Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Deferensi (Leukosit) Kambing Peranakan Etawa (PE) Jantan yang diberi Pakan Jerami Padi Fermentasi dengan Level Berbeda Arif Adnan; Faruq Iskandar; Roisu Eny Mudawaroch
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deferensi leukosit kambing peranakan etawa (PE) yang diberi pakan jerami padi fermentasi dengan lavel berbeda. Penelitian dilaksanakan di Desa Kalikotes, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo dan Laboratorium Pato Klinik BBVet Wates. Bahan yang digunakan 12 ekor kambing peranakan etawa jantan umur 10-12 bulan, jerami padi fermentasi (JPF), rumput gajah, ampat tahu. Alat yang digunakan antara lain kandang, timbangan electronic dan seperangkat lain untuk pengambilan sampel darah. Rancangan yang dipakai adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan 3 ulangan. Kosentrasi perlakuan T0 : 80% RG + 0% JPF + 20% AT; T1 : 60% RG + 20% JPF + 20% AT; T2 : 40% RG + 40% JPF + 20% AT; T3 : 20% + 60% + 20% AT. Parameter yang diamati leukosit, neutrofil, eosinofil, limfosit, monosit, basofil. Penelitian dilakukan selama 9 minggu. Data di analisis dengan ANOVA jika ada perbedaan dilanjutkan analisis Dancen. Hasil pemberian jerami padi fermentasi pada leukosit berpengaruh nyata (P<0,05) dengan jumlah T0 : 102,000 ribu/mm3; T1 : 200,000 ribu/mm3; T2 : 79 ribu/mm3; T3 : 109 ribu/mm3, Neutrofil tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan persentase T0 : 42,8%; T1 : 47,9%; T2 : 4,2%; T3 : 59,1%, Eosinofil tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan persentase T0 : 1,9%; T1 : 2,4%; T2 : 2,9%; T3 : 2,9%, Limfosit berpengaruh nyata (P<0,05) dengan persentase T0 : 55,3%; T1 : 48,3%; T2 : 52,4%; T3 : 44,3%, Monosit tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan persentase T0 : 0,5%; T1 : 1,1%; T2 : 1,3%; T3 : 0,9%, Basofil tidak berpengaruh nyata (P>0,05) dengan persentase T0 : 0%; T1 : 0%; T2 : 0%; T3 : 0%. Jerami padi fermentasi dapat menjadi pakan subtitusi kambing peranakan etawa (PE), yang dapat mempertahankan status kesehatan dilihat dari deferensi leukosit, neutrofil, eosinofil, monosit, basofil dan berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap limfosit sehingga pemberian jerami padi fermentasi mampu menjadi pakan pengganti.
Pengaruh Pemberian Tepung Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dalam Pakan Komersil terhadap Kualitas Fisik Daging Burung Puyuh (Cortunix-cortunix Japonica) Arip Sanjaya; Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti; Roisu Eny Mudawaroch
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dalam pakan komersil terhadap kualitas sifat fisik daging burung puyuh (Cortunix-cortunix Japonica). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yaitu 5 perlakuan dan 4 ulangan yang terdiri dari T0 : 100% BP104, T2 : 100% + 2% TDM, T4 : 100% BP104 + 4% TDM, T6 : 100% BP104 + 6% TDM dan T8 : 100% BP104 + 8% TDM. Hasil analisis sifat fisik daging burung puyuh menunjukkan bahwa pemberian tepung daun mengkudu dalam pakan komersil sebagai berikut : nilai pH tertinggi T8 6,13 terendah T2 dan T4 5,88, nilai keempukan tertinggi T8 271,00 terendah T2 152,00, nilai susut masak tertinggi T6 30,59 terendah T0 29,29, nilai kadar air tertinggi T8 71,61 terendah T2 70,13, nilai daya ikat air tertinggi T2 33,68 terendah T6 25,93. Pemberian tepung daun mengkudu tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai pH, keempukan, susut masak, kadar air dan daya ikat air. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian tepung daun mengkudu dalam pakan komersil tidak dapat meningkatkan kualitas fisik daging burung puyuh. Perlu adanya uji lanjut mengenai pemberian tepung daun mengkudu dalam pakan komersil terhadap kualitas sifat fisik daging burung puyuh.
Pengaruh Subsitusi Jerami Padi Fermentasi terhadap Produktifitas Kambing PE Jantan (Capra aegagrus Hirecus) Hamid Hidayat; Hanung Dhidhik Arifin; Roisu Eny Mudawaroch
Surya Agritama: Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jerami padi fermentasi dalam ransum terhadap konsumsi pakan, konsumsi air minum, pertambahan bobot badan, konversi dan efisiensi pakan kambing Peranakan Etawa (PE) jantan. Penelitian ini dilakukan di Desa Kali Kotes, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Bahan yang digunakan adalah 12 ekor kambing Peranakan Etawa umur 10 -12 bulan, ampas tahu (AT), rumput gajah (RG) dan jerami padi fermentasi (JPF). Alat yang digunakan antaralain timbangan digital kapasitas 2 kg, timbangan gantung 50 kg, parang, alat pencacah rumput, sekop kecil, sapu dan karung. Rancangan yang dipakai adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Konsentrasi perlakuan T0 : 21% AT, 79% RG dan 0% JPF; T1 : 21% AT, 59 % RG dan 20% JPF; T2 : 21% AT, 39% RG dan 40% JPF; T3 : 21% AT, 19%RG dan 60% JPF. Parameter yang diamati konsumsi pakan, konsumsi air minum, pertumbuhan bobot badan harian, konversi dan efisiensi pakan. penelitian dilakukan selama 63 hari. Data dianalisis ANOVA dan jika ada perbedaan dilanjut dengan Duncan. Hasil subtitusi jerami padi fermentasi berpengaruh nyata terhadap PBBH kambing PE jantan. Jerami padi fermentasi mampu meningkatkan PBBH kambing PE jantan. Jerami padi fermentasi mampu digunakan sebagai subtitusi rumput gajah sampai level 20%.
Pengaruh Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi Diri Terhadap Keputusan Membeli Makanan Bergizi Bagi Mahasiswa Roisu Eny Mudawaroch
Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.01 KB) | DOI: 10.37729/jrap.v4i2.120

