Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembingkaian media feminis Magdalene.Co terhadap dua artikel berjudul “Siapa Marie Antoinette yang Disamakan dengan Erina Gudono?” dan “Indonesia Darurat Demokrasi, Jangan Gagal Fokus ke ‘Bau Keti’ Erina Gudono.” Menggunakan metode kualitatif dengan perspektif kritis, dan teknik analisis data berdasarkan elemen framing Robert Entman, yaitu Define Problems (DP), Diagnose Causes (DC), make Moral Judgement (MJ), dan Suggestive Remedies (SR). Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua artikel tersebut memiliki pola pembingkaian yang berfokus pada kritik terhadap ketidakpekaan sosial, bias gender, dan pengaruh dugaan dinasti politik dalam konteks demokrasi Indonesia. Artikel pertama menyoroti simbolisasi keistimewaan melalui gaya hidup figur publik, sementara artikel kedua mengkritik pengalihan perhatian dari isu-isu demokrasi ke hal-hal sepele yang memperkuat stereotip gender. Magdalene.co, sebagai media feminis, secara konsisten menggunakan perspektif gender dalam membingkai isu.Temuan ini menegaskan peran strategis media dalam menjalankan teori tanggung jawab sosial, yaitu menyampaikan informasi yang akurat, memfasilitasi dialog publik, dan mengawasi kekuasaan dengan perspektif yang adil. Penelitian ini berkontribusi dalam memahami praktik pembingkaian media feminis di Indonesia dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan jurnalisme berbasis gender.