Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Karyawan SPBE Di Indramayu Muthoharoh; Sarinah Basri K; Tating Nuraeni
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2018): afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v3i2.17

Abstract

CTS merupakan gangguan umum yang berhubungan dengan pekerjaan, disebabkan oleh gerakan berulang dan posisi yang menetap pada jangka waktu lama. Beberapa faktor diketahui menjadi risiko terjadinya CTS, seperti gerakan berulang dengan kekuatan, tekanan pada otot, postur kerja yang tidak ergonomik dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan Cross Sectional dengan jumlah sampel 40 karyawan di dua SPBE bagian Filling Hall area. Fisher Exact Test digunakan untuk analisis data uji statistik. Variabel yang diteliti adalah masa kerja, gerakan repetitive dan postur kerja. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan kuesioner, lembar observasi RULA dan test pemeriksaan fisik. Hasil uji statistik menggunakan Fisher Exact Test untuk masa kerja dan postur kerja didapatkan nilai P-Value = 0,029 dan 0,041. Karena nilai P -Value < 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan antara masa kerja dan postur kerja dengan kejadian CTS . sedangkan untuk gerakan repetitive hasil uji statistik menggunakan Fisher Exact Test didapatkan nilai P-Value = 0,464. Karena nilai P-Value >0,05 sehingga Ho diterima, artinya ada hubungan antara gerakan repetitive dengan kejadian CTS.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Lia Fentia; Eliza fitria; Tating nuraeni
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2022): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v7i3.234

Abstract

Pos pembinaan terpadu Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan. Masalahnya masih banyak masyarakat yang tidak bersedia berkunjung ke posbindu PTM. Data yang didapatkan dari Puskesmas Pagaran Tapah Darussalam pada 2020 dari 12.566 sasaran posbindu PTM hanya 332 (2,6%) yang melakukan kunjungan posbindu PTM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan posbindu PTM di Puskesmas Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Pagaran Tapah Darussalam dari tanggal 17 Juni-1 Juli 2022. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh sasaran posbindu PTM yaitu masyarakat berusia ≥ 15 tahun pada tahun 2022 sebanyak 6638 orang. Sampel berjumlah 99 responden. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan mayoritas pengetahuan responden adalah kurang, 57,6% keluarga tidak mendukung  terhadap posbindu PTM sebanyak 59,6%, tidak mendapat dukungan petugas kesehatan sebanyak 62,6%, peran kader tidak baik sebanyak 64,4%, akses ke posbindu PTM  adalah jauh sebanyak  55,6% dan mayoritas responden tidak berkunjung ke posbindu PTM  sebanyak 71,7%. Hasil uji chi-square ada hubungan pengetahuan (p=0,008, OR= 4,700), dukungan keluarga (p=0,018, OR= 3,255), dukungan petugas kesehatan (p=0,020, OR= 3,175), peran kader (p=0,009, OR= 3,649) dan akses ke posbindu (p=0,007, OR= 3,885) terhadap kunjungan posbindu PTM. Disarankan kepada tenaga Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan terkait penyakit tidak menular dan menginformasikan manfaat mengunjungi posbindu serta diharapkan keluarga untuk dapat mendukung anggota keluarganya yang memiliki resiko menderita PTM agar segera melakukan pemeriksaan salah satuntya dengan rutin mengunjungi posbindu.
Faktor Risiko Kejadian Kusta pada Anak di Kota Surabaya Tahun 2018 Tating Nuraeni
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 4 No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v4i1.55

Abstract

Leprosy is chronic and slowly progressive disease that is caused by Mycobacterium leprae. Leprosy firstly attacks nervous system, and then continue to attacks skin, mucosa, upper respiratory tract, reticular endothelial system, eyes, muscles and testes. Leprosy is known to occur at all ages ranging from infant to old age. The purpose of this study was to create a risk factors of incidences of leprosy among children in the city of Surabaya in 2018. This study applied an observational study design. Case and control groups were being compared in relation to past causes which might be relevant to the causes of leprosy. The sample in this study is part of the population because it is part of the subject in the cuplik to be observed and measured by the researchers. The sample is divided into two parts: the sample case and the control sample are 65 samples consisting of 13 cases and 52 controls. Sampling technique by total sampling. The results of this study showed that the history of BCG vaccine (P value = 0.706, OR = 1,265, CI: 0,37-4,29) and education of mother (P value = 0.385, OR = 1,728, CI: 0,49-5,98) did not affect the leprosy incidence in children in the city of Surabaya in 2018, while the contact history (P value = 0.000, OR = 13,567, CI: 2,68-68,6) had an effect on the incidence of leprosy in children in the city of Surabaya in 2018.