Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DAMPAK FINANCIAL QUOTIENT DAN LIFESTYLE TERHADAP FINANCIAL BEHAVIOR DOSEN WANITA DI STIE PANCASETIA BANJARMASIN Melania Melania; Tri Ratnawati; Anthonius J Karsudjono
Al-KALAM : JURNAL KOMUNIKASI, BISNIS DAN MANAJEMEN Vol 7, No 2 (2020): Juli : Al Kalam Jurnal Komunikasi, Bisnis dan Manajemen
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/al-kalam.v7i2.3251

Abstract

Financial behavior is a reflection of human behavior in managing their finances, many things that can affect, including financial quotient and lifestyles. The aim of the study is to understand the impact of financial quotient and lifestyles on financial behavior of female lecturers at STIE Pancasetia Banjarmasin. Data was collected through indepth- interview  with  three  resource  persons  who  teach finance  or  e-commerce. Understanding financial does not necessarily make a person implement it comprehensively in life, especially for female workers who are relatively young, there is a tendency not to pay attention to risks and protection for their future. Today’s lifestyle is closely related to the nurture, and this can be seen from their habits in using money. Individuals with better financial quotient will better understand how to plan the utilization of their income so they will choose a lifestyle that suits them, so they will behave in accordance with these choices.
Exploring Characteristic of Women Leadership in Socio-Religious Organization The Catholic Woman of The Republic Of Indonesia South Kalimantan Region Melania Melania; Anthonius Junianto Karsudjono; Amiartuti Kusmaningtyas; Tri Ratnawati
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan Vol 5, No 1 (2021): JURNAL RISET INSPIRASI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.237 KB) | DOI: 10.35130/jrimk.v5i1.116

Abstract

Leadership often associated with certain age, gender, or race that causes someone considered not good enough to be promoted in a particular position, even in this era it is still prevents women from becoming leaders, even though they have a huge opportunity to be able to practice being a leader. So there is a difficulty of finding cadres who "voluntarily" are willing to be nominated to lead at the Regional level. The aim of this research are to explore the indicator of women leadership; strengths – weaknesses – opportunities – challenges of women to become a leader; and to build women leadership character in socio-religious organization the Catholic Woman of the Republic of Indonesia   South Kalimantan region. Using qualitative descriptive method. Data collected through open-ended questions with competent informants, exploring internal-external factors using SWOC analysis, building leadership character refers to the Malcolm Baldrige criteria on leadership. The result of the research show that women have difficulty in managing their time and priorities between family-career-organizations, so they ignore many opportunities that they can actually get.The expected leadership indicators are: must be able to develop the organization, have a sense of responsibility, discipline, effective communication,  willing to serve,  assertive, authoritative, good personality.
Mapping Floating Market Lok Baintan Dalam Mendukung Optimalisasi Penerapan Strategi Marketing Untuk Meningkatkan Pendapatan Pedagang Di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Isra Ul Huda; Melania Melania; Tina Lestari; Amrullah Amrullah
Co-Value Jurnal Ekonomi Koperasi dan kewirausahaan Vol. 14 No. 8 (2024): Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Publisher : Program Studi Manajemen Institut Manajemen Koperasi Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/covalue.v14i8.4147

