Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS NILAI-NILAI PADA TARI SAMAN Imam Akhmad
Jurnal Seni Makalangan Vol 8, No 1 (2021): "GERAK TUBUH TARI MENGALIR MENCIPTA ASA DAN CITA"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v8i1.1616

Abstract

ABSTRAKPenelitian dalam artikel ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai yang terkandung dari kesenian Tari Saman. Tari Saman berasal dari suku Gayo di Aceh Tengah, Suku Alas di Aceh Tenggara (Blangkejeren), dan Aceh timur. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pada metode ini data penelitian diteliti untuk dicarikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (library research) dan observasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam Tari Saman terkandung berbagai macam nilai, di antaranya nilai keagamaan, nilai etika, dan nilai sosial. Nilai-nilai tersebut tercermin dari keseluruhan kesenian Tari Saman, mulai dari latihan/persiapan, gerakan tari, nyanyian, dan syair. Kata Kunci: Aceh, Etika, Gayo, Keagamaan, Sosial, Tari Saman.  ABSTRACTAnalysis Of Values In Saman Dance, June 2021. His study aims to analyze values contained of art Saman Dance. Saman Dance from the Tribe Gayo in Central Aceh, the Tribe Alas in Southeast Aceh (Blangkejeren), and East Aceh. The method used in this research is a method of analytical descriptive. In this method research data be examined to be the lesson. As for data collection techniques used in this research was the literature study and observation. The analysis shows that contained in a Saman Dance various value, of them religious values, ethics value, and social value. The value of the debt reflected of a whole art Saman Dance, start of the exercises/preparation, movements dance, singing, and the words/poetry. Keywords: Aceh, Ethics, Religious, Social, Saman Dance. 
TRANSFORMASI NOVEL AYAT-AYAT CINTA 2 KE DALAM FILM Imam Akhmad; Ajeng Ayu Milanti
LAYAR: Jurnal Ilmiah Seni Media Rekam Vol 7, No 1 (2020): Rekonstruksi Konflik dan Potret Budaya dalam Karya Film serta Industri Pertelevi
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/layar.v7i1.1745

Abstract

ABSTRACTAre for the moment are ekranisasi or over its role in taking the spacecraft than one work to other the works of art of has largely initiated. One of a movies that is the result of the process the ekranisasi is a Ayat-Ayat Cinta 2 director Guntur soedhardjanto. The film is very well welcomed by, no less important than her first film managed to get the audience as many as 3 million. Because the movie Ayat-Ayat Cinta 2 is a film managed to attract community , writer interested analyze similar and different from the novel by the movie. To research is used intertexs analysis. The results of the analysis stated that of novels and found improvised film director Guntur soehardjanto transformation of figures in the form of a side and some narrowing of and transformation of the story line. It was done director because in short duration available in the movie. But, improvisation is not change in the main characters and storylines significantly.
NILAI RELIGIUS PADA PROSES EKRANISASI NOVEL RANAH 3 WARNA KE DALAM FILM Annisa Hanif; Imam Akhmad
LAYAR: Jurnal Ilmiah Seni Media Rekam Vol 9, No 2 (2022): NILAI, ISU, DAN KREATIVITAS DALAM KARYA AUDIOVISUAL
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/layar.v9i2.2418

Abstract

ABSTRACT Sjuman Djaja said that the ecranization of film can occur when a novel "lives and talks" with the director, teasing his "artistic glands". Unlike the movies. Movie viewers are presented with live, concrete, and visual images, as if the audience is watching real objects or things. Thus, encryption means a change in the enjoyment process, namely from reading to watching, the audience itself changes from a reader to a spectator. This study is also based on the idea that there are more and more films based on novels. This study uses a descriptive-qualitative method. The results of the study show that several films still retain story ideas, plots, and a number of events from the ecranized novels. However, there are not a few films that experience plot changes and a number of events from the story in the novel. ABSTRAK Sjuman Djaja mengatakan bahwa ekranisasi film bisa terjadi ketika suatu novel “hidup dan berbicara” dengan sutradara, menggoda “kelenjar artistiknya”. Berbeda dengan film. Penonton film disuguhi gambar-gambar hidup, konkret, dan visual, seakan-akan penonton sedang menyaksikan barang-barang atau benda-benda yang sesungguhnya. Dengan demikian, enkranisasi berarti terjadinya perubahan pada proses penikmatan, yakni dari membaca menjadi menonton, penikmatnya sendiri berubah dari pembaca menjadi penonton. Kajian ini juga dilandasi pemikiran semakin banyak muncul film-film yang diangkat dari novel. Kajian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa beberapa film masih mempertahankan ide cerita, alur, dan sejumlah peristiwa dari novel yang diekranisasi. Namun, tidak sedikit pula film yang mengalami perubahan alur dan sejumlah peristiwa dari kisah dalam novel.
Konsiderans dalam Estetik Karya Fotografi “Manekung” Yulli Adam Panji; Imam Akhmad
PANGGUNG Vol 33, No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2471

