Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KARIES GIGI ANAK TK DAN PAUD Dea Saputri Lestari; Mujiyati Mujiyati
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.845 KB)

Abstract

Peran orang tua dalam mengasuh, mendidik, dan mendorong, serta mengawasi anak dalam merawat kebersihan gigi penting dalam mencegah terjadinya karies. Sikap dan perilaku orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku anak. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi pra sekolah di TK dan PAUD Bunda Palembang. Selain siswa-siswi pra sekolah, orang tua dari siswa-siswi pra sekolah tersebut juga diberikan kuesioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian ini di dapatkan bahwa dari 38 orang tua yang cukup berperan terhadap kesehatan gigi dan mulut ternyata di temukan 34 anak yang mengalami karies. Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak–anaknya sangat diperlukan terutama pada saat mereka masih berada dibawah usia lima tahun atau balita, untuk meningkatkan kecerdasan moral anak. Sikap dan perilaku orang tua dalam pemeliharaan kesehatan gigi memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku anak.peran orang tua terbukti memiliki hubungan yang signifikan antara kejadian karies gigi pada anak TK dan PAUD Bunda Palembang. Orang tua dapat lebih meningkatkan perannya dalam kesehatan gigi dan mulut terutama pada pengawasan saat menyikat gigi, pemeriksaan gigi ke dokter, penggantian sikat gigi yang lama dan penyedian obat kumur untuk anak.
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA MENEMPEL GAMBAR (DENTAL STORY STICKER) TERHADAP PENGETAHUAN ANAK DALAM MENJAGA KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT Yuke Luthfiyani Putri; Mujiyati Mujiyati; Tri Syahniati
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.918 KB) | DOI: 10.36086/jkgm.v3i1.760

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Anak merupakan usia rentan terhadap karies karena anak masih perlu bimbingan dari orang tua atau keluarga. Kurangnya pengetahuan menyebabkan kebanyakan orang tua mengabaikan masalah kesehatan gigi yang berdampak pada kesehatan gigi dan mulut anak. Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan pengetahuan anak yang keberhasilannya tidak terlepas dari metode pendidikan dan peran sebuah media. Judul Penelitian : Pengaruh Promosi Kesehatan Menggunakan Media Menempel Gambar (Dental Story Sticker) Terhadap Pengetahuan Anak Dalam Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut di SD Negeri 19 Prabumulih. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan menggunakan media menempel gambar (dental story sticker) terhadap pengetahuan anak dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut di SD Negeri 19 Prabumulih. Metode Penelitian: Merupakan quasi experiment dengan rancangan pre test-post test design. Dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Sampel penelitian ini sebanyak 36 orang anak kelas VI SD Negeri 19 Prabumulih. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Analisis data menggunakan Uji Chi-Square. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian diketahui bahwa promosi kesehatan menggunakan media menempel gambar (dental story sticker) berpengaruh terhadap pengetahuan anak dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut di SD Negeri 19 Prabumulih. Kesimpulan : Promosi kesehatan menggunakan media menempel gambar (dental story sticker) berpengaruh terhadap pengetahuan anak dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut di SD Negeri 19 Prabumulih.
HUBUNGAN KEBIASAAN MENGONSUMSI KOPI TERHADAP TERJADINYA STAIN Novi Khasanah; Tri Syahniati; Mujiyati Mujiyati
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.536 KB) | DOI: 10.36086/jkgm.v3i1.762

Abstract

Latar Belakang.Stain adalah warna yang menempel pada permukaan gigi yang terjadi karena adanya perlekatan warna makanan, minuman dan kandungan lain yang menyebabkan perubahan warna pada gigi. Kopi merupakan minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk, kopi banyak dikonsumsi setiap harinya di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Kebiasaan mengonsumsi kopi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya stain pada gigi yang diakibatkan oleh kandungan tanin, asam dan kafein di dalam kopi. Tujuan.Untuk mengetahui hubungan kebiasaan mengonsumsi kopi terhadap terjadinya stain pada gigi. Metode.Penelitian ini adalah penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2021 terhadap 63 orang disalah satu RT di Kabupaten OKI. Kebiasaan mengonsumsi kopi diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner, sedangkan stain pada gigi diukur melalui observasi Hasil.Dari 63 orang sampel yang diperiksa didapatkan hasil bahwa sebanyak 49 orang (77,8%) masyarakat mengalami stain sedangkan 14 orang (22,2%) lainnya tidak mengalami stain. Pada uji Regresi Linier terhadap lamanya mengonsumsi kopi dengan terjadinya stain didapatkan hasil p = 0,00 Sedangkan pada uji regresi linier terhadap jumlah banyaknya kopi yang diminum dengan terjadinya stain didapatkan hasil p = 0,019 Kesimpulan.Kebiasaan mengonsumsi kopi mempunyai hubungan terhadap terjadinya Stain pada gigi.
GAMBARAN XEROSTOMIA PADA KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERKAIT KUALITAS HIDUP PADA LANSIA Nyayu Umi Kalsum; Mujiyati Mujiyati
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.284 KB)

