Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS STRUKTUR SLAB ON PILE STUDI KASUS JALAN TOL SEMARANG – DEMAK SEKSI 2 Thomas Marcellino Santoso; Muhammad Sigit Wahyudi; Muhrozi Muhrozi; Indrastono Dwi Atmanto
Teknika Vol 17, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.878 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v17i1.4823

Abstract

Slab on pile is one of the bridge structures used in the Semarang Demak Toll Road Project Section 2. The slab on pile structure consists of a slab, pile head, and piles. There are 2 (two) typical slab on pile bridges at this location, which are distinguished by the number and distance of the piles. 5 (five) piles in 1 (one) pile head with a spacing of 3.5 meters are used for piles with a freestanding of less than 6 meters. This pile configuration is located at STA 19 +658 to 19+793. Meanwhile, 6 (six) piles with a space of 2.8 m are used for piles with freestanding of more than 6 meters. This pile configuration is located at STA 19+800 to 19+894. At STA 19+674 there is an expansion joint that functions to accommodate all forms of movement that occur in the slab on pile structure. In addition, the span between the piles in the longitudinal direction is 7 meters. This slab on pile planning (SNI 1725:2016) "Loading for Bridges" and "Bridge Planning for Earthquake Loads" (SNI 2833:2016). Slab on pile planning is carried out with the help of SAP2000 software to determine the internal forces that occur in the slab on pile structure. The foundation system used in the modeling is a pile with spring support where the function of the spring support is to represent the nature of the soil. The result of this plan is to obtain a slab on pile structure design along with shop drawings.
PENGEMBANGAN MUSHOLA BUSTANUL QUR’AN DESA TURITEMPEL, KECAMATAN GUNTUR, KABUPATEN DEMAK Muhrozi Muhrozi; Yulita Arni Priastiwi; Windu Partono; Sri Prabandiyani Retno Wardani; Undayani Cita Sari
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mushola merupakan salah satu tempat kegiatan masyarakat khususnya untuk umat islam. Tempat beribadah yang layak, representative dan memadai sangatlah dibutuhkan. Demikian juga yang terjadi di Mushola Bustanul Qur’an di Desa Turitempel Kecamatan Guntur Demak. Jumlah penduduk khususnya di daerah pemukiman Desa Turitempel yang semakin bertambah menyebabkan daya tampung Mushola Bustanul Qur’an menjadi kurang memadai sehingga perlu dilakukan pengembangan bangunan Mushola. Bangunan existing Mushola Bustanul Qur’an merupakan bangunan satu lantai dengan luasan yang terbatas dimana kemudian dikembangkan menjadi bangunan dua lantai dengan luasan yang lebih besar. Diharapkan dengan fisik bangunan Mushola yang lebih besar dapat lebih menampung jamaah dan dapat melakukan kegiatan keagamaan dengan lebih nyaman. Berdasarkan hal tersebut maka, Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Sipil mendampingi kegiatan pengembangan Mushola tersebut. Pengembangan bangunan Mushola Bustanul Qur’an dilakukan dengan menggunakan konstruksi beton bertulang, mulai dari struktur bawah, struktur atas, hingga arsitektur Mushola. Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Sipil UNDIP terlibat langsung dengan memberikan arahan teknis kepada Pengurus Mushola maupun pelaksana pekerjaan sehingga diperoleh hasil pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi standar bangunan. Pendampingan kegiatan pengembangan Mushola Bustanul Qur’an yang dilakukan secara riil di lapangan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Teknik Sipil UNDIP dan masyarakat berjalan dengan baik walaupun di tengah kondisi pandemi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini selain sebagai sarana transfer ilmu kepada masyarakat juga menjadi sinergi yang baik antara Lembaga Pendidikan, dalam hal ini Departemen Tekik Sipil UNDIP dan masyarakat Desa Turitempel, Kecamatan Guntur Demak.Kata kunci : Mushola, pengembangan bangunan, masyarakat, bangunan eksisting
PERBAIKAN SALURAN DRAINASE SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN BANJIR DI KELURAHAN TLOGOSARI WETAN SEMARANG Undayani Cita Sari; Sri Prabandiyani Retno Wardani; Windu Partono; Muhrozi Muhrozi; Yulita Arni Priastiwi; Andi Retno Ari Setiaji; Muhammad Rizkivano Akbar; Ifan Hasnan Taufiqur Rohman
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saluran drainase yang ada di lingkungan perumahan padat penduduk digunakan untuk mengalirkan air menuju pembuangan akhir baik air dari limbah rumah tangga maupun aliran hujan. Saluran drainase dapat dalam bentuk saluran terbuka dan saluran tertutup. Pemilihan material konstruksi yang digunakan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Pada beberapa perumahan, umumnya merupakan saluran drainase terbuka. Pada saluran drainase di lingkungan RT 4 RW 1 Kelurahan Tlogosari Wetan memiliki saluran drainase lingkungan dari tanah asli dengan talud yang belum baik dan banyaknya tanaman dan rumput liar disekitarnya sehingga dapat mengurangi fungsi dari saluran drainase itu sendiri. Selain itu, dengan kondisi talud pada saluran yang kurang baik tersebut maka dikhawatirkan dapat menimbulkan longsor dan erosi. Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro melakukan perbaikan talud pada saluran drainase di lingkungan RT 4 RW 1 Kelurahan Tlogosari Wetan. Perbaikan saluran dilakukan dengan menempatkan buis beton pada saluran dan perkuatan berupa bata yang diplester sebagai talud. Perbaikan ini diharapkan dapat merehabilitasi saluran sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga mampu mengalirkan laju air yang ada. Hal ini juga sebagai upaya pengendalian banjir terutama di musim hujan.
Residual Strength Parameter Method for Slope stability on a Toll Road with Expansive Clay Goji Pamungkas; Thomas Triadi Putranto; Suharyanto; Muhrozi; Yanuar Niko Priambodo
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 7 No. 2 (2022): JGEET Vol 07 No 02 : June (2022)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2022.7.2.9251

Abstract

The decreasing stability phenomenon needs to be considered during the design of cut slopes on problematic soil. Excavation slope of toll road construction tends to fail when it lies above clay-shale strata. Certain common correlations and ordinary analytical methods are not recommended for safety calculation. This study is intended to find out the characteristic of clay-shale and proper slope inclination design on Semarang Batang Toll Road. The behaviour of a clay-shale area on the cut slope of Batang-Semarang toll road segment STA 438+000–STA 439+000 was identified. The degradable and expansive properties caused slope failure of the initial design with an inclination of 1 H: 1 V. Laboratory tests found that the soil had a clay faction > 40% and can be categorized as high plasticity (LL > 50%). An empirical approach determined that the residual shear strength decreased to phi < 6 degrees. To describe the swelling after the excavation stage, the flow deformation was determined by a finite element simulation. During the swelling phase, the pore water pressure was maintained at a certain value, and a gentler slope fulfilled the minimum safety factor with an inclination of 1 V: 3 H. Furthermore, the shear strength of the clay-shale was reduced to that for a fully softened material, and all the slope factors for safety moved to a critical state. According to the simulation, the minimum suggested slope inclination is 5 H: 1 V. This approach is important for the maintenance of pore water pressure and the prevention of an additional reduction in the shear strength so as to avoid slope failure on clay-shale regions in the yielding stage.