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan penelitian dan penciptaan karya seni fotografi manekung. Penamaan tema “manekung” dalam karya fotografi ini diambil dari konsep bahwa karya fotografi dapat dijadikan sebagai media dari meditasi (manekung). Penelitian dan penciptaan memakai pendekatan Practice-led Research yang dilakukan melalui studi praktik di lapangan yang bertujuan menyajikan kreativitas di bidang fotografi. Adapun karya yang dihasilkan menyajikan kebaruan dalam aliran ekspresi fotografi. Tahapan metode penciptaan ini memakai tiga tahapan yaitu sebagai berikut. 1) Praproduksi: penyiapan alat dan bahan, observasi dan kajian pustaka, proses penemuan ide, dan proses meditasi. 2) Tahap Produksi: imaji abstrak dan konkret, eksplorasi objek, eksperimentasi bahan, pematangan konsep, dan meditasi. 3) Tahap Ketiga penyajian karya: pengemasan dan pameran fotografi. Penelitian dan penciptaan karya menghasilkan tujuh belas karya meditasi fotografi berbagai ukuran yang dikemas dengan frame, disajikan pada pameran dengan suasana yang dibangun pada ketenangan dan keheningan. Kata kunci: meditasi, manekung, fotografi, penciptaan, ekspresi, karya
ANALISIS PROSES KREATIF PENULISAN SKENARIO “JALAN PERKAWINAN” KARYA ARTHUR S. NALAN Imam Akhmad; Anggit Surya Jatnika
LAYAR: Jurnal Ilmiah Seni Media Rekam Vol 10, No 2 (2023): MENELISIK PERFILMAN INDONESIA
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/layar.v10i2.3113

Abstract

Abstract The creative process of a work is something that needs to be studied in order to produce a comprehensive understanding of the creation of a work. With in-depth study, the creative process can be used as a lesson and carried out by other people who are interested in the creative process of a work. The work examined in this research is the screenplay for the film "Jalan Perkawinan" by Arthur S. Nalan which was the first winner of the screenplay writing competition held by the Ministry of Culture and Tourism of the Republic of Indonesia in 2006. The scenario "Jalan Perkawinan" contains a travel story with a romance theme/wedding of different religions and nationalities with the background of a journey along Jalan Daendels from Anyer to Parukan. The research method uses qualitative research with data collection in the form of observation, interviews and literature study. After the data was collected, the scenario text was also studied in depth. The research findings showed that the "Pekawinan Road" scenario was written in the sequence, namely determining the idea, structuring the conflict and resolution, character development, determining the structure and writing stage, and the editing stage. Abstrak Proses kreatif sebuah karya merupakan hal yang perlu dikaji agar menghasilkan pemahaman yang komprehensif dalam penciptaan suatu karya. Dengan sebuah pengkajian yang dalam, proses kreatif tersebut dapat dijadikan pembelajaran dan dilakukan pula oleh orang lain yang berminat dalam proses kreatif suatu karya. Karya yang diteliti pada penelitian ini yaitu skenario film “Jalan Perkawinan” karya Arthur S. Nalan yang merupakan pemenang pertama dari sayembara penulisan skenario yang diadakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia pada Tahun 2006. Skenario “Jalan Perkawinan” berisi cerita perjalanan bertema kisah asmara/pernikahan berbeda agama dan kewarganegaraan dengan latar perjalanan menyusuri Jalan Daendels dari Anyer sampai Parukan. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi Pustaka. Setelah pengumpulan data dikumpulkan, dikaji pula teks skenario secara mendalam. Dihasilkan temuan penelitian bahwa Skenario “Jalan Pekawinan” ditulis dengan urutan yaitu penentuan ide, penyusunan konflik dan penyelesaian, pengembangan karakter, penentuan struktur dan Tahap Penulisan, serta tahap editing.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA MENENTUKAN UNSUR-UNSUR TEKS CERAMAH DENGAN MODEL DISCOVERY BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XI IPS 1 MA JABAL NUUR KABUPATEN KEDIRI Ajeng, Septiya; Akhmad, Imam
Diksatrasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2024): JURNAL DIKSATRASIA JANUARI 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/diksatrasia.v8i1.12910

