Suwanto Suwanto
Institut Teknologi Kesehatan Dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETERMINANT FATIGUE PADA PASIEN ESRD YANG MENJALANI HEMODIALISIS Fitri Amelia; Kiki Hardiansyah Safitri; Suwanto Suwanto
Jurnal Keperawatan Wiyata Vol 2 No 1 (2021): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan ITKes Wiyata Husada Samarida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.944 KB) | DOI: 10.35728/jkw.v2i1.495

Abstract

Latar Belakang: End Stage Renal Disease (ESRD) merupakan penyakit ginjal kronik stadium akhir yang perlu dilakukan terapi dialysis. Saat terapi hemodialisis dampak yang paling dominan dirasakan adalah fatigue. Faktor-faktor yang berhubungan dengan fatigue adalah kadar hemoglobin, lamanya menjalani hemodialisis, perubahan tekanan darah, dan Inter Dialysis Weight Gain (IDWG). Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang berkorelasi dengan fatigue pada pasien ESRD yang menjalani hemodialysis. Metode: Penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 30 dengan kriteria pasien telah menjalani hemodialisis kurang lebih 2 kali dan dalam keadaan sadar serta kooperatif. Pengukuran variabel dilakukan dengan pengukuran/observasi dan menggunkan kuesioner FACIT fatigue scale versi 4 secara online. Hasil: hasil penelitian ini didapatkan kadar hemoglobin nilai median 7,95 (min 5,00 max 13,50), lamanya menjalani hemodialisis median 14,00(min 2 max 96), tekanan darah sistol mean 155,76 (SD = 26,11), diastol mean 79,93 (SD = 12,39), IDWG mean 2,45 (SD = 1,169), fatigue median 44,0 (min 15 max 50). Uji korelasi fatigue dengan kadar hemoglobin (p value 0,379, r = -0,167), lamanya menjalani hemodialisis (p value 0,007, r = -0,479), tekanan darah sistol (p value 0,565, r = -0,109), diastol (p value 0,195, r = 0,234), IDWG (p value 0,525, r = -0,121). Kesimpulan: Yang artinya adanya korelasi bermakna untuk lamanya menjalani hemodialisis dengan fatigue. Tidak ada korelasi bermakna antara kadar hemoglobin, tekanan darah, dan IDWG dengan fatigue.
Hubungan Work Family Conflict Dengan Kinerja Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Di Rumah Sakit Nurhaini Bulinda Surapak; Siti Kholifah; Suwanto Suwanto; Rusdi Rusdi
Jurnal Keperawatan Wiyata Vol 2 No 2 (2021): Volume 2, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan ITKes Wiyata Husada Samarida

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jkw.v2i2.528

Abstract

Latar Belakang : Tingginya tingkat turnover intention akan mengganggu berjalannya rumah sakit karena akan berpengaruh pada keefektifan organisasi. Terdapat 20 orang pegawai RSUD Kudungga dalam 5 tahun terakhir yang sudah pindah kerja ke Puskesmas, Klinik atau Dinas Kesehatan dari 40 orang perawat yang mengajukan. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan pindah kerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kudungga. Metode : Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasi dan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kudungga sebanyak 54 orang dengan sampel sebanyak 48 orang. Teknik sampling yang digunakan consecutive sampling. Analisis data menggunakan chi square. Hasil Penelitian : Sebagian besar sikap perawat dalam pekerjaan negatif (56,3%), lingkungan kerja perawat baik (58,3%), beban kerja perawat tinggi (56,3%) dan tidak ada keinginan pindah kerja (52,1%). Ada pengaruh antara sikap perawat dalam pekerjaan terhadap keinginan pindah kerja (p value : 0,008 < α : 0,05). Tidak ada pengaruh lingkungan kerja perawat terhadap keinginan pindah kerja (p value : 0,222 > α : 0,05). Ada pengaruh beban kerja perawat terhadap keinginan pindah kerja (p value : 0,038 < α : 0,05). Kesimpulan : Faktor yang mempengaruhi keinginan pindah kerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kudungga yaitu sikap perawat dan beban kerja.