Michaela E. Paruntu
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Gambaran magnesium serum pada pekerja bangunan Mudeng, Gloria N.L.; Paruntu, Michaela E.; Assa, Youla A.
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14630

Abstract

Abstract: Magnesium is one of the makroelemen body needs in large quantities and the fourth most electrolyte in the body. Vigorous activity could lead to change magnesium levels. The aim of this study was to determine the serum magnesium levels in construction workers. The study was conducted in a descriptive cross sectional arrangement with thirty respondents who were eligible to the inclusion criteria. Samples were taken using a total sampling methods. The results showed 29 respondents (96,67%) with a normal serum magnesium levels of 1,6-2,6 mg/dL and 1 repondent (3,33%) with low serum magnesium levels. Conclusion: Most of the serum magnesium levels in construction workers are in normal limits.Keywords: serum magnesium levels, construction workers, vigorous activity. Abstrak : Magnesium merupakan salah satu makroelemen yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar dan merupakan elektrolit keempat terbanyak dalam tubuh. Aktivitas fisik berat dapat merubah kadar magnesium dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar magnesium serum pada pekerja bangunan. Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan potong lintang dengan sampel berjumlah 30 orang sesuai dengan kriteria inklusi. Metode pemilihan sampel menggunakan cara total sampling. Hasil penelitian dengan nilai rujukan normal 1,6-2,6 mg/dL didapat 29 orang (96,67%) dengan kadar normal dan 1 orang (3,33%) dengan kadar magnesium serum rendah. Simpulan: Sebagian besar kadar magnesium serum pada pekerja bangunan ada dalam batas normal. Kata kunci: kadar magnesium serum, pekerja bangunan, aktivitas fisik berat.
Gambaran kadar urea nitrogen darah pada vegetarian lacto-ovo The, Jeri Y.; Paruntu, Michaela E.; Assa, Youla A.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.12203

Abstract

Abstract: Protein is required to provide amino acids for nitrogen formation. Urea is the major disposal form of amino groups derived from amino acids. The nitrogen of urea is derived from amonia and aspartatedue to the action of five enzyme-catalyzed reactions of urea cycle. Concentration of urea in blood mainly describes the balance between formation of urea and protein catabolism as well as urea excretion by the kidneys. Vegetarian lacto-ovo is a type of vegetarians who does not consume animal proteins except for milk and eggs, and all plant proteins. This study aimed to obtain blood urea levels among lacto-ovo vegetarians. This was a descriptive study with a cross-sectional design. Respondents were obtained by using total sampling method. This study was coducted in Klabat University, Airmadidi. Twentyfive respondents were involved in the study. The results showed that 19 respondents (76.0%) had normal blood urea level and 6 respondents (20%) had low blood urea levels; no respondent (0%) had a high blood urea level. Conclusion: Blood urea levels of most lacto-ovo vegetarians were within normal level. Keyword: urea nitrogen, protein, lacto-ovo vegetarian Abstrak: Protein dibutuhkan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk memroduksi senyawa nitrogen sebagai penggganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Urea merupakan produk akhir dari metabolisme nitrogen yang penting pada manusia yang disintesis dari amonia, dan aspartat melalui lima reaksi enzim-katalis dari siklus urea. Konsentrasi urea dalam darah terutama menggambarkan keseimbangan antara pembentukan urea dan katabolisme protein serta ekskresi urea oleh ginjal. Vegetarian lacto-ovo yaitu vegetarian yang tidak mengonsumsi sumber protein hewani selain susu, telur, dan juga mengonsumsi semua sumber protein nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar urea darah pada vegetarian lacto-ovo. Jenis penelitian ini deskriptif dengan desain potong lintang. Penelitian ini dilakukan di Universitas Klabat Airmadidi. Terdapat 25 responden yang diperoleh melalui total sampling. Hasil penelitian mendapatkan 19 responden (76,0%) dengan kadar urea darah normal dan 6 responden (20%) dengan kadar urea darah rendah; tidak ditemukan responden (0%) dengan kadar urea darah tinggi. Simpulan: Gambaran kadar urea nitrogen darah pada vegetarian lacto-ovo sebagian besar normal.Kata kunci: urea nitrogen, protein, vegetarian lacto-ovo
Gambaran Kadar Kolesterol Total Darah pada Mahasiswa Vegetarian Lacto-Ovo Wahjoeni, Regina; Mewo, Yanti M.; Paruntu, Michaela E.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.11047

