Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

REAGENT TEMPERATURE VARIATIONS AFFECT FOR STABILITY OF NATRIUM FLUORID (NaF) PLASMA BLOOD GLUCOSELEVELS USING ENZYMATIC (GOD-PAP) METHODS Sholeha Rezekiyah; Wuni Sri Lestari; Eka Fitriana; Witi Karwiti; Dwi Martaliana Riska
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 2 (2021): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i2.10225

Abstract

Pemeriksaaan glukosa darah metode enzimatik sangat dipengaruhi oleh suhu karena suhu mempengaruhi aktivitas enzim. Pada tahap praanalitik, kondisi reagen yang tidak pada suhu optimal dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu reagen terhadap kadar glukosa darah plasma NaF. Variasi suhu reagen yang digunakan adalah 10ºC, 15ºC, 20ºC dan 25ºC (kontrol).Metode penelitian yang digunakan bersifat eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 5 orang mahasiswa Akademi Analis Kesehatan Provinsi Jambi yang diambil darahnya dan dibuat plasma NaF. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah enzimatik (GOD-PAP) dengan alat spektrofotometer.Metode enzimatik (GOD-PAP) merupakan metode yang paling baik karena hasilnya mendekati true blood sugar, tidak memerlukan suhu tinggi dan lebih spesifik.            Hasil penelitian didapat kadar glukosa darah pada suhu reagen 10ºC,  15ºC, 20ºC  dan 25ºC (kontrol)  masing-masing sebesar 69,729 mg/dl, 76,982 mg/dl, 85,937 mg/dl, dan 95,235 mg/dl. Hal ini menunjukkan setiap kenaikan suhu 5ºC terjadi peningkatan kadar glukosa darah. Hasil uji Regresi Linear Sederhana didapatkan nilaip-value sebesar 0,0001 dengan α 0,05  yang dilanjutkan  dengan uji Anova One-way dengan hasil p-value  0,017 menunjukkan ada hubungan antara  variasi suhu reagen dan adanya  pengaruh yang signifikan suhu reagen yang bervariasi terhadap kadar glukosa darah. Kemudian dilakukan Uji LSD atau BNt didapatkan hasil ada perbedaan yang nyata pada suhu 10ºC - 20ºC. Penelitian menyimpulkan ada pengaruh suhu reagen terhadap kadar glukosa darah plasma NaF, dimana perbedaan signifikan pada suhu 10oC – 20oC. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pH pada reaksi enzimatik.
DETEKSI DINI DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO STROKE Sholeha Rezekiyah; Wuni Sri Lestari; Asnaily Asnaily
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 Desember (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.198 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v4i2 Desember.1425

Abstract

Stroke is the number one cause of disability and death in the world in both developed and developing countries. The prevalence of stroke in Jambi Province was 6.8 permil, while in Kerinci Regency the prevalence of stroke was 21.74 permil. Risk factors that can trigger stroke are hypertension and diabetes. This Community Service activity includes early detection of risk factors and education to increase public knowledge in controlling stroke risk factors. The method used is counseling and health checks for the people of Belui Village and Kayu Ahok Mangkak Village, the working area of ​​the Depati VII Health Center, Kerinci Regency. This community service activity was attended by 100 people, most of whom were female (58%) and housework (48%). Most of them are <65 years old (73%) with basic education level (SD+SMP) (62%). Most of the people with light and moderate activities with daily consumption patterns rich in sugar, oil and salt and low consumption of fruits and vegetables and smoking. Has a history of hypertension, DM, asthma, heart disease and stroke. And also have parents who suffer from diabetes, hypertension and stroke. The results of the interview can be seen that there is an increase in public knowledge about stroke from 30% to 85%. The results of the health examination, most of the people suffer from hypertension (62%), normal BMI status (58%) and normal blood glucose levels (94%) and high blood cholesterol levels (58%). Keywords: stroke, early detection, risk factors, counseling Abstrak Stroke merupakan penyebab kecacatan dan kematian nomor satu di dunia baik di negara maju maupun berkembang. Prevalensi stroke di Provinsi Jambi sebesar 6,8 permil, sedangkan di Kabupaten Kerinci prevalensi stroke sebesar 21,74 permil. Faktor risiko yang dapat memicu terjadinya stroke adalah hipertensi dan DM. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini meliputi deteksi dini faktor risiko dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengendalian faktor risiko stroke. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan pada masyarakat Desa Belui dan Desa Kayu Ahok Mangkak wilayah kerja Puskesmas Depati VII Kabupaten Kerinci. Kegiatan Pengabmas ini diikuti oleh 100 orang masyarakat, terbanyak berjenis kelamin perempuan (58%) dan pekerjaan urus rumah tangga (48%). Sebagian besar berusia < 65 tahun (73%) dengan tingkat pendidikan dasar (SD+SMP) (62%). Sebagian besar masyarakat dengan aktivitas ringan dan sedang dengan pola konsumsi harian yang kaya dengan gula, minyak dan garam serta rendah konsumsi buah dan sayur serta merokok. Memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, asma, jantung dan stroke. Dan juga memiliki orangtua yang menderita DM, hipertensi dan stroke. Hasil wawancara dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stroke dari 30% menjadi 85%. Hasil pemeriksaan kesehatan sebagian besar masyarakat menderita hipertensi (62%), status IMT normal (58%) dan kadar glukosa darah normal (94%) serta kadar kolesterol darah tinggi (58%). Kata kunci: stroke, deteksi dini, faktor risiko, penyuluhan
Deteksi Dini dan Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Upaya Pengendalian Faktor Risiko Stroke Sholeha Rezekiyah; Wuni Sri Lestari; Asnaily Asnaily
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v4i2.1425