Abstract

Abstrak Kendala mengenai proses pembelajaran unsur-unsur teks ceramah di kelas mempengerahui hasil belajar siswa SMA. Kesulitan belajar tersebut merupakan hal yang menjadi permasalahan signifikan, dengan solusi menggunakan model pembelajaran  Discovery Based Learning dan penerapan meningkatkan ketrampilan membaca yang sesuai dapat mengatasi permasalahan tersebut. Mengenai penerapan langkah-langkah model pembelajaran discovery learning pada siswa seperti apa saja yang perlu disiapkan serta bagaimana saja prosedur model pembelajaran. Model pembelajaran discovery ada kegiatan pelaksanaan pembelajaran dikelas, model discovery membutuhkan metode belajar yang mengarahkan kepada keaktifan siswa. Penggunaan model Discovery Learning ingin mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. prosedur atau langkah-langkah Penerapan model Discovery Learning ialah untuk mnentukan unsur-unsur dalam teks ceramah. penerapan langkah-langkah model pembelajaran discovery learning pada siswa seperti hal perlu disiapkan serta bagaimana saja prosedur model pembelajaran. Penyusunan ini perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen-pembelajaran di kelas.Kata Kunci: Descovery based learning, Ketrampilan membaca,Unsur teks ceramah.
Konsiderans dalam Estetik Karya Fotografi “Manekung” Yulli Adam Panji; Imam Akhmad
PANGGUNG Vol 33 No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2471

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan penelitian dan penciptaan karya seni fotografi manekung. Penamaan tema “manekung” dalam karya fotografi ini diambil dari konsep bahwa karya fotografi dapat dijadikan sebagai media dari meditasi (manekung). Penelitian dan penciptaan memakai pendekatan Practice-led Research yang dilakukan melalui studi praktik di lapangan yang bertujuan menyajikan kreativitas di bidang fotografi. Adapun karya yang dihasilkan menyajikan kebaruan dalam aliran ekspresi fotografi. Tahapan metode penciptaan ini memakai tiga tahapan yaitu sebagai berikut. 1) Praproduksi: penyiapan alat dan bahan, observasi dan kajian pustaka, proses penemuan ide, dan proses meditasi. 2) Tahap Produksi: imaji abstrak dan konkret, eksplorasi objek, eksperimentasi bahan, pematangan konsep, dan meditasi. 3) Tahap Ketiga penyajian karya: pengemasan dan pameran fotografi. Penelitian dan penciptaan karya menghasilkan tujuh belas karya meditasi fotografi berbagai ukuran yang dikemas dengan frame, disajikan pada pameran dengan suasana yang dibangun pada ketenangan dan keheningan. Kata kunci: meditasi, manekung, fotografi, penciptaan, ekspresi, karya
Konsiderans dalam Estetik Karya Fotografi “Manekung” Panji, Yulli Adam; Akhmad, Imam
PANGGUNG Vol 33 No 1 (2023): Nilai-Nilai Seni Indonesia: Rekonstruksi, Implementasi, dan Inovasi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v33i1.2471

