Satyanta Parman
Jurusan Geografi, FIS Unnes

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMA NEGERI 1 DORO PEKALONGAN TAHUN 2016 Setiyaji, Arif; Sunarko, Sunarko; Parman, Satyanta
Edu Geography Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembentukan Sekolah Siaga Bencana, merupakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana dalam sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan kendala Program Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1 Doro.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) SMA N 1 Doro sudah mampu melaksanakan dari segi struktur bangunan, (2) sudah dilaksanakan MoU dengan BPBD Pekalongan dan Rescue sebagai pembina SSB, (3) perencanaan tanggap darurat di SMA N 1 Doro sudah masuk ke dalam kebijakan, (4) sudah ada tim KSBS dan pelatihan, tetapi belum ada pelatihan untuk organisasi, (5) prosedur tetapnya berupa penyelamatan diri, P3K dan Evakuasi, (6) sumber daya dan sarana perlu ditingkatkan, (7) pembinaan dan pelatihan intensif dilakukan BPBD Pekalongan.Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Perlunya evaluasi, monitoring dan bimbingan yang ketat saat diadakan pelatihan dan pembinaan kesiapsigaan yang serius terhadap seluruh warga SMA N 1 Doro, 2) Perlu diadakan pelatihan khusus PPGD/ P3K sehingga dapat menjadi pendukung kerja tim siaga bencana. Formation of Disaster Preparedness School, is one of disaster risk reduction in schools. The purpose of this study was to knowing how the implementation of the Disaster Preparedness in School Programme SMA Negeri 1 Doro. This research is a descriptive study using quantitative data analysis. The results showed that, (1) SMA N 1 Doro has been able to implement in terms of structure, (2) has been executed MoU with BPBD Pekalongan and Rescue as a builder SSB, (3) emergency response planning in SMA N 1 Doro has entered into policy, (4) the existing team KSBS and training, but there is no training for organizations (5) the procedure fixed in the form of escape, P3K and Evacuation, (6) the resources and infrastructure needs to be improved, (7) coaching and intensive training conducted for 6 months by BPBD Pekalongan and Rescue. Proposed in this study are as follows: 1) the need for evaluation, monitoring and strict guidance already during the training and coaching preparedness is serious on all citizens of SMA N 1 Doro, 2) the need for the holding of special training PPGD / P3K.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK GEJALA ATMOSFER DAN HIDROSFER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BATANG Fitria, Putri Nur; Sriyono, Sriyono; Parman, Satyanta
Edu Geography Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berfungsi mendidik, mengajar, memperbaiki tingkah laku siswa serta berperan besar dalam pengembangan aspek dalam diri siswa. Tujuan pendidikan nasional belum sepenuhnya dapat tercapai, banyak masalah yang timbul dalam pembelajaran pada pendidikan formal diantaranya prestasi yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1).Mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture and Picture terhadap materi pokok atmosfer dan hidrosfer kelas VII di SMP Negeri 2 Batang. 2).Mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran Picture and Picture terhadap hasil belajar materi pokok atmosfer dan hidrosfer kelas VII di SMP Negeri 2 Batang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, tes, dan kuisioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan uji perbedaan dua rata-rata uji t (t-test). Berdasarkan hasilpenelitian pelaksanaan pembelajaran Picture and Picturemenunjukkan lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, dengan adanya perbedaan persentase aktivitas siswa kelas eksperimen 32,43% lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 29,73%. Selanjutnya efektivitas hasilbelajar yang semakin meningkat antara penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dengan konvensional. Dibuktikan dari perbedaan nilai rerata post test kelas eksperimen yaitu 83,31 lebih tinggi dibandingkan nilai rerata post test kelas kontrol yaitu 79,00taraf signifikan yang digunakan 5% dan dk (70) menunjukkan thitung 2,68 > ttabel 1,67 yang artinya hipotesis alternatif “diterima”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture and Picture berlangsung lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional, dan ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara model pembelajaran Picture and Picture dengan pembelajaran konvensional. Schools is formal education institutions functioning of educating, teaching, improve student behavior and play a major role in the development aspect in students.National education goals can not be fully achieved, many of the problems that arise in learning in formal education such achievement is still low. This research aims to: 1).Knowing learning implementation using model Picture and Picture of the subject matter of the atmosphere and hydrosphere class VII in SMP Negeri 2 Batang. 2).Knowing effectiveness of using learning model Picture and Picture the learning outcomes of the subject matter of the atmosphere and hydrosphere class VII in SMP Negeri 2 Batang. The method used documentation, observation, test, and questionnaires. Technical data analysis using descriptive analysis and test of different of two percentage average (t-test). Based on the results of the implementation of learning research Picture and Picture shows more effective than conventional learning, with the differences in the percentage of student activity experimental class 32.43% better than the control class that is 29.73%.Furthermore, the effectiveness of increasing learning outcomes between the use of learning model Picture and Picture by conventional. Evidenced from the average value of post test differences in the experimental class is higher than the 83.31 average value of post test control class that is 79.00 significance level used 5% and dk (70) showed 2.68 t count> t table 1.67 that alternative hypothesis means "accepted". It can be concluded that the implementation of learning using learning model Picture and Picture lasted more effective than using conventional learning, and there are significant differences in learning outcomes between the learning model Picture and Picture with conventional learning.
KAJIAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KEMBANGSARI KECAMATAN SEMARANG TENGAH Martanto, Cahyo; Aji, Ananto; Parman, Satyanta
Edu Geography Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Edu Geography