Abstract

Stroke is the number one cause of disability and death in the world in both developed and developing countries. The prevalence of stroke in Jambi Province was 6.8 permil, while in Kerinci Regency the prevalence of stroke was 21.74 permil. Risk factors that can trigger stroke are hypertension and diabetes. This Community Service activity includes early detection of risk factors and education to increase public knowledge in controlling stroke risk factors. The method used is counseling and health checks for the people of Belui Village and Kayu Ahok Mangkak Village, the working area of ​​the Depati VII Health Center, Kerinci Regency. This community service activity was attended by 100 people, most of whom were female (58%) and housework (48%). Most of them are <65 years old (73%) with basic education level (SD+SMP) (62%). Most of the people with light and moderate activities with daily consumption patterns rich in sugar, oil and salt and low consumption of fruits and vegetables and smoking. Has a history of hypertension, DM, asthma, heart disease and stroke. And also have parents who suffer from diabetes, hypertension and stroke. The results of the interview can be seen that there is an increase in public knowledge about stroke from 30% to 85%. The results of the health examination, most of the people suffer from hypertension (62%), normal BMI status (58%) and normal blood glucose levels (94%) and high blood cholesterol levels (58%). Keywords: stroke, early detection, risk factors, counseling Abstrak Stroke merupakan penyebab kecacatan dan kematian nomor satu di dunia baik di negara maju maupun berkembang. Prevalensi stroke di Provinsi Jambi sebesar 6,8 permil, sedangkan di Kabupaten Kerinci prevalensi stroke sebesar 21,74 permil. Faktor risiko yang dapat memicu terjadinya stroke adalah hipertensi dan DM. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini meliputi deteksi dini faktor risiko dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengendalian faktor risiko stroke. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan pada masyarakat Desa Belui dan Desa Kayu Ahok Mangkak wilayah kerja Puskesmas Depati VII Kabupaten Kerinci. Kegiatan Pengabmas ini diikuti oleh 100 orang masyarakat, terbanyak berjenis kelamin perempuan (58%) dan pekerjaan urus rumah tangga (48%). Sebagian besar berusia < 65 tahun (73%) dengan tingkat pendidikan dasar (SD+SMP) (62%). Sebagian besar masyarakat dengan aktivitas ringan dan sedang dengan pola konsumsi harian yang kaya dengan gula, minyak dan garam serta rendah konsumsi buah dan sayur serta merokok. Memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, asma, jantung dan stroke. Dan juga memiliki orangtua yang menderita DM, hipertensi dan stroke. Hasil wawancara dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stroke dari 30% menjadi 85%. Hasil pemeriksaan kesehatan sebagian besar masyarakat menderita hipertensi (62%), status IMT normal (58%) dan kadar glukosa darah normal (94%) serta kadar kolesterol darah tinggi (58%). Kata kunci: stroke, deteksi dini, faktor risiko, penyuluhan
Kadar Alkali Posfatase dan Kalsium Serum pada Kelompok Risiko Osteoporosis Akhirul Jumaisal; Norma Rotua S; Sholeha Rezekiyah
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.569 KB) | DOI: 10.31539/jks.v6i2.4877

Abstract

This study aims to determine differences in the osteoporosis risk group's increase in ALP levels and total serum calcium. This type of research is an observational analytic using a cross-sectional design. The results showed that the ANOVA repeated measures (Bonferroni) test results for ALP levels obtained a P-value > 0.05, and the total serum calcium level examination received ANOVA test results with a P-value > 0.05. In conclusion, ALP levels and total calcium are not associated with osteoporosis risk groups such as age, sex, steroid use, and smoking habits. Keywords: Alkali Phosphatase, Degenerative, Calcium, Osteoporosis