RY. ADAM PANJI PURNAMA
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Fotografi Pertunjukan: Fenomenena Tubuh dari Panggung menjadi Rupa RY. ADAM PANJI PURNAMA
Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts) Vol 10, No 1 (2009): Juni 2009
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/resital.v10i1.475

Abstract

Performace Photography: The Body Phenomenon from Stage to Physical. Performance photographyhas tried its best to capture the phenomena on stage. These two art mainstreams are completely different both fromthe subject and the objects. Performing art utilizes eyes and noses as the guidance to the feeling and meaningfulbody movements. Meanwhile, photography only utilizes eyes due to the still images it uses. Body in the performanceis the amalgamation of physical body and spiritual body. The detachment from a daily life to act as others accordingto the performance demand makes a performance meaningful and atmospheric for the audience.
Konsiderans dalam Estetik Karya Fotografi “Manekung” Yulli Adam Panji; Imam Akhmad
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2471

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan penelitian dan penciptaan karya seni fotografi manekung. Penamaan tema “manekung” dalam karya fotografi ini diambil dari konsep bahwa karya fotografi dapat dijadikan sebagai media dari meditasi (manekung). Penelitian dan penciptaan memakai pendekatan Practice-led Research yang dilakukan melalui studi praktik di lapangan yang bertujuan menyajikan kreativitas di bidang fotografi. Adapun karya yang dihasilkan menyajikan kebaruan dalam aliran ekspresi fotografi. Tahapan metode penciptaan ini memakai tiga tahapan yaitu sebagai berikut. 1) Praproduksi: penyiapan alat dan bahan, observasi dan kajian pustaka, proses penemuan ide, dan proses meditasi. 2) Tahap Produksi: imaji abstrak dan konkret, eksplorasi objek, eksperimentasi bahan, pematangan konsep, dan meditasi. 3) Tahap Ketiga penyajian karya: pengemasan dan pameran fotografi. Penelitian dan penciptaan karya menghasilkan tujuh belas karya meditasi fotografi berbagai ukuran yang dikemas dengan frame, disajikan pada pameran dengan suasana yang dibangun pada ketenangan dan keheningan. Kata kunci: meditasi, manekung, fotografi, penciptaan, ekspresi, karya
Konsiderans dalam Estetik Karya Fotografi “Manekung” Yulli Adam Panji; Imam Akhmad
PANGGUNG Vol 33 No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2471

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan penelitian dan penciptaan karya seni fotografi manekung. Penamaan tema “manekung” dalam karya fotografi ini diambil dari konsep bahwa karya fotografi dapat dijadikan sebagai media dari meditasi (manekung). Penelitian dan penciptaan memakai pendekatan Practice-led Research yang dilakukan melalui studi praktik di lapangan yang bertujuan menyajikan kreativitas di bidang fotografi. Adapun karya yang dihasilkan menyajikan kebaruan dalam aliran ekspresi fotografi. Tahapan metode penciptaan ini memakai tiga tahapan yaitu sebagai berikut. 1) Praproduksi: penyiapan alat dan bahan, observasi dan kajian pustaka, proses penemuan ide, dan proses meditasi. 2) Tahap Produksi: imaji abstrak dan konkret, eksplorasi objek, eksperimentasi bahan, pematangan konsep, dan meditasi. 3) Tahap Ketiga penyajian karya: pengemasan dan pameran fotografi. Penelitian dan penciptaan karya menghasilkan tujuh belas karya meditasi fotografi berbagai ukuran yang dikemas dengan frame, disajikan pada pameran dengan suasana yang dibangun pada ketenangan dan keheningan. Kata kunci: meditasi, manekung, fotografi, penciptaan, ekspresi, karya
REFLEKSI VISUAL HENING DALAM MEDITASI Purnama, Yulli Adam Panji; Tohari, Tohari
specta Vol 8, No 2 (2024): Specta: Journal of Photography, Arts, and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/specta.v8i2.13293

