Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Pertambangan Marmer Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Muhammad Bima Sakti; Achmad Maulana Malik Jamil; Ika Meviana
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.568 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3090

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keberadaan industri marmer di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung yang tentunya menimbulkan dampak positif. Dampak positifnya seperti penyerapan tenaga kerja, meningkatnya pendapatan, memberikan kesempatan kerja, tersedianya peluang usaha masyarakat. Dampak positif dari keberadaan industri pertambangan marmer akan menimbulkan peruabahan bagi masyarakat baik kondisi sosial maupun ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik fisik dan non fisik dan untuk mengetahui pengaruh bertambangan marmer terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu kuisioner, observasi, dokumentasi dan wawancara. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Desa Besole yang berjumlah 11.528 jiwa. Dalam penelitian ini, penentuan sampel berdasarkan tingkat kepercayaan 85% dan tingkat kesalahan 15% yang dikembangkan Slovin sehingga berjumlah 45 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Taknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner, pedoman wawancara, dokumentasi, lembar observasi dan metode analisis data menggunakan regresi linier sederhada dengan pengujian asumsi dasar. Hasil penelitian ini adalah jenis tanah yang ada di Besole adalah tanah alluvial coklat tua kelabuan. Tipe Iklim di Desa Besole secara umum termasuk tipe AW, curah hujan tahunan rata-rata berkisar >2000 mm. Flora dan fauna ekosistem Desa Besole sama dengan wilayah desa lain. Tingkat pendidikan Masyarakat Di Desa Besole mulai dari tamat SD sampai Perguruan Tinggi ada. Selain itu juga penelitian ini menunjukan bahwa industri pertambangan marmer berpengaruh positif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Besole. Pengaruh positifnya adalah industri pertambangan marmer membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa bekerja di pabrik tersebut. Dengan adanya industri pertambangan marmer kondisi sosial ekonomi masyarakat meningkat mulai dari pendapatan. Tingkat pendidikan, membuka kesempatan kerja, menumbuhkan peluang usaha lain.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Keruangan Belanja Wanita dalam Pemberdayaan Ekonomi di Urban Fringe Kecamatan Sukun Kota Malang Riska Septina; Akhmad Faruq Hamdani; Achmad Maulana Malik Jamil
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.913 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3093

Abstract

Kecamatan Sukun merupakan salah satu kecamatan di Kota Malang, sebagai wilayah urban fringe. Perkembangan kota yang terus menerus akan berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat yang ada di wilayah urban fringe. Kebiasaan belanja wanita mempunyai pengaruh terhadap pemberdayaan ekonomi dan masyarakat. Pemberdayaan ekonomi berarti memampukan masyarakat sekitar agar mandiri secara ekonomi atau setidaknya memberikan pemacu agar terjadi perkembangan ekonomi di daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pola keruangan belanja wanita di urban fringe Kecamatan Sukun Kota Malang. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu kuesioner dan dokumentasi. Objek penelitian adalah wanita rumah tangga di urban fringe Kecamatan Sukun Kota Malang. Penentuan sampel didasarkan pada stratified random sampling, dengan jumlah yaitu 100 wanita rumah tangga yang tersebar di enam kelurahan sebagai sampel wilayah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif persentase, Chi Square dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sosial ekonomi wanita di urban fringe Kecamatan Sukun memiliki potensi bagi pemberdayaan ekonomi, ditandai dengan umur yang produktif, tingkat pendidikan, pendapatan dan pengeluaran keluarga. Pola keruangan terutama pada jarak menunjukkan adanya hubungan dengan wilayah urban fringe. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola keruangan belanja wanita adalah kepribadian wanita sebagai faktor internal dan sebagai faktor eksternal adalah kualitas serta pilihan produk. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan adalah pengembangan sarana dan prasarana di urban fringe Kecamatan Sukun dengan memperhatikan daya saing kualitas dan jumlah produk. Pengembangan fasilitas pelayanan ekonomi terutama pasar tradisional di urban Fringe karena wanita cenderung memilih jarak yang dekat dari tempat tinggalnya untuk belanja.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove Sebagai Kawasan Ekowisata (Studi Kasus Dusun Magelo’o Desa Reroroja Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka) Ana Maria Goreti Boy Apelabi; Achmad Maulana Malik Jamil; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.505 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3488