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapsiagaan masarakat dalam menghadapi bencana kebakaran di Kelurahan Kembangsari. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini berjumlah 1.177 Kepala Keluarga. Sampel penelitian yang digunakan adalah quota sampling yaitu berjumlah 217 orang. Metode pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kebakaran di Kelurahan Kembangsari dikelompokkan menjadi 4 parameter yaitu parameter sikap, parameter mobilisasi sumberdaya, parameter rencana tanggap darurat dan parameter sistem peringatan bencana. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran di Kelurahan Kembangsari diketahui 88% memiliki kesiapsiagaan sedang, 3% rendah dan 9% tinggi. Secara keseluruhan kesiapsiagaan Kelurahan Kembangsari masuk kategori sedang dengan nilai 36,75 atau 67,80%, besaran angka tersebut didapat dari perbedaan pola pikir masyarakat yang telah mendapatkan sosialisasi dengan yang belum pernah mendapatkan sosialisasi. Abstract ___________________________________________________________________ This research aims to analyze the level of disaster preparedness in the face of masarakat fires in the village Kembangsari. Design research using quantitative descriptive method. This research population totaled 1,177 Head family. Sample research used was quota sampling that is numbered 217 persons. Data collection method using question form, interview and documentation. Data analysis using descriptive percentage. The results showed that the communitys preparedness in dealing with fires in the village Kembangsari are grouped into four parameters, namely the parameters resource mobilization, the attitude, the emergency response plan parameters and parameters of disaster warning systems. The level of community preparedness in the face of disastrous fires in Kembangsari note 88% have a medium level preparedness, are low 3% and 9% high. Overall preparedness Neighborhood Kembangsari sign in the category medium-value 36.75 67.80%, or magnitude of the figures obtained from the difference in the mindset of the community who have been getting socializing with never getting the socialization.  
TANGGAP DIRI MASYARAKAT PESISIR DALAM MENGHADAPI BENCANA EROSI PANTAI (Studi Kasus Masyarakat Desa Bedono Kabupaten Demak) Sanjoto, Tjaturahono Budi; Sunarko, Sunarko; Parman, Satyanta
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 13, No 1 (2016): January 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v13i1.7993