Abstract

Abstract: High level of total cholesterol in blood or known as hypercholesterolemia causes atherosclerosis or constriction of the blood vessels. Aterosclerosis is considering as an important factor in coronary heart disease event. Consuming food with high cholesterol plays an important role on elevating total blood cholesterol. Vegetarian has better health quality than meat-eaters. This group has lower total blood cholesterol, triglicerid and LDL compared to meat eaters. The pourpose of this study was to find out the description about total blood cholesterol level in vegetarian lacto-ovo students. This descriptive study was followed by 25 respondents total that consist of 14 male respondents (56%) and 11 female respondents (44%). The result of this study shown that 23 respondents (92%) have normal total blood cholesterol level and 2 respondets (8%) have borderline high blood total cholesterol level. According to the results, it can be concluded that the description of total cholesterol blood level in vegetarian lacto-ovo students mostly are in normal level.Keywords: total cholesterol, vegetarian lacto-ovo studentsAbstrak: Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah atau hiperkolesterolemia menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. Aterosklerosis adalah faktor penting pendukung terjadinya penyakit jantung koroner. Mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi berperan dalam terjadinya peningkatan kolesterol darah. Vegetarian memiliki mutu kesehatan yang baik. Kelompok ini memiliki kadar kolesterol total, trigliserol, dan LDL yang lebih rendah dibandingkan pemakan daging. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kolesterol total darah pada mahasiswa vegetarian lacto-ovo. Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengambilan sampel diambil dengan menggunakan metode total sampling. Penelitian ini diikuti oleh 25 orang responden yang terdiri dari 14 responden laki-laki (56%) dan 11 responden perempuan (44%). Hasil penelitian ditemukan 23 orang (92%) dengan kadar kolesterol total normal dan 2 orang (8%) dengan kadar kolesterol total pada ambang batas tinggi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran kadar kolesterol total darah pada mahasiswa vegetarian sebagaian besar memiliki kadar kolesterol total normal.Kata kunci: kolesterol total, mahasiswa vegetarian lacto-ovo
Gambaran Kadar Protein Urin pada Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado Pangulimang, Angelo P.; Kaligis, Stefana H. M.; Paruntu, Michaela E.
eBiomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.6.2.2018.22159

Abstract

Abstract: One of the causes of death among pregnant women is preeclampsia/eclampsia. The presence of protein in urine (proteinuria) in pregnant women is one of the signs of preeclampsia/eclampsia. This study was aimed to obtain the description of urine protein level in third trimester pregnant women at Robert Wolter Mongisidi Hospital Manado. This was a descriptive study with a cross sectional design. This study was conducted from August to December 2018 at Obstetry Clinic Robert Wolter Mongisidi Hospital. Samples were obtained by using total sampling technique. There were 39 subjects in this study based on inclusion and exclusion criteria. The results showed that 30 subjects (76.93%) had no proteinuria (negative result) and 9 subjects (23.07%) had proteinuria (positive result). Conclusion: Most of the third trimester pregnant women at Robert Wolter Mongisidi Hospital Manado had no proteinuria (negative result).Keywords: proteinuria, pregnant woment, third trimester pregnancy Abstrak: Salah satu penyebab kematian pada ibu hamil ialah preeklamsia/eklamsia. Kehadiran protein dalam urin (proteinuria) pada ibu hamil merupakan salah satu tanda dari preeklamsia/eklamsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar protein dalam urin ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi. Jenis penelitian ialah dekriptif dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2016 di Poli Kebidanan Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Terdapat subyek penelitian sebanyak 39 orang. Hasil penelitian menunjukkan 30 subjek (76,93%) dengan protein dalam urin negatif dan 9 subjek (23,07%) dengan protein positif. Simpulan: Pada sebagian besar ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado tidak didapatkan protein dalam urin.Kata kunci: proteinuria, ibu hamil, hamil trimester III
Gambaran kadar C-reactive protein (CRP) serum pada perokok aktif usia >40 tahun Dewi, Hendrika N. C.; Paruntu, Michaela E.; Tiho, Murniati
eBiomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.12657