Abstract

Hutan mangrove di Dusun Magelo’o sudah mulai dimanfaatkan masyarakat dan pemerintah untuk dijadikan kawasan ekowisata. Tetapi, hutan mangrove di Dusun Magelo’o selama ini pengelolaannya belum maksimal dilihat dari masih kurang adanya penyediaan fasilitas penunjang kawasan wisata. Untuk itu partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove menjadi kawasan ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui bentuk pengelolaan hutan mangrove, 2) mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata dan 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verification. Hasil penelitian ini diketahui bahwa bentuk pengelolaan kawasan hutan mangrove di Dusun Magelo’o adalah sebagai kawasan konservasi yang juga dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata dan pendidikan. Partisipasi yang diberikan masyarakat berupa pikiran dan tenaga. Tahapan partisipasi terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi. Faktor pendukung partisipasi masyarakat di Dusun Magelo’o berupa kesadaran dan kemauan. Sedangkan faktor penghambat pastisipasi masyarakat di Dusun Magelo’o adalah waktu bekerja dan ketergantungan kepada pihak-pihak tertentu. Saran agar penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain untuk mengambil judul tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata.
Pemetaan Kualitas Permukiman dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang Yoseph Nong Maryono; Achmad Maulana Malik Jamil; Dwi Kurniawati
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.157 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3537

Abstract

Permukiman adalah bagian dari kehidupan manusia yang merupakan lingkungan hidup atau tempat tinggal dari manusia itu sendiri. Kondisi suatu permukiman sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia didalamnya dan saling mempengaruhi. Kondisi permukiman yang kurang baik akan mengganggu kesejahteraan kehidupan manusia, begitu pula kegiatan dari manusia akan mempengaruhi kondisi permukimannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas permukiman di wilayah Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian yang berbentuk survey. Untuk mengetahui kualitas permukiman di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun Kota Malang dibutuhkan parameter penentu (indikator penentu) yang diinterpretasikan dari citra resolusi tinggi (Google Earth). Setelah dilakukan pengumpulan data, pengukuran di lapangan dan interpretasi citra serta diolah dan dianalisis, didapatkan hasil bahwa Kelurahan Sukun termasuk dalam kualitas permukiman sedang karena jumlah semua parameter penentu kualitas permukiman hanya mencapai tingkat sedang. Disimpulkan bahwa kualitas permukiman di Kelurahan Sukun termasuk kedalam Kualitas sedang. Kualitas permukiman di Kelurahan Sukun yang masuk klasifikasi sedang dipengaruhi oleh pembangunan yang sembarangan yang mengakibatkan beberapa indikator penentu kualitas permukiman menjadi buruk. Oleh karena itu diharapkan kepada pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan lagi pembangunan dalam permukiman agar kualitas permukiman tersebut tetap baik.
Pengaruh Pertambangan Marmer Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Muhammad Bima Sakti; Achmad Maulana Malik Jamil; Ika Meviana
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.568 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3090

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keberadaan industri marmer di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung yang tentunya menimbulkan dampak positif. Dampak positifnya seperti penyerapan tenaga kerja, meningkatnya pendapatan, memberikan kesempatan kerja, tersedianya peluang usaha masyarakat. Dampak positif dari keberadaan industri pertambangan marmer akan menimbulkan peruabahan bagi masyarakat baik kondisi sosial maupun ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik fisik dan non fisik dan untuk mengetahui pengaruh bertambangan marmer terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu kuisioner, observasi, dokumentasi dan wawancara. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Desa Besole yang berjumlah 11.528 jiwa. Dalam penelitian ini, penentuan sampel berdasarkan tingkat kepercayaan 85% dan tingkat kesalahan 15% yang dikembangkan Slovin sehingga berjumlah 45 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Taknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner, pedoman wawancara, dokumentasi, lembar observasi dan metode analisis data menggunakan regresi linier sederhada dengan pengujian asumsi dasar. Hasil penelitian ini adalah jenis tanah yang ada di Besole adalah tanah alluvial coklat tua kelabuan. Tipe Iklim di Desa Besole secara umum termasuk tipe AW, curah hujan tahunan rata-rata berkisar >2000 mm. Flora dan fauna ekosistem Desa Besole sama dengan wilayah desa lain. Tingkat pendidikan Masyarakat Di Desa Besole mulai dari tamat SD sampai Perguruan Tinggi ada. Selain itu juga penelitian ini menunjukan bahwa industri pertambangan marmer berpengaruh positif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Besole. Pengaruh positifnya adalah industri pertambangan marmer membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa bekerja di pabrik tersebut. Dengan adanya industri pertambangan marmer kondisi sosial ekonomi masyarakat meningkat mulai dari pendapatan. Tingkat pendidikan, membuka kesempatan kerja, menumbuhkan peluang usaha lain.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Keruangan Belanja Wanita dalam Pemberdayaan Ekonomi di Urban Fringe Kecamatan Sukun Kota Malang Riska Septina; Akhmad Faruq Hamdani; Achmad Maulana Malik Jamil
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.913 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3093

