Sondang Pintauli
Lecturer In Faculty Of Dental Public Health, Universitas Sumatera Utara, Medan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Relationship between Caries Experience and Food Intake with Stunting Among 6-8-Years Old of Elementary School at Pantai Labu District in 2018 Ester Afsani Simorangkir; Sondang Pintauli; Etti Sudaryati
Britain International of Exact Sciences (BIoEx) Journal Vol 2 No 1 (2020): Britain International of Exact Sciences Journal, January
Publisher : Britain International for Academic Research (BIAR) Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/bioex.v2i1.152

Abstract

Stunting is one of major problem in the world, including Indonesia. Its prevalence 30.8% in 2018. It is a chronic growth faltering caused by low food intake and long-term disease makes child shorter than the average of the same age. The objective of the research was to assess the relationship of caries experience and food intake with stunting in 6-8 years-old elementary school children in Pantai Labu District in 2018.The research used a cross-sectional approach. The samples were 144 aged 6-8 years-old, taken by using a cluster sampling technique. Stunting was assessed by measure the value of height to age, caries experience was measured by using the def-t index and food intake were calculated by using food recall 24 hours. The data were analyzed by using the Chi-square test and multiple logistic regression tests. The result of this study indicated that stunting children occurred due to high caries experience (52.4%) and low protein intake (54%). The result of Chi-square test showed that there was the relationship of caries experience (p=0.004; PR=2.150, CI=1.216-3.799), and protein intake (p=0.001; PR=2.376, CI=1.338-4.219) with stunting. The result of multiple logistic regression tests indicated that low protein intake the most dominant correlate with stunting (p=0.001; PR=3,950, CI=1.725-9.405). The conclusion was high caries experience and low protein intake was risk factor for stunting. Stunting in children is 3 times comes from low protein intake and have a chance about 89% causing stunting compared to good protein intake.
Efek Pasta Nanopartikel Kulit Pisang Barangan (Musa Paradisiaca Colla) Terhadap Permukaan Enamel Gigi Menggunakan Scanning Electron Microscopy Arfita Sipahutar; Sondang Pintauli; Aminah Dalimunthe
Cakradonya Dental Journal Vol 16, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v16i2.40140

Abstract

Karies gigi terjadi karena ketidakseimbangan antara demineralisasi dan remineralisasi gigi yang berlangsung terus-menerus. Pisang barangan (Musa paradisiaca Colla) bermanfaat dalam mencegah karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek pemberian pasta nanopartikel kulit pisang barangan dengan konsentrasi 1, 2, dan 3% terhadap permukaan enamel gigi. Penelitian ini merupakan pra-eksperimen dengan desain pre dan post-test control group. Sampel yang digunakan adalah 25 gigi premolar yang dibagi 5 kelompok. Kelompok 1 diberi aplikasi pasta kosong (kontrol negatif), Kelompok 2 diberi aplikasi pasta CPP-ACP (kontrol positif), Kelompok 3 diberi aplikasi pasta nano kulit pisang barangan 1%, Kelompok 4 diberi aplikasi pasta nano kulit pisang barangan 2%, dan Kelompok 5 diberi aplikasi pasta nano kulit pisang barangan 3%. Hasil analisis SEM menunjukkan adanya penutupan porositas dan permukaan enamel yang lebih halus pada kelompok perlakuan 2-5, sedangkan pada kelompok 1 tidak menunjukkan perubahan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pasta nanopartikel kulit pisang barangan yang diaplikasikan pada permukaan enamel gigi selama tujuh hari dapat mengurangi porositas pada permukaan enamel gigi.
Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Persepsi dengan Status Merokok pada Siswa SMK Swasta Mandiri Percut Sei Tuan Windy Widya Hasibuan; Dalila Ramadhanty Siregar; Nabila Az-zahra; Nurul Aisyah; Zahratul Aini; Sondang Pintauli
Cakradonya Dental Journal Vol 16, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v16i1.30419

Abstract

Merokok dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke yang merupakan penyebab utama kematian di dunia. Masa kritis untuk memulai debut merokok dimulai pada masa remaja. Inisiasi merokok pada usia muda menentukan pola merokok di masa mendatang. Walaupun demikian, para remaja cenderung bergantung dengan lingkungan pertemanannya terutama dalam membuat keputusan, seperti halnya mengikuti kebiasaan teman di lingkungannya untuk merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan persepsi dengan status merokok pada siswa SMK Swasta Mandiri Percut Sei Tuan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 228 siswa yang terdiri atas 201 laki-laki dan 27 perempuan. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner secara online oleh siswa melalui google form. Uji statistik menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi- square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan, sikap dan persepsi dengan status merokok pada siswa SMK Swasta Mandiri Percut Sei Tuan (p0,05). Sebagai kesimpulan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan baik, sikap negatif serta persepsi positif terhadap rokok memiliki risiko lebih kecil untuk merokok.Keywords: pengetahuan, sikap, persepsi, status merokok, remaja