Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kerja Kuratorial dalam Eksebisi Arsip di Indonesia Lillyana Mulya; Trisna Pradita
Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan Vol 11, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Arsip Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/khazanah.40430

Abstract

Mayoritas orang Indonesia saat ini melihat eksebisi sebagai praktik yang lekat dengan bidang seni dan budaya. Praktik ini kemudian diadopsi oleh bidang lain untuk konsep yang sama, yaitu sebagai media komunikasi antara produsen dan konsumen, baik dalam artian komersil maupun tidak komersil. Di era integrasi institusi memori, bidang arsip, sebagaimana juga dengan perpustakaan dan museum, menggunakan eksebisi sebagai strategi komunikasi untuk diseminasi informasi kepada masyarakat. Namun, eksebisi arsip di Indonesia masih terganjal pada pemahaman konsep kuratorial untuk menampilkan arsip dalam konteks. Kerja kuratorial menjadi fokus dalam kajian ini dengan terlebih dahulu mengajukan pertanyaan tentang gambaran eksebisi arsip di Indonesia dan persoalan kuratorial yang muncul dalam eksebisi arsip. Kajian ini memakai metode studi pustaka dan observasi lapangan untuk mendapatkan data mengenai praktik eksebisi arsip di Indonesia. Konten eksebisi kemudian dianalisis untuk kesesuaian objek dengan ide yang disampaikan. Kajian ini menyimpulkan bahwa melalui kerja kuratorial, eksebisi arsip mesti diperankan sebagai penyedia sumber-sumber reliabel sehingga mendapatkan tempat dalam produksi pengetahuan.
Praktik Deskripsi dan Klasifikasi Khazanah Arsip Paku Alam V (1878-1900) di Puro Pakualaman Yogyakarta Iskarohma binti Nurhamidyah; Yofa Pradhani Nabillah; Lillyana Mulya
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.60885

Abstract

Description and classification are the core of archives management activities. These two stages are often studied in order to understand archives in the context of their creation and to construct ideal retrieval tools. However, the study of arrangement and description of localarchives is still limited. For this reason, this paper intends to explain the arrangement and description of Paku Alam V archives in Puro Pakualaman. This research, which using qualitative descriptive methods, analyzed the main data obtained from participatory observation in theprocess of organizing the Paku Alam V archive, especially the classification and description stages. The conclusion of this study, namely the classification and description of the Paku Alam V archives, shows that the Pakualaman government has two administrative structures which form the basis of archival grouping. In addition, archival descriptions written in local languages indicate that access to this information is still limited to local researchers or those who understand Javanese source languages, as a language of the majority of Paku Alam V archives. Moreover, knowledge of the classification system and description above can be a guide to readthe archives in its history as a formal communication medium for the zelfbestuur government in Yogyakarta.
Program Sejarah Lisan dan Budaya Recordkeeping Dalam Perspektif Kearsipan Lillyana Mulya; Arif Rahman Bramantya
Diplomatika: Jurnal Kearsipan Terapan Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Kearsipan, DBSMB SV UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/diplomatika.68195

Abstract

Para akademisi di Indonesia telah lama menyadari bahwa dokumen tertulis yang selama ini dominan digunakan sebagai sumber informasi historis memiliki keterbatasan. Sejak saat itu, praktek penelusuran sumber informasi lisan yang kerap disebut dengan sejarah lisan mulai dilakukan sebagai media penyelamatan informasi. Dimulai dari lembaga kearsipan, kini perguruan tinggi menjadi lembaga pencipta rekaman sejarah lisan yang teratur. Namun, pengelolaan paska penciptaan rekaman masih minim dilakukan karena berbagai keterbatasan. Kajian ini menawarkan alternatif pengelolaan rekaman sejarah lisan melalui repositori digital opensources. Sistem pengelolaan ini memberikan kesempatan kolaboratif bagi pencipta dan pengelola untuk mengidentifikasi model pengelolaan berkelanjutan dengan prinsip preservasi informasi.