Abstract

Coastal erosion is a natural process that occurs in the Village District Bedono Sayung Demak regency. Thispaper aims to examine the efforts of local communities toward coastal erosion. The method used field surveyinstruments to guide in-depth-interviewing, direct observation, and documentation. Sources of informationderived from community residents, community leaders, and government officials. Based on the researchresults known that communities efforts toward abrasion in the area were done by planting mangroves,elevating the house floor, making the stage home, while government support in the form of mangroveseedlings, repairing trails, making the walls of surge protectors, as well as providing new land for relocationof the residents.
DETEKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI MELALUI CITRA PENGINDERAAN JAUH DI PANTAI UTARA SEMARANG DEMAK Parman, Satyanta
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 11, No 1 (2014): January 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v11i1.8052

Abstract

The purpose of this study was to assess the coastline changes in north coast ofSemarang-Demak. The research method was used satellite image interpretationof Landsat Image in 1998 and Allos Image in 2006, and field cross-checking. Byoverlaying the two satellite images through a geographic information system todetermine the changes that can occured on the north coast of Semarang-Demak.Based on research results showed that the accuracy obtained by 93% and couldbe valid from 28 observation points that form the shoreline and land use.Shoreline that occurred between 1999 and 2006 experienced more abrasionprocess if compared with accretion. The Advice of this study was to acceleratedetermination of the shoreline changes preferably used remote sensing images, inorder to involved community in preventing any abrasion. The methods could bedone through greening coastal areas, for example by mangroves planting on thebeach.
DETEKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI MELALUI CITRA PENGINDERAAN JAUH DI PANTAI UTARA SEMARANG DEMAK Parman, Satyanta
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 7, No 1 (2010): January 2010
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v7i1.88

Abstract

Garis pantai utara Semarang Demak selalu mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Perubahan yang serius ini perlu untuk dilakukan pemantauan terus menerus. Permasalahan yang dihadapi di daerah pantai utara adalah bagaimana mengetahui perubahan garis pantai, proses yang terjadi dan mengapa terjadi perubahan garis pantai. Metode penelitian yang digunakann adalah interpretasi citra satelit Landsat tahun 1998 dan citra Allos tahun 2006, dan pengujian lapangan. Dengan menumpang susunkan (overlay) ke dua citra satelit melalui sistem informasi geografis merupakan cara cepat untuk mengetahui perubahan yang terjadi di pantai utara Semarang Demak. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan survei tersebut didapatkan ketelitian sebesar 93% dan dikatakan valid dari 28 titik pengamatan yang berupa garis pantai maupun penggunaan lahannya. Garis pantai yang terjadi antara tahun 1999 sampai tahun 2006 lebih banyak mengalami proses abrasi jika dibandingkann dengan akresi. Abrasi yang terjadi sebesar 771,424 ha, sedangkan akresi yang sebesar 177,931 ha. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik suatu simpulan yaitu citra stelit Landsat dan Allos dapat digunakan untuk mengetahui perubahan garis garis pantai utara Semarang Demak dengan tingkat kebenaran 93 %, perubahan garis pantai yang terjadi berupa abrasi sebesar 771,424 ha dan akresi sebesar 177,931 ha, perubahan garis pantai abrasi terjadi akibat adanya arus laut dan ombak laut yang terus menerus menghantam bibir pantai serta adanya pantai yang relatif datar. Sedangkan akresi pada pantai disebabkan oleh penumpukan sedimen yang berasal dari dari daratan dan terendapkan di pantai terutama melalui muara sungai. Saran dari penelitian adalah untuk mempercepat mengetahui perubahan garis pantai sebaiknya dengan menggunakan citra penginderaan jauh, agar masyarakat ikut menjaga dengan mencegah adanya abrasi pantai. Cara yang dapat dilakukan dengan melalui penghijauan kawasan pantai, misalnya dengan penanaman mangrove ditepi pantai. Kata kunci : Garis Pantai, Penguinderaan Jauh ,SIG
DISTRIBUSI KERUANGAN DAERAH TERKENA BENCANA KEKERINGAN DAN KESIAPSIAGAAN RUMAH TANGGA DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG Reynaldi, Widdy; Hardati, Puji; Parman, Satyanta
Geo-Image Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v6i1.15248

