kegiatan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) diharapkan dapat memberdayakan masyarakat desa melalui KKM dan BUMDES selaku mitra sebagai subjek (pelaku) program dengan upaya peningkatan kapasitas sehingga terbentuk desa mandiri air bersih yang berkelanjutan melalui penyediaan sarana berupa teknologi tepat guna (TTG) instalasi pengolahan air bersih layak konsumsi dan air minum isi ulang serta peningkatan kapasitas dan tata kelola kelembagaan. Tujuan khusus dari kegiatan PPDM ini adalah Perluasan prasarana jaringan sambungan rumah tangga kepada masyarakat desa bangun purba, peningkatan kapasitas KKM Paya Ambar dan BUMDES bangun purba dalam mengelola TTG instalasi air bersih dan unit usaha air minum isi ulang, Peningkatan kualitas kesehatan dan ekonomi masyarakat melalui unit usaha air isi ulang yang dikelola oleh BUMDES. Metode pelaksanaan dalam program pengabdian antara lain: 1) peningkatan infrastruktur, 2) penyediaan teknologi, dan 3) peningkatan kapasitas lembaga agar dihasilkan Desa Bangun Purba yang mandiri air bersih yang berkelanjutan. Hal ini menjadi objek edukasi bagi masyarakat desa, dunia akademik dan desa lain. Hasil yang diperoleh yaitu penyediaan teknologi tepat guna pengolahan air bersih menjadi air layak konsumsi kapasitas 30 L/min, peningkatan pengetahuan pengurus KKM yang mengoperasikan sistem pengolahan air bersih layak konsumsi dan depot air minum, Unit usaha depot air minum telah terbentuk dengan kapasitas 200 galon/hari, unit ATM air minum dengan kapasitas 200 galon perhari telah dirancang. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kehidupan masyarakat desa baik dari aspek kesehatan maupun ekonomi. 
PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENJADI AIR DOMESTIK NON KONSUMSI DENGAN VARIASI KARBON AKTIF BIOSAND FILTER Alfi Rahmi
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v2i1.298

Abstract

Pencemaran air sungai yang meningkat khususnya pada sungai-sungai yang melintasi perkotaan dan permukiman yang padat, ini disebabkan pembuangan limbah rumah tangga di kota-kota besar masih mengalirkan secara langsung ke badan air. Akibat yang dapat ditimbulkan yaitu terjadinya kerusakan lingkungan pada tempat-tempat pembuangan limbah rumah tangga seperti sungai, rawa-rawa dan perairan pantai. Biosand filter atau pengembangan dari saringan pasir lambat (slow sand filter), dengan menerapkan model konsep biosand filter yang terbuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 80 cm. Dengan bervariasi karbon aktif yaitu arang cangkang sawit, arang batok kelapa, arang kayu dan arang sekam padi serta memiliki media material pasir halus ukuran 0,6 mm, pasir kasar 2 mm dan kerikil 6,3 mm dan ijuk dengan ketebalan tiap lapisan 10 cm, apakah mampu menurunkan parameter baku mutu limbah cair Rumah Makan yaitu pH, BOD, TSS serta minyak dan lemak. Hasil penelitian menunjukan bahwa karbon aktif cangkang sawit, arang batok kelapa, arang serbuk gergaji dan arang sekam padi mampu menurunkan kadar baku mutu limbah cair rumah makan.
PENENTUAN STATUS MUTU DAN TINGKAT CEMARAN AIR SUNGAI Alfi rahmi; Pada Lumba
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 11, No. 02, Juli 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.823 KB) | DOI: 10.30606/aptek.v11i2.121

