Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Al-Qâḍi Abu al-Hasan Ali bin 'Abd al-Aziz al-Jurjâni: Hâmil as-Salâm Hilda Dimyati Asmara; Mukhamad Syaiful Milal; Ahmad Habibi Syahid
Alfaz (Arabic Literatures for Academic Zealots) Vol 9 No 2 (2021): December 2021
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/alfaz.Vol9.Iss2.5945

Abstract

Ali Bin Abdul Aziz Al-Jurjani built his concept orientation as a way out of the problems of the world of classical Arabic literary criticism, so as to provide objectivity in criticizing a work. Abdul Aziz comments to all the poets of his time, quoting Al-qodhi's own words: "If a poet finds fault and then finds goodness in other poets then a poet will make excuses to accept it". It means the absurd contradiction between one poet and another. Abdul Aziz offers a duality perspective towards Al-Mutanabbi and his enemies. Ali Bin Abdul Aziz's perspective is stated in his book, Al-Washatah baina Mutanabbi wa Khusumihi. Ali Bin Abdul Aziz's critical opinion gives a start and a difference in the objective interpretation of problems in classical Arabic literary criticism. This study will uncover the form of neutrality of Ali Bin Abdul Aziz in the book Al-Washatah baina Mutanabbi wa Khusumihi, with a form of criticism as well as a symbol of the meaning of appreciation of literature.
Local Cultural Relations and Arabic Language Performance Among Non-Native Speakers Students Nuroh; Ahmad Sirojudin Abas; Ahmad Habibi Syahid; Zaki Ghufron
Lughawiyyat: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Vol. 7 No. 2 (2024): Lughawiyyat: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab
Publisher : Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda'wah Bangil Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38073/lughawiyyat.v7i2.1584

Abstract

The local culture of Non-Native Speakers students contributes significantly to their performance in using Arabic. Social norms, values and cultural traditions can influence their motivation, perception and learning strategies. The methodology of this study is quantitative using a correlational research design. The purpose of this study is to find out the relationship between local culture and Arabic language performance among Non-Native Speakers students and to find out the aspects of local culture that affect the learning and use of Arabic among Non-Native Speakers students. The data source used in this study is students of the Arabic Language and Literature study program, Sultan Maulana Hasanuddin State Islamic University, Banten. The data collection technique is a questionnaire. Data analysis was carried out using descriptive statistics and quantitative analysis. The results of the research on local culture and Arabic language performance among Non-Native Speakers students are that there is a significant relationship. It can be seen that the r-Calculate value of 0.79 is greater than the r-Table value of 0.51 or the r-Calculate value of > from the r-Table value, then the questionnaire is declared valid. Local cultural aspects that affect the learning and use of Arabic by Non-Native Speakers students are the influence of Islam, local languages and dialects, global and media influences, community support and motivation and perception.
Living Qur’an dan Hadis: Tradisi Kenduri Rasulan di Desa Ngampo Gunung Kidul Yogyakarta Anisa Fitriyani; Siti Padlah; Ahmad Habibi Syahid; Muhammad Alif
Al-Mu'tabar Vol. 4 No. 2 (2024): Al-Mu'tabar
Publisher : Program Studi Ilmu Hadis STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874//almutabar.2024.v4i2/2131/5

Abstract

Tradisi Kenduri Rasulan di Desa Ngampo merupakan sebuah perayaan budaya yang kaya akan nilai-nilai sosial dan religius, yang menggabungkan unsur-unsur budaya Jawa dengan ajaran Islam. Meskipun berakar pada kebudayaan lokal, fungsi tradisi tidak hanya sebuah acara sosial, namun sebagai sarana memperkuat hubungan sosial antar warga dan meningkatkan pemahaman agama. Masyarakat Desa Ngampo mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan ini, yang tercermin dalam sikap saling membantu, berbagi, serta sebagai rasa ungkapan syukur dari segala nikmat dari Allah Swt. Kenduri Rasulan menjadi momentum bagi masyarakat untuk berkumpul, mempererat hubungan antar individu, dan memperkuat rasa kebersamaan dalam komunitas. Selain itu, tradisi ini juga menjadi wujud tindakan pengamalan ajaran islam untuk kehidupan sehari hari yang mengajarkan pentingnya hubungan baik antar sesama, serta kesadaran akan tanggung jawab sosial. Dengan demikian, Kenduri Rasulan di Desa Ngampo bukan hanya sebuah ritual budaya, melainkan juga sebagai sarana untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sosial. Hal ini menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat dipertahankan sekaligus diharmoniskan dengan ajaran agama, berdampak positif dalam kehidupan sosial dan nilai spiritual masyarakat.
Manajemen Waktu dalam Perspektif Hadis: Analisis Pemahaman Terhadap Hadis-Hadis Shahih Indriani, Herni; Masrukhin Muhsin; Ahmad Habibi Syahid
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen waktu merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia yang mendapat perhatian serius dalam ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kualitas dan pemahaman terhadap hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang membahas tentang pengelolaan waktu. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik studi pustaka (library research) dan penelitian lapangan (field research). Objek kajian terdiri dari lima hadis yang bersumber dari kitab-kitab induk (Kutub At-Tis‘ah), seperti Shahih Bukhari, Sunan Ibnu Majah, Musnad Ahmad, dan Sunan Tirmidzi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hadis yang dianalisis berkualitas shahih dan mengandung pesan penting tentang kedisiplinan, tanggung jawab, serta pemanfaatan waktu secara efektif. Pemahaman terhadap isi kandungan hadis menegaskan larangan menunda pekerjaan, pentingnya memanfaatkan kesempatan, serta kewajiban meninggalkan aktivitas yang tidak bermanfaat. Dengan demikian, ajaran Islam melalui hadis-hadis Nabi memberikan fondasi kuat bagi pembentukan kesadaran manajemen waktu yang produktif dan berorientasi pada keberhasilan dunia maupun akhirat.