Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH DENGAN KADAR HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN PADA REMAJA OBES Mailangkay, Monique; Mewo, Yanti M.; Tiho, Murnati
JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK JKKT Volume 3 Nomor 3 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam 10 tahun terakhir ini, angka prevalensi obesitas di seluruh dunia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak dan remaja. Dalam penggunaan klinis, secara umum yang bermanfaat untuk memonitor reaksi inflamasi fase akut ialah C-Reactive Protein. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang berlangsung dari September 2014-Juli 2015. Total sampel berjumlah 17 orang yang di ambil pada mahasiswa aktif  Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi yang berusia 17-20 tahun dengan persentil ≥ 95. Berdasarkan hasil pengolahan menggunakan program SPSS dengan uji nonparametrik Spearman didapatkan nilai korelasi koefisien (r) sebesar 0,477 dan nilai signifikansi (p) sebesar 0,053. Nilai siginifikansi 0,053 menunjukkan bahwa korelasi antara kadar kolesterol total darah dengan kadar hs-CRP tidak signifikan. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara kadar kolesterol total dengan kadar high sensitivity C-Reactive Protein pada remaja obes.     Kata Kunci: Obesitas, Kolesterol Total, hs-CRP
Gambaran kadar protein dalam urin pada pekerja bangunan Jumaydha, Lulu N.; Assa, Youla A.; Mewo, Yanti M.
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14621

Abstract

Abstract: Protein in urine or proteinuria is a condition which can happen in people with renal dysfunction, but there is also a physiological condition called transient proteinuria. Transient proteinuria or physiology proteinuria happens temporarily after people doing vigorous physical activity. This proteinuria occurs due to the change of renal blood stream which cause disruption of glomerulus and tubulus function. This situation is not dangerous because it is only occur temporarily and reversible. A construction worker is categorized in vigorous physical activity. One of their main job is to lift heavy weight. The purpose of the present study was to find out the array of proteinuria levels in construction workers. This study was conducted in a cross-sectional descriptive arrangement from the period of August-December 2016 at Medical Faculty of Sam Ratulangi University. The samples were taken using total sampling methods with 30 subjects. Research results showed that one subject (3.33%) showed high protein level in urine and 29 subject (96.67%) showed normal protein level in urine. Conclusion: It can be concluded that most of urine protein levels in construction workers are normal.Keywords: proteinuria, construction workers, vigorous physical activity Abstrak: Protein dalam urin atau yang bisa disebut dengan proteinuria merupakan suatu keadaan yang biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan ginjal, tetapi ada tipe dari proteinuria yang merupakan keadaan fisiologis yang disebut dengan transien proteinuria. Transien proteinuria atau proteinuria yang bersifat sementara bisa terjadi setelah seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas berat. Proteinuria tipe ini dapat terjadi karena perubahan aliran darah pada ginjal yang menyebabkan terganggunya fungsi dari glomerulus dan tubulus ginjal. Keadaan ini tidak berbahaya karena hanya bersifat sementara dan reversibel. Pekerja bangunan merupakan pekerjaan yang termasuk dalam aktivitas fisik dengan intensitas berat. Salah satu contoh pekerjaannya yaitu mengangkat beban yang berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar protein dalam urin pada pekerja buruh bangunan. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yang bersifat dekriptif yang dilakukan pada periode bulan Agustus-Desember 2016 di lokasi pembangunan gedung kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat satu orang (3,33%) dengan kadar protein yang tinggi dan 29 orang (96,67%) dengan kadar protein normal. Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa gambaran kadar protein dalam urin pada pekerja bangunan sebagian besar normal. Kata kunci: proteinuria, pekerja bangunan, aktivitas fisik berat
GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) JAMAAH MESJID AL- FATAH MALALAYANG Lasabuda, Trigisa; Wowor, Pemsi M.; Mewo, Yanti
e-Biomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i3.10146

Abstract

Abstract: Obesity is one manifestation of nutritional problems, which need attention. Obesity is a state of excess body fat in absolute terms and relative. In 2000, the Directorate of Community Nutrition Ministry of Health recorded a total population of Indonesia are categorized as obese estimated 76.7 million (17.5%). Many factors play a role in the occurrence of obesity are largely an interaction between genetic factors and environmental factors, such as physical activity, social, economic, and nutrition. The obesity increases the risk of cardiovascular disease because its related with the metabolic syndrome or insulin resistance syndrome or / hyperinsulinemia, glucose intolerance / diabetes mellitus (DM), dyslipidemia, hypertension and other. This study uses a quantitative research design and cross-sectional approach which takes place from July to August, 2015. The total sample of 20 people were taken to the al-Fatah mosque Malalayang aged 9-21 years. The results of the research showed that respondent with weight less amounted to 8 respondent, respondents with normal weight is 10 respondents and it was the highest, respondent with pre-obesity is only one respondent, while respondent with obesity II also only 1 respondents. Conclusion: The results of this study concluded that the image of the body mass index (BMI) mosque al - Fatah Malalayang respondents with less weight have percentage of 40%, respondents with normal weight have a percentage of 45%, respondents with more weight percentage of 15%, the respondents with pre-obese weight have percentage of 5%, and the respondent with weight obesity II have a percentage of 10%.Keywords: obesity, body mass index (BMI), diabetes mellitus (DM).Abstrak: Obesitas merupakan salah satu manifestasi dari masalah gizi lebih, yang perlu mendapatkan perhatian. Pada tahun 2000, Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan RI mencatat jumlah penduduk Indonesia yang masuk kategori obesitas diperkirakan 76.7 juta (17.5%) . Banyak faktor yang berperan dalam terjadinya obesitas yang sebagian besar merupakan interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan, antara lain aktivitas fisik, sosial ekonomi, dan nutrisi. Keadaan obesitas meningkatkan risiko penyakit-penyakit kardiovaskular karena keterkaitanya dengan sindrom metabolik atau atau sindrom resistensi insulin/hiperinsulinemia, intoleransi glukosa/Diabetes Melitus (DM), dyslipidemia, hipertensi dan lainnya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dan pendekatan cross sectional yang berlangsung dari Juli – Agustus 2015. total sampel berjumlah 20 orang yang diambil pada jamaah Masjid Al- Fatah Malalayang yang berusia 19 – 21 tahun. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang memiki berat badan kurang berjumlah 8 responden, responden dengan berat badan normal 9 responden dan merupakan yang terbanyak, responden dengan pra obesitas 1 responden, sedangkan responden dengan badan obesitas II 2 responden. Simpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran Indeks Massa tubuh (IMT) masjid al – fatah malalayang responden dengan berat badan kurang memiliki persentase sebesar 40%, responden dengan berat badan normal memiliki persentase sebesar 45%, responden dengan berat badan lebih memiliki persentase sebesar 15%, responden dengan berat badan pra obesitas memiliki persentase sebesar 5%, Responden dengan berat badan obesitas II memiliki persentase sebesar 10%.Kata kunci: obesitas, indeks massa tubuh (IMT), diabetes mellitus (DM).
Gambaran Kadar Kolesterol Total Darah pada Mahasiswa Vegetarian Lacto-Ovo Wahjoeni, Regina; Mewo, Yanti M.; Paruntu, Michaela E.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.11047

