Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Performa ikan hias rainbow kurumoi (Melanotaenia parva Allen, 1990) dengan pemberian maggot [Performance of ornamental fish Lake Kurumoi rainbowfish (Melanotaenia parva Allen, 1990) fed using maggot] Yogi Himawan; I Wayan Subamia
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 13 No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v13i2.102

Abstract

Kurumoi rainbowfish (Melanotaenia parva Allen, 1990) is an Indonesian ornamental fish which has quite attractive color. The objective of eksperiment is to determine the performance of rainbow kurumoi fed using maggot. Treatment design used completely randomized design (CRD), in the form of feeding: A (pellet), B (maggot), and C (maggot fish silage). Each treatment was repeated three times. Rainbow Kurumoi that used have an average weight of 9.1±0.1 g and standard length of an average of 3.5±0.02 cm, maintained solids tocking 10 fish per container in containers measuring length x width x height is 50 cm x 40 cm x 30 cm and filled with water as much as ±20 L with a stagnant system for 21 days. Feeding as much as 10% of the biomass was given twice a day. The results showed that the highest growth achieved in treatment C with final weights and average length of raw 15.23±0.5 g and 5.2±1.0 cm. Survival rate of each treatment had similar results which amounted to100%. Water quality parameters during the maintenance period are still in the normal range. Abstrak Ikan hias rainbow kurumoi (Melanotaenia parva Allen, 1990) merupakan spesies asli Indonesia yang memiliki warna cukup menarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis performa ikan hias rainbow kurumoi yang diberi pa-kan maggot. Perlakuan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), berupa pemberian pakan: A (pelet), B (maggot), dan C (maggot silase ikan). Tiap perlakuan diulang tiga kali. Ikan rainbow kurumoi dengan bobot rata-rata 9,1±0,1 gram dan panjang baku rata-rata 3,5±0,02 cm, dipelihara dengan padat tebar 10 ekor per wadah dalam wadah berukuran panjang x lebar x tinggi adalah 50 cm x 40 cm x 30 cm dan diisi air sebanyak ± 20 L dengan sistem stagnan selama 21 hari. Pemberian pakan sebanyak 10% dari biomassa dua kali setiap hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertum-buhan tertinggi dicapai pada perlakuan C dengan bobot akhir dan panjang baku rata-rata 15,23±0,5 gram dan 5,2±1,0 cm. Sintasan tiap perlakuan memiliki hasil yang sama yakni sebesar 100%. Parameter kualitas air selama masa pemeliharaan masih berada pada kisaran normal.
TRANSMISI GEN krt-GP11 DAN PERFORMA KETAHANAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) TRANSGENIK F-2 TERHADAP INFEKSI KHV Khairul Syahputra; Flandrianto Sih Palimirmo; Yogi Himawan
Jurnal Riset Akuakultur Vol 11, No 4 (2016): (Desember 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.721 KB) | DOI: 10.15578/jra.11.4.2016.297-305

Abstract

Pembentukan ikan mas transgenik merupakan salah satu program penelitian di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan, Sukamandi dalam rangka menghasilkan varietas unggul ikan mas tahan infeksi KHV (Koi herpesvirus). Pada tahun 2015 telah dilakukan pembentukan ikan mas transgenik tahan KHV generasi F-2. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi transmisi gen krt-GP11, ketahanan ikan mas transgenik F-2 terhadap infeksi KHV, keberadaan marka Cyca-DAB1*05 tahan KHV pada populasi ikan mas transgenik F-2. Ikan mas transgenik F-2 dihasilkan dengan memijahkan ikan mas transgenik F-1 jantan dengan betina non-transgenik. Pengujian transmisi transgen dan deteksi marka ketahanan KHV pada transgenik F-2 dilakukan dengan metode PCR menggunakan primer spesifik untuk transgen krt-GP11 dan gen Cyca-DAB1*05. Evaluasi ketahanan ikan mas transgenik F-2 terhadap infeksi KHV dilakukan dengan uji tantang secara kohabitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transmisi gen krt-GP11 pada keturunan F-2 memiliki persentase yang relatif rendah yaitu sebesar 0%-2%. Ikan mas transgenik F-2 memiliki ketahanan relatif baik terhadap KHV dengan sintasan uji tantang sebesar 90% dan tidak berbeda nyata dengan ikan mas pembanding atau non-transgenik (P>0,05). Tingginya pesentase keberadaan marka Cyca-DAB1*05 pada populasi transgenik berperan pada ketahanan ikan mas transgenik terhadap infeksi KHV.Creating of transgenic common carp is one of the breeding programs in Research Institute for Fish Breeding for producing a superior strain of common carp resistant to KHV(Koi herpesvirus). Since 2015, the creation of common carp transgenic has been conducted to produce F2 population resistant to KHV. This study was aimed to evaluate the transmission of krt-GP11 gen,the resistantce of F2 transgenic common carp against to KHV infection, and the existence of Cyca-DAB1*05 marker resistant to KHV in F2 transgenic population. F2 transgenic population has been produced by mating F1 transgenic male with non transgenic female. Transgene transmission and the existence of marker resistant to KHV in F2 transgenic population were evaluated by PCR method using specific primer to krt-GP11 gene and Cyca-DAB1*05 gene, respectively. The resistance of F2 transgenic population againstto KHV infection was evaluated by challenge test using cohabitation method. The result showed that transmission of krt-GP11 gene in F2transgenic population was relatively low with percentage of 0-2%. The resistance of F2 transgenic common carp against to KHV was relatively high with survival rate of 90% and was not significantly different from non transgenic (p>0.05). High percentage of transgenic population having Cyca-DAB1*05 marker had a role in resistance of transgenic population against KHV infection.
PEWARISAN MARKA Cyca-DAB1*05 DAN KERAGAMAN GENETIK IKAN MAS (Cyprinus carpio) STRAIN RAJADANU TAHAN INFEKSI KOI HERPESVIRUS DAN TUMBUH CEPAT Khairul Syahputra; Yogi Himawan; Didik Ariyanto; Flandrianto S. Palim
Jurnal Riset Akuakultur Vol 11, No 2 (2016): (Juni 2016)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.382 KB) | DOI: 10.15578/jra.11.2.2016.115-123