Abstract

Air sungai Batang Lubuh digunakan sebagai sumber bahan baku air minum bagi PDAM begitu juga air sungai Pawan merupakan sumber air bersih bagi PAB. Sedangkan pada kenyataannya Sungai-sungai tersebut tidak terlepas dari pencemaran lingkungan sekitarnya, baik itu dari limbah domestik maupun limbah industri. Sekitar sepuluh tahun terakhir banyak industri-industri besar maupun kecil dibangun disekitaran sungai Batang Lubuh dan hampir setiap saat air pasang besar limbah-limbah pabrik ini meluap ke batang air sungai Batang lubuh, hal tersebut tentu saja berakibat membuat kualitas air menurun. Penelitian ini dilakukan pada dua stasiun monitoring pada sungai Batang lubuh dan satu pada sungai pawan. Data yang digunakan adalah data hasil penelitian laboratorium dari BLH dengan Parameter berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air sungai. Kemudian menentukan tingkat cemaran dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP). Dari hasil analisa data didapat dari 14 parameter terukur secara keseluruhan air sungai Batang Lubuh dan Sungai Pawan masih dalam ambang baku mutu namun ada beberapa parameter yang melebihi ambang baku mutu air kelas I sampai air kelas IV. Berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No.115 Tahun 2003 tentang pedoman penentuan status mutu air dengan menggunakan Metode Indeks Pencemaran didapat nilai IP kedalam tingkat tercemar ringan.
IDENTIFIKASI PENGARUH AIR LINDI (LEACHATE) TERHADAP KUALITAS AIR DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TANJUNG BELIT Alfi Rahmi; Bambang Edison
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 11, No. 01, Januari 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v11i1.461

Abstract

Tanjung Belit landfill waste processing operations use a controlled landfil system, this is indicated by the presenceof garbage collection ponds and leachate collection channels, but in the rainy season there is difficulty in accessingroads causing waste to be dumped outside the garbage collection pond, so that the TPA applies an open dumpingsystem trash transported is immediately disposed of and stacked on land near the landfill. Waste deposits willproduce a liquid known as lindi (leachate). This study aims to identify the effect of leachate from Tanjung BelitLandfill (TPA) on water quality around Tanjung Belit landfill. Samples were taken as many as 5 samples, namelyleachate, monitoring well water and river water around the landfill where the parameters measured were pH, DO,TDS, BOD, COD, Nitrite, Sulphate and Chloride based on PP No. 82 of 2001 and KEPMEN LH No.51 of 1995concerning Liquid Waste Quality Standards. The results of the analysis show that the leachate of Tanjung Belitlandfill affects the quality of river water and monitoring well water around the Tanjung Belit landfill but is stillclassified as lightly polluted. The influence of distance on the quality of sunagi water and monitoring well water,namely the farther the distance, the less contamination in water.
Analisis Kualitas Air Gambut Dengan Metode Penyaringan Sederhana Alfi Rahmi -
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 15, No. 01, Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v15i1.1512

Abstract

Air bersih merupakan satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, air yang dikatakan bersih harus memenuhi syarat dari segi kualitas nya (fisika, kimia dan biologi). Air gambut berwarna coklat tua sampai berwarna kehitaman, memiliki kadar organik yang tinggi dan bersifat asam. Beberapa upaya sudah dilakukan untuk meningkatkan kualitas air gambut, salah satunya dengan melakukan metode penyaringan. Dalam metode penyaringan sederhana ini menggunakan beberapa media penyaringan seperti kerikil, ijuk, arang tempurung dan pasir sungai. Media penyaringan ini disusun dalam dua pipa PVC yang berdiameter 15 cm dengan ketebalan media kerikil 20 cm, ijuk 50 cm, arang tempurung 50 cm dan pasir sungai 50 cm. Setelah dilakukan penyaringan sederhana terhadap air gambut didapat nilai kadar parameter TDS 270,00 mg/L, nilai kadar kekeruhan 7,73 NTU dan nilai kadar Colifrom 94,00 MPN/100mL, nilai kadar pH 7,22 mg/L. Nilai kadar BOD 17,79 mg/L, nilai kadar COD 97,96 mg/L, nilai kadar DO 6,02 mg/L, nilai kadar Nitrit 0,018 mg/L, nilai kadar Nitrat 2,70 mg/L,nilai kadar Amonia 0,27 mg/L. Dari hasil penyaringan, ada beberapa parameter sudah memenuhi standar mutu, namun ada beberapa standar yang belum memenuhi klasifikasi mutu air kelas 1 menurut PP RI No. 82 Tahun 2001.
Kuat Tekan dan Absorbsi Mortar Geopolimer Abu Sawit Portland Composite Cement dengan Variasi Suhu Tinggi Harriad Akbar Syarif; Alfi Rahmi; Anton Ariyanto
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 15, No. 01, Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v15i1.1606