Abstract

Abstract: High level of total cholesterol in blood or known as hypercholesterolemia causes atherosclerosis or constriction of the blood vessels. Aterosclerosis is considering as an important factor in coronary heart disease event. Consuming food with high cholesterol plays an important role on elevating total blood cholesterol. Vegetarian has better health quality than meat-eaters. This group has lower total blood cholesterol, triglicerid and LDL compared to meat eaters. The pourpose of this study was to find out the description about total blood cholesterol level in vegetarian lacto-ovo students. This descriptive study was followed by 25 respondents total that consist of 14 male respondents (56%) and 11 female respondents (44%). The result of this study shown that 23 respondents (92%) have normal total blood cholesterol level and 2 respondets (8%) have borderline high blood total cholesterol level. According to the results, it can be concluded that the description of total cholesterol blood level in vegetarian lacto-ovo students mostly are in normal level.Keywords: total cholesterol, vegetarian lacto-ovo studentsAbstrak: Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah atau hiperkolesterolemia menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. Aterosklerosis adalah faktor penting pendukung terjadinya penyakit jantung koroner. Mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi berperan dalam terjadinya peningkatan kolesterol darah. Vegetarian memiliki mutu kesehatan yang baik. Kelompok ini memiliki kadar kolesterol total, trigliserol, dan LDL yang lebih rendah dibandingkan pemakan daging. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kolesterol total darah pada mahasiswa vegetarian lacto-ovo. Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengambilan sampel diambil dengan menggunakan metode total sampling. Penelitian ini diikuti oleh 25 orang responden yang terdiri dari 14 responden laki-laki (56%) dan 11 responden perempuan (44%). Hasil penelitian ditemukan 23 orang (92%) dengan kadar kolesterol total normal dan 2 orang (8%) dengan kadar kolesterol total pada ambang batas tinggi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran kadar kolesterol total darah pada mahasiswa vegetarian sebagaian besar memiliki kadar kolesterol total normal.Kata kunci: kolesterol total, mahasiswa vegetarian lacto-ovo
GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH PADA ANGGOTA SENAT MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN MANADO Tandean, Natasya; Mewo, Yanti; Wowor, Pemsy M.
e-Biomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i3.9628

Abstract

Abtract: Obesity has become a major problem in developed countries as well in developing countries due to its increasing prevalence in adult as well as in kids. There are two types of obesity, general obesity and abdominal obesity. Body mass index (BMI) is calculated based on the body mass weight in kilogram divided by the body height in meter square (kg/m2). This study aimed to obtain the BMIs of the student members of Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University. This was a descriptive study with a cross sectional design. Samples were 20 students. The results showed that based on the Asia Pacific criteria, students with BMI <18.5 were 0%; BMI 18.5-22.9 15%; BMI 23-24.9 (overweight) 10%; BMI 25-29.9 (obese I) 65%; and BMI ≥30 (obese II) 10%.Keywords: body mass index, obesity, overweightAbstrak: Obesitas menjadi masalah di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang karena prevalensinya yang meningkat pada orang dewasa dan anak-anak. Terdapat dua jenis obesitas, yakni obesitas umum dan obesitas abdominal/sentral. Obesitas umum dapat diukur dengan mengunakan indeks massa tubuh (IMT). Indeks massa tubuh diukur berdasarkan berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat (kg/m2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui IMT pada anggota senat mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif dengan rancangan potong lintang. Sampel diambil dari 20 orang anggota senat mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Data indeks massa tubuh yang diperoleh dari penelitian selanjutnya diklasifikasikan sesuai dengan kriteria yang dipergunakan untuk Asia Pasifik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IMT <18,5 sebesar 0%, IMT 18,5-22,9 sebesar 15%, IMT 23-24,9 (overweight) sebesar 10%, IMT 25-29,9 (Obesitas I) sebesar 65%, dan IMT ≥30 (Obesitas II) sebesar 10%.Kata kunci: indeks massa tubuh, obesitas, overweight
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DARAH PADA MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI DENGAN INDEKS MASSA TUBUH ≥23,0 kg/m2 Sinaga, Yessica Octavia; Tiho, Murniati; Mewo, Yanti M.
e-Biomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i3.3275