Abstract

Artikel ilmiah ini memaparkan penelitian dan penciptaan karya seni fotografi manekung. Penamaan tema “manekung” dalam karya fotografi ini diambil dari konsep bahwa karya fotografi dapat dijadikan sebagai media dari meditasi (manekung). Penelitian dan penciptaan memakai pendekatan Practice-led Research yang dilakukan melalui studi praktik di lapangan yang bertujuan menyajikan kreativitas di bidang fotografi. Adapun karya yang dihasilkan menyajikan kebaruan dalam aliran ekspresi fotografi. Tahapan metode penciptaan ini memakai tiga tahapan yaitu sebagai berikut. 1) Praproduksi: penyiapan alat dan bahan, observasi dan kajian pustaka, proses penemuan ide, dan proses meditasi. 2) Tahap Produksi: imaji abstrak dan konkret, eksplorasi objek, eksperimentasi bahan, pematangan konsep, dan meditasi. 3) Tahap Ketiga penyajian karya: pengemasan dan pameran fotografi. Penelitian dan penciptaan karya menghasilkan tujuh belas karya meditasi fotografi berbagai ukuran yang dikemas dengan frame, disajikan pada pameran dengan suasana yang dibangun pada ketenangan dan keheningan. Kata kunci: meditasi, manekung, fotografi, penciptaan, ekspresi, karya
Anecdotal Text Theme ‘Gulai Nangka’ According to Student Choice Using Google Classroom Media Rasdana, Oki; Akhmad, Imam
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 3 (2025): Mei 2025
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i3.756

Abstract

This study aims to describe: 1) the central theme of the anecdote text ‘Gulai Nangka’ according to students’ choices using google classroom media; 2) supporting theme-1 of the anecdote text ‘Tangga Sakti’ according to students’ choices using google classroom media; 3) supporting theme-2 of the anecdote text ‘Tangga Sakti’ according to students’ choices using google classroom media. The study was conducted in the odd semester of 2024/2025 at the Indonesian Language and Literature Education Study Program, University of Riau. The population consisted of students in the 3rd semester of the 2024/2025 academic year who submitted the Google form. There were 88 students divided into three parallel classes. The sample was determined to be 73 students based on the Slavin formula. This number is divided into 25 students in class 2023A and 25 students in class 2023C. Data on the theme of the anecdote text ‘Gulai Nangka’ according to students’ choices were collected using a closed questionnaire in the electronic version of the Google using google classroom media. This questionnaire is valid because it is compiled using objective and systematic procedures. The data on the main themes of the anecdote text ‘Gulai Nangka’ according to students’ choices were analyzed using descriptive statistical procedures that focused on frequency, percentage, and mode. The results of the study: 1) the central theme of the anecdote text ‘Gulai Nangka’ according to students’ choices is that people always choose the best; 2) the supporting theme-1 of the anecdote text ‘Gulai Nangka’ according to students’ choices is that a good way of processing determines the deliciousness of a dish; 3) the supporting theme-2 of the anecdote text ‘Gulai Nangka’ according to students’ choices is the shifting of focus from good things to bad things.    
ANALISIS NARASI DAN VISUAL DALAM FILM "LIKE AND SHARE" MELALUI TEORI PSIKOLOGI GESTALT Sundari Widura; Imam Akhmad
LAYAR: Jurnal Ilmiah Seni Media Rekam Vol. 11 No. 1 (2024): MEMBACA NARASI TANDA KARYA VISUAL
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article examines the film "Like and Share," directed by Gina S. Noer, using Gestalt psychology principles. The research employs a qualitative approach through narrative and visual analysis. The film "Like and Share" serves as the primary data source for this study. Additional data sources include interviews with the director or screenwriter, the script, and relevant film critiques and reviews. The study found that the film "Like and Share" applies Gestalt principles, including the Principle of Wholeness (Holism), Law of Similarity, Law of Proximity, Law of Continuity, Law of Closure, Law of Figure-Ground, Law of Symmetry, and Law of Connectedness. Analysis results in the narrative aspect include the development of 1) Characters through similarity and continuity; 2) Separation of Figure and Ground in the Narrative; 3) Connectedness in the Plot. Furthermore, in the visual aspect, it utilizes 1) Application of the Law of Similarity in Visuals; Continuity in Cinematography Techniques; Use of Figure-Ground in Visual Composition.