Abstract

Kecamatan Sukun merupakan salah satu kecamatan di Kota Malang, sebagai wilayah urban fringe. Perkembangan kota yang terus menerus akan berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat yang ada di wilayah urban fringe. Kebiasaan belanja wanita mempunyai pengaruh terhadap pemberdayaan ekonomi dan masyarakat. Pemberdayaan ekonomi berarti memampukan masyarakat sekitar agar mandiri secara ekonomi atau setidaknya memberikan pemacu agar terjadi perkembangan ekonomi di daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pola keruangan belanja wanita di urban fringe Kecamatan Sukun Kota Malang. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu kuesioner dan dokumentasi. Objek penelitian adalah wanita rumah tangga di urban fringe Kecamatan Sukun Kota Malang. Penentuan sampel didasarkan pada stratified random sampling, dengan jumlah yaitu 100 wanita rumah tangga yang tersebar di enam kelurahan sebagai sampel wilayah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif persentase, Chi Square dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sosial ekonomi wanita di urban fringe Kecamatan Sukun memiliki potensi bagi pemberdayaan ekonomi, ditandai dengan umur yang produktif, tingkat pendidikan, pendapatan dan pengeluaran keluarga. Pola keruangan terutama pada jarak menunjukkan adanya hubungan dengan wilayah urban fringe. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola keruangan belanja wanita adalah kepribadian wanita sebagai faktor internal dan sebagai faktor eksternal adalah kualitas serta pilihan produk. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan adalah pengembangan sarana dan prasarana di urban fringe Kecamatan Sukun dengan memperhatikan daya saing kualitas dan jumlah produk. Pengembangan fasilitas pelayanan ekonomi terutama pasar tradisional di urban Fringe karena wanita cenderung memilih jarak yang dekat dari tempat tinggalnya untuk belanja.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove Sebagai Kawasan Ekowisata (Studi Kasus Dusun Magelo’o Desa Reroroja Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka) Ana Maria Goreti Boy Apelabi; Achmad Maulana Malik Jamil; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.505 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3488

Abstract

Hutan mangrove di Dusun Magelo’o sudah mulai dimanfaatkan masyarakat dan pemerintah untuk dijadikan kawasan ekowisata. Tetapi, hutan mangrove di Dusun Magelo’o selama ini pengelolaannya belum maksimal dilihat dari masih kurang adanya penyediaan fasilitas penunjang kawasan wisata. Untuk itu partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove menjadi kawasan ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui bentuk pengelolaan hutan mangrove, 2) mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata dan 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verification. Hasil penelitian ini diketahui bahwa bentuk pengelolaan kawasan hutan mangrove di Dusun Magelo’o adalah sebagai kawasan konservasi yang juga dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata dan pendidikan. Partisipasi yang diberikan masyarakat berupa pikiran dan tenaga. Tahapan partisipasi terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi. Faktor pendukung partisipasi masyarakat di Dusun Magelo’o berupa kesadaran dan kemauan. Sedangkan faktor penghambat pastisipasi masyarakat di Dusun Magelo’o adalah waktu bekerja dan ketergantungan kepada pihak-pihak tertentu. Saran agar penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain untuk mengambil judul tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata.
Pemetaan Kualitas Permukiman dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang Yoseph Nong Maryono; Achmad Maulana Malik Jamil; Dwi Kurniawati
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3537

Abstract

Permukiman adalah bagian dari kehidupan manusia yang merupakan lingkungan hidup atau tempat tinggal dari manusia itu sendiri. Kondisi suatu permukiman sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia didalamnya dan saling mempengaruhi. Kondisi permukiman yang kurang baik akan mengganggu kesejahteraan kehidupan manusia, begitu pula kegiatan dari manusia akan mempengaruhi kondisi permukimannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas permukiman di wilayah Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian yang berbentuk survey. Untuk mengetahui kualitas permukiman di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun Kota Malang dibutuhkan parameter penentu (indikator penentu) yang diinterpretasikan dari citra resolusi tinggi (Google Earth). Setelah dilakukan pengumpulan data, pengukuran di lapangan dan interpretasi citra serta diolah dan dianalisis, didapatkan hasil bahwa Kelurahan Sukun termasuk dalam kualitas permukiman sedang karena jumlah semua parameter penentu kualitas permukiman hanya mencapai tingkat sedang. Disimpulkan bahwa kualitas permukiman di Kelurahan Sukun termasuk kedalam Kualitas sedang. Kualitas permukiman di Kelurahan Sukun yang masuk klasifikasi sedang dipengaruhi oleh pembangunan yang sembarangan yang mengakibatkan beberapa indikator penentu kualitas permukiman menjadi buruk. Oleh karena itu diharapkan kepada pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan lagi pembangunan dalam permukiman agar kualitas permukiman tersebut tetap baik.