Abstract

Penggunaan beton dan mortar yang semakin meningkat menuntut kekuatan material tersebut dalam serangan terhadap suhu tinggi. Beberapa upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sifat material agar tahan terhadap suhu tinggi diantaranya menggunakan bahan tambah sebagai pengganti semen. Penelitian ini bertujuan menganalisis campuran geopolimer abu sawit yang ditambahkan Portland Composite Cement (PCC) pada mortar. Penelitian diawali dengan pengujian karateristik material campuran seperti, abu sawit, pasir, PCC. Persentase PCC adalah 30% dari berat abu sawit. Sampel uji berukuran 5x5x5 cm dengan variasi pengujian terdiri dari 100°, 200°, 300°C. Jenis pengujian yang dilakukan adalah kuat tekan dan absorbsi pada umur 28 hari. Setelah umur 28 hari, sampel dimasukkan ke dalam oven selama 3 jam dan kemudian diuji berdasarkan variasi sampel yang ditentukan. Dari hasil yang didapat, kuat tekan variasi suhu 200° memiliki kuat tekan tertinggi 17,5 MPa sedangkan variasi suhu 300° memiliki kuat tekan terendah 11,5 MPa. Pada pengujian absorbsi variasi suhu 300° memiliki nilai absorbsi terbesar 5,77%, sedangkan variasi suhu 200° memiliki absorbsi terkecil sebesar 2,28%. Dari data hasil pengujian dapat disimpulkan adanya pengaruh suhu pada mortar geopolimer. Pengaruh tersebut didasari dari jumlah kandungan Si dan Al pada ikatan CSH yang terdapat pada PCC. Paparan suhu tinggi banyak mengubah komposisi kimia dan struktur fisik dari Mortar dan menyebabkan penambahan pori pada mortar.
Analisis Pengaruh Filtrasi Terhadap Penurunan Kadar Logam Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Air Gambut Alfi Rahmi; Anton Ariyanto; Afriyandi
Aptek Jurnal Apliksai Teknologi (APTEK): Volume 16, No. 01, Desember 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/aptek.v16i1.2275

Abstract

Air bersih dengan kuantitas dan kualitas yang cukup menjadi penting dalam menuju pembangunan berkelanjutan. Air gambut berwarna coklat tua sampai berwarna kehitaman, memiliki kadar organik yang tinggi dan bersifat asam. Air gambut juga memiliki kandungan logam pencemar didalamnya, seperti Fe dan Mn. Kandungan Fe dan Mn yang terlalu banyak didalam air akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Beberapa upaya sudah dilakukan untuk menurunkan kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) air gambut, salah satunya dengan melakukan metode penyaringan. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kualitas air gambut terhadap penurunan kadar Fe dan Mn dengan sistem filtrasi. Sistem filtrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode down flow dengan jumlah media filtrasi adalah multi media filter, dimana media filtrasi yang digunakan adalah kerikil, ijuk, arang kayu, dan pasir kuarsa Hasil penelitian didapat bahwa Metode penyaringan dapat menurunkan kadar Besi dan Kadar Mangan dari kadar Fe sebelum penyaringan adalah 0,739 mg/L setelah dilakukan penyaringan 5 kali menjadi 0,521 mg/L. Dan untuk kadar Mn dari sebelum dilakukan penyaringan kadar Mn adalah 0,042 mg/L menjadi <0,03 mg/L setelah dilakukan penyaringan 5 kali. Dan ini sudah memenuhi syarat kualitas air bersih berdasarkan standart baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air bersih