Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perancangan Sistