Articles
Gambaran Kualitas Tidur Pada Lansia Dengan Hipertensi: Literature Review
Iksan Nurul Anbiya;
Roro Lintang Suryani;
Danang Tri Yudono
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 10 (2022): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (361.49 KB)
|
DOI: 10.59141/comserva.v1i10.131
Populasi orang berusia di atas 65 tahun di dunia sekarang sekitar 617 juta orang. Angka tersebut setara dengan 8,5 persen dari jumlah seluruh penduduk. Peneliti memilih literature review sebagai metode penelitian dalam tulisan ini. Database yang digunakan dalam literature review ini antara lain Google Scholar dan PubMed. Dari 5 artikel menggambarkan bahwa lansia dengan hipertensi lebih banyak ditemukan pada usia ?60 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Mayoritas responden dari kelima jurnal memiliki tekanan darah pada derajat satu (140-159/90- 99 mmHg). Lansia dengan hipertensi memiliki kualitas tidur yang buruk. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur itu buruk, yaitu seperti durasi tidur dan latensi tidur yang kurang.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STUNTING PADA BALITA DI DESA KEDAWUNG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA: DESCRIPTION OF MOTHER'S LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT STUNTING IN TOddlers IN KEDAWUNG VILLAGE, SUSUKAN DISTRICT, BANJARNEGARA REGENCY
Tri Herlina Sari Rahayu;
Roro Lintang Suryani;
Tin Utami
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61878/bnj.v4i1.44
Pendahuluan : Balita yaitu periode keemasaan (golden age) merupakan masa-masa penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Stunting adalah masalah gizi/kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan anak seusiannya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting salah satunya yaitu pengetahuan ibu tentang stunting karena kurangnya pengetahuan tentang stunting bagi seorang ibu menyebabkan anak berisiko mengalami stunting.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang stunting di Desa Kedawung Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara. Metodologi : Penelitian ini merupakani kuantitatif dengan metode deskriptif. Responden dalam penelitian inii yaitu ibu yang mempunyai balita di Posyandu di Desa Kedawung dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional/Random Sampling sebanyak 75 responden. Analisis data menggunakan uji univariat. Hasil : Hasil Penelitian didapatkan umur responden sebagian berada pada kategori 26-35 tahun (76%). Sumber informasi yang paling dominan adalah media elektronik (66,7%). Tingkat pengetahuan yang paling dominan berada pada tingkat pengetahuan sedang (46,7%). Saran : Diharapkan perawat dapat meningkatkan pengetahuan ibu dengan kegiatan/promosi dan edukasi tentang perawatan dan penanganan stunting pada balita.
DURASI PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH: LITERATUR REVIEW: DURATION OF GADGET USE ON PERSONAL SOCIAL IN PRESCHOOL AGE CHILDREN: LITERATURE REVIEW
Dinda Puput Oktafia;
Noor Yunida Triana;
Roro Lintang Suryani
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61878/bnj.v4i1.48
Latar belakang: Gadget salah satu alat media yang digunakan untuk melakukan sebuah interaksi sosial, khususnya yaitu melakukan kontak sosial maupun berkomunikasi. Penggunaan media gadget pada anak yang berusia 5 tahun di Indonesia sejumlah 38% pada tahun 2011, dan meningkat menjadi 72% pada tahun 2013, pada tahun 2015 ada peningkatan menjadi 80%. Angka kejadian masalah perkembangan pada anak yang terjadi di Indonesia antara 13-18%. Anak prasekolah mempunyai masalah sosial emosional yang berpengaruh negatif terhadap perkembangan personal sosial dan kesiapan sekolahnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan gadget dengan personal sosial pada anak usia prasekolah. Metode: Sumber untuk melakukan tinjauan literatur ini meliputi studi pencarian sistematis database terkomputerisasi dari academic search research, google scholar, BMJ, Pubmed berjumlah 12 jurnal dengan periode 2016-2020). Hasil: Anak yang menggunakan gadget lebih dari sama dengan 1 jam akan memberikan pengaruh pada personal sosial anak. Kesimpulan: Berdasarkan hasil literature review, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Anak usia prasekolah dimulai dari usia 4 hingga 6 tahun. 2. Responden didominasi anak perempuan. 3. Durasi penggunaan gadget tidak lebih dari sama dengan 1 hingga 2 jam/hari. 4. Durasi penggunaan gadget lebih dari sama dengan 1 hingga 2 jam/hari berdampak pada personal sosial anak pra sekolah.
