Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RESPON MORFOFISIOLOGI PADI VARIETAS SULUTAN DAN RINDANG 1 PADA FASE VEGETATIF DI BAWAH NAUNGAN POHON KELAPA Karina P. Tumoka; Yulianus R. Matana; Johanis J. Pelealu; Nio Song Ai
Buletin Palma Vol 22, No 2 (2021): December 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bp.v22n2.2021.95-106

Abstract

Padi merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk di Indonesia. Lahan perkebunan kelapa dapat dievaluasi sebagai lahan alternatif selain beberapa lahan yang umum dimanfaatkan untuk penanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon morfologi dan fisiologi padi Sulutan dan Rindang 1 terhadap naungan pohon kelapa dengan pola tanam segitiga dan jarak tanam 9 m x 9 m berdasarkan tinggi tanaman, luas daun, biomassa tanaman dan kandungan klorofil. Desain penelitian faktorial ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan yaitu kontrol (tanpa naungan) dan naungan di bawah pohon kelapa dengan jarak tanam 9 m x 9 m dan pola tanam segitiga dan menggunakan dua varietas padi yakni Sulutan dan Rindang 1 dengan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman padi Rindang 1 lebih tinggi dibandingkan dengan Sulutan pada hari ke-2 sampai 14 dan tinggi tanaman padi pada perlakuan naungan lebih besar daripada tanpa naungan pada hari ke-8 sampai 14. Luas daun, berat basah dan berat kering akar serta volume akar tanaman yang diberi perlakuan naungan lebih tinggi (p < 0,05) daripada tanaman tanpa naungan pada hari ke-14. Berat basah daun Rindang 1 lebih besar daripada Sulutan pada hari ke-7. Volume akar tertinggi pada padi Sulutan dengan naungan tetapi tidak berbeda nyata dengan Rindang tanpa naungan pada hari ke-7. Di antara karakter morfologi dan fisiologi yang diamati, tinggi tanaman, luas daun, berat basah dan berat kering akar serta volume akar potensial sebagai indikator adanya cekaman naungan pada padi
ISOLASI DAN UJI ANTIBAKTERI JAMUR ENDOFIT DARI TUMBUHAN MANGROVE Soneratia alba DI PESISIR KOTA MANADO Nelsyani Pasappa; Johanis J. Pelealu; Agustina Monalisa Tangapo
PHARMACON Vol. 11 No. 2 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.11.2022.41732

Abstract

ABSTRACTSymbiosis of endophytic fungi mutualism with plant tissue is able to produce secondary metabolite compounds similar to their host. The study aimed to isolate, characterize and test the antibacterial effectiveness of endophytic fungi isolates isolated from S. alba mangroves. Methods used include planting explants in isolation and testing antibacterial effectiveness with the modified Kirby-Bauer method. The results of the study obtained five endophytic fungi isolates isolated from mangrove S. alba with characteristics of fungi isolated macroscopic both color, shape, texture and speed of growth and microscopically with the discovery of hyphae that is blocked, branched and transparent and some isolates with spreading spores. Antibacterial testing showed all five endophytic fungi isolates positively inhibited the test bacteria. The highest Sone 3 isolate inhibited E. coli growth by 26.67 mm and the Sone 9 isolate provided the highest resistance to S. aures bacteria by 32.33 mm and against P. aeruginosa by 32.33 mm. This suggests all five fungal isolates have antibacterial compounds. Keywords: Antibacterial, Endophytic fungi, Secondary metabolite, Soneratia alba.    ABSTRAK Simbiosis mutualisme jamur endofit dengan jaringan tumbuhan mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang mirip dengan inangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengkarakterisasi dan menguji efektivitas antibakteri isolat jamur endofit yang diisolasi dari mangrove S. alba. Metode yang digunakan meliputi tanam eksplan dalam isolasi dan  uji efektivitas antibakteri dengan metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Hasil penelitian diperoleh lima isolat jamur endofit yang diisolasi dari mangrove S. alba dengan karakteristik isolat jamur yang berbeda secara makroskopis baik warna, bentuk, tekstur serta kecepatan pertumbuhannya dan secara mikroskopis dengan ditemukannya hifa yang bersekat, bercabang dan transparan serta beberapa isolat dengan spora yang menyebar. Pengujian antibakteri menunjukkan kelima isolat jamur endofit positif menghambat bakteri uji. Isolat Sone 3 paling tinggi menghambat pertumbuhan E.coli sebesar 26,67 mm dan isolat Sone 9 memberikan hambatan tertinggi terhadap bakteri S.aures sebesar 32,33 mm dan terhadap P. aeruginosa sebesar 32,33 mm. Hal ini menunjukkan kelima isolat jamur memiliki senyawa antibakteri.Kata kunci: Antibakteri, Jamur endofit, Metabolit sekunder, Soneratia alba.