Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KECUKUPAN PROTEIN DEWASA LAKI-LAKI UNTUK PATOKAN PERHITUNGAN KECUKUPAN PROTEIN DI INDONESIA Y. Krisdinamurtirin; Sri Murni P.; P. Matulessy; Yuniar R. Purwono; Siti Erina Sankhana
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 9 (1986)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1970.

Abstract

Dalam upaya mendapatkan angka patokan kecukupan protein lelaki dewasa yang lebih sesuai dengan keadaan di Indonesia, dilakukan "studi jangka pendek keseimbangan nitrogen" terhadap 32 subyek berusia 20-25 tahun. Kepada subyek diberikan diet dengan tiga tingkat konsumsi protein, yaitu 0.8 g, 0.9 g dan 1.0 g/kg BB, atau setara dengan  90%, 100% dan 110% anjuran kecukupan protein FAO/WHO 1973. Skor protein yang diberikan 70%, masukan kalori rata-rata 50 kal/kg BB/hari. Tampak perbedaan yang bermakna dalam retensi protein antara subyek yang diberi masukan protein sebesar 0.8 g dan 0.9 g/kg BB/hari, tetapi perbedaan seperti itu tidak bermakna antara subyek yang diberi masukan protein 0.9 g dan 1.0 g/kg BB/hari. Masukan protein dengan skor 70% dan daya cerna 78.8% sebanyak 0.9 g/kg per hari dengan demikian, dapat dipakai sebagai patokan kecukupan protein bagi lelaki dewasa usia 20-25 tahun dengan tingkat kegiatan tergolong sedang.
HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN KINERJA PEKERJA WANITA Sukati S.; Y. Krisdinamurtirin; M. Saidin; Murdiana S.; Sri Martuti; Sri Murni P.
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 20 (1997)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.2358.

Abstract

Berbagai usaha telah dilakukan produsen untuk meningkatkan mutu dan jumlah produk oleh perusahaan. Dalam upaya tersebut disamping aspek teknologi, hal lain yang harus diperhatikan adalah kualitas sumberdaya manusia. Salah satu usaha untuk memperoleh pekerja yang berkualitas tinggi adalah perbaikan atau pengaturan konsumsi makanan. Makanan pagi juga makan siang bagi pekerja yang sesuai dengan kecukupan akan dapat mempertahankan kebugaran tubuhnya guna menghasilkan kinerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan konsumsi makanan dengan kinerja pekerja. Subjek pada penelitian ini adalah pekerja wanita yang bekerja di bagian produksi (bekerja secara manual), berumur antara 19-40 tahun, masa kerja di atas 5 tahun, tidak menderita penyakit menahun dan tidak anemi. Dari jenis pekerjaan termasuk pekerja ringan dan pekerja sedang. Data utama yang dikumpulkan: 1) Antropometri, 2) Konsumsi makanan dan zat gizi (energi, protein, lemak dan hidrat arang), 3) Glukosa darah: 2 jam setelah makan pagi dan 2 jam setelah makan siang, 4) Pola kegiatan di tempat kerja, 5) Hasil produksi. Penelitian dilakukan di pabrik jamu Air Mancur Solo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) semua pekerja makan pagi sebelum mulai bekerja, namun rata-rata jumlah energi yang dikonsumsi kurang dari 400 Kkal, b) glukosa darah pekerja dengan makan pagi cukup (250 Kkal) tidak berbeda nyata dengan kadar glukosa pekerja dengan makan pagi <200 Kkal, c) tidak ditemukan adanya perbedaan hasil produksi pagi dan siang, d) kelompok pekerja dengan makan pagi cukup (>250 Kkal) mempunyai hasil produksi yang lebih baik daripada kelompok pekerja dengan makan pagi kurang (<200 Kkal), dan e) ada hubungan positif dan nyata antara konsumsi energi sehari dengan jumlah produksi sehari.