Sutangi sutangi
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Wiralodra

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Status Gizi dan Asupan Zat Gizi dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Industri Di Industri Rumah Tangga Peleburan Alumunium Metal Raya Indramayu Tahun 2018 Natizatun Natizatun; Tayong Siti Nurbaeti; Sutangi sutangi
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2018): afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v3i2.21

Abstract

Kelelahan kerja merupakan kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu pekerjaan. Kelelahan dapat menimbulkan efek yang buruk bagi kesehatan para pekerja. Kelelahan dapat disebabkan oleh beberapa factor diantaranya status gizi dan asupan zat gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Status Gizi dan Asupan Zat Gizi dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Industri di Industri Rumah Tangga Peleburan Alumunium Metal Raya Indrmayu Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, teknik yang digunakan dalam pengambilan sample adalah Total Sampling. Sample dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja industri Industri Rumah Tangga Peleburan Alumunium Metal Raya Indramayu, sebanyak 30 orang pekerja. Data mengenai kelelahan kerja diukur dengan menggunakan kuesioner 30-item gejala kelelahan umum IFRC. Uji statistik menggunakan Fisher Exact Test. Hasil penelitian diperoleh nilai status gizi P-Valeu 0,015 dan asupan zat gizi dengan P-Value 0,001 Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi dan asupan zat gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja industri Industri Rumah Tangga Peleburan Alumunium Metal Raya Indramayu Tahun 2018. Status gizi pekerja sebagian besar dalam kategori status gizi tidak normal 63,3%, asupan zat gizi pekerja sebagian besar dalam kategori kurang 66,7%, dan kelelahan kerja sebagian besar dalam kategori kelelahan tinggi 66,7%.
Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Indah Ervina Wulan Sari; Sutangi Sutangi
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): AFIASI
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penemuan kasus tuberkulosis paru di wilayah kecamatan Sindang selama 3 tahun terakhir cenderung meningkat, kondisi fisik rumah rumah merupakan faktor risiko kejadian tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian tuberkulosis paru di wilayah kecamatan sindang kabupaten Indramayu tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 80 orang terdiri dari penderita tuberkulosis paru BTA positif sebanyak 40 orang dan sebagai kontrol 40 orang. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan lembar observasi. uji statistik data dengan skala ordinal dan data ordinal menggunakan uji statistik Chi Square karena sesuai dengan data yang digunakan. Taraf kepercayaan 95% dengan nilai kemaknaan 5%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi hasil uji statistik chi square test diperoleh nilai ventilasi rumah p = 0,000 dan OR = 0,183 dengan 95% CI = 0,070 < OR < 0,476 dan SC = 0,256, jenis lantai p = 0,014 dan OR = 0,321 dengan 95% CI = 0,129 < OR < 0,802 dan SC = 0,276, kepadatan hunian p = 0,000 dan OR = 0,179 dengan 95% CI = 0,068 < OR < 0,472 dan SC = 0,402 Sehingga hipotesis yang menyatakan hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian tuberkulosis paru di Wilayah Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2016 di terima dan memiliki hubungan sedang.
Hubungan Posisi Kerja Duduk dan Gerakan Repetitif dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Pembuat Kulit Lumpia Nurhalimah Nurhalimah; Sutangi Sutangi; Sri Handayani
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): AFIASI
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri punggung bawah adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah punggung bagian bawah dan merupakan work related musculoskeletal disorders. Penyebab LBP yang paling umum adalah keregangan otot atau postur tubuh yang tidak tepat. Hal ini disebabkan oleh karakteristik tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja yang tidak sesuai. Tujuan penelitian ini mengetahui apakah ada hubungan antara posisi kerja duduk dan gerakan repetitif dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pembuat kulit lumpia di desa Jatibarang Baru kabupaten Indramayu tahun 2015. Rancangan penelitian ini menggunakan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah pembuat kulit lumpia dengan jumlah 35 pekerja yang ada di desa Jatibarang Baru Kabupaten Indramayu. Data yang diperoleh di uji menggunakan Chi-square (x2) dengan nilai keyakinan 95% dan tingkat kemaknaan (alfa) 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan nilai Fisher didapatkan nilai P-value = 0,006, karena nilai P-value < 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan antara posisi kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah. Sedangkan untuk gerakan repetitif hasil uji statistik menggunakan nilai Fisher di dapatkan nilai P-value 0,004, karena nilai P-value < 0,05 sehingga Ho ditolak, artinya ada hubungan antara gerakan repetitif dengan keluhan nyeri punggung bawah. Terdapat hubungan yang kuat antara posisi kerja duduk dan gerakan repetitif dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pembuat kulit lumpia di desa Jatibarang Baru kabupaten Indramayu tahun 2015. Setiap pekerja diharapkan agar lebih memahami akan resiko dari posisi kerja duduk dan gerakan repetitif pada pembuatan kulit lumpia, guna untuk mencegah resiko penyakit akibat kerja khususnya nyeri punggung bawah.
Hubungan Faktor Predisposisi dan Faktor Pendorong dengan Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Karyawan SPBE di Indramayu Fina Sofiana; Sutangi Sutangi; Tayong Siti Nurbaeti
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2017): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan, terjadi secara tiba-tiba. Data dari Internasional Labour Organization (ILO) juga mencatat, setiap hari terjadi sekitar 6.000 kecelakaan kerja fatal di dunia. Penggunaan APD merupakan tahap akhir dari metode pengendalian bahaya. Manfaat menggunakan APD saat bekerja sangat besar dalam mencegah kecelakaan kerja, namun dalam kenyataannya masih banyak pekerja yang tidak menggunakan APD dengan baik dan sesuai dengan potensi bahaya pada saat bekerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan SPBE di Indramayu sebanyak 70 orang. Analisis yang digunakan yaitu uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pengetahuan (P-value 0.002), pengawasan (P-value 0,000), hukuman (P-value 0,000), dan penghargaan (P-value 0,002) berhubungan dengan perilaku penggunaan alat pelindung diri. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara pengetahuan, pengawasan, hukuman dan penghargaan dengan penggunaan APD.