Abstract

 Fotografi sebagai media meditasi belum diketahui banyak orang, baik tujuan maupun manfaatnya. Meditasi (Manekung) sejak dulu banyak dilakukan saat suasana hening, serta peluapan emosi menuju ketenangan pikir dan hati, dengan capaian kesadaran diri sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa. Suasana hening, ditangkap indrawi dengan  mengutamakan olahan peka rasa, divisualkan melalui karya fotografi hitam putih, berkesan lebih menonjolkan nuansa keheningan yang semakin sepi. Permasalahan yang diselesaikan yaitu produksi karya foto hening melalui proses meditasi. “Hening” berupa cipta karya fotografi, prosesnya menerapkan pendekatan Practice-led Research yang dilakukan melalui studi praktik dengan memokuskan pada refleksi visual keheningan. Kreativitas pengkaryaan fotografi berlokasi di pesisir, dengan berbagai benda, dan alam beserta lingkungan sebagai subjek penciptaannya. Penciptaan foto hening menerapkan tiga tahap: pertama, tahap praproduksi, dilakukan observasi dan eksplorasi suasana di berbagai tempat pesisir, diperoleh gambaran subjek tanggul muara batu, kincir air, ombak, batang kayu, serta lainnya, dengan pedoman konsep sesuatu yang hening; kedua, tahap produksi, proses pewujudan dengan memotret suasana keheningan yang dibarengi meditasi dan kontemplasi, serta aktivitas penyuntingan karya fotografi hitam putih; dan ketiga, pascaproduksi, penyajian dan publikasi karya. Hasil penciptaan karya fotografi berupa refleksi visual bernuasa hening, yang diselimuti ketenangan, kesepian, dan menyendiri. Visual reflection of “Silent” in meditation. Photography as a medium for meditation is not yet known to many people, neither its purpose nor its benefits. Meditation (Manekung) has long been done in times of silence, as well as the release of emotions leading to peace of mind and heart, with the achievement of self-awareness as an Almighty-created being. The atmosphere of silence, captured by the senses by prioritizing sensitive processing, is visualized through black and white photography, highlighting the increasingly quiet nuance of silence. The problem being solved is the production of silent photo works through a meditation process. "Silence" takes the form of creating photographic works; the method applies a Practice-led Research approach, which is carried out through practical studies by focusing on the visual reflection of silence. The creativity of photography works is located on the coast, with various objects, nature, and the environment as the subjects of its creation. The creation of silent photos applies three stages: first, Pre-production, observations and exploration of the atmosphere in various coastal locations are carried out, images are obtained of the subject of estuary embankments, waterwheels, waves, logs, and others, guided by the concept of something silent; second, the production stage, the realization process by photographing an atmosphere of silence accompanied by meditation and contemplation, as well as the activity of editing black and white photography works; and third, post-production, presentation and publication of the work. The results of the creation of photographic works are visual reflections with a silent atmosphere shrouded in calm, loneliness, and solitude.
Konsiderans dalam Estetik Karya Fotografi “Manekung” Panji, Yulli Adam; Akhmad, Imam
PANGGUNG Vol 33 No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2471

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan penelitian dan penciptaan karya seni fotografi manekung. Penamaan tema “manekung” dalam karya fotografi ini diambil dari konsep bahwa karya fotografi dapat dijadikan sebagai media dari meditasi (manekung). Penelitian dan penciptaan memakai pendekatan Practice-led Research yang dilakukan melalui studi praktik di lapangan yang bertujuan menyajikan kreativitas di bidang fotografi. Adapun karya yang dihasilkan menyajikan kebaruan dalam aliran ekspresi fotografi. Tahapan metode penciptaan ini memakai tiga tahapan yaitu sebagai berikut. 1) Praproduksi: penyiapan alat dan bahan, observasi dan kajian pustaka, proses penemuan ide, dan proses meditasi. 2) Tahap Produksi: imaji abstrak dan konkret, eksplorasi objek, eksperimentasi bahan, pematangan konsep, dan meditasi. 3) Tahap Ketiga penyajian karya: pengemasan dan pameran fotografi. Penelitian dan penciptaan karya menghasilkan tujuh belas karya meditasi fotografi berbagai ukuran yang dikemas dengan frame, disajikan pada pameran dengan suasana yang dibangun pada ketenangan dan keheningan. Kata kunci: meditasi, manekung, fotografi, penciptaan, ekspresi, karya