Rizky Oktaviani
Faculty of Medicine and Health Sciences, Jenderal Soedirman University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Acupressure On Zusanli (St36) And Taibai (Sp3) in Reducing Nausea for Patients with Dyspepsia at Banyumas Hospital Oktaviani, Rizky; Mardiyono, Mardiyono; Achiriyati, Deny
Nurse Media Journal of Nursing Vol 4, No 2 (2014): (DECEMBER 2014)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.842 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v4i2.8383

Abstract

Background: Nausea is unpleasant sensation behind the throat and epigastrium often causing vomiting. Nausea is a major symptom in patients with dyspepsia. Typical treatments for nausea are antiemetic drugs and non-pharmacological therapy. Acupressure is a massage with finger to give stimulus at a particular point on the surface of the body. Acupressure on hand could reduce nausea in pregnant women. Purpose: The purpose of this research was to evaluate the effect of acupressure in reducing nausea for patients with dyspepsia at Banyumas hospital. Method: This research was quasi-experimental pretest-posttest control group design. The consecutive sampling technique was employed in this research with 30 subjects, 15 subjects in control and 15 subjects in intervention. In the control group received standard antiemetic drug and routine care. The intervention group was treated with acupressure Zusanli (ST 36) and Taibai (SP 3) for 30 minutes for both legs and received antiemetic drugs. Nausea was measured by Numerical Rating scale for Nausea. Data were analyzed with paired samples test and Mann Withney-U. Results: The findings show that acupressure Zusanli (ST 36) and Taibai (SP 3) for 30 minutes significantly reduced nausea in patients with dyspepsia in the intervention group (t=7.91, p=0.00) and between group (z=-2.884, p=0.01).
PENGEMBANGAN POTENSI LINGKUNGAN, WISATA, DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA JURIT BARU Oktaviani, Rizky; Burhanuddin, Burhanuddin; Wulandhari, Dwi; Mahendra, Reza Eka
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2022): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.386 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v5i4.3526

Abstract

Desa Jurit Baru terletak di Kecamatan Pringgasela dengan jumlah penduduk sekitar 7.019 orang. Desa ini memiliki cukup banyak lokasi wisata, kegiatan budaya, serta kuliner sehingga cocok menjadi calon desa wisata. Khusus wisata alam, terdapat air terjun, taman wisata gunung kukus, terasering sawah, perkebunan nanas, pengolahan air nira dan gula aren, serta dekat dengan taman nasional Gunung Rinjani. Potensi tersebut perlu dikelola secara optimal sehingga dapat menjadi desa yang “sebenarnya”. Kurangnya SDM merupakan salah satu kendala dalam mengelola kegiatan wisata. Meskipun memiliki Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), tetapi masih sangat minim aksi dan ide baru dari generasi milenial seperti mahasiswa. Berdasarkan potensi dan permasalahan, tampaknya untuk Desa Jurit Baru relevan untuk dikembangkan sebagai desa wisata. ada beberapa yang perlu dilakukan untuk menjadikan Jurit Baru sebagai desa wisata, yaitu pengembangan destinasi wisata unggulan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari luar desa; sosialisasi peningkatan kesadaran masyarakat akan potensi wisata dan pengelolaan lingkungan; melaksanakan kegiatan gerakan kebersihan lingkungan; mengajar desa; piket desa; dan pemantauan 3M. Kegiatan KKN yang dilakukan selama 45 hari, menunjukkan bahwa keenam program kerja tersebut dapat diimplementasikan secara baik. Hasil kegiatan KKN berupa papan informasi Gunung Kukus, spot foto, papan penunjuk jalan menuju dusun dan tempat wisata, serta kesadaran para pemuda desa untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di dusun masing-masing.
Pemanfaatan Peninggalan Arkeologis Bangkai Kapal Onrust untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Sejarah di Barito Utara, Kalimantan Tengah Oktaviani, Rizky; Rahmatulloh, Anugrah; Haerulloh, Aziz Ali
AMERTA Vol. 42 No. 2 (2024)
Publisher : Penerbit BRIN (BRIN Publishing)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/amt.2024.3860

Abstract

Abstract, The Use of Archaeological Remains of The Onrust Ship Wreck in Developing Historical Tourism in North Barito, Central Kalimantan, The existence of Banjar War remains in the upper reaches of the Barito River has tourism potential that can be developed and linked to the community’s economic sector. One of the remains is the wreck of the Onrust Ship which is the main find, a remnant of the Banjar War. This research uses qualitative methods with a descriptive approach and uses theories that developed from the sciences of History, Archeology, and Tourism. Data collection was carried out using library research. This research was created to analyze the historical tourism potential of the Onrust shipwreck through the open-air museum development scheme. The results of reading various references and literature show that the existence of the Onrust Shipwreck cannot be separated from multiple developments and events in the historical trajectory of the Barito River area, with the major event being the Barito war between Banjar and Dayak fighters against the Dutch colonial government. The existence of the Onrust Shipwreck can be used as a tourist attraction in the form of an open-air museum, which can be a means of education and reminder for the public. The development of the Onrust shipwreck as an open-air museum will also provide a new perspective on the development of historical tourism in Indonesia, which will encourage the creation of economic and socio-cultural improvements and further exploration of archaeological remains as historical tourist attractions in Indonesia. Keywords: Banjar War, Historical Tourism, Onrust Ship, Open-air Museum   Abstrak, open-air museum Keberadaan tinggalan Perang Banjar di hulu Sungai Barito memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan dan dikaitkan dengan sektor perekonomian masyarakat. Salah satu tinggalannya adalah bangkai Kapal Onrust yang menjadi temuan utama, merupakan sisa-sisa Perang Banjar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, serta menggunakan teori yang berkembang dari ilmu sejarah, arkeologi dan pariwisata. Pengumpulan data dilakukan menggunakan studi kepustakaan. Penelitian ini dibuat untuk menganalisis potensi wisata sejarah dari bangkai Kapal Onrust melalui skema pengembangan dengan membuat replika Kapal Onrust. Hasil pembacaan terhadap berbagai referensi dan literatur menunjukkan bahwa keberadaan bangkai Kapal Onrust tidak dapat dilepaskan dari adanya berbagai perkembangan dan peristiwa dalam lintasan sejarah di kawasan Sungai Barito, dengan peristiwa besar terjadinya Perang Banjar antara para pejuang Banjar dan Dayak melawan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Keberadaan bangkai Kapal Onrust dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata berbentuk open-air museum yang dapat menjadi sarana edukasi dan pengingat bagi masyarakat. Pengembangan bangkai Kapal Onrust sebagai open-air museum juga akan memberikan perspektif baru terhadap pengembangan pariwisata sejarah di Indonesia yang mendorong terciptanya peningkatan ekonomi, sosio kultural serta eksplorasi lebih lanjut terhadap tinggalan arkeologis sebagai objek wisata sejarah di Indonesia.  Kata kunci: Perang Banjar, Kapal Onrust, Pariwisata Sejarah, Open-air Museum