Saat ini pondok pesantren bukan hanya sebuah lembaga berlandaskan nilai agama saja, akan tetapi banyak pondok pesantren yang sudah memadukan kurikulum maupun kegiatan modern di dalamnya. Kemampuan berwirausaha misalnya, banyak santri jika dilatih dengan baik maka skill kewirausahaan mereka dapat memadai dan mampu bersaing di dunia luar. Seperti hal nya di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Siman Ponorogo meskipun pondok tersebut berlatar belakang pondok tahfidz akan tetapi kegiatan beserta perturannya mengikuti aktivitas santri kuliah di dalamnya. Karena banyak waktu luang yang terbuang sia-sia pada saat libur kuliah maka dalam pengabdian ini dilaksanakan sebuah pelatihan pembuatan olahan tahu walik untuk meningkatkan skill kewirausahaan santri. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar santri memiliki kemampuan berwirausaha yang mumpuni sehingga kegiatan yang semula kurang produktif dapat terealisasi dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Asset Based Comunity Development (ABCD) dengan mengenali dan mengembangkan aset yang ada di dalam lingkungan pondok pesantren. Pelatihan ini meliputi kegiatan design logo produk, proses produksi serta pemasaran yang dilakukan secara offline maupun online yang dilakukan secara mandiri oleh para santri. Antusis santri yang tinggi dalam mengikuti kegiatan pelatihan, membuat kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.