PEMBERIAN TERAPI NEBULIZER UNTUK MENGATASI KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA AN.A DENGAN BRONKOPNEUMONIA DI RUANG PARIKESIT RST.WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Riana Retno Kusmianasari;
Rizki Sufiana Arsy;
Roro Lintang Suryani
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 7: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (329.692 KB)
Background : Bronchopneumonia is a form of inflammation that occurs in the bronchial area and triggers the production of mucopurulent exudate which results in respiratory obstruction resulting in even consolidation of the adjacent lobes. Symptoms that often appear are coughing with phlegm, runny nose and shortness of breath due to excessive sputum production in the respiratory tract, resulting in ineffective airway clearance. One of the independent interventions that can be done is to provide nebulizer therapy, nebulizer therapy is a type of therapy that is given through the airways which aims to overcome disorders or diseases in the lungs, the purpose of nebulizer therapy is to deliver drugs directly to the target organ, namely the lungs. lungs, without having to go through the systemic route first. Objective: To be able to know the administration of nebulizer therapy to overcome the ineffectiveness of airway clearance in child A with bronchopneumonia in the Parikshit Room, RST. Wijayakusuma Purwokerto. Methods: Descriptive observation with a case study approach. The subject in this study was one patient with bronchopneumonia in a child who was treated at the Parikesit Room at RST Wijaya Kusuma Purwokerto, aged 4 years.
Gambaran Kejadian Komplikasi Nyeri Kepala Pada Pasien Pasca Anestesi Spinal di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Tgk Chik Ditiro Sigli Kabupaten Pidie Aceh
Mustafa Mustafa;
Roro Lintang Suryani;
Ita Apriliyani
Viva Medika Vol 16 No 2 (2023): VOLUME 16 / Nomor 02 /MARET/ 2023
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35960/vm.v16i2.869
Post Dural Puncture Headache (PDPH) is the most common complication that occurs in spinal anesthesia techniques resulting from a tear in the dura mater which causes a leak in the Cerebrospinal Liquor (LCS). This study aims to describe the incidence of complications of headache in post-spinal anesthesia patients. This research method is a quantitative descriptive method with a cross-sectional study design. The population and sample of this study were all post-sectio caesarea patients with spinal anesthesia in the last 1 month of January 2022, namely 46 people using the total sampling technique. Data is taken directly from the subject as a source of information under study, namely the results of observations. The results showed that the majority of PDPH incidents were 18 respondents (39.1%) aged 30-39 years, most of them experienced PDPH with a mild pain scale of 12 respondents (37.5%), most of the respondents who experienced PDPH had BMI with the normal category as many as 16 respondents (34.8%), the majority of respondents who experienced PDPH with a quinckie needle size of 26 were 18 respondents (39.1%). This study concluded that most of the respondents who experienced PDPH were aged 30-39 years with normal BMI and a quinckie needle size of 26 at Tgk Chik Ditiro Sigli General Hospital, Pidie Aceh District.
TEKANAN INTRA OKULAR POST PERIBULBAR BLOK 5 MENIT DAN 10 MENIT PADA PASIEN VITREKTOMY DI PMN RS MATA CICENDO BANDUNG
Muhammad Firman Saefudin;
Roro Lintang Suryani;
Murniati Murniati
Viva Medika Vol 16 No 2 (2023): VOLUME 16 / Nomor 02 /MARET/ 2023
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35960/vm.v16i2.905
The peribulbar has a slower anesthetic effect and requires a larger volume than the retrobulbar. Large volumes can increase the pressure on the eye, so that the opening of the vitrectomy operation can cause rapid changes in pressure which can increase the risk of choroidal detachment. The purpose of this study was to determine the description of intra-ocular pressure in vitrectomy patients with peribulbar block at PMN Cicendo Eye Hospital, Bandung. This study used a descriptive research method with a cross sectional approach. The number of samples in the study was 100 respondents, taken by accidental sampling technique. The instrument used was tonopen I Care, then the measurement results were documented and data processing was carried out using the SPSS 26 application. The results obtained showed an increase in IOP in the 5th minute by 18% with a maximum increase of 8 mmHg and a 72% decrease with an average decrease of 3.52 mmHg. Then in the 10th minute, there was a decrease in IOP of 91% with an average decrease of 5.94%, but there was still a maximum IOP increase of 4 mmHg. The decrease in IOP began to occur at 5 minutes and then most of it decreased at 10 minutes even though there was still a 2% increase at 10 minutes this could occur due to other comorbidities of the eye such as glaucoma
Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Toilet Trainning pada Anak usiar 1-3 Tahun di Posyandu Nuri Desa Kembaran
Rizki Sufiana Arsy;
Roro Lintang Suryani;
Tin Utami
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (153.698 KB)
Anak usia toddler adalah anak yang berusia mulai dari 1-3 tahun yang merupakan masa dimana anak akan mencari tahu bagaimana semua ini terjadi dan bagaimana cara mengendalikan orang lain melalui perilaku tempentantrum, perilaku negatif, dan keras kepala. Dimana toilet trainning mencoba untuk mengajari anak-anak bagaimana buang air besar dan buang air kecil. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran pengetahuan ibu mengenai toilet trainning pada anak dengan usia 1-3 tahun di Posyandu Nuri desa Kembaran. Desain Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Cara Pengambilan Sampel dalam penelitian, adalahr ibu-ibu yang memiliki anak usia toddler di wilayah Posyandu Nuri Rt 07 Rw 01 desa Kembaran sebanyak 50 orang dengan metode total sampling. Pengumpulan data ini diperoleh melalui instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisikan 15 pertanyaan. Hasil Penelitian menunjukan karakteristik usia responden adalah paling banyak usia 26-35 tahun sebanyak 27 responden (54%), untuk pendidikan akhir rata- rata SMA dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, untuk pengetahuan yang dimiliki responden disimpulkan bahwa hasil analisa pengetahuan responden didominasi oleh jumlah responden deangan pengetahuan yang cukup sebanyak 24 (48%). Dari hasil analisis tersebut dapat di simpulkan bahwa responden dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mereka memiliki wawasan dan informasi yang cukup mengenai toilet trainning pada anak usia toddler, sehingga informasi yang dimiliki sudah cukup baik. Kata Kunci : Anak Usia Toddler , Toilet Trainning, Pengetahuan
Pemberian Ondansetron dalam Mencegah Kejadian Hipotensi Pasca Induksi Spinal Anestesi
Wilis Sukmaningtyas;
Roro Lintang Suryani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (464.718 KB)
ABSTRAK Spinal anestesi merupakan salah satu jenis anestesi regional yang dilakukan dengan cara menyuntikkan obat anestesi lokal ke dalam ruang subarakhnoid dan merupakan teknik yang efektif pada prosedur bedah pada ekstremitas bawah dan perut bagian bawah. Iintervensi yang tepat dalam pencegahan dan penanganan hipotensi adalah salah satunya dengan pemberian ondansetron. Tujuan tinjauan ini adalah untuk menggambarkan penggunaan ondansetron dalam mencegah hipotensi pada spinal anestesi. Database elektronik yang digunakan adalah PubMed dan Cochrane, mulai tahun 2016 sampai 2021 dan didapatkan 6 jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil review dari 6 artikel, 2 artikel menunjukkan bahwa penggunaan ondansetron secara signifikan menurunkan kejadian hipotensi pada pasien - pasien dengan pembedahan non obstetri seperti pada pembedahan ekstremitas bawah atau pembedahan pada bagian perut bagian bawah. Sedangkan 4 artikel lainnya berdasarkan hasil uji statistik penggunaan ondansentron tidak signifikan dalam menurunkan angka kejadian hipotensi pada pembedahan yang diinduksi dengan spinal anestesi pada pembedahan section caesarea. Kesimpulan: pemberian ondansetron pre induksi spinal anestesi tidak signifikan dalam mencegah terjadinya hipotensi tetapi dapat diberikan guna mengurangi angka kejadian pemberian efedrin. Kata kunci: Ondansetron, Anestesia, Spinal, Hipotensi ABSTRACT Spinal anesthesia is one type of regional anesthesia that is performed by injecting local anesthetic drugs into the subarachnoid space and is an effective technique in surgical procedures on the lower extremities and lower abdomen. Appropriate intervention in the prevention and treatment of hypotension is one of them by offering ondansetron. The aim of this study is to describe the use of ondansetron in preventing hypotension in spinal anesthesia. The electronic databases used were PubMed and Cochrane, from 2016 to 2021 and 6 journals were found that met the inclusion criteria. The results of a review of 6 articles, 2 articles showed that the use of ondansetron significantly reduced hypotension in patients with non-obstetric surgery such as lower extremity or lower abdominal surgery. While the other 4 articles based on the results of statistical tests on the use of ondansetron were not significant in reducing the incidence of hypotension in surgery induced with spinal anesthesia in caesarean section surgery. Conclusion: Pre-induction of ondansetron for spinal anesthesia was not significant in preventing hypotension but could be given to reduce the rate of ephedrine administration. Keyword: Ondansetron, Anesthesia, Spinal, Hypotensia