Abstract

The aim research to know spatial distribution villages affected drought, characteristics disaster households drought, and household preparedness drought in district Bringin. Research method is quantitative descriptive. Technique data collection with the documentation, questionaire, interview, observation. Sampling techniques using sampling area to find sample region examined villages with level regions drought and technique purposive random sampling specified village samples and sampling proportional to number each region samples taken together. Result spatial distribution villages affected drought consists three categories low, medium and high. Low class village named Truko, medium categories named Wiru, high categories named Rembes. Household characteristics drought in village of Truko classified well to support drought preparedness, Wiru Village classified as a household characteristics enough to support drought preparedness, while villages classified as Rembes not good. Level of village preparedness. Preparedness household in Truko including ready, Villages Wiru quite ready, while Villages Rembes not ready.
PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMA NEGERI 1 DORO PEKALONGAN TAHUN 2016 Setiyaji, Arif; Sunarko, Sunarko; Parman, Satyanta
Edu Geography Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembentukan Sekolah Siaga Bencana, merupakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana dalam sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan kendala Program Sekolah Siaga Bencana di SMA Negeri 1 Doro.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) SMA N 1 Doro sudah mampu melaksanakan dari segi struktur bangunan, (2) sudah dilaksanakan MoU dengan BPBD Pekalongan dan Rescue sebagai pembina SSB, (3) perencanaan tanggap darurat di SMA N 1 Doro sudah masuk ke dalam kebijakan, (4) sudah ada tim KSBS dan pelatihan, tetapi belum ada pelatihan untuk organisasi, (5) prosedur tetapnya berupa penyelamatan diri, P3K dan Evakuasi, (6) sumber daya dan sarana perlu ditingkatkan, (7) pembinaan dan pelatihan intensif dilakukan BPBD Pekalongan.Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Perlunya evaluasi, monitoring dan bimbingan yang ketat saat diadakan pelatihan dan pembinaan kesiapsigaan yang serius terhadap seluruh warga SMA N 1 Doro, 2) Perlu diadakan pelatihan khusus PPGD/ P3K sehingga dapat menjadi pendukung kerja tim siaga bencana. Formation of Disaster Preparedness School, is one of disaster risk reduction in schools. The purpose of this study was to knowing how the implementation of the Disaster Preparedness in School Programme SMA Negeri 1 Doro. This research is a descriptive study using quantitative data analysis. The results showed that, (1) SMA N 1 Doro has been able to implement in terms of structure, (2) has been executed MoU with BPBD Pekalongan and Rescue as a builder SSB, (3) emergency response planning in SMA N 1 Doro has entered into policy, (4) the existing team KSBS and training, but there is no training for organizations (5) the procedure fixed in the form of escape, P3K and Evacuation, (6) the resources and infrastructure needs to be improved, (7) coaching and intensive training conducted for 6 months by BPBD Pekalongan and Rescue. Proposed in this study are as follows: 1) the need for evaluation, monitoring and strict guidance already during the training and coaching preparedness is serious on all citizens of SMA N 1 Doro, 2) the need for the holding of special training PPGD / P3K.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK GEJALA ATMOSFER DAN HIDROSFER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BATANG Fitria, Putri Nur; Sriyono, Sriyono; Parman, Satyanta
Edu Geography Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berfungsi mendidik, mengajar, memperbaiki tingkah laku siswa serta berperan besar dalam pengembangan aspek dalam diri siswa. Tujuan pendidikan nasional belum sepenuhnya dapat tercapai, banyak masalah yang timbul dalam pembelajaran pada pendidikan formal diantaranya prestasi yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk: 1).Mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture and Picture terhadap materi pokok atmosfer dan hidrosfer kelas VII di SMP Negeri 2 Batang. 