Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Latar Belakang Remaja Menggunakan Lem Aibon Regina Labetubun; Stefanus Andang Ides; Lina Dewi Anggraeni
Faletehan Health Journal Vol 5 No 1 (2018): Faletehan Health Journal, Maret 2018
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1391.28 KB) | DOI: 10.33746/fhj.v5i1.2

Abstract

Remaja merupakan kelompok umur yang paling mudah terpengaruh mengingat masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak – kanak menuju masa dewasa sehingga mengakibatkan mereka mudah terjerumus dalam berbagai perilaku negatif salah satunya menghirup lem aibon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang remaja menggunakan lem aibon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal di Distrik Merauke yang berusia antara 10-17 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan FGD terhadap 10 partisipan yang setiap hari aktif menghirup lem. Teknik analisis menggunakan metode colaizzi. Penelitian menghasilkan 4 tema yakni rasa ingin tahu, faktor ketidakharmonisan dalam keluarga, ketergantungan, dan pengaruh teman sebaya. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankanepada pemerintah dan pihak terkait untuk melakukan pendekatan mulai dari usia dini mengenai dampak dari perilaku menghirup lem melalui lembaga swadaya masyarakat.
Percepatan Program Vaksinasi Covid-19 Demi Terwujudnya Herd Immunity di Wilayah Kerja Puskesmas Matraman, Jakarta Timur Lorensia Panselina Widowati; Eviyani Margaretha Manungkalit; Ni Nyoman Sri Artina Dewi; Dewi Novitasari Suhaid; Dyah Woro Kartiko Kusuma Wardani; Stefanus Andang Ides
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.5563

Abstract

ABSTRAK Vaksinasi merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan meningkatnya kekebalan tubuh manusia terhadap virus ini, diharapkan akan terjadi penurunan jumlah kasus dan bila pun terinfeksi, maka gejala yang ditimbulkan akan lebih ringan dibandingkan bila tidak divaksin. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempercepat pemerataan program vaksinasi Covid-19 di wilayah Matraman, Jakarta Timur. Kegiatan ini diawali dengan persiapan hal teknis termasuk SDM kesehatan dan tenaga penunjang, vaksin dan alat medis serta penyebaran informasi ke masyarakat secara masif. Sebanyak 2362 warga mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua dalam kegiatan ini. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mendapatkan vaksinasi, diharapkan herd immunity dapat segera terbentuk dan mengurangi transmisi penyebaran Covid-19. Kata Kunci: Vaksinasi, Covid-19, Herd Immunity ABSTRACT Vaccination is one of the steps to break the chain of Covid-19’s spread in society. The increased human body's immunity to this virus could reduce the number of cases. Even though we’re infected, the symptoms will be milder than those who have not been vaccinated yet. The purpose of this activity was to accelerate the distribution of the Covid-19 vaccination program in the Matraman area, East Jakarta. It began with the technical preparation including health human resources and supporting personnel, vaccines, and medical devices. We also did massive persuasive information to the community. A total of 2362 residents received the first and second doses of vaccination in this activity. As more and more people are getting vaccinated, we can achieve herd immunity faster and the transmission of Covid-19 can be reduced. Keywords: Vaccination, Covid-19, Herd Immunity
Emotional Disturbances and Resilience in Late Teens With a Broken Home Background in The Indonesian Community Emergency Broken Home (IDBH) Anastasia Christanti; Stefanus Andang Ides; Jesika Pasaribu
Healthy-Mu Journal Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : MBUnivPress

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35747/hmj.v7i1.574

Abstract

Emotional disturbances are disorders that are often characterized by irritable, anxious, and fearful behaviors. This study aims to determine the picture of emotional disorders and resilience in late adolescents with broken homes in the Indonesian Emergency Broken Home (IDBH) community. This research is of qualitative type with a descriptive qualitative method involving 8 informants. The data collection method uses a questionnaire and interview process using interview guidelines. The data analysis method carried out in this study is the colaizzi method with steps including understanding and inferring the meaning of each question item, as well as re-analyzing and making the final description results. The results obtained are that late childhood experiences changes in irritable behavior, decreased self-confidence and. The act of self-harm, there are varied ways that adolescents have in increasing resilience by doing positive things such as hobby development, self-acceptance and emotional control
Factors Related to Stress Class XII Students Of Public High School at Bekasi, West Java Agustina Yulisa Palayukan; Stefanus Andang Ides; Sudibyo Supardi
Healthy-Mu Journal Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : MBUnivPress

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stress is a pressure that occurs due to a mismatch between the expected situation and reality when there is a gap between environmental demands and the individual's ability to fulfill them. In Indonesia, the number of adolescents who experience stress increase every year. Data from RISKESDAS by the Indonesian Ministry of Health in 2013 was 6.0% and increased to 9.8% in 2018. This study aims to determine the relationship between gender, parenting, and the economic level of parents with stress levels in students. This study uses a descriptive correlational research method with random sampling technique. Respondents in this study were final year  students of SMAN 9 Bekasi in the academic year 2021-2022. Bivariate data analysis was using the Chi-Square test. The results showed that the gender of the respondents was 61,6% female, the parenting style of the respondents was 47.7% authoritarian, the economic level of the respondents was 65.1% in the very high category and the stress level of the respondents was 68.8% in the moderate stress level. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between gender (p-value = 0.022) and stress levels. But there was no relationship between parenting style (p-value = 0.494) and economic level (p-value = 0.484) on the level of stress.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kesehatan Jiwa Remaja Dominika Devineti Liberti Ndruru; Stefanus Andang Ides
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.5209

Abstract

Masa remaja adalah fase transisi antara masa anak dan masa dewasa. Dicirikan oleh perubahan mental yang mencakup identitas, tubuh, seksualitas, hubungan, dan moral. Perubahan ini dapat berdampak positif atau negatif pada remaja. Dukungan keluarga yang kuat dapat membantu remaja menghadapi perubahan ini dan mengembangkan keseimbangan mental yang sehat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan Kesehatan jiwa remaja di SMP Pembangunan Daerah Gunungsitoli-Nias. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain correlation dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja SMP kelas VII, VIII dan IX yang berjumlah 186 responden. Pengambilan data menggunakan instrument berupa kuesioner (dukungan keluarga dan kesehatan jiwa). Uji statistic yang digunakan adalah uji spearman rank. Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kesehatan jiwa remaja dengan (p value=0,000) atau <0,005. Saran untuk keluarga dan remaja adalah anggota keluarga sebaiknya memberikan dukungan emosional, mengizinkan otonomi, dan menjadi model peran yang positif, sementara remaja sebaiknya merasa terbuka untuk membahas perasaan dan kekhawatiran mereka dengan individu yang dipercaya, mengembangkan hubungan teman yang positif, menetapkan tujuan yang realistis, dan terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan kebahagiaan dan relaksasi.