Triwahyudianto Triwahyudianto
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Terhadap Fungsi Pasar Terpadu Dinoyo Pasca Relokasi Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Tahun 2018 Desy Triana Dewi Harizah; Triwahyudianto Triwahyudianto; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.248 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3100

Abstract

Pasca relokasi Pasar Terpadu Dinoyo sudah mulai berjalan kembali, akan tetapi masih terdapat keluhan yang di sampaikan oleh pedagang maupun pembeli sendiri mengenai kondisi pasar saat ini. Mengingat sampai sekarang ini masih terdapat kios-kios kosong yang tidak di buka bahkan disewakan dan ada juga yang di jual, sehingga bagian depan pasar tampak kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Struktur sosial di Pasar Terpadu Dinoyo. (2) Berjalannya sistem pada struktur sosial di Pasar Terpadu Dinoyo. (3) Fungsi dan disfungsi Pasar Terpadu Dinoyo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan yaitu: pengelola pasar, pedagang, pembeli, mahasiswi, beserta masyarakat sekitar pasar. Teknik analisis data menggunakan wawancara dan dokumntasi kemudian data diolah sesuai dengan fokus penelitian sehingga di temukan temuan data. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Struktur yang terdapat di Pasar Terpadu Dinoyo di bagi menjadi dua yaitu di dalam dan di luar pasar. (2) Struktur pasar yang mempunyai pengaruh besar terhadap berfungsinya pasar adalah pengelola pasar. (3) Pasar Terpadu Dinoyo memiliki fungsi dan disfungsi. Fungsi pasar bagi masyarakat sekitar dan mahasiswi adalah mempermudah dalam memenuhi kebutuhannya, sedangkan disfungsinya pasar ini masih terdapat banyak kios-kios kosong terutama di bagian depan pasar. Peneliti selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini.
Modal Sosial Dalam Pengelolaan Hutan Produksi Pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Pandantoyo Kabupaten Kediri Naufal Romzy; Triwahyudianto Triwahyudianto; Nila Restu Wardani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.842 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3103

Abstract

Abstrak:Hutan produksi merupakan kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk memproduksi hasil hutan yangkegiatannya terdiri dari pemanenan, penanaman, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil kayu di hutan produksi. Modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai suatu tujuan bersama di dalam suatu kelompok. Modal sosial memiliki peran yang signifikan terhadap pembangunan, khususnya terhadap pembangunan berkelanjutan karena modal sosial merupakan salah satu cara mencapai kemajuan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga unsur modal sosial yaitu kepercayaan (trust), jaringan sosial (network) dan norma (norms) yang terjalin antara Perum Perhutani RPH Pandantoyo, LMDH PHS dan Masyarakat Desa Hutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun informan yang dijadikan sebagai narasumber adalah Kepala Perum Perhutani, Ketua LMDH PHS dan Pesanggem (petani yang menggarap lahan hutan milik Perhutani). Teknik analisis data menggunakan wawancara dan dokumentasi, kemudian data diolah sesuai dengan fokus penelitian sehingga ditemukan temuan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial di dalam pengelolaan hutan produksi terjalin baik karena tingginya rasa kepedulian diantara Perum Perhutani RPH Pandantoyo, LMDH PHS dan masyarakat yang mengelola hutan. Perum Perhutani dan LMDH meyakini bahwa dengan bekerjasama dengan masyarakat akan memberikan manfaat yang baik dari segi ekologi maupun ekonomi. Tanpa adanya modal sosial yang dianut oleh masyarakat maka kerjasama mereka dengan pihak yang Perhutani dan LMDH dalam mengelola hutan produksi tidak akan bertahan hingga sekarang. Diharapkan masyarakat maupun stakeholder yang terkait dalam pengelolaan hutan yang terjalin saat ini mampu dipertahankan dalam pengelolaan hutan produksi kedepan lebih baik lagi. Kata kunci:Hutan produksi, modal sosial, LMDH
Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Berbantuan Kelompok Undian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Wagir Angela Merici; Triwahyudianto Triwahyudianto; Nelya Eka Susanti
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.654 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3105

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar, pembelajaran yang cenderung pasif karena siswa tidak hanya mampu memahami materi yang dijelaskan secara abstrak tetapi perlu dibantu dengan menggunakan media untuk bisa memahami maksud dari materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil observasi dan terdapat masalah pada hasil belajar siswa maka peneliti menerapkan model yang dapat meningkatkan hasil belajar yaitu Picture and Picture Berbantuan Kelompok Undian. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis and Mc. Taggard (2006). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Wagir kelas VIII B tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri 33 siswa dengan 16 perempuan dan 17 laki-laki. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kerja siswa dan lembar catatan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan menunjukan hasil siklus I dan siklus II mengalami peningkatan hasil belajar secara signifikan.
Analisis Terhadap Fungsi Pasar Terpadu Dinoyo Pasca Relokasi Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Tahun 2018 Desy Triana Dewi Harizah; Triwahyudianto Triwahyudianto; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.248 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3100

