Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perencanaan Pendekatan Persuasif dan Aksi Remaja Peduli Limbah Cair sebelum Masuk Sungai Bernadeta Siti Rahayu Purwanti; Nuralam Nuralam; Latif Mawardi; Britantyo Wicaksono; Aulia Kahfi
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 03 (2019): Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v2i03.3659

Abstract

Artikel ini membahas rencana kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dengan skala prioritas, disesuaikan program/permasalahan desa. Program Desa Citeureup, Kabupaten Bogor, khususnya penanganan limbah cair di Blok Tempe. Area produksi menyatu dengan rumah tinggal. Pembuat/penjual tempe kejar target memenuhi pesanan pedagang/ pelanggan. Dari hasil suvey dan informasi aparat Desa, keuntungan pembuatan tempe sangat memadai/menunjang perekonomian warganya. Hanya saja limbah cair sisa produksi tempe tahu dibuang ke lantai. Saluran pembuangan ini menyatu dengan buangan air rumah tangga. Limbah di setiap saluran berujung ke badan air/sungai Cibeber. Pembuat tempepun sadar bahwa air limbah menimbulkan bau tak sedap, asap, dan menghitamkan dinding rumah/atap. Seolah limbah menyatu dengan kehidupannya, walaupun bahaya mengancam; penyakit, pencemaran air/udara, kematian biota air, hingga Gas Rumah Kaca (GRK). Solusi permasalahan limbah dengan pendekatan persuasif terhadap anak/Remaja Blok Tempe Bersatu BTB). Metodenya; pendampingan keterampilan, aksi penanganan limbah. Harapan ke depan para pengrajin tempe tergugah untuk meniru kegiatan anak-remaja. Aksi nyata mengolah limbah cair sebelum dibuang ke saluran drainase dengan dua set drum. Penyaringan limbah cair sirkulasi vartikal untuk aksi nyata remaja dan yang vertical untuk edukasi, simulasi real. Program pendampingan keterampilan terkait limbah cair dilaksanakan kontinu/berkesinambungan. Hasil pendampingan mengarah pada Blok Tempe Berseri. Jangka panjangnya menuju Central Industry and Destination Tourism.
Pemodelan Akuisisi Data Sistem Monitoring Kualitas Air Budidaya Pembenihan Ikan Kerapu Deardi Yusuf Prayoga; Nuralam Nuralam
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 8 No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v8i3.33656

Abstract

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa pada tahun 2020 Indonesia mengalami kenaikan peringkat menjadi berada di posisi 8 sebagai eksportir utama produk perikanan dunia. Salah satu komoditas produk perikanan yang berkontribusi dalam peningkatan nilai ekspor tersebut adalah ikan kerapu. Menurut Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung menyatakan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan kualitas air budidaya ikan secara preventif dengan menerapkan digitalisasi pada pelaksanaannya. Sistem monitoring kualitas air pada kolam pembenihan budidaya ikan kerapu dibuat untuk mempermudah pembudidaya dalam melakukan pemeriksaan berkala terhadap kualitas air yang digunakan dengan parameter yang dimonitor yaitu suhu, derajat keasaman (pH), dan kadar garam (salinitas). Data kualitas air dapat dimonitor untuk membantu melihat tren perubahan serta rekam jejak data sehingga pembudidaya dapat mencegah terjadinya penyakit atau mengetahui penyebab jika terjadinya kematian pada ikan kerapu. Untuk jenis sensor yang digunakan adalah sensor derajat keasaman PH, sensor DSB18B20, dan sensor salinitas electrical conductivity. Hasil keluaran dari semua sensor berupa nilai tegangan, yang akan dibaca oleh ADS1115 yaitu ADC eksternal yang merubah nilai tegangan tersebut ke dalam bentuk satuan bit yang nantinya nilai ini akan dikonversi menjadi nilai pengukuruan yang diinginkan dan ditampilkan melalui LCD TFT-ILI9341 sebagai tampilan monitoring. Hasil kalibrasi sensor PH dan salinitias yang dibandingkan dengan alat ukur referensi memiliki selisih pembacaan yang relatif kecil yaitu ±0.11 untuk sensor PH dan ±0.24 untuk sensor salinitas. Setelah dilakukan pengujian dengan air laut, ketiga sensor memiliki nilai akurasi yang cukup tinggi dengan akurasi untuk sensor suhu sebesar 99.13%, untuk sensor PH sebesar 99.08% dan sensor salinitas sebesar 98.50%.