Abstract

This study aims to determine how much the relationship of knowledge about nutrition to the decision to buy nutritious food and self-perception of the decision to buy nutritious food. The method in this research is descriptive quantitative research method. Respondents in this study were students of the Faculty of Agriculture, University of Muhammadiyah Purworejo levels I and II, totaling 90 respondents. The data collection of this study used a questionnaire method. The scale used in this study is a Likert scale. The test is a description, multiple linear, and F test. The results of this study indicate that the majority of samples were female, amounting to 52.2% with the largest number aged 19 years at 41.1%. Most respondents live with their parents, which is 64.4%. Most respondents get a monthly allowance of 255-500 thousand rupiahs, which is 42.2 percent. Costs incurred to buy monthly food amounted to 255-500 thousand rupiahs, amounting to 47.8 percent. A validity test conducted on three variables shows all data is valid. Linear regression test showed a positive relationship with the regression equation model, namely: Y = 9.93 + 0.272X1 + 0.121X2. F test results showed significant results, which means self-perception and knowledge about nutrition proved to have a significant effect on the decision to consume nutritious food. The conclusions in this study are 1) knowledge about nutrition has a significant influence on the decision to buy nutritious food, 2) self-perception of the influence of a significant effect on the decision to buy nutritious food and 3) knowledge about nutrition and self-perception has a significant influence simultaneously on the decision to buy nutritious food.
Perubahan Warna Sosis Ayam Fermentasi Dengan Penambahan Nitrit dan Lactobacillus fermentum BR 17 Roisu Eny Mudawaroch; Setiyono Setiyono; Lies Mira Yusiati; Edi Suryanto
Jurnal Riset Agribisnis dan Peternakan Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.194 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the color change of fermented chicken sausage with the addition of nitrite and Lactobacillus fermentum BR 17. The treatment in this study was fermented chicken sausage with additives: nitrite, Lactobacillus fermentum BR 17, and Lactobacillus fermentum BR 17 + nitrite. The parameters observed in this study were color intensity and color appearance of fermented chicken sausage. This study uses a Split Plot Design with the main plot of nitrite and Lactobacillus fermentum BR 17 and an old plot of manufacture. The results of the study were additives in fermented chicken sausage which had no significant effect on the value of b * (yellowish). The value of b * in Nitrit fermented chicken sausage, Lactobacillus fermentum BR 17, and Lactobacillus fermentum BR 17 + nitrite were 7.19; 6.74; and 7.09. The length of time for fermented chicken sausage production has a very significant effect on the b * value. The fermented chicken sausage b * value at the beginning was 7.59 and decreased to 6.13 at the end of manufacture. The results of the analysis of the additives in fermented chicken sausage have a very significant effect on the value of a * (redness). A * values ​​in nitrite fermented chicken sausage, Lactobacillus fermentum BR 17, and Lactobacillus fermentum BR 17 + nitrite respectively 5.29; 4.99; and 4.51. The results of a variety of analyzes on the duration of making fermented chicken sausage gave a very significant effect on the value of a *. The a * fermented chicken sausage value at the beginning was 4.97 and rose to 5.25 on the 3rd day of fermentation and then decreased during drying to 4.43 at the end of manufacture. The results of the analysis of the additives in fermented chicken sausage have a very significant effect on the L * value (brightness). L * value in nitrite fermented chicken sausage, Lactobacillus fermentum BR 17, and Lactobacillus fermentum BR 17 + nitrite respectively 38.50; 43.71; and 39.84. The results of the analysis of variance in the duration of manufacture of fermented chicken sausage have a very significant effect on the value of L * (brightness). The value of L * fermented chicken sausage at the beginning was 54.05 and decreased to 29.54 at the end of manufacture. The color of fermented sausage with nitrite and Lactobacillus fermentum BR 17 and the different preparation times showed the difference between the additive used and the length of time to make fermented sausage. The conclusion of this research is that the additive used does not affect the value of *b and has a very significant effect on the value of * a and * L. the time for making fermented chicken sausage has a significant effect on the value of * b and a very significant effect on the value of a * and * L. The appearance of fermented chicken sausage shows the difference as well as the
Pengembangan Produsen Pangan Olahan Berbahan Susu Sapi di Purworejo Uswatun Hasanah; Roisu Eny Mudawaroch
Surya Abdimas Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v1i1.303