Abstract

Pasar Terapung adalah sebutan untuk sarana jual beli yang terletak di atas perairan, misalnya sungai atau danau. Tujuan pada penelitian ini yaitu Untuk mengatahui jalur transportasi menuju pasar terapung, Untuk mengetahui kondisi SDM pelaku pasar terapung saat ini, Untuk mengetahui apa saja produk yang dijual di pasar terapung, Untuk mengetahui apa saja alat transportasi yang digunakan di pasar terapung, untuk mengetahui fasilitas apa saja yang ada dilokasi pasar terapung, Untuk mengetahui bagaimana sistem transaksi jual beli di pasar terapung, Untuk mengetahui Bagaimana safety prosedur pelaku dan wisatawan di pasar terapung. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif deskriptif. Menurut Sugiyono (2016:9) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.Miles dan Hubermen (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verification). Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur transportasi ke pasar terapung bisa dilalului melalui jalur darat dan air, mayoritas pedagang pasar terapung pendidikannya SD, produk yang dijual dipasar terapung ada produk alami dan asongan, alat transportasi yang digunakan adalah kelotok, jukung dan sabora, fasilitas yang ada dipasar terapung sudah ada Musola, puskesmas, dermaga, wc dll, safety prosedur pedagang menyadari bahwa pentingnya keberadaan pelampung, dan alat transaksi ada tunai, qiris, dan untuk barter masih dilakukan tetapi sesame pedagang. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu Pemerintah lebih memperhatikan lagi akses jalur darat menuju Pasar Terapung Lok Baintan karena ada beberapa akses jalan yang masih rusak, memberikan pelatihan kepada pelaku pasar terapung cara pelayanan prima, memberikan pelatihan bagaimana memasarkan produk, dan juga mmeberikan bantuan pelampung kepada pelaku pasar terapung agar wisatawan berani naik ke jukung pelaku pasar terapung dan ini dapat memberikan pendapatan tambahan bagi pelaku ekonomi pasar terapung.
Implementasi Theory of Planned Behavior terhadap Eksistensi Keberadaan Pedagang Pasar Terapung Lok Baintan Isra Ul Huda; Melania Melania; Amrullah Amrullah
Co-Value Jurnal Ekonomi Koperasi dan kewirausahaan Vol. 14 No. 11 (2024): Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan
Publisher : Program Studi Manajemen Institut Manajemen Koperasi Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/covalue.v14i11.4293

Abstract

Implementasi Theory of Planned Behavior Terhadap Eksistensi  Keberadaan Pedagang Pasar Terapung Lok Baintan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui Implementasi Theory of Planned Behavior Terhadap Eksistensi Keberadaan Pedagang Pasar Terapung Lok Baintan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kualitatif deskriptif. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/ verification). Dari Hasil penelitian menyatakan Tantangan, dalam menjalankan aktifitas sebagai pedagang pasar terapung ada 2 faktor: yang pertama, faktor alam. Faktor alam ini meliputi; hujan ketika hujan turun akan membuat barang dagangan basah kuyub bahkan rusak, banjir mengakibatkan sampah kayu bisa mengebabkan perahu/jukung terbalik, sampah enceng gondok/ilung menyulitkan jalannya perahu/jukung. Tantangan yang kedua, faktor manusia. Yang dimaksud disini adalah, tantangan tersebut dari rekan kerja/pedagang pasar terpung ini sendiri, Keluarga, memberikan dukungan dan mendorong untuk menjadi pedagang pasar terapung. Berbagai hal yang dilakukan keluarga dalam mendorong untuk menjadi pedagang pasar terapung salah satunya yaitu dengan ikut mempersiapkan/belanja barang belanjaan yang akan di jual di pasar terapung, Kemudahan, yang dirasakan yaitu adanya latar belakang keluarga yang merupakan pedagang pasar terapung dulunya.
TALENT MANAGEMENT IN EDUCATION: DEVELOPING TEACHER COMPETENCE IN THE DIGITAL ERA Melania, Melania; Yulianah, Yulianah
Research and Development Journal of Education Vol 10, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v10i2.26039

Abstract

The increasingly rapid digital transformation requires teachers to have relevant and adaptive skills in utilizing technology as part of the learning process. Talent management plays an important role in ensuring continuous competency development for teachers through various training programs, career development, and performance evaluation. This study aims to analyze talent management in education, especially related to the development of teacher competencies in the digital era. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. The results of the study indicate that talent management plays an important role in developing teacher competencies in the digital era with a focus on talent identification, training, mentoring, technology utilization, and performance evaluation. This process not only improves teachers' teaching skills but also encourages innovation and collaboration in the educational environment. With the right support and constructive feedback, talent management creates a positive school culture, where teachers feel valued and motivated to develop. Despite challenges such as limited resources, successful talent management can significantly improve the quality of education and help teachers adapt to changing times. Overall, investment in talent management contributes to achieving a better vision of education in a competitive global context.