Abstract

Abstract: Obesity or overweight has become a epidemic disease that threatening the world and is a secondary factor of coronary heart disease. Women with more than 30% of body fat and men with more than 25% of body fat are considered obese. Low levels of High Density Lipoprotein (HDL) are one of risk factors for atherosclerosis. The objective of this research is to obtain a picture of High Density Lipoprotein cholesterol in student of class 2011 of Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University with Body Mass Index of > 23,0 kg/m2. This is a descriptive study with data collection using a purposive sampling technique, that is, taking samples from respondents know to have fulfilled the inclusive and exclusive criteria. The data were obtained from the examination of blood samples of every respondent and presented in the form of frequency distribution using Microsoft Excel 2007. The results of research conducted on 26 respondents show the picture of HDL cholesterol levels is that is 58% normal and 42% high.Keywords: Description of High Density Lipoprotein, Body Mass Index > 23,0 kg/m2.Abstrak: Obesitas atau kegemukan telah menjadi penyakit epidemik yang mengancam dunia dan merupakan faktor sekunder timbulnya penyakit jantung koroner (PJK). Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas. Rendahnya kadar High Density Lipoprotein merupakan salah satu faktor resiko terjadinya aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kadar kolesterol High Density Lipoprotein darah pada mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan indeks massa tubuh > 23,0 kg/m2.Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan data menggunakan teknik purposive, yaitu dengan mengambil sampel pada responden yang telah diketahui memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan sampel darah setiap responden dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian yang dilakukan pada 26 responden didapatkan gambaran High Density Lipoprotein adalah normal sebanyak 58% dan tinggi berjumlah 42%.Kata kunci: Gambaran Kadar Kolesterol High Density Lipoprotein, Indeks Massa Tubuh > 23,0 kg/m2.
GAMBARAN KADAR TRIASILGLISEROL DARAH MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI DENGAN INDEKS MASSA TUBUH 18,5-22,9 kg/m2 Kumesan, Miranti; Purwanto, Diana; Mewo, Yanti
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4588

Abstract

Abstract: In Indonesia, the incidence of degenerative disease has been raising. The main contributors to the degenerative disease are unhealthy modern lifestyle, smoking habit, drinking alcohol, irregularly diet and less physical activity. Blood triacylglycerol level is also a risk factor for degenerative disease. Body mass index (BMI) has a correlation with blood triacylglycerol level. A normal body mass index also has a normal mean of blood triacylglycerol level. The purpose of this study is to find out the blood triacylglycerol level in students year 2011 Medical Faculty of Sam Ratulangi University with body mass index 18,5-22,9 kg/m2. This study was a descriptive study with cross sectional design. The sample was taken with purposive method sampling. There were 31 participants on this study. The result of this study was 31 participants had normal blood triacylglycerol level. Conclusion: The blood triacylglycerol level in students year 2011 Medical Faculty of Sam Ratulangi University with body mass index 18,5-22,9 kg/m2 is normal. Keywords: BMI, triacylglycerol.     Abstrak: Di Indonesia telah terjadi peningkatan kejadian penyakit degeneratif. Kontributor utama terjadinya penyakit degeneratif ialah gaya hidup modern yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, pola makan yang tidak teratur dan aktivitas fisik yang kurang. Kadar triasilgliserol dalam darah juga merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit degeneratif. Indeks massa tubuh (IMT) memiliki korelasi bermakna dengan kadar triasilgliserol darah. Pada indeks massa tubuh normal, rata-rata kadar triasilgliserol darah juga normal. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran kadar triasilgliserol darah mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Unsrat dengan indeks massa tubuh 18,5-22,9 kg/m2. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini 31 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil 31 responden memiliki kadar triasilgliserol normal. Simpulan: Gambaran kadar triasilgliserol darah mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Unsrat dengan indeks massa tubuh 18,5-22,9 kg/m2 ialah normal. Kata kunci: IMT, triasilgliserol.
Gambaran kadar limfosit pada pekerja bangunan Tiara, Dhea; Tiho, Murniati; Mewo, Yanti M.
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14620