Abstract

Pangan olahan berbahan susu sapi merupakan olahan pangan yang berpotensi baik untuk berkembang. Susu yang digunakan adalah susu pilihan dan kualitasnya terjaga. Kontinyuitas bahan baku yang tersedia secara terus menerus, dan hubungan kerjasama yang baik dengan peternakan Kapencar, membuat usaha ini mampu bertahan sampai sekarang. Kualitas produk yang dihasilkan sangat baik, dimana pengolahannya tanpa menggunakan bahan tambahan, bahan kimia dan bahan pengawet. Produk yang dihasilkan merupakan produk yang dapat dikonsumsi semua kalangan umur maupun lapisan masyarakat dengan harga terjangkau. Produsen pangan berbahan susu masih sangatjarang di Purworejo, meskipun Purworejo sebagai sentra kambing etawa, tetapi produksinya masih rendah, belum mampu mencukupi kebutuhan cempe, harga jualnya mahal dan tidak semua orang suka. Berkat Susu merupakan salah satu agen susu dan pengolah susu di Purworejo. Program pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam bentuk pemberdayaan, pelatihan, pembinaan dan pendampingan guna peningkatan penguasaan IPTEKS pembuatan diversifikasi olahan pangan berbahan susu, pengemasan olahan susu, labelisasi dan pemasaran serta pembukuan
Manajemen Kesehatan Ternak Melalui Pemberian Jamu Herbal Fermentasi Zulfanita Zulfanita; Roisu Eny Mudawaroch; Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti
Surya Abdimas Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v1i1.309

Abstract

Manajemen kesehatan ternak adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian faktor-faktor produksi melalui optimalisasi sumberdaya yang dimiliki agar produktivitas ternak dapat optimal sehingga kesehatan ternak dapat dioptimalkan dan kesehatan produk hasil ternak memiliki kualitas kesehatan sesuai dengan standar yang diinginkan. Tanaman obat adalah tanaman yang terbuat dari bahan alami terutama tumbuhan dan merupakan warisan budaya bangsa dan digunakan turun temurun secara empirik. Ramuan tanaman obat atau jamu ternak fermentasi dapat digunakan untuk kesehatan ternak. Salah satu desa yang potensial dalam menyediakan bibit tanaman herbal adalah desa Bedono Pageron yang terletak di Kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo. Tujuan program penyuluhan ini adalah Mengenalkan, mempraktekkan dan memotivasi masyarakat untuk dapat melakukan pembuatan jamu ternak fermentasi dengan menggunakan alat dan bahan bahan yang ada dilingkungan sekitar serta potensi secara ekonomi dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraanpeternak. Rekomendasi sebagai berikut: 1) Potensi desa Bedono Pageron sangat prosfektif perkembangannya dibidang pembibitan tanaman herbal dan peternakan khususnya kambing karena daya dukung alamnya yang subur untuk tanaman pakan hijauan ternak. 2) Manajemen kesehatan ternak membutuhkan kerjasama antar peternak, kelompok tani/ternak dan peternak itu sendiri agar ternak sehat sehingga produksi dan produktivitas ternaknya tinggi. 3) perlu upaya memanfaatkan tanaman pekarangan untuk menanam tanaman herbal dan dimanfaatkan untuk membuat jamu herbal fermentasi secara konsisten dan berkelanjutan.
Inovasi Pengolahan Produk Turunan Madu Lebah Klanceng Menjadi Bee Polen Kapsul Sebagai Sumber Antioksidan di Desa Jelok Kecamatan Kaligesing, Purworejo Jeki Mediantari Wahyu Wibawanti; Roisu Eny Mudawaroch; Sapto Pamungkas
Surya Abdimas Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/abdimas.v4i1.471

Abstract

Desa Jelok memiliki potensi pengembangan peternakan lebah madu klanceng. Akan tetapi, hasil turunan dari madu klanceng yang berupa bee polen selama ini belum dilakukan pengolahan. Oleh karena itu, tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan inovasi pengolahan hasil turunan dari madu lebah klanceng yang berupa bee polen menjadi bee polen kapsul yang berpotensi sebagai sumber antioksidan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan kegiatan sosialisasi, praktek pemanenan bee polen, pelatihan pengolahan bee polen dan pengemasan dalam bentuk kapsul serta strategi promosi dan pemasaran produk. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menjadikan anggota Bumdes Jambe Mule dan kelompok peternak lebah klanceng di Desa Jelok dapat melakukan pengolahan bee polen menjadi produk bee polen kapsul yang berpotensi sebagai sumber antioksidan dan lebih memiliki nilai jual.