Profil Pasien yang Mengalami Kejadian Shivering Intraoperative Urologic Endoscopy Pasca Anestesi Spinal di Rumah Sakit Jatiwinangun Purwokerto
Khaerul Amin Trisetyo;
Made Suandika;
Roro Lintang Suryani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (169.224 KB)
|
DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1082
Pasien yang menjalani prosedur pembedahan dilaporkan mengalami shivering yang dihubungkan dengan pengaruh penggunaan anestesi spinal. Kejadian shivering pada anestesi spinal dilaporkan berkisar antara 37-57%. Selain itu, dapat juga menyebabkan peningkatan konsumsi oksigen yang signifikan (hingga 400%), peningkatan produksi CO2 (hiperkarbia), meningkatkan hipoksemia arteri, asidosis laktat, dan dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran profil pasien yang mengalami kejadian shivering intraoperative urologic endoscopy pasca anestesi spinal di Rumah Sakit Jatiwinangun Purwokerto. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan rancangan deskriptif. Pendekatan yang digunakan saat penelitian adalah cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 pasien dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji univariate. Hasil analisis penelitian menunjukan usia responden yang paling dominan yaitu lansia awal (45,5%), dengan jenis kelamin laki-laki (60,6%) dan indeks massa tubuh yang paling dominan yaitu normal (66,7%). Kejadian shivering intraoperative urologic endoscopy pasca anestesi spinal di Rumah Sakit Jatiwinangun Purwokerto yang paling dominan mengalami shivering intraoperatif sebanyak 18 responden (54,5%).
Hubungan Durasi Penggunaan Gadget Dengan Gangguan Pola Tidur Pada Anak di SD Negri 1 Karanganyar
Putri Bunga Lestari;
Noor Yunida Triana;
Roro Lintang Suryani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (239.161 KB)
|
DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1089
Anak menjadi kelompok umur yang memiliki tingkat risiko tinggi untuk terjadinya gangguan pola tidur dikarenakan waktu tidur yang kurang. Gangguan tidur pada anak dapat mengganggu pertumbuhan fisik, emosional, kognitif dan sosial seorang anak. Durasi tidur yang berkurang pada anak dapat terjadi karena gangguan pada waktu tidur yang salah satunya disebabkan karena penggunaan gadget pada anak sebelum tidur yang menyebabkan mereka menunda waktu tidurnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan gadget dengan gangguan pola tidur pada anak di SD Negeri 1 Karanganyar. Desain penelitian survei studi korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua siswa kelas 4-6 di SD Negeri 1 Karanganyar sebanyak 63 responden dengan teknik proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji kendall tau. Hasil penelitian menunjukkan durasi penggunaan gadget pada anak sebagian besar sedang (52.4%), gangguan pola tidur pada anak sebagian besar tidak terganggu (65.1%) dan hasil dari uji korelasi kendall tau didapatkan hasil nilai p-value sebesar 0.001 (p-value ≤ α) dengan nilai coefficient correlation sebesar 0.411. Kesimpulannya bahwa ada hubungan durasi penggunaan gadget dengan gangguan pola tidur pada anak di SD Negeri 1 Karanganyar. Anak menjadi kelompok umur yang memiliki tingkat risiko tinggi untuk terjadinya gangguan pola tidur dikarenakan waktu tidur yang kurang. Gangguan tidur pada anak dapat mengganggu pertumbuhan fisik, emosional, kognitif dan sosial seorang anak. Durasi tidur yang berkurang pada anak dapat terjadi karena gangguan pada waktu tidur yang salah satunya disebabkan karena penggunaan gadget pada anak sebelum tidur yang menyebabkan mereka menunda waktu tidurnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan gadget dengan gangguan pola tidur pada anak di SD Negeri 1 Karanganyar. Desain penelitian survei studi korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua siswa kelas 4-6 di SD Negeri 1 Karanganyar sebanyak 63 responden dengan teknik proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji kendall tau. Hasil penelitian menunjukkan durasi penggunaan gadget pada anak sebagian besar sedang (52.4%), gangguan pola tidur pada anak sebagian besar tidak terganggu (65.1%) dan hasil dari uji korelasi kendall tau didapatkan hasil nilai p-value sebesar 0.001 (p-value ≤ α) dengan nilai coefficient correlation sebesar 0.411. Kesimpulannya bahwa ada hubungan durasi penggunaan gadget dengan gangguan pola tidur pada anak di SD Negeri 1 Karanganyar.