Abstract

Abstract: Cigarette are the most cause of death around the world. Smoking cigarrete is harmful to the organs because it contains many toxic chemical that can stimulate inflammatory process. Smoking cigarrete is a risk factors for heart disease and chronic pulmonary disease (COPD). C-reactive protein (CRP) are a non spesific inflammatory marker that can elevated in both local and systemic disease. Beside biomarker, CRP also use as prognostic marker for inflammation. The purpose of this study was to identify the level of serum CRP of smokers aged >40 years old. Twenty eight smokers were eligible to this criteria and participated in this study. Cross-sectional design with a descriptive method was employed in this study. Sampels were analysed in laboratory for serum CRP levels. The results showed that 23 subjects (82%) had normal (negatif) serum CRP level and five subjects (18%) had positive serum CRP level. It can be concluded that serum CRP level of >40 years old smokers in Kolombo village, west Bitung two were mostly in normal level.Keywords: c-reactive protein (crp), active smoker, at age >40 years oldAbstrak: Rokok menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Merokok membahayakan hampir semua organ tubuh karena mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang dapat merangsang proses peradangan dan merupakan faktor utama penyakit jantung dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). C-Reactive Protein (CRP) merupakan petanda inflamasi non-spesifik yang meningkat pada penyakit lokal maupun sistemik. Selain biomarker CRP juga dijadikan sebagai penanda prognostik untuk inflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar CRP serum pada perokok berusia >40 tahun. Dua puluh delapan perokok memenuhi syarat untuk kriteria ini dan berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan metode deskriptif. Kadar CRP serum sampel dianalisis di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23 subyek (82%) memiliki kadar CRP serum normal (negatif) dan lima subjek (18%) memiliki kadar CRP serum positif. Dapat disimpulkan bahwa kadar CRP serum perokok berusia >40 tahun di desa Kolombo, Bitung barat dua kebanyakan dalam kadar normal.Kata kunci: c-reactive protein (crp), perokok aktif, usia >40 tahun.
GAMBARAN KADAR MAGNESIUM SERUM PADA ORANG LANJUT USIA DENGAN UMUR 60-74 TAHUN Malingkas, Clara V.; Paruntu, Michaela E.; Assa, Youla A.
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6617

Abstract

Abstract: Magnesium is the fourth most important cation inside human’s body after sodium, calcium, and potassium. Magnesium’s roles in the body are carbohydrate, lipid, and protein metabolism and in mitochondrial ATP synthesis. Approximately 300 enzymes are activated by magnesium, including glycolysis, oxidative metabolism, as well as potassium and calcium transmembrane transport. In elderly, magnesium serum levels depend on daily food intake, the present illness, and medicine usage. This study was conducted to view magnesium serum levels in elderly aged 60-74 years old. This study was a descriptive study with cross-sectional design. Twenty six individuals were chosen as samples using total sampling method. The result showed that the average magnesium serum levels was 2,005 with 24 samples have a normal magnesium serum levels within the range of 1,70-2,43 mg/dL, two samples have magnesium serum levels <1,70 mg/dL, and there’s no sample with magnesium serum levels >2,43 mg/dL. Based on the analysis result, it can be concluded that there is normal magnesium serum levels in 24 samples, hypomagnesaemia in two samples and there is no sample with hypermagnesaemia.Keywords: Magnesium serum levels, elderly.Abstrak: Magnesium merupakan kation keempat yang terpenting di dalam tubuh setelah natrium, kalsium, dan kalium. Fungsi magnesium antara lain pada metabolisme karbohidrat, lipid dan protein serta sintesis ATP mitokondria. Sekitar 300 enzim diaktivasi oleh magnesium, termasuk glikolisis, metabolisme oksidatif, serta transpor transmembran kalium dan kalsium. Pada orang lanjut usia, kadar magnesium serum tergantung dari asupan makanan sehari-hari, penyakit yang diderita, dan penggunaan obat-obatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kadar magnesium serum pada orang lanjut usia dengan rentang usia 60-74 tahun (elderly). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 orang yang diambil menggunakan metode total sampling. Hasil analisis menunjukkan 24 sampel memiliki kadar magnesium serum normal dengan rentang 1,70-2,43 mg/dL, dua sampel dengan kadar magnesium serum <1,70 mg/dL, dan tidak ada sampel dengan kadar magnesium serum >2,34 mg/dL. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat gambaran kadar magnesium serum normal pada 24 sampel, hipomagnesemia pada 2 sampel dan tidak ada gambaran hipermagnesemia pada sampel.Kata kunci: Kadar magnesium serum, orang lanjut usia.
Gambaran Kadar Kolesterol Total Darah pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan Indeks Massa Tubuh ≥23 Kg/M2 Talumewo, Magdalena; Tiho, Murniati; Paruntu, Michaela E.
e-Biomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i2.22174

