Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelaksanaan Prinsip Pelayanan Publik Pada Kantor Camat Langgudu Kabupaten Bima Firmansyah Firmansyah; Arif Budiman; Muhamadong Muhamadong; Hendra Hendra; Firliah Rizkiani
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 7, No 2 (2020): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arikel ini didasari dari hasil penelitian dengan judul Pelaksanaan Prinsip Pelayanan Publik Pada Kantor Camat Langgudu Kabupaten Bima Kabupaten Bima. Adapun masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pelaksanaan prinsip kesederhanaan, prinsip kejelasan, prinsip ketepatan waktu dan prinsip keterbukaan dalam memberikan pelayanan publik pada Kantor Camat Langgudu Kabupaten Bima ?Penelitian ini bertujuan : untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan prinsip kesederhanaan, prinsip kejelasan, prinsip ketepatan waktu dan prinsip keterbukaan dalam memberikan pelayanan publik pada Kantor Camat Langgudu Kabupaten Bima.Berdasarkan hasil pembahasan, menunjukkan bahwa Pelayanan Publik Oleh Aparatur Kecamatan Terhadap Kepuasan Masyarakat pada Kantor Camat Langgudu Kabupaten Bima, sudah berjalan dengan baik. Hal ini, dapat dilihat dari : Dari pembahasan sebelumnya, dapatlah penulis simpulkan beberapa hal sebagai berikut: (1) Berdasarkan variabel kejujuran sebagai wujud evaluasi pelayanan publik pada Kantor Camat Langgudu, baik tidak menyalahgunakan wewenang dalam pelayanan, transparansi dalam pelayanan,  sikap karyawan dalam pelayanan, maupun kesetiaan dalam pelayanan, maka hasilnya dinilai informan sudah dilaksanakan dengan baik sesuai yang diharapkan. (2) Berdasarkan variabel tanggung jawab pelayanan sebagai wujud evaluasi pelayanan publik pada Kantor Camat Langgudu, baik ketepatan dalam pelayanan, pelemparan tanggung jawab, pemeliharaan dan penggunaan pasilitas kantor, maupun menyadari kepentingan publik, maka hasilnya dinilai informan sudah dilaksanakan dengan baik. (3) Berdasarkan variabel disiplin dalam pelayanan sebagai wujud evaluasi pelayanan publik pada Kantor Camat Langgudu, baik ketaatan pada peraturan yang berlaku, pelaksanaan tugas sesuai jam kerja, kesediaan untuk menerima keluhan (karyawan belum tanggap terhadap keluhan pengguna jasa), maupun kesungguhan karyawan dalam pelayanan, maka hasilnya dinilai informan sudah dilaksanakan dengan baik sesuai yang diharapkan. (4) Berdasarkan variabel diskriminasi pelayanan sebagai wujud evaluasi pelayanan publik pada Kantor Camat Langgudu, baik tindakan pilih kasih dalam pelayanan maupun posisi masyarakat dalam pelayanan, maka hasilnya dinilai informan sudah dilaksanakan dengan baik sesuai yang diharapkan. (5) Berdasarkan indikator keikhlasan dalam pelayanan publik pada Kantor Camat Langgudu, baik kerja tanpa pamrih, kerja tidak mengharapkan balas jasa, kerja secara totalitas, dan kerja dengan loyalitas, maka rata-rata hasilnya sudah cukup baik.
Fungsi Kepala Sekolah dalam Pembinaan Guru pada Sekolah Menengah Kelautan Negeri 10 Di Kabupaten Bima Firliah Rizkiani; Salahuddin Salahuddin
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 7, No 1 (2020): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui Fungsi Kepala Sekolah Dalam Pembinaan Guru Pada Sekolah Menengah Kelautan Negeri 10 Kabupaten Bima. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan tentang permasalahan. Lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Kelautan Negeri 10 Kabupaten Bima. Populasi dalam penelitian adalah berjumlah 180 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling Teknik Probability Sampling. Penarikan sampel adalah ditentukan sebesar 20 % dari 193 orang populasi, sehingga jumlah sampel adalah 40 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Kuesioner, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisa deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi. Hasil penelitian berdasarkan presepsi responden menunjukan: (1) Berkenaan dengan Fungsi Kepala Sekolah sebagai Educator (Pendidik) dalam pembinaan guru, maka hasil yang diperoleh yaitu: Pertama, Tanggapan responden terhadap item Kepala Sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai Educator (Pendidik) dalam pembinaan guru dengan mengikutsertakan para guru dalam kegiatan ilmiah adalah sebagian besar responden menjawab Jarang diikutsertakan dalam kegiatan ilmiah. Hal ini didukung data di mana sebanyak 18 orang responden atau 45% menyatakan jarang. Kedua, Tanggapan responden terhadap item Kepala Sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai Educator (Pendidik) dalam pembinaan guru dengan membina guru dalam membuat RPP adalah sebagian besar responden menjawab Jarang guru dibina dalam membuat RPP. Hal ini didukung data di mana sebanyak 17 orang responden atau 42,50% menyatakan jarang. Ketiga, Tanggapan responden terhadap item Kepala Sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai Educator (Pendidik) dalam pembinaan guru, menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah adalah sebagian besar responden menjawab selalu. Hal ini didukung data di mana sebanyak 22 orang responden atau 55% menyatakan selalu. Berkenaan dengan Fungsi Kepala Sekolah sebagai Manager dalam pembinaan guru, maka hasil yang diperoleh yaitu: Tanggapan responden terhadap item Kepala Sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai manager dalam pembinaan guru dengan memberdayakan guru melalui kerjasama atau kooperatif untuk meningkatkan tenaga profesional di lingkungan sekolah.
Evaluasi Pelaksanaan Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni: Studi Kasus di Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota Kota Bima Hendra Hendra; Muhammad Nur Rijal; Nike Ardiansyah; Firliah Rizkiani; Faujan Faujan
JUMBIWIRA : Jurnal Manajemen Bisnis Kewirausahaan Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : Jurnal Manajemen Bisnis Kewirausahaan
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/jumbiwira.v4i2.2743

Abstract

The problem of uninhabitable houses (RTLH) is still a strategic issue in settlement development in Indonesia, including in Bima City. This study aims to evaluate the mechanism for receiving assistance and the criteria for environmental infrastructure in the implementation of the RTLH social rehabilitation programme in Kolo Village, Asakota Sub-district, Bima City. The method used was descriptive qualitative with data collection techniques through in-depth interviews with key informants, such as kelurahan officials, programme assistants, and beneficiary communities. The results showed that the implementation of the RTLH program fulfilled the six main indicators of the mechanism for receiving assistance, including legal identity ownership, economic inability, dependence on food assistance, ownership of inadequate housing, and legal land ownership. In addition, five indicators of environmental facilities and infrastructure criteria were also considered very suitable, such as location suitability, legality, community needs, and community participation. In conclusion, the RTLH programme in Kelurahan Kolo is effective and well-targeted, in terms of administrative, social, and participatory aspects. The findings are expected to be an input for the development of housing policies that are more responsive to the needs of low-income communities.