Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan Ukuran Mata Pancing terhadap Hasil Tangkapan Rawai Dasar di Perairan Pengambengan Faris Putra Pratama; Untung Prasetyono; Deni Sarianto
PELAGICUS Volume 1 Nomor 3 September 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v1i3.9167

Abstract

Rawai dasar sampai saat ini dianggap sebagai alat tangkap yang paling efektif digunakan untuk menangkap ikan demersal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan ukuran mata pancing dan komposisi hasil tangkapan dari dua ukuran mata pancing yang berbeda. Pengoperasian alat tangkap dengan menggunakan 2 macam ukuran mata pancing yaitu nomor 7 dan nomor 9 yang dioperasikan secara bersamaan. Lokasi penelitian di perairan pengambengan Bali. Hasil tangkapan yang diperoleh menunjukan tidak berbeda nyata, namun terdapat kecenderungan mata pancing yang berukuran kecil nomor 7 lebih efektif dibanding mata pancing yang lebih besar nomor 9. Hasil tangkapan yang relatif banyak diperoleh dengan rawai dasar yang dioperasikan di perairan yang agak-dalam dengan hasil tangkapan lebih besar ukurannya. Jenis ikan ekonomis penting yang banyak tertangkap selama pengoperasian rawai dasar adalah Lutjanus analis (Kakap Domba), Caranx sexfaciatus (Kuwe Putih), Lutjanus campechanus (Kakap Merah), dan Plectropomus leopardus (Kerapu Sunu). Ukuran ikan yang tertangkap diduga tidak hanya dipengaruhi oleh ukuran mata pancing tetapi juga oleh faktor lain diantaranya ukuran umpan, dan jenis umpan yang digunakan, musim, dan faktor lingkungan perairan.
DAERAH PENANGKAPAN JULUNG JULUNG (Hemiramphus sp) DI PERAIRAN KABUPATEN KEPULAUAN SULA DENGAN ALAT TANGKAP MINI PURSE SEINE Kemhay Djalaludin; Deni Sarianto; Istraianto Kadi
JURNAL BLUEFIN FISHERIES Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.62 KB) | DOI: 10.15578/jbf.v1i2.28

Abstract

Perairan Kepulauan Sula telah lama menjadi pusat penangkapan julung-julung (Hemiramphus sp). Dalam melakukan penangkapan ikan julung-julung nelayan Kepulauan Sula menggunakan alat tangkap mini purse seine. Penentuan daerah penangkapan ikan (Fishing ground) dilakukan nelayan dengan melihat tanda-tanda alam seperti burung yang terbang diatas permukaan air, buih-buih air laut, dan kayu yang hanyut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan julung-julung di perairan Kepulauan Sula, dan sebaran daerah penangkapan ikan julung-julung dengan ala tmini purse seine di perairan Kepulauan Sula. Hasil penelitian menunjukkan hasil tangkapan julung-julung di perairan sula memiliki hasil tangkapan tertinggi terdapat pada bulan Maret  sebesar 6,6 ton sedangkan hasil tangkapan terendah terjadi pada bulan April sebesar 5,1 ton. Hasil tangkapan sampingan yang sering tertangkap dengan alat tangkap mini purse seine adalah kuweh, layang, lemuru, dan selar. Daerah penangkapan julung-julung di perairan Kepulauan Sula yang paling potensial terdapat di Teluk Pas Ipa dan perairan Sanana.
Selektivitas Gillnet Dasar Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Baronang di Perairan Teluk Ambon Dalam Deni Sarianto; Kadi Sarianto; Untung Prasetyono; Kemhay Kemhay; Muhidin Syamsuddin; Wulandari Wulandari
Jurnal Airaha Vol 9 No 02: December 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.438 KB) | DOI: 10.15578/ja.v9i02.174

Abstract

This research was aimed at analyzing the selectiveness of bottom gillnet mesh size on the rabbitfish catch in the inner part of Ambon Bay. The research method used descriptive case study and data analysis used T-test. The results of this research indicate a 3.5 inch of the bottom gillnet mesh size is more selective than 2.5 inch. The larger mesh size, the bigger fish will be captured. Based on t-test in regression model that total length of the rabbitfish has a significant effect on the ratio of the number of fish catches bottom gillnet of the two mesh sizes.The fish caught chance of each mesh size is different based on fish species affecting by the gonad maturity level and body circumference.
Pengaruh perbedaan ukuran mata jaring dan waktu tangkap terhadap hasil tangkapan bottom gill net di Perairan Liang, Maluku Tengah Muhidin Syamsuddin; Deni sarianto; Reny Wulandari
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 6 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.6.1.2021.30399

Abstract

Perairan Negeri Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah satu daerah penangkap yang potensial dengan berbagai jenis alat tangkap yang digunakan. Salah satunya adalah alat jaring insang yang menjadi alat tangkap dominan di Perairan Negeri Liang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 April sampai dengan 29 Mei 2019 di Perairan Negeri Liang. Tujuan dari pengamatan yaitu mengamati dan menganalisis analisis hasil tangkapan bawah jaring  berdasarkan ukuran mata jaring dan waktu tangkap di Perairan Negeri Liang sehingga diperoleh ukuran mata jaring dan waktu yang efektif. Efektifitas ukuran mata jaring dan waktu tangkap ditentukan berdasarkan jumlah tangkapan terbanyak. Metode penelitian yang digunakan adalahpenangkapan ikan eksperimental dan analisa data secara deskriptif menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa ukuran mata berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah hasil tangkapan ikan (Fhit> Ftabel α0,01), tetapi waktu penangkapan maupun interaksi sama-sama tidak berpengaruh (Fhit <Ftabel α0,01). Berdasarkan hasil uji Tukey menunjukkan ukuran mata jaring 2 inci yang mempunyai kemampuan tangkap yang lebih banyak dibandingkan 1,5 inci maupun 3 inci.