Yosep Patadungan
Universitas Tadulako

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PPDM DESA SARUMANA SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN KAKAO RAKYAT DI SULAWESI TENGAH Flora Pasaru; Yosep Patadungan; Moh. Hibban Toana
Jurnal Abditani Vol. 3 No. 1 (2020): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.805 KB) | DOI: 10.31970/abditani.v2i0.40

Abstract

Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan sektor perkebunan yang turut memberi andil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di pedesaan. Banyak faktor yang menyebabkan produktivitas kakao saat ini mengalami penurunan antara lain: (1). tanaman kakao rakyat sudah berumur lebih dari 15 tahun; (2) serangan hama penggerek buah kakao (PBK) Conopomorpha cramerella (3). serangan penyakit pembuluh kayu atau vascular streak dieback(VSD) (4). serangan penyakit busuk buah Phythopthora palmivora dan (5) kurang perawatan oleh petani.Hasil rembug dengan anggota kelompok tani mitra bersama dengan kepala desa disepakati untuk menyelesaikan permasalahan yang dianggap prioritas untuk segera diatasi dalam pelaksanaan program pengembangan desa mitra (PPDM). Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) bertujuan untuk mengembangkan Desa Sarumana sebagai pusat kakao rakyat di Sulawesi Tengah melalui peningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota masyarakat dalam perakitan teknologi budidaya berdaya hasil tinggi, teknologi pengendalian hama dan penyakit, teknologi pengembangan pupuk organik untuk kesinambungan produksi kakao, dan teknologi penanganan hasil kakao agar dapat bernilai jual tinggi. Metode yang diterapkan dalam pencapai tujuan tersebut adalah: pelatihan, demonstrasi teknologi, demplot, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara partisipatif dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kakao berdaya hasil tinggi. Pada pelaksanaan pelatihan diberikan materi tentang teknik grafting, pengendalian hama PBK menggunakan predator Dolichoderus thoracicus,pengendalian penyakit Vascular Streak Dieback (VSD) dengan mikroba antagonis, pengendalian penyakit busuk buah kakao dengan biofungisida, dan pembutan pupuk organik berbahan baku limbah kulit buah kakao. Hasil yang diperoleh bertambahnya wawasan dan pengetahuan masyarakat sasaran melalui programpenyuluhan, pelatihan dan pendampingan serta pemberdayaan, serta terjadi perubahan sikap maupun pola pikir dari masyarakat khususnya kelompok tani mitra tentang pentingnya pengembangan kakao. Terbentuknya 2 demplot yakni demplot teknologi pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan sarang buatan Dolichoderus thoracicus dan infus akar Trichoderma cair , dan demplot budidaya tanaman kakao dengan teknologi side grafting pada tanaman kakao, terbentuknya 2 unit bak pengomposan pada kelompok tani mitra, bertambahnya skill masyarakat dalam mengelola sumber daya alam maupun limbah pertanian melalui program pelatihan pembuatan pupuk kompos berbahan baku limbah kulit buah kakao,dan pupuk organik cair (MOL) dari limbah rumah tangga.
DESA SURUMANA SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN KAKAO RAKYAT DI SULAWESI TENGAH Flora Pasaru; Moh. Hibban Toana; Yosep Patadungan
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.123

Abstract

Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) bertujuan untuk mengembangkan desa Sarumana sebagai desa sentra kakao rakyat di Kecamatan Palolo Kabupten Sigi. Kegiatan PPDM program tahun kedua adalah peningkatan saprodi berupa pupuk organik dan biopestisida, peningkatan produktivitas hasil kakao, peningkatan mutu biji kakao, jejaring pemasaran produk saprodi dan biji kakao serta penataan infastruktur pemasaran (website akser pasar). Dalam pelaksanaan program PPDM tahun kedua mengalami hambatan yakni adanya badai Covid-19 membawa kesusahan dan membatasi ruang gerak. Metode yang diterapkan dalam pencapai tujuan adalah: pelatihan, demonstrasi teknologi, demplot, pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara partisipatif dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kakao berdaya hasil tinggi. Hasil capaian program PPDM, telah dilaksanakan koordinasi dan sinkronisasi serta sosialisai program PPDM kepada pemerintah setempat dan kelompok tani sasaran. Dalam pelaksanaan kegiatan PPDM dilakukan pendampingan dan pembinaan serta pengawalan dalam pengembangan saprodi (pupuk organik dari limbah kulit buah kakao) terdapat 6 kelompok masing-masing kelompok tani terdapat 3 kelompok dengan jumlah anggota 5 orang, biopestisida cendawan Beauveria bassiana,cendawan antagonis Trichoderma sp. cair), penataan area produksi budidaya kakao secara organik terdapat 6 demplot dengan ukuran 30 m x 30 m (6 kelompok) dan peningkatan produksi kakao (sarang buatan semut peredator Dolichoderus thoracicus, sambung pucuk, pemangkasan (sanitasi) dan peningkatan mutu biji kakao.