Abstract

Abstract: Humans spend most of their time on activities. In this modern era, due to increasing competitiveness, everyone is demanded to work harder, causing an ineffective time management. The increase of activity can affect health if not accompanied with adequate rest. The increase of activity can affect physiological function that can cause stress to the body. When stress occured, sympathic nervous and adrenal gland will affect the body's immune system, one of them is lymphoid tissue. Physical activity with moderate to high intensity can cause a change of lymphocyte level in the body. Construction workers are one of the kind of high intensity physical activity. This study aimed to discover the description of lymphocyte level on construction workers. This study was conducted on August 2016 to December 2016. This study is a descriptive study with cross sectional design and the sampling technique was total sampling, 30 respondents were participating. The study result showed that lymphocyte level on 17 respondents (56,7%) was normal, 4 respondents (13,3%) had an elevated lymphocyte level and 9 respondents (30%) had a depressed lymphocyte level. Conclusion: This study result that most of the respondents had a normal lymphocyte level.Keywords: lymphocyte level, construction worker, physical activity. Abstrak: Manusia menghabiskan sebagian besar waktu untuk beraktivitas. Di era modern ini, karena tingkat persaingan semakin tinggi, setiap orang dituntut untuk bekerja lebih keras, sehingga menyebabkan orang tidak dapat mengatur waktu secara efektif. Peningkatan aktivitas dapat mempengaruhi kesehatan jika tidak disertai dengan istirahat yang cukup. Peningkatan aktivitas fisik dapat mempengaruhi fungsi fisiologi tubuh yang akhirnya akan menimbulkan stres pada tubuh. Pada saat terjadi stres, saraf simpatik dan kelenjar adrenal akan mempengaruhi sistem imun, salah satunya adalah jaringan limfoid. Aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai berat dapat menyebabkan perubahan jumlah limfosit dalam tubuh. Pekerja bangunan merupakan salah satu aktivitas fisik dengan intensitas berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar limfosit pada pekerja bangunan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016 sampai dengan Desember 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional dan pengambilan sampel secara total sampling dengan 30 orang responden. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa gambaran kadar limfosit pada pekerja bangunan terdapat 17 responden (56,7%) memiliki kadar limfosit normal, 4 responden (13,3%) memiliki kadar limfosit meningkat dan 9 responden (30%) memiliki kadar limfosit menurun. Simpulan: Sebagian besar responden memiliki kadar limfosit normal. Kata kunci: kadar limfosit, pekerja bangunan, aktivitas fisik.
GAMBARAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA LAKI- LAKI USIA 40-59 TAHUN Djakani, Hindri; Masinem, Theresia; Mewo, Yanti M.`
eBiomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.1.2013.1165

Abstract

Abstract: Glucose is a universal fuel of human cells and functions as a source of carbon for the synthesis of most of other compounds. Blood glucose level is used as a parameter of the successful metabolism in the body. In certain circumstances with respect to the blood glucose levels in the body, hypoglycemia or hyperglycemia can occur.  The aim of this study was to find out a profile of fasting blood sugar levels (FBS) in males aged 40-59. The method used was consecutive sampling with the number of subjects was as many as 46 males who lived in Malalayang Manado. Of the 46 subjects, there were three who did not meet the criteria. The results of this study showed that four subjects had low levels of FBS, four subjects had high FBS, and 35 subjects had normal FBS. Conclusion: In this study most males aged 40-59 years who lived in Malalayang Manado had normal fasting blood sugar levels. Key words: males, fasting blood sugar     Abstrak: Glukosa merupakan bahan bakar universal bagi sel-sel tubuh manusia dan merupakan sumber karbon untuk sintesis sebagian besar senyawa lainnya. Kadar glukosa dipergunakan sebagai parameter keberhasilan metabolisme dalam tubuh. Dalam keadaan tertentu sehubungan dengan kadar glukosa di dalam tubuh, dapat terjadi hipoglikemia atau hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar gula darah puasa (GDP) pada laki-laki berusia 40-59 tahun. Metode yang digunakan ialah consecutive sampling dengan jumlah subjek sebanyak 46 orang yang berdomisili di Kecamatan Malalayang Manado. Dari 46 subjek, terdapat tiga orang yang tidak memenuhi criteria. Hasil penelitian memeperlihatkan empat subjek memiliki kadar GDP rendah, empat subjek memiliki kadar GDP tinggi, dan 35 subjek memiliki GDP normal. Simpulan: Dalam penelitian ini sebagian besar laki-laki berusia 40-59 tahun yang berdomisili di Malalayang memiliki kadar gula darah puasa normal. Kata kunci: laki-laki, kadar gula darah puasa
Evaluasi kualitas skenario Problem-Based Learning di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Mewo, Yanti M.; Manoppo, Firginia P.; Wungouw, Herlina I.S.
e-Biomedik Vol 6, No 2 (2018): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v6i2.20967