Abstract

Abstract: Unhealthy eating habit could lead to obesity. Obesity is always associated with the increase of blood cholesterol level (hypercholesterolemia). Increased cholesterol level is a risk factor of the death in young adult. This study was aimed to obtain the profile of total blood cholesterol levels among students of Faculty of Medicine Sam Ratulang University with body mass index (BMI) ≥23 kg/m2. This was a descriptive study. Samples were obtained by using total sampling method. There were 53 students involved in this study consisted of 22 males and 31 females. The results showed that 23 students (43.4%) had normal total cholesterol levels and 30 students (56.6 %) had low total cholesterol levels. Conclusion: More than half of the students of Faculty of Medicine Sam Ratulangi University with BMI ≥23 kg/m2 had low total cholesterol level.Keywords: total cholesterol, BMI ≥23 kg/m2. Abstrak: Kebiasaan makan yang tidak sesuai dengan kaidah sehat dapat mengakibatkan obesitas. Kondisi obesitas selalu dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol dalam darah atau hiperkolesterolemia. Peningkatan kadar kolesterol merupakan factor risiko penyebab kematian di usia dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar kolesterol total darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan indeks massa tubuh (IMT) ≥23 kg/m2. Jenis penelitian ialah deskriptif. Sampel diperoleh dengan metode total sampling. Penelitian ini diikuti oleh 53 orang subyek penelitian yang terdiri dari 22 orang laki-laki dan 31 orang perempuan. Hasil penelitian mendapatkan 23 orang (43,4%) memiliki kadar kolesterol total normal dan 30 orang (56,6%) memiliki kadar kolesterol total rendah. Simpulan: Lebih dari setengah mahasiwa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan IMT ≥23 kg/m2 memiliki kadar kolesterol total rendah.Kata kunci: kolesterol total, IMT ≥23 kg/m2
GAMBARAN KADAR FOSFOR DARAH PADA LANJUT USIA 60-74 TAHUN Valentina, Ni Komang; Assa, Youla A.; Paruntu, Michaela E.
e-Biomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i2.8551

Abstract

Abstract: Phosphorus is the second most abundant mineral in human body which counts for 1% of weight. Eighty percents of phosphorus is found in bones and teeth, around 10% in blood and muscles, and 10% scattered in chemical compounds. Phosphorus is needed in bone and teeth classification, energy formation, absorption and transport of nutrients, acid-base balance, and as part of essential body tissues. This study aimed to obtain the phosphorus blood levels in elderly aged 60-74 years. This was a descriptive study with a cross-sectional design. Respondents were 26 people in Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah (elderly housing) consisted of 11 males and 15 females. Blood samples were taken from vena without fasting. The phosphorus blood levels were examined by using molybdate UV method. The results showed that the mean blood phosphorus level was 3.4 mg/dL. The blood phosphorus levels were normal in 88.4% of respondents, below normal levels 7.7%, and above normal levels 3,8%. Conclusion: Most of the elderly at Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah aged 60-74 years had normal blood phosphorus level.Keywords: Phosphorus blood level, ederlyAbstrak: Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak didalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Sebanyak 80% fosfor terdapat di dalam tulang dan gigi, sekitar 10% terdapat dalam darah dan otot, dan 10% tersebar luas dalam senyawa kimia. Fungsi fosfor antara lain dalam kalsifikasi tulang dan gigi, pembentukan energi, absorpsi dan transportasi zat gizi, keseimbangan asam-basa, dan sebagai bagian dari jaringan tubuh esensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fosfor darah pada lanjut usia 60-74 tahun. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Responden berjumlah 26 orang lanjut usia di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah yang terdiri dari 11 laki-laki dan 15 perempuan. Pemeriksaan kadar fosfor darah yang diambil melalui vena tanpa puasa dan diperiksa dengan menggunakan metode molybdate UV. Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai kadar fosfor darah responden 3,4 mg/dL. Hasil analisis menunjukkan kadar fosfor darah normal pada 88,4% responden; di bawah normal 7,7% responden; sedangkan di atas normal 3,8% responden. Simpulan: Sebagian besar lanjut usia di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah usia 60-74 tahun memiliki kadar fosfor darah normal.Kata kunci: fosfor darah, lanjut usia
GAMBARAN KADAR GULA SESAAT PADA DEWASA MUDA USIA 20-30 TAHUN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) ≥ 23 kg/m2 Kasengke, Juandi; Assa, Youla A.; Paruntu, Michaela E.
e-Biomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i3.10320