2).Mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran Picture and Picture terhadap hasil belajar materi pokok atmosfer dan hidrosfer kelas VII di SMP Negeri 2 Batang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, tes, dan kuisioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase dan uji perbedaan dua rata-rata uji t (t-test). Berdasarkan hasilpenelitian pelaksanaan pembelajaran Picture and Picturemenunjukkan lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, dengan adanya perbedaan persentase aktivitas siswa kelas eksperimen 32,43% lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 29,73%. Selanjutnya efektivitas hasilbelajar yang semakin meningkat antara penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dengan konvensional. Dibuktikan dari perbedaan nilai rerata post test kelas eksperimen yaitu 83,31 lebih tinggi dibandingkan nilai rerata post test kelas kontrol yaitu 79,00taraf signifikan yang digunakan 5% dan dk (70) menunjukkan thitung 2,68 > ttabel 1,67 yang artinya hipotesis alternatif “diterima”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Picture and Picture berlangsung lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional, dan ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara model pembelajaran Picture and Picture dengan pembelajaran konvensional. Schools is formal education institutions functioning of educating, teaching, improve student behavior and play a major role in the development aspect in students.National education goals can not be fully achieved, many of the problems that arise in learning in formal education such achievement is still low. This research aims to: 1).Knowing learning implementation using model Picture and Picture of the subject matter of the atmosphere and hydrosphere class VII in SMP Negeri 2 Batang. 2).Knowing effectiveness of using learning model Picture and Picture the learning outcomes of the subject matter of the atmosphere and hydrosphere class VII in SMP Negeri 2 Batang. The method used documentation, observation, test, and questionnaires. Technical data analysis using descriptive analysis and test of different of two percentage average (t-test). Based on the results of the implementation of learning research Picture and Picture shows more effective than conventional learning, with the differences in the percentage of student activity experimental class 32.43% better than the control class that is 29.73%.Furthermore, the effectiveness of increasing learning outcomes between the use of learning model Picture and Picture by conventional. Evidenced from the average value of post test differences in the experimental class is higher than the 83.31 average value of post test control class that is 79.00 significance level used 5% and dk (70) showed 2.68 t count> t table 1.67 that alternative hypothesis means "accepted". It can be concluded that the implementation of learning using learning model Picture and Picture lasted more effective than using conventional learning, and there are significant differences in learning outcomes between the learning model Picture and Picture with conventional learning.
KAJIAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KEMBANGSARI KECAMATAN SEMARANG TENGAH Martanto, Cahyo; Aji, Ananto; Parman, Satyanta
Edu Geography Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapsiagaan masarakat dalam menghadapi bencana kebakaran di Kelurahan Kembangsari. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini berjumlah 1.177 Kepala Keluarga. Sampel penelitian yang digunakan adalah quota sampling yaitu berjumlah 217 orang. Metode pengumpulan data menggunakan angket, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kebakaran di Kelurahan Kembangsari dikelompokkan menjadi 4 parameter yaitu parameter sikap, parameter mobilisasi sumberdaya, parameter rencana tanggap darurat dan parameter sistem peringatan bencana. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran di Kelurahan Kembangsari diketahui 88% memiliki kesiapsiagaan sedang, 3% rendah dan 9% tinggi. Secara keseluruhan kesiapsiagaan Kelurahan Kembangsari masuk kategori sedang dengan nilai 36,75 atau 67,80%, besaran angka tersebut didapat dari perbedaan pola pikir masyarakat yang telah mendapatkan sosialisasi dengan yang belum pernah mendapatkan sosialisasi. Abstract ___________________________________________________________________ This research aims to analyze the level of disaster preparedness in the face of masarakat fires in the village Kembangsari. Design research using quantitative descriptive method. This research population totaled 1,177 Head family. Sample research used was quota sampling that is numbered 217 persons. Data collection method using question form, interview and documentation. Data analysis using descriptive percentage. The results showed that the community's preparedness in dealing with fires in the village Kembangsari are grouped into four parameters, namely the parameters resource mobilization, the attitude, the emergency response plan parameters and parameters of disaster warning systems. The level of community preparedness in the face of disastrous fires in Kembangsari note 88% have a medium level preparedness, are low 3% and 9% high. Overall preparedness Neighborhood Kembangsari sign in the category medium-value 36.75 67.80%, or magnitude of the figures obtained from the difference in the mindset of the community who have been getting socializing with never getting the socialization.