Abstract

Pasca relokasi Pasar Terpadu Dinoyo sudah mulai berjalan kembali, akan tetapi masih terdapat keluhan yang di sampaikan oleh pedagang maupun pembeli sendiri mengenai kondisi pasar saat ini. Mengingat sampai sekarang ini masih terdapat kios-kios kosong yang tidak di buka bahkan disewakan dan ada juga yang di jual, sehingga bagian depan pasar tampak kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Struktur sosial di Pasar Terpadu Dinoyo. (2) Berjalannya sistem pada struktur sosial di Pasar Terpadu Dinoyo. (3) Fungsi dan disfungsi Pasar Terpadu Dinoyo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan yaitu: pengelola pasar, pedagang, pembeli, mahasiswi, beserta masyarakat sekitar pasar. Teknik analisis data menggunakan wawancara dan dokumntasi kemudian data diolah sesuai dengan fokus penelitian sehingga di temukan temuan data. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Struktur yang terdapat di Pasar Terpadu Dinoyo di bagi menjadi dua yaitu di dalam dan di luar pasar. (2) Struktur pasar yang mempunyai pengaruh besar terhadap berfungsinya pasar adalah pengelola pasar. (3) Pasar Terpadu Dinoyo memiliki fungsi dan disfungsi. Fungsi pasar bagi masyarakat sekitar dan mahasiswi adalah mempermudah dalam memenuhi kebutuhannya, sedangkan disfungsinya pasar ini masih terdapat banyak kios-kios kosong terutama di bagian depan pasar. Peneliti selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini.
Modal Sosial Dalam Pengelolaan Hutan Produksi Pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Pandantoyo Kabupaten Kediri Naufal Romzy; Triwahyudianto Triwahyudianto; Nila Restu Wardani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.842 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3103

Abstract

Abstrak:Hutan produksi merupakan kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk memproduksi hasil hutan yangkegiatannya terdiri dari pemanenan, penanaman, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil kayu di hutan produksi. Modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai suatu tujuan bersama di dalam suatu kelompok. Modal sosial memiliki peran yang signifikan terhadap pembangunan, khususnya terhadap pembangunan berkelanjutan karena modal sosial merupakan salah satu cara mencapai kemajuan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga unsur modal sosial yaitu kepercayaan (trust), jaringan sosial (network) dan norma (norms) yang terjalin antara Perum Perhutani RPH Pandantoyo, LMDH PHS dan Masyarakat Desa Hutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun informan yang dijadikan sebagai narasumber adalah Kepala Perum Perhutani, Ketua LMDH PHS dan Pesanggem (petani yang menggarap lahan hutan milik Perhutani). Teknik analisis data menggunakan wawancara dan dokumentasi, kemudian data diolah sesuai dengan fokus penelitian sehingga ditemukan temuan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial di dalam pengelolaan hutan produksi terjalin baik karena tingginya rasa kepedulian diantara Perum Perhutani RPH Pandantoyo, LMDH PHS dan masyarakat yang mengelola hutan. Perum Perhutani dan LMDH meyakini bahwa dengan bekerjasama dengan masyarakat akan memberikan manfaat yang baik dari segi ekologi maupun ekonomi. Tanpa adanya modal sosial yang dianut oleh masyarakat maka kerjasama mereka dengan pihak yang Perhutani dan LMDH dalam mengelola hutan produksi tidak akan bertahan hingga sekarang. Diharapkan masyarakat maupun stakeholder yang terkait dalam pengelolaan hutan yang terjalin saat ini mampu dipertahankan dalam pengelolaan hutan produksi kedepan lebih baik lagi. Kata kunci:Hutan produksi, modal sosial, LMDH
Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Berbantuan Kelompok Undian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Wagir Angela Merici; Triwahyudianto Triwahyudianto; Nelya Eka Susanti
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.654 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3105

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar, pembelajaran yang cenderung pasif karena siswa tidak hanya mampu memahami materi yang dijelaskan secara abstrak tetapi perlu dibantu dengan menggunakan media untuk bisa memahami maksud dari materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil observasi dan terdapat masalah pada hasil belajar siswa maka peneliti menerapkan model yang dapat meningkatkan hasil belajar yaitu Picture and Picture Berbantuan Kelompok Undian. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis and Mc. Taggard (2006). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Wagir kelas VIII B tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri 33 siswa dengan 16 perempuan dan 17 laki-laki. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kerja siswa dan lembar catatan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan menunjukan hasil siklus I dan siklus II mengalami peningkatan hasil belajar secara signifikan.