Abstract

Latar belakang. Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun sehingga menimbulkan berbagai keluhan, salah satunya xerostomia. Xerostomia disebabkan berkurangnya sekresi saliva yang dapat mengakibatkan rasa ketidaknyamanan pada rongga mulut, nyeri, peningkatan tingkat karies gigi dan infeksi mulut, serta kesulitan berbicara dan menelan makanan. Keluhan-keluhan yang muncul ini dapat memengaruhi kesehatan gigi dan rongga mulut yang nantinya diperkirakan dapat memengaruhi tingkat kualitas hidup. Tujuan. Untuk mengetahui gambaran xerostomia pada kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup lansia. Metode. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah 28 lansia di Posyandu Lansia Bukit Indah yang berusia 45-60 tahun. Hasil. Hasil yang didapatkan bahwa 71,5% lansia mengalami xerostomia, 60% diantaranya mengalami xerostomia tingkat sedang. Terdapat 60% dari total responden penderita xerostomia mengalami kesehatan gigi dan mulut terkait kualitas hidup tingkat sedang, dimana keluhan yang paling banyak dialami yaitu gangguan mengecap, bau mulut, dan rasa kurang percaya diri saat berbicara. Simpulan. Sebagian besar responden yang menderita xerostomia mengalami penurunan kualitas hidup berupa satu atau lebih gangguan yang terkait dengan keluhan mengecap, menelan, berbicara, lidah terasa terbakar, bibir kering, bau mulut, kurang rasa percaya diri untuk makan di depan orang lain, dan kurangnya percaya diri untuk berbicara di depan orang lain.
HUBUNGAN BERAT BADAN DENGAN ERUPSI GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN RAHANG BAWAH ANAK USIA 5-8 TAHUN DI KELURAHAN BUKIT LAMA PALEMBANG MUJIYATI MUJIYATI; RA ZAINUR
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 10 No 1 (2015): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas gigi anak ditentukan oleh banyak faktor terutama asupan gizi. Pertumbuhan gigi anak di mulai sejak anak dalam kandungan yang dipengaruhi oleh asupan gizi ibu yang sedang mengandung. Setelah anak lahir asupan gizi yang cukup tetap diperlukan untuk pertumbuhan gigi anak tersebut, karena pada saat itu masih berlangsung pembentukan gigi tetap yang akan muncul setelah gigi susu tanggal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan berat badan dengan erupsi gigi molar pertama permanen rahang bawah anak usia 5 - 8 tahun di Kelurahan Bukit Lama Palembang tahun 2014. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif bersifat analitik. Waktu penelitian dilaksanakan bulan September - Desember 2014, dengan sampel penelitian berjumlah 226 orang anak usia 5-8 tahun di Kelurahan Bukit Lama Palembang. Data di ambil dengan menggunakan cara Observasi, kemudian data dianalisa dengan anilsa univariate dan bivariate menggunakan rumus Chi-Square (X2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia erupsi gigi molar pertama permanenrahang bawah pada anak adalah usia 6,4 tahun dan rata-rata berat badan anak pada saat erupsi gigi adalah 21, 16 kg. Secara statisitk membuktikan bahwa ada hubungan antara berat badan dengan erupsi gigi molar pertama permanen rahang bawah pada anak usia 5-8 tahun di Kelurahan Bukit Lama Palembang tahun 2014 (hasil uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%, diperoleh X2-hitung 12,244 > X2 tabel 1,699 (df:4) sertaP-value 0,016 <? 0,05).
ANALISIS PERAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PEMASARAN SOSIAL KESEHATAN GIGI DAN MULUT Mujiyati Mujiyati; Tri Syahniati
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v14i1.817

