Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Paritas dengan Kejadian Kanker Serviks di Poli Kandungan RSUD Dr. M. Soewandhie Eko Budi Santoso
Gema Wiralodra Vol. 12 No. 2 (2021): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v12i2.181

Abstract

Kanker serviks merupakan suatu penyakit keganasan pada leher rahim atau serviks uteri. Keadaan tersebut biasanya disertai dengan adanya perdarahan dan pengeluaran cairan vagina yang abnormal. Faktor risiko terjadinya kanker serviks salah satunya ialah paritas. Oleh karena itu, peneliti ingin membuktikan kebenaran terjadinya kanker serviks maka peneliti ingin meneliti tentang hubungan paritas dan usia pertama menikah dengan kejadian kanker serviks. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik cross sectional. Lokasi penelitian di poli kandungan RSUD Dr. M. Soewandhie Surabaya. Populasi sebanyak 185 orang, sampel yang digunakan 64 responden wanita yang berusia 22-45 tahun yang menderita kanker dan penelitian ini melihat dari semua penderita. Untuk mengetahui hubungan paritas dan usia pertama menikah dengan kejadian kanker serviks, pengumpulan data hanya melihat dari rekam medic pasien, dilakukan uji statistic Chi Square dari pearson dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan paritas dengan kejadian kanker serviks dengan (x2 hitung = 8,213) didapatkan (ρ = 0,016). Berdasarkan uraian maka, dapat disimpulkan ada hubungan paritas dengan kejadian kanker serviks, yang terjadi tingginya eversi epitel kolumner yanga menjadikan metaplastik imatur sehingga risiko terjadinya trauma yang dapat menyebabkan infeksi HPV. Oleh karena itu disarankan pada tenaga kesehatan dapat melakukan deteksi dini kemungkinan terjadinya kanker serviks. Sehingga dapat mencegah komplikasi lanjut yang disebabkan kanker serviks.
Hubungan Perilaku Penggunaan APD Dengan Kecelakaan Kerja Pada Petani di Kota Kotamobagu Hairil Akbar; Eko Budi Santoso; Andi Asliana Sainal; A. Suyatni Musrah; Matius Paundanan; Eko Maulana Syaputra; Masni
Gema Wiralodra Vol. 13 No. 2 (2022): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v13i2.255

Abstract

Perilaku merupakan salah satu penyebab kejadian kecelakaan kerja. Indonesia merupakan negara agraris dengan penduduknya sebagian besar bekerja sebagai petani data dari BPJS pada akhir tahun 2017 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 123.040 kasus. Setiap tempat kerja memiliki potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja. Para pekerja diwajibkan menggunakan APD dengan benar. Namun kenyataannya masih banyak tenaga kerja yang tidak menggunakannya. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja belum bisa menerapkan perilaku yang benar dalam pencegahan kecelakaan kerja. Tujuan penelitian menganalisis hubungan perilaku penggunaan APD dengan kecelakaan kerja pada petani di Kota Kotamobagu. Jenis penelitian ini bersifat survei analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang ada di Kotamobagu dan besar sampel sebanyak 60 petani. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,001 ;OR=6,397), sikap (p=0,035;OR=4,059), dan tindakan (p=0,001;OR=7,909) berhubungan dengan kecelakaan kerja pada petani di Kota Kotamobagu. Di era modern seperti sekarang ini sebaiknya para petani dapat mengetahui lebih banyak informasi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja pada saat bekerja, agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kecil atau lainya.
Analisis Nyeri Rhematoid Arthritis Dengan Kemandirian ADL Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tungoi Hairil Akbar; Dalia Novitasari; Riswan Riswan; Eko Budi Santoso
Bali Health Published Journal Vol. 5 No. 1 (2023): Juni : Bali Health Published Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47859/bhpj.v5i1.295

Abstract

Background: Arthritis, better known as rheumatism, is a disease that attacks the joints and surrounding structures. Society often perceives rheumatism as a trivial disease because it does not cause death, even though if it is not treated immediately, rheumatism can cause abnormal limb function, ranging from lumps, stiff joints, and walking difficulty, to lifelong disability. Based on data from the Tungoi Health Center in 2022 the number of patients affected by rheumatoid arthritis was 127 people which was among the 10 highest number of diseases in the Tungoi Health Center. The study aimed to analyze the relationship between rheumatoid pain and the level of independence of the elderly in the working area of the Tungoi Health Center. Methods: This study used a cross-sectional study approach. The location of the research was the Tungoi Health Center in October 2022. The study population consisted of patients seeking treatment in the working area of Tungoi Health Center with the number of study samples obtained was 92 patients using total sampling. Data analysis was carried out using the chi-square test. Results: the study showed that there was a relationship between rheumatoid pain and the level of independence in the elderly with a value of ? = 0.000. Conclusion: There was a relationship between rheumatoid pain and the level of independence of the elderly in the working area of the Tungoi Health Center. Suggestion: Health workers who are responsible for the Integrated coaching unit (POSBINDU) are to provide support to elderly families so that they participate regularly in the elderly programs provided by the Integrated coaching unit (POSBINDU) and Integrated Healthcare Center (POSYANDU).
Pendidikan Kesehatan Terhadap Kejadian Kanker Serviks Pada Remaja Eko Budi Santoso
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dan liang senggama (vagina) (shadine, 2009). Faktor risiko terjadinya kanker serviks yaitu usia pertama menikah, paritas, wanita dengan aktivitas seksual tinggi, penggunaan antiseptic, wanita yang merokok, riwayat penyakit kelamin, dan penggunaan kontrasepsi oral (Diananda, 2008). Untuk membuktikan kebenaran terjadinya kanker serviks maka peneliti ingin meneliti tentang hubungan paritas dan usia pertama menikah dengan kejadian kanker serviks. Dalam mengukur keberhasilan dari kegiatan pengabdian masyarakat maka dilakukan pre dan post mengenai pengetahuan peserta. Berdasarkan uraian maka, dapat disimpulkan ada hubungan paritas dan usia pertama menikah dengan kejadian kanker serviks, oleh karena itu disarankan pada tenaga kesehatan dapat melakukan deteksi dini kemungkinan terjadinya kanker serviks. Sehingga dapat mencegah komplikasi lanjut yang disebabkan kanker serviks. Hasil penyuluhan bahwa ditemukan bahwa banyak masyarakat yang memiliki tekanan darah tinggi. Untuk itu perlunya masyarakat melakukan upaya pencegahan penyakit Kangker Serviks dengan cara menjaga pola makan dan melakukan pemeriksaan sejak dini di pelayanan kesehatan terdekat.