Rabia Zakaria
Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN WHO WHEEL CRITERIA DAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI Rabia Zakaria
Jambura Health and Sport Journal Vol 2, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jhsj.v2i2.7101

Abstract

Salah satu upaya untuk mengatasi jumlah penduduk di Indonesia adalah melalui program Keluarga Berencana (KB), Kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang dilakukan kepada masyarakat belum mampu mengubah nilai tentang jumlah anak ideal pemilihan alat kontrasepsi.Alat bantu konseling yang digunakan adalah alat bantu pengambilan keputusan yang berbentuk lembar balik, sehingga tidak jarang digunakan dengan alasan repot penggunaan, WHO Wheel Criteria atau diagram lingkaran kriteria kelayakan medis. ini merupakan modifikasi dari hasil publikasi resmi WHO yaitu Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use, 5th edition 2015 Update. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan efektifitas penggunaan WHO Wheel Criteria dan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) dalam pemilihan kontrasepsi pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kabila.Metode penelitian ini menggunakan pre-experiment, dengan pendekatan post-test only control grup design Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kabila dalam selang waktu Februari – April 2020.Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji statistik T-test. Kesimpulan: Penggunaan WHO Wheel Criteria lebih efektif dari alat Bantu Pengambilan Keputusan terhadap pemilihan alat kontrasepsi pasca persalinan di wilayah kerja Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango.
Media Penyuluhan Managemen Laktasi Saat Pandemi Rabia Zakaria; Siti Choirul Dwi Astuti
EMBRIO: Jurnal Kebidanan Vol 13 No 1 (2021): EMBRIO: Jurnal Kebidanan (MEI)
Publisher : Program Studi S1 Kebidanan - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/embrio.v13i1.3297

Abstract

During the pandemic babies should get breast milk because it has a high risk compared to the general population. Knowledge of lactation management during the pandemic is very necessary because it will determine the success of mothers in breastfeeding. However, in a pandemic situation direct counseling on lactation management cannot be done because it must keep a distance. Therefore, effective media is needed for counseling without making direct contact. The purpose of the research is to find out the most appropriate media to provide counseling on lactation management during the pandemic. This research is based on methods including correlation studies with quantitative approaches. Respondents in the study used 30 nursing mothers in Padengo Village and Poowo Village, Bone Bolango Gorontalo Regency. Respondents were taken randomly. The measuring instrument uses 30 questions that have been conducted validity and reliability tests. Respondents were given three different media for counseling on lactation management while breastfeeding, namely books, leaflets and powerpoints. Then knowledge is measured by questionnaires. As a result, the average knowledge of mothers who are given counseling using animated book media is better than leaflets and powerpoints. The results of the data analysis using Anova Test averaged the value of maternal knowledge given by the book media had the highest score of 23.90. Which means books are better for improving breastfeeding mothers' knowledge of lactation management compared to leaflets and powerpoints.
Perbedaan Pemberian Madu Alami dan Madu Olahan Dicampur dengan Jintan Hitam (Habbatussauda) terhadap Kelancaran Produksi ASI Magdalena M. Tompunuh; Rabia Zakaria
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 5 No 2 (April 2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woh.v5i02.25

Abstract

ASI merupakan zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi. Seorang ibu sering mengalami masalah dalam pemberian ASI karena kurangnya pengetahuan dan upaya untuk melancarkan produksi ASI, data pada lokasi penelitian menunjukkan yang mendapat ASI eksklusif hanya 38.2% dari target 80%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pemberian madu alami dengan madu olahan dicampur dengan jintan hitam (Habbatussauda) terhadap kelancaran produksi ASI di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain post test only control group design. Variabel bebas yaitu madu alami dicampur rebusan jintan hitam dan madu olahan dicampur rebusan jintan hitam, variabel terikat yaitu kelancaran produksi ASI. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas hari ketiga di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dan sampelsebanyak 30 orang, dibagi dua kelompok. Kelompok intervensi 15 orang diberikan madu alami campur jintan hitam, dan kelompok kontrol 15 orang madu olahan campur jintan hitam. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Penelitian ini mengunakan lembar ceklist dan lembar observasi, serta alat penelitan yang digunakan adalahkompor, panci, timbangan digital, gelas ukur 1000 ml, termometer air, penyaring, pompa ASI dan kantung ASI. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji mann whitney. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi (p-value) yaitu 0.025 (lebih kecil 0.05) terdapat perbedaan volume ASI pada ibu menyusui yang mendapatkan madu asli dan madu olahan yang dicampur dengan jintan hitam (Habbatusauda). Dimana nilai rata-rata volume ASI yang diberi madu asli lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang diberi madu olahan. Bagi ibu menyusui lebih baik menggunakan madu asli daripada madu olahan untuk meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.