Abstract

Latar Belakang: Upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia dirasakan penting untuk dilakukan mengingat masih tinggi indeks penyakit gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia. Peran kader sangat penting dalam setiap pelaksanaan kegiatan posyandu, keterampilan kader dalam penyuluhan juga merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam sistem pelayanan di posyandu. Tujuan: Menganalisa peran kader posyandu dalam upaya pemasaran sosial kesehatan gigi dan mulut.  Metode: Penelitian dilakukan dengan cara wawancara mendalam kepada 10 kader sebagai informan, ketua kader dan pimpinan puskesmas sebagai informan kunci. Desain penelitian menggunakan study kualitatif dilakukan dengan menggunakan pendekatan rapid assessment procedure (RAP). Penelitian menggunakan  data primer. Dalam proses pengumpulan dengan wawancara yang berisi daftar pertanyaan dan voice recorder. Informasi dari informan dan informan kunci merupakan jawaban untuk melihat sejauh mana peran kader dalam memberikan informasi tentang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat setempat. Hasil: Informan dan informan kunci memberi jawaban sebagian besar hampir sama, artinya antara kader, ketua kader dan pimpinan Puskesmas sudah sejalan dalam menjalankan roda kehidupan Posyandu. Saran: Pemberian pengetahuan kepada kader, agar kader tetap berwawasan luas, perhatian kepada kader-kader aktif agar tetap menjalankan tugasnya, dan pemberian penghargaan kepada kader yang berprestasi. Kata Kunci: Peran Kader, Posyandu, Pemasaran Sosial
“Virtual Reality Box” Media in Improving the Knowledge of Brushing Elementary School Children Saluna Deynilisa; Mujiyati; Abu Hamid
East Asian Journal of Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 9 (2022): October 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/eajmr.v1i9.1608

Abstract

Virtual Reality Box is a technology that allows a person to simulate a real object using a smartphone. The purpose of the study was to find out that virtual reality boxes can increase the dental knowledge of elementary school children. Experimental method with pre-posttest design approach. The sample is 30 students. The results of the study can increase dental knowledge significantly, the posttest value (17.4) and the pretest value (7, 1), with statistical tests the results obtained P-value = 0.000 p value <0, statistically important differences in prior knowledge and after watching a dental knowledge video using a virtual reality box. In conclusion, virtual reality box media can improve knowledge.
PENGARUH ESTETIKA DENTAL TERHADAP PSIKOSOSIAL PADA REMAJA Mujiyati Mujiyati; Sri Wahyuni
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 1 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i1.1056

Abstract

Latar Belakang: Maloklusi memberikan pengaruh negatif terhadap fungsi pengunyahan dan berbicara, serta dapat mempengaruhi psikologis remaja berupa menurunnya kepercayaan diri. Tujuan:  penelitian ini untuk menggali lebih dalam mengenai pengaruh karakteristik estetika dental terhadap status psikososial di kalangan remaja khususnya siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Palembang. Metode: Analisis univariat digunakan untuk menghitung nilai mean dan median dari variabel numerik, serta proporsi dari variabel kategorik. Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh estetika dental terhadap status psikososial. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif, menggunakan data hasil wawancara dengan kuesioner dan pengukuran. Rancangan penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMA Negeri di Kota Palembang yang berjumlah 22 sekolah. Sampel dalam penelitian hanya mengambil 1/3 nya yaitu berjumlah 8 sekolah dengan 325 responden berdasarkan metode penarikan sample yaitu purposive-stratified random sampling. Hasil: Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah siswa yang sedikit membutuhkan perawatan dari aesthetic component yaitu  105 orang (32,3%), yang memiliki status ortodonti oklusi normal 120 orang (36,9%), yang memiliki oral hygiene kalkulus sebanyak 210 orang (64,6%). Saran: Siswa lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut khsususnya dalam melakukan perawatan gigi yang maloklusi. Kesimpulan: Ada pengaruh aesthetic component terhadap dampak psikososial, dan ada pengaruh dental health component terhadap dampak psikososial pada remaja di SMA Negeri Kota Palembang. Kata kunci : Maloklusi, Estetika Dental, Status Psikososial