Magdalena M. Tompunuh
Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan Pemberian Madu Alami dan Madu Olahan Dicampur dengan Jintan Hitam (Habbatussauda) terhadap Kelancaran Produksi ASI Magdalena M. Tompunuh; Rabia Zakaria
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 5 No 2 (April 2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woh.v5i02.25

Abstract

ASI merupakan zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi. Seorang ibu sering mengalami masalah dalam pemberian ASI karena kurangnya pengetahuan dan upaya untuk melancarkan produksi ASI, data pada lokasi penelitian menunjukkan yang mendapat ASI eksklusif hanya 38.2% dari target 80%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pemberian madu alami dengan madu olahan dicampur dengan jintan hitam (Habbatussauda) terhadap kelancaran produksi ASI di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain post test only control group design. Variabel bebas yaitu madu alami dicampur rebusan jintan hitam dan madu olahan dicampur rebusan jintan hitam, variabel terikat yaitu kelancaran produksi ASI. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas hari ketiga di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dan sampelsebanyak 30 orang, dibagi dua kelompok. Kelompok intervensi 15 orang diberikan madu alami campur jintan hitam, dan kelompok kontrol 15 orang madu olahan campur jintan hitam. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Penelitian ini mengunakan lembar ceklist dan lembar observasi, serta alat penelitan yang digunakan adalahkompor, panci, timbangan digital, gelas ukur 1000 ml, termometer air, penyaring, pompa ASI dan kantung ASI. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji mann whitney. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi (p-value) yaitu 0.025 (lebih kecil 0.05) terdapat perbedaan volume ASI pada ibu menyusui yang mendapatkan madu asli dan madu olahan yang dicampur dengan jintan hitam (Habbatusauda). Dimana nilai rata-rata volume ASI yang diberi madu asli lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang diberi madu olahan. Bagi ibu menyusui lebih baik menggunakan madu asli daripada madu olahan untuk meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.
PELATIHAN KADER, IBU PKK, DAN PERANGKAT KELURAHAN TENTANG PEMBUATAN STIK KULIT SINGKONG SEBAGAI INOVASI PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN DEMBE I DAN LEKOBALO KECAMATAN KOTA BARAT KOTA GORONTALO Magdalena M. Tompunuh; Nanda Wahyudi; Eka Rati Astuti; Liean Ntau
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.20128

Abstract

Abstrak: Angka stunting di Puskesmas Pilolodaa sebanyak 64 kasus pada tahun 2021. Penyebab utama dari stunting karena kurangnya asupan gizi pada ibu hamil. Karena semakin bertambahnya usia kehamilan semakin tinggi kebutuhan asupan gizi yang dibutuhkan ibu hamil. Salah satu makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi adalah singkong. Singkong (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis seperti di Provinsi Gorontalo dan mudah didapatkan. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu meningkatkan pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan balita serta cara pembuatan stik kulit singkong. Metode: berupa penyuluhan dan demonstrasi serta pendampingan tentang pembuatan stik kulit singkong untuk mencegah balita stunting kepada 20 sasaran mitra (kader kesehatan, ibu PKK dan perangkat kelurahan Dembe I dan Lekobalo), serta akan dilakukan pretest dan post test untuk menilai pengetahuan sasaran mitra mengenai pertumbuhan dan perkembangan balita serta cara pembuatan stik kulit singkong. Pengabdian masyarakat dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan pengetahuan ≥40%. Hasil: terjadi peningkatan 55% pengetahun Kader, Ibu PKK dan Perangkat Kelurahan Dember I dan Lekobalo setelah diberikan penyuluhan mengenai pertumbuhan dan perkembangan balita serta cara pembuatan stik kulit singkong.Abstract: The stunting rate at the Pilolodaa Community Health Center is 64 cases in 2021. The main cause of stunting is lack of nutritional intake in pregnant women. Because the increasing gestational age, the higher the nutritional intake required by pregnant women. One food that has high nutritional value is cassava. Cassava (Manihot esculenta Crantz) is a plant that grows in tropical areas such as Gorontalo Province and is easy to obtain. Until now, people have not been able to utilize cassava optimally, even though in reality there are many parts of cassava that can be processed into snacks, such as: cassava meat, leaves, and the most rarely processed is the skin because it is considered waste from the cassava plant. The aim of this community service is a form of higher education tridharma in the form of training cadres, PKK mothers and village officials on making cassava skin sticks to prevent stunting in toddlers. Training methods in the form of counseling and demonstrations as well as mentoring target partners. The results showed an increase in the knowledge of PKK cadres, women and village officials after being given counseling regarding the growth and development of toddlers and how to make cassava skin sticks.