Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Performance Analysis of Finger Flexor and Finger Extensor Muscles on Wall Climbing Athletes through Electromyography Measurement, Handgrip Strength, Handgrip Endurance and Lactate Acid H Susanti; Suprijanto Suprijanto; Farida I. Muchtadi; T Apriantono
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 1 No 2 (2009): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2009.1.2.5

Abstract

One of activities involved gripping activity is wall climbing sport. Physiologically, gripping activity involves finger flexor and finger extensor muscles at the lower arm. Naturally, muscles performance will decrease if muscles are given static or dynamic weight during certain time. This performance decrease is related with fatigue condition, which is also related with lactate acid accumulation, insufficient of metabolic reserve, and the decrease of neural activity in stimulating contraction[2].  Muscle fatigue characteristic experienced by participants were observed from the changing trend of Power Spectral Density (PSD) and median frequency of EMG signals, lactate acid level, and changing of handgrip strength and handgrip endurance values from four groups of measurement data.  The experiment was involving two professional wall climbing athletes as participants. The measurements were performed four times, which were before and soon after climbing, after first 15 minutes and after the second 15 minutes active recovery process, except for lactate acid level, measurements were performed twice, which were before and soon after climb activity. The athlete would have been ordered to climb the boulder for 15 minutes with a certain difficulty level.  Muscle performance measurement involved in this gripping activity was very important to know how far the influence of difference of subject and period of active recovery to recover muscle condition. By this knowledge, a couch or an athlete can arrange an effective training strategy to reach a maximum achievement.  Keywords: Electromyography, handgrip endurance, handgrip strength, Power Spectral Density, median frequency, finger flexor and finger extensor, lactate acid, fatigue
Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet Bias M. L. Putri; Sissilia O. Putri; Farida I. Muchtadi; Faqihza Mukhlish
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 5 No 2 (2013): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2013.5.2.6

Abstract

Viskometer bola jatuh merupakan alat ukur viskositas dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan sebuah bola untuk melewati cairan dengan jarak tertentu berdasarkan prinsip Hukum Stokes dan Hukum Newton. Perhitungan secara manual pada waktu tempuh bola dan  nilai viskositas cairan menyebabkan kesalahan paralaks. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dibuat prototipe viskometer bola jatuh yang dapat mengukur waktu tempuh bola dan mengolahnya untuk mendapatkan nilai koefisien viskositas secara otomatis.Prototipe pada penelitian ini menggunakan dua buah closed-circuit magnetic sensor untuk mendeteksi waktu tempuh bola magnet saat dijatuhkan pada cairan uji. Waktu tempuh diolah menjadi kecepatan bola magnet dan nilai koefisien viskositas cairan (dPa.s) lalu ditampilkan di komputer menggunakan perangkat arduino dan LabView 8.5.Prototipe dapat mengukur waktu tempuh bola secara otomatis dan menampilkan nilai koefisien viskositas pada komputer. Hasil pengukuran nilai viskositas menggunakan prototipe sebagai berikut minyak goreng 5,46 dPa.s ; SAE 40 24,67 dPa.s dan silicone oil 22,97 dPa.s. Nilai tersebut jauh dari nilai viskositas referensi disebabkan faktor konstanta yang digunakan pada persamaan viskometer bola jatuh tidak dapat disesuaikan seperti teori yang ada karena syarat ukuran gelas ukur sebagai wadah cairan pada prototipe dibandingkan dengan ukuran bola tidak terpenuhi. Sehingga ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan agar diperoleh hasil pengukuran nilai viskositas cairan yang mendekati nilai sebenarnya.Kata Kunci : viskositas cairan, sensor magnet, bola jatuh
Pembuatan Prototipe Thermal Mass Flowmeter Tipe Heat Transfer untuk Pengukuran Laju Aliran Massa Udara Ghina A. Nudiani; Syafri Firmansyah; Farida I. Muchtadi; Faqihza Mukhlish
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 6 No 1 (2014): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2014.6.1.2

Abstract

Thermal mass flowmeter sebagai alat ukur laju aliran massa mulai banyak digunakan dalam sektor industri migas karena memiliki akurasi yang baik untuk fluida gas dan dapat mengukur secara langsung nilai laju aliran massa tanpa ada hilang energi yang besar. Dalam penelitian ini dibuat prototipe thermal mass flowmeter tipe heat transfer sebagai media pembelajaran.Dalam perancangan, material prototipe dibuat dari bahan pipa akrilik transparan sehingga prinsip kerjanya dapat diamati secara langsung. Udara dipilih sebagai fluida yang diukur karena memiliki nilai massa jenis yang telah diketahui. Laju aliran massa dihitung berdasarkan perbedaan temperatur udara sebelum dan sesudah dipanaskandengan memperhitungkan temperatur pemanas. Kalibrasi nilai laju aliran massa dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran prototipe dengan nilai yang didapatkan secara teoretis.Hasil pengujian menunjukkan bahwa prototipe memiliki sensitivitas pengukuran naik dan turun masing-masing sebesar 1,080 dan 1,084 serta ketidakpastian pengukuran naik dan turun masing-masing sebesar ± 0,642 kg/jam dan ± 0,929 kg/jam dengan daerah kerja pengukuran 10,157 kg/jam sampai dengan 14,845 kg/jam. Dengan input yang tetap, prototipe memiliki rata-rata akurasi dan presisi masing-masing sebesar 97,158% dan 95,092%.Kata Kunci: thermal mass flowmeter, temperatur, laju aliran massa, udara