Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hubungan Antara Jenis Kelamin dan Usia dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi dengan Anestesi Spinal Di RS Khusus Bedah Jatiwinangun Purwokerto Nisa Mega Gumilang; Amin Susanto; Roro Lintang Suryani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.212 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1107

Abstract

Setiap pasien memiliki pandangan yang berbeda terhadap tindakan pembedahan sehingga reksi yang timbul pada setiap pasien juga berbeda. Namun, kebanyakan pasien yang akan melakukan pembedahan mengalami kecemasan. Tingkat kecemasan tinggi lebih banyak dialami oleh responden dengan jenis kelamin perempuan, responden berusia lebih muda lebih rentan mengalami kecemasan. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan usia dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi dengan anestesi spinal di RS khusus bedah Jatiwinangun Purwokerto. Metode penlitian kuantitatif koleratif deskriptif, Desain cross sectional sampel sebanyak 44 responden. Penelitian ini memakai analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji lambda. Diperoleh hasil yang menyatakan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai pvalue 0,007 nilai Rho 435 memiliki arti bahwa kekuatan hubungan sedang atau moderat. Antara usia dengan tingkat kecemasan memiliki hubungan dengan nilai pvalue 0,006 nilai Rho 423 yang berarti kekuatan hubungan sedang atau moderat. Untuk peneliti selanjutnya bisa meneliti pasien saat masih berada di ruang bangsal agar waktu penelitian relatif lebih banyak.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Hipotensi Pasca Penyuntikan Anestesi Spinal pada Pasien Operasi Sectio Caesarea di RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur Propinsi Maluku Muhammad Dwi Wicaksana Liya; Roro Lintang Suryani; Madyo Maryoto
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.155 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1116

Abstract

Hipotensi pasca anestesi spinal merupakan insiden yang paling sering muncul. Pada kasus sectio caesarea, kejadian hipotensi dapat memengaruhi keadaan ibu dan bayi. Salah satu faktor penyebab terjadinya hipotensi pasca anestesi spinal ada Indeks Massa Tubuh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian hipotensi pasca penyuntikan anestesi spinal pada pasien operasi sectio caesarea di RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur Propinsi Maluku. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling penelitian ini adalah consecutive sampling dengan jumlah 52 pasien yang menjalani operasi sectio caesarea dengan teknik anestesi spinal. Data diambil dengan melakukan pengukuran IMT dan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan anestesi spinal. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan Kolmogorov –Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara IMT dengan kejadian hipotensi pasca penyuntikan anestesi spinal dengan nilai p = 0,532. Oleh karena itu, IMT tidak ada hubungannya dengan kejadian hipotensi pasca penyuntikan anestesi spinal. Kata kunci : IMT, Hipotensi, Anestesi spinal, Sectio Caesarea
Gambaran Kejadian Hipotensi pada Pasien saat Intra Operasi Pembedahan Seksio Sesarea dengan Anestesi Spinal di RSUD Tenriawaru Bone Muhammad Subhan; Roro Lintang Suryani; Murniati Murniati
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.178 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1125

Abstract

Seksio sesarea merupakan tindakan pembedahan melalui insisi dinding abdomen dan uterus untuk mengeluarkan janin, plasenta dan ketuban. Teknik anestesi spinal digunakan untuk tindakan seksio sesarea karena pertimbangan resiko dan manfaat. Adapun efek samping dari pemberian anestesi spinal yaitu terjadinya hipotensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden meliputi Usia, IMT(Indeks Massa Tubuh), dan ASA (american society of Anestesiologist), serta mengidentifikasi gambaran kejadian hipotensi pada pasien saat intra operasi pembedahan seksio sesarea dengan anestesi spinal di RSUD Tenriawaru Bone. Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel penelitian ini adalah pasien seksio sesarea yang dilakukan tindakan spinal anestesi yang memenuhi kriteria. Tehnik sampling yaitu purposive sampling mendapatkan 52 responden. Serta analisis data menggunakan analisa statistik deskriptif. Hasil Penelitian didapatkan mayoritas umur responden pada rentang Dewasa Awal tahun yaitu 26 orang (50%), IMT berada pada Gemuk (Kelebihan berat badan tingkat Berat) ≥ 27,0 sebanyak 41 orang (78,8 %), ASA II sebanyak 52 orang (100 %), Tekanan darah post anestesi mengalami hipotensi selama 15 menit sebanyak 40 orang (76.9%), dan tidak terjadi Hipotensi sebanyak 12 orang (23.1%). Dari hasil penelitian tersebut, hendaknya dalam memberikan anestesi spinal memperhatikan kejadian hipotensi sehingga dapat mengurangi resiko yang tidak diinginkan.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Hipotermia Pasca Anestesi Umum Muhammad Jony Thaher; Dwi Novitasari; Roro Lintang Suryani
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 2 (2024): April 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i2.2308

