Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kontrol Model Prediksi Robas Pada Waste Heat Boiler : Parametric Ellipsoidal Uncertainty Faqihza Mukhlish; Endra Joelianto
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 2 No 1 (2010): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2010.2.1.4

Abstract

Kontrol Model Prediksi adalah suatu strategi kontrol yang dirancang dengan menggunakan model dari proses suatu sistem. Model proses ini digunakan untuk menghitung himpunan prediksi ke depan dari proses tersebut berdasarkan himpunan sinyal kontrol yang diberikan pada model. Himpunan sinyal kontrol tersebut diperoleh dari suatu algoritma optimisasi yang meminimalkan fungsi kinerja MPC dan solusinya memenuhi kendala sistem. Oleh karena itu, pemilihan model yang tepat akan mempengaruhi kinerja dari pengontrol.Optimisasi merupakan bagian terpenting pada perhitungan sinyal control ke depan pada MPC. Pada tugas akhir ini digunakan optimisasi robas. Optimisasi robas atau Robust Optimization (RO) adalah metoda optimisasi yang dapat menangani ketidakpastian data. Ketidakpastian dalam hal ini adalah data dari masalah optimisasi tidak diketahui secara pasti saat menentukan solusi optimal.PT.Petrokimia Gresik Pabrik Pupuk Nitrogen memiliki boiler bertipe Waste Heat Boiler (WHB), pembangkit uap yang memanfaatkan gas panas sisa dari generator turbin gas. Sistem ini digunakan untuk melihat kinerja MPC dengan optimisasi robas dalam sistem di industri dan melakukan penghematan bahan bakar pada sistem WHB. Mekanisme pengontrolan dilakukan dengan keadaan awal 0 untuk setiap masukan dan keluaran, lalu diamati kestabilan sistem dan variabel prosesnya terhadap kendala sistem.RO-MPC dengan ketidakpastian elips parametrik dapat mengkompensasi gangguan terukur dari generator turbin gas. Nilai RMSE dan IAE dari keluaran yang mempengaruhi kualitas steam (uap), Tekanan uap RMSE 1 = 0.1327 dan IAE 1 = 32.1710, Flow uap RMSE 4 = 1.7132 dan IAE 4 = 2.3603, Temperatur uap RMSE 5 = 8.9758 dan IAE5  = 2242.4. Kata Kunci: Kontrol Model Prediksi, Optimisasi Robas, Optimisasi Konik, Robust Counterpart, receding horizon, waste heat boiler.
Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet Bias M. L. Putri; Sissilia O. Putri; Farida I. Muchtadi; Faqihza Mukhlish
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 5 No 2 (2013): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2013.5.2.6

Abstract

Viskometer bola jatuh merupakan alat ukur viskositas dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan sebuah bola untuk melewati cairan dengan jarak tertentu berdasarkan prinsip Hukum Stokes dan Hukum Newton. Perhitungan secara manual pada waktu tempuh bola dan  nilai viskositas cairan menyebabkan kesalahan paralaks. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dibuat prototipe viskometer bola jatuh yang dapat mengukur waktu tempuh bola dan mengolahnya untuk mendapatkan nilai koefisien viskositas secara otomatis.Prototipe pada penelitian ini menggunakan dua buah closed-circuit magnetic sensor untuk mendeteksi waktu tempuh bola magnet saat dijatuhkan pada cairan uji. Waktu tempuh diolah menjadi kecepatan bola magnet dan nilai koefisien viskositas cairan (dPa.s) lalu ditampilkan di komputer menggunakan perangkat arduino dan LabView 8.5.Prototipe dapat mengukur waktu tempuh bola secara otomatis dan menampilkan nilai koefisien viskositas pada komputer. Hasil pengukuran nilai viskositas menggunakan prototipe sebagai berikut minyak goreng 5,46 dPa.s ; SAE 40 24,67 dPa.s dan silicone oil 22,97 dPa.s. Nilai tersebut jauh dari nilai viskositas referensi disebabkan faktor konstanta yang digunakan pada persamaan viskometer bola jatuh tidak dapat disesuaikan seperti teori yang ada karena syarat ukuran gelas ukur sebagai wadah cairan pada prototipe dibandingkan dengan ukuran bola tidak terpenuhi. Sehingga ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan agar diperoleh hasil pengukuran nilai viskositas cairan yang mendekati nilai sebenarnya.Kata Kunci : viskositas cairan, sensor magnet, bola jatuh
Pembuatan Prototipe Thermal Mass Flowmeter Tipe Heat Transfer untuk Pengukuran Laju Aliran Massa Udara Ghina A. Nudiani; Syafri Firmansyah; Farida I. Muchtadi; Faqihza Mukhlish
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 6 No 1 (2014): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2014.6.1.2

Abstract

Thermal mass flowmeter sebagai alat ukur laju aliran massa mulai banyak digunakan dalam sektor industri migas karena memiliki akurasi yang baik untuk fluida gas dan dapat mengukur secara langsung nilai laju aliran massa tanpa ada hilang energi yang besar. Dalam penelitian ini dibuat prototipe thermal mass flowmeter tipe heat transfer sebagai media pembelajaran.Dalam perancangan, material prototipe dibuat dari bahan pipa akrilik transparan sehingga prinsip kerjanya dapat diamati secara langsung. Udara dipilih sebagai fluida yang diukur karena memiliki nilai massa jenis yang telah diketahui. Laju aliran massa dihitung berdasarkan perbedaan temperatur udara sebelum dan sesudah dipanaskandengan memperhitungkan temperatur pemanas. Kalibrasi nilai laju aliran massa dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran prototipe dengan nilai yang didapatkan secara teoretis.Hasil pengujian menunjukkan bahwa prototipe memiliki sensitivitas pengukuran naik dan turun masing-masing sebesar 1,080 dan 1,084 serta ketidakpastian pengukuran naik dan turun masing-masing sebesar ± 0,642 kg/jam dan ± 0,929 kg/jam dengan daerah kerja pengukuran 10,157 kg/jam sampai dengan 14,845 kg/jam. Dengan input yang tetap, prototipe memiliki rata-rata akurasi dan presisi masing-masing sebesar 97,158% dan 95,092%.Kata Kunci: thermal mass flowmeter, temperatur, laju aliran massa, udara