Abstract

Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) telah membentuk ikan mas Rajadanu tahan infeksi koi herpesvirus (KHV) dan tumbuh cepat melalui program seleksi. Ikan mas Rajadanu dihasilkan dari kegiatan seleksi bersamaan pada karakter ketahanan terhadap KHV dan pertumbuhan. Seleksi karakter ketahanan terhadap KHV dilakukan dengan menggunakan marka Cyca-DAB1*05 dan seleksi karakter pertumbuhan cepat dilakukan dengan metode seleksi individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pewarisan marka Cyca-DAB1*05 dan keragaman genotipe ikan mas varietas Rajadanu tahan infeksi KHV dan tumbuh cepat generasi ketiga (F3). Sebanyak 44 individu ikan mas Rajadanu F3 digunakan pada penelitian ini. Evaluasi marka Cyca-DAB1*05 dilakukan dengan metode PCR menggunakan primer spesifik marka Cyca-DAB1*05. Analisis keragaman genotipe dilakukan menggunakan tiga lokus mikrosatelit (MFW6, MFW7, dan MFW9). Data alel mikrosatelit dianalisis menggunakan program Fstat dan Arlequin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua individu pada populasi ikan mas Rajadanu F3 membawa marka Cyca-DAB1*05. Ikan mas Rajadanu F3 memiliki keragaman genotipe yang relatif rendah. Nilai rata-rata heterozigositas teramati (0,31) lebih kecil daripada rata-rata heterozigositas harapan (0,46). Nilai positif pada indeks fiksasi (0,32) menunjukkan status inbreeding pada populasi tersebut. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan, baik dalam kegiatan manajemen induk maupun dalam program seleksi selanjutnya dengan tujuan untuk mempertahankan keragaman genetik dan meminimasi tekanan inbreeding ikan mas Rajadanu tahan infeksi KHV dan tumbuh cepat.Research Institute for Fish Breeding (RIFB) has created Rajadanu common carp resistant to koi herpesvirus (KHV) infection and fast growth through selection program. Rajadanu common carp has been produced by independent culling selection on resistant to KHV and fast growth characters. Selection on resistant to KHV and fast growth character was conducted using Cyca-DAB1*05 marker and mass-selection method respectively. The aim of this study was to evaluate the inheritance of Cyca-DAB1*05 as a marker and the genotype variation of Rajadanu common carp resistant to KHV infection and fast growth. A total of 44 fish were used for this study. Evaluation of Cyca-DAB1*05 marker was conducted by PCR method using specific primer to Cyca-DAB1*05 marker. Analysis of genotype variation was conducted using three microsatellite loci (MFW6, MFW7, and MFW9). Microsatellite allele data was analyzed using Fstat and Arlequin software. The result showed that all of F3 Rajadanu common carp were positive carrying Cyca-DAB1*05 marker. Genetic variation of this population was relatively low. The average observed heterozygosity (Ho=0.31) was lower than the average expected heterozygosity (He=0.46). Positive value of fixation index (0.32) showed inbreeding status in this population. The result of this study can be use as reference for broodstock management and next selection program to maintain the genetic diversity and to minimize inbreeding depression level of Rajadanu common carp resistant to KHV infection and fast growth.