Ing Mokoginta
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KADAR VITAMIN E DALAM PAKAN TERHADAP KUALITAS TELUR IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) [Effect of dietary vitamin E on the egg quality of catfish (Pangasius hypophthalmus)] nFN Yulfiperius; Ing Mokoginta; Dedi Jusadi
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 3 No 1 (2003): Juni 2003
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v3i1.267

Abstract

This experiment was conducted to determine the effect of dietary vitamin E (VE) on the diet of catfish broodstock, Pangasius hypophthalmus on the egg quality. Four isonitrogenous (37.68-38.05% crude protein) and isocaloric (3066.66-3104.71 kcal digestible energy/kg of feed) practical diets contained either 28.08, 146.55, 189.65, or 251.80 mg VE/kg of feed, respectively, were applied the to catfish broodstock. The broodstock were cultivated in net cages held in earthen pond. Fishes were fed daily at 4% of body weight for 15 months using these diets. During feeding period, gonad maturation stage were examined, and egg ovulation was induced artificially. The vitamin E and the total lipid contents in the eggs produced were increase as the dosage of VE in the diet elevated. The vitamin E affected the gonad somatic index, fecundity, egg diameter, hatching rate, abnormal larvae, and total number of larvae produced. Fishes fed on diet containing 189.65 mg VE/kg of feed significantly produced the highest hatching rate (78.77%), total number of larva 332,339/kg of brood stock, and lowest abnormal larvae (0.19%). Supplementation 189.65 mg VE/kg of feed significantly improve the eggs quality of catfish. AbstrakPercobaan ini dilakukan untuk menentukan pengaruh dari vitamin E (VE) dalam pakan induk ikan patin, Pangasius hypophthalmus terhadap kualitas telurnya. Empat macam pakan yang digunakan yaitu yang mengandung protein relatif sama yaitu berkisar antara 37.68-38.05% dan kalorinya 3066.66-3104.71 kkal/kg pakan, kandungan VE yang digunakan dalam pakan secara berturut-turut antara lain 28.08, 146.55, 189.65, dan 251.80 mg VE/kg pakan. Induk dipelihara dalam jaring yang ditempatkan dalam kolam beton. Setiap liari ikan diberi makan sebanyak 4% dari berat tubuh untuk selama 15 bulan. Selama periode pemberian pakan, tingkat kematangan gonad diperiksa, dan pembuahan dilakukan secara buatan. Vitamin E dan kandungan lemak dalam telur yang dihasilkan meningkat sesuai dengan peningkatan dosis VE dalam pakan. Vitamin E mempengaruhi gonad somatik indek, fekunditas, diameter telur, laju penetasan, larva abnormal, dan jumlah total larva yang dihasilkan. Pakan yang mengandung 189.65 mg VE/kg pakan menghasilkan tingkat penetasan yang tinggi (78.77%), jumlah total larva 332,339 ekor/kg induk, dan larva abnormal terendah (0.19%). Penambahan 189.65 mg/kg pakan dapat meningkatkan kualitas telur ikan patin.
PENGARUH PEMBERIAN SELULOSA DALAM PAKAN TERHADAP KONDISI BIOLOGIS BENIH IKAN GURAMI (Osphronemm gourami Lac) [Effect of sellulose in dietary on the biological condition of giant gouramy fry (Osphronemus gourami Lac)] Zulfa Yandes; Ridwan Affandi; Ing Mokoginta
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 3 No 1 (2003): Juni 2003
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v3i1.269

Abstract

An experiment was conducted to evaluate the effect of different dietary level of cellulose on the biological condition such as protease activity in intestine (APU) and stomach (APL), intestine somatic index (ISI), intestine-body length ratio (PU/PT), the chemical composition of giant gouramy fry stomach-body weigh ratio (BL/BT), and growth rate (DGR), and of giant gouramy fry. Two isonitrogenous (41.942.2% crude protein) and isocaloric (3084.9-3128.9 kcal digestible energy/kg of feed) practical diets contained either 2.6% and 19.3% cellulose/kg of feed respectively, were fed to giant gouramy to giant gouramy fry. Types were fed on the experimental diet at satiation, three times daily for 60 days. Fish fry were placed in each aquarium (60 x 40 x 30 cm in size). The result showed that feed containing 19.3% of cellulose affected in proease activity in intestine (APU) and stomach (APL), intestine somatic index (ISI), intestine-body length ratio (PU/PT), stomach-body weigh ratio (BL/BT) (p<0.05) but it did not affect the specific growth rate (DGR) (p>0.05). AbstrakPercobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian selulosa dalam pakan terhadap kondisi biologis yaitu aktivitas endoenzim (protease) di usus dan lambung (APU dan APL), intestine somatik indek (ISI), hepato somatik indek (HSI), rasio panjang usus/panjang tubuh (PU/PT), rasio berat lambung/berat tubuh (BL/BT), laju pertumbuhan harian (DGR) dan komposisi kimia tubuh benih ikan gurami. Dua macam pakan yang digunakan yaitu yang mengandung protein dan energi yang relatif sama yaitu berturut-turut 41.88-42.25% dan 3084.9-3128.9 kkal/kg pakan, dengan kandungan selulosa yang digunakan dalam pakan masing-masing adalah 2,6 % dan 19,3 %. Ikan di pelihara dalam akuarium dengan menggunakan sistem resirkulasi. Masing-masing akuarium diisi ikan sebanyak 50 ekor dengan bobot awal 0.6-0.8 gram. Selama pemeliharaan ikan diberi pakan sampai kenyang. Ikan diberi pakan tiga kali sehari yaitu pukul 8 pagi, 12 siang dan 4 sore. Setelah 60 hari pemeliharaan (pada akhir percobaan) dilakukan evaluasi pengaruh selulosa terhadap kondisi biologis benih ikan gurami yaitu APU dan APL, ISI, HSI, PU/PT, BL/BT, DGR dan komposisi kimia tubuh. Hasil percobaan menunjukan bahwa penambahan selulosa sebesar 19,3% dalam pakan memberi pengaruh terhadap APU, APL, ISI, HSI, PU/PT, dan BL/BT (P<0.05), namun tidak meningkatkan laju pertumbuhan benih ikan gurami (P>0.05).