Abstract

Abstract: Implementation of Problem Based Learning (PBL) in a tutorial discussion is not separable from the role of tutorial problems which are used to trigger the learning process. Excellent problems are needed for the success of PBL. The evaluation of PBL problems can provide an overview of strengths and weakness as well as inputs for improving the quality of problems. This study was aimed to evaluate the quality of PBL problems in Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University Manado. We used modified questionnaire of Munshi et al. Respondents were asked to answer Likert scale questionnaires which consisted of 18 items added with one item for the overall rating of the PBL problem. The results showed that of a total of 6 problems evaluated by students and tutors, both tutors and students agreed that the weakest aspect was that the problem did not phrase to student perception of their own environment and culture (item 11). The strongest aspect identified by tutors was students were familiar with part of the knowledge necessary for discussing the problem (item 18). The strongest aspect according to students was related to the linkage of the problems with the future profession (item 13). Conclusion: The PBL problems in Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University still needed to be improved. Some aspects had been identified as strengths and weaknesses; those could be used to improve the quality of problems.Keywords: Problem Based Learning, PBL problems, PBL tutorial Abstrak: Penerapan PBL dalam diskusi tutorial tidak lepas dari peran skenario berisikan masalah pasien yang digunakan sebagai pemicu pembelajaran mahasiswa. Skenario PBL yang memiliki kualitas baik sangat penting bagi keberhasilan pembelajaran dengan metode PBL. Evaluasi skenario PBL dapat memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas skenario PBL. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas skenario PBL di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (FK Unsrat) Manado. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner dari Munshi et al. Responden diminta memberikan penilaian 18 pernyataan dan satu pertanyaan penilaian secara umum berdasarkan skala Likert. Enam skenario PBL dinilai oleh tutor dan mahasiswa. Hasil penelitian mendapatkan bahwa baik tutor maupun mahasiswa setuju bahwa yang menjadi kelemahan berkaitan dengan skenario PBL yang disusun tidak sesuai dengan wawasan mahasiswa tentang lingkungan dan kebudayaan (item 11). Menurut tutor, yang menjadi kelebihan yaitu mahasiswa telah mengenal sebagian pengetahuan yang diperlukan untuk mendiskusikan skenario (item 18). Evaluasi oleh mahasiswa didapatkan bahwa skenario menunjukkan hubungan jelas dengan profesi di masa depan merupakan kelebihan dari skenario PBL yang digunakan di FK Unsrat (item 13). Simpulan: Skenario PBL di FK Unsrat masih memerlukan perbaikan. Didapatkan beberapa aspek yang diidentifikasi sebagai kekuatan dan kelemahan yang dapat dipakai untuk meningkatakan kualitas skenario PBL di FK Unsrat.Kata kunci: Problem Based Learning, scenario PBL, tutorial PBL