Abstract

Abstract: Hyperglycemia is a state of elevated level of blood sugar in human body that exceeds normal level. The causes are not known yet for sure but it is often associated with insulin insufficiency and predisposition factors such as genetic, age, and obesity. Prolonged hyperglycemia may lead to the development of diabetes mellitus and as a risk factor of other metabolic diseases. Morbidity in hyperglycemia is increased along with the age and body weight. This study aimed to obtain the random blood glucose level among young adults aged 20-30 years with a body mass index (BMI) ≥23 kg/m2. This was a descriptive study. The population consisted of 20 to 39 years old young adults with body mass index (BMI) ≥23 kg/m2 who lived in the working area Community Health Center in Beo, Talaud. Data consisted of BMI measurements and random blood glucose levels by using stick device. The results showed that of 30 respondents with BMI ≥23 kg/m2, there was 1 respondent (3.33%) had hyperglycemia meanwhile the other 29 respondents (96.6%) had normal blood glucose level. Conclusion: In this study, the random blood glucose level among young adults aged 20-30 years with body mass index (BMI) ≥23 kg/m2 were in normal range.Keywords: random plasma glucose level, 20-30 years old young adults, BMI ≥ 3 kg/m2Abstrak: Hiperglikemia adalah keadaan peningkatan kadar glukosa darah dalam tubuh seseorang yang melebihi kadar normal. Penyebab belum diketahui pasti tetapi sering dihubungkan dengan kurangnya insulin dan fator predisposisi yaitu genetik, umur, dan obesitas. Hiperglikemia yang tidak dikontrol secara terus menerus akan berkembang menjadi penyakit diabetes mellitus dan merupakan faktor risiko untuk penyakit metabolik lainnya. Angka morbiditas pada hiperglikemia juga meningkat seiring bertambahnya umur dan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah pada dewasa muda yang berusia 20-30 tahun dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥23 kg/m2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi ialah dewasa muda berusia 20-30 tahun dengan IMT ≥23 kg/m2 yang tinggal di wilayah Puskesmas Beo Kecamatan Beo Kabupaten Kepulauan Talaud. Data diperoleh dengan pengukuran IMT dan pemeriksaan kadar glukosa darah sesaat dengan menggunakan alat stick. Terdapat 30 responden dengan IMT ≥23 kg/m2 dimana 1 orang (3.33%) yang mengalami hiperglikemia dan 29 orang (96.6%) dengan kadar glukosa darah dalam batas normal. Simpulan: Sebagian besar dewasa muda usia 20-30 tahun dengan IMT ≥23 kg/m2 mempunyai kadar glukosa darah sesaat normal.Kata kunci: glukosa darah sesaat, dewasa muda usia 20-30 tahun, IMT ≥23 kg/m2
Gambaran Asam Urat Serum pada vegetarian Lacto - ovo Hapendatu, Christy P.; Assa, Youla A.; Paruntu, Michaela E.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.11059

Abstract

Abstract: Purine is generated through three mechanisms: de novo synthesis, salvage pathway, and food consumption. Most purine derived from food is converted to uric acid directly, without the occurrence of nucleic acid network. Lacto-ovo vegetarian is a lifestyle that consist of consuming food like vegetables, fruits, nuts, tofu, tempe plus milk and eggs. The intake of food in vegetarian lacto-ovo, some of them are high in purines. The purpose of this research is to describe serum uric acid levels in lacto-ovo vegetarians. This study used a cross sectional with a total sampling as the sampling method. There were 25 respondents that participated in this study. From 25 respondents found as many as seven respondents (28%) who had high uric acid levels and 18 respondent (72%) had serum uric acid levels in the normal range.Keywords: Purin, Uric Acid, Vegetarian Lacto-ovoAbstrak : Purin dihasilkan melalui tiga mekanisme yaitu sintesis de novo, jalur penyelamatan, dan konsumsi makanan. Sebagian besar purin yang bersal dari makanan akan diubah menjadi asam urat secara langsung tanpa terjadinya asam nukleat jaringan. Vegetarian Lacto-ovo merupakan gaya hidup yang mengonsumsi golongan makanan seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, tahu, tempe ditambah susu dan telur. Asupan makanan yang di konsumsi vegetarian lacto-ovo beberapa di antaranya merupakan bahan makanan yang tinggi purin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar asam urat serum pada vegetarian lacto-ovo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif cross sectional dengan pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Penelitian ini diikuti oleh 25 responden. Dari 25 responden ditemukan sebanyak 7 responden (28%) yang memiliki kadar asam urat yang tinggi dan sebagian besar (72%) mempunyai kadar asam urat serum dalam batas normal.Kata kunci : Purin, Asam Urat, Vegetarian Lacto-ovo