Abstract

Tujuan dari anestesi umum adalah untuk mencegah pasien merasakan sakit atau mengingat prosedur yang dilakukan sekaligus menyebabkan amnesia reversibel. Istilah medisnya hipotermia adalah suhu tubuh kurang dari 36oC. Indeks massa tubuh adalah metode untuk melacak atau mengetahui gizi orang dewasa, khususnya dalam hal kekurangan berat badan dan kelebihan berat badan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian observasional analitik. Sampel pada penelitian ini meliputi 99 responden pasca anestesi umum dengan Teknik purposive sampling yaitu memilih beberapa sample diantara popolasi yang diinginkan peneliti sampai sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi sebelumnya dan tes yang digunakan adalah uji chi-square. Umur responden yang mendominasi 17 – 65 (masa remaja awal) sebanyak 26 (26,3%, sebanyak 73 (73,7%) responden berjenis kelamin perempuan ditemukan dipenelitian ini, indeks massa tubuh dengan kategori berat badan normal paling banyak ditemukan dipenelitian ini dengan 37 (37,4%), angka kejadian hipotermia pada pasien pasca anestesi umum sebanyak 50 (50,5%) responden. Penelitian ini menunjukan ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipotermia dengan nilai chi-square dengan probabilitas 0.000 < 0.05. Hal ini menunjukan adanya hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipotermia pasca anestesi umum di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN MENGENAI BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI RUMAH SAKIT KESREM LHOKSEUMAWE ACEH PADA TAHUN 2022 Mulyanis Mulyanis; Roro Lintang Suryani; Ema Wahyu Ningrum
Journal of Nursing and Health Vol. 7 No. 3 (2022): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v7i3.192

Abstract

ABSTRAK Bantuan hidup dasar adalah pertolongan pertama yang dilakukan pada pasien/korban dengan henti jantung atau henti nafas. Tindakan ini dilakukan untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka, menunjang pernafasan, sirkulasi tanpa menggunakan alat-alat bantu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dokter spesialis, dokter umum, penata anastesi, perawat dan bidan mengenai BHD di rumah sakit Kesrem Lhokseumawe. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan desain study cross-sectional. Tehnik sampling adalah total sampling sebanyak 61 petugas kesehatan. Data diambil dengan melakukan penyebaran kuesioner dengan hasil sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 37 responden (60,7%), berada pada rentang usia 21-30 tahun sebanyak 24 responden (39,3%), dengan masa kerja rentang 7-10 tahun sebanyak 24 responden (39,3%), dan memiliki tingkat pendidikan DIII Keperawatan sebanyak 32 responden (52,4%). Tingkat pengetahuan petugas kesehatan tentang bantuan hidup dasar (BHD) di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe dalam kategori baik sebanyak 57 responden (93,4%).
Gambaran Kualitas Hidup Pada Wanita Menopause Lisa Nur Kamallia; Tin Utami; Roro Lintang Suryani
Journal of Nursing and Health Vol. 8 No. 1 (2023): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v8i1.217

Abstract

Menopause merupakan masa dimana wanita mengalamiberbagai gejala seperti gejala vasomotor, psikososial, fisikdan seksual yang dapat mempengaruhi kualitas hidup wanitamenopause. Menurunnya kualitas hidup wanita menopause akan berpengaruh pada kehidupan dan harapan hidupnya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan gambarankualitas hidup wanita menopause berdasarkan domain vasomotor, psikososial, fisik dan seksual. Tinjauan literatur dengan pencarian artikel yang relevan dan diterbitkan tahun2013-2021, diperoleh dari database seperti PubMed, dan google cendekia. Kata kunci yang digunakan untuk mencariliteratur meliputi quality of life dan among menopausal women. Hasil penelitian dari sepuluh artikel telah memenuhikriteria inklusi dan penilaian kualitas dengan didapatkan hasilbahwa gejala vasomotor yang paling banyak dialami oleh wanita menopause yaitu sensasi panas, cepat berkeringat dan keringat malam. Gejala psikososial umumnya akan cemasatau gugup, buruknya daya ingat, dan lain sebagainya. Gejalafisik yang sering dialami yaitu sakit otot dan sendi, berkurangnya kekuatan fisik, dan lain sebagainya. Gejalaseksual yang sering dialami oleh wanita menopause meliputiperubahan hasrat seksual, kekeringan vagina saatberhubungan intim dan menghindari berhubungan intim. Disimpulkan pada domain vasomotor, psikososial, fisik dan seksual gejala yang paling menurunkan kualitas hidup wanita menopause adalah sensasi panas, cemas atau gugup, sakitotot dan sendi, serta vagina kering ketika berhubungan intim.
The Assessment of Sleep Quality among Anesthesia Nurses in the Central Surgical Installation Room at Banyumas Region Hospital Panji Wicaksono Aji; Dwi Novitasari; Roro Lintang Suryani
Genius Journal Vol. 4 No. 2 (2023): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/gj.v4i2.285

Abstract

Introduction: Invertebrate creatures and humans still conserved sleep. Sleep time in humans becomes shorter, faster, and the quality decreases with age. Good quality sleep can improve mental health. Fatigue can result in poor sleep quality of nurse anesthesiologist which can certainly endanger the patient and nurse anesthesiologist himself. Objective: This study aims to identify the description of sleep quality based on gender, age, and period of work in the Central Surgical Installation Room at Banyumas Regional Hospital. Method: This research method is descriptive quantitative, data was collected online using googleform giving questionnaires with a cross sectional approach design. Result: The results showed that the sleep quality of nurse anesthesiologists based on sex was most in the male sex as many as 16 (41%) results were poor. The highest age category was in late adulthood as many as 11 (28%) respondents with poor sleep quality. The category of working time is the most in 5 years of work as many as 16 (41%) respondents with poor sleep quality. As a result of the sleep disorders component, anesthesiologists experienced many bad sleep disorders as many as 30 (76.9%) respondents. Conclusion: The quality of sleep in the anesthesiologist of the Central Surgical Installation Room at Banyumas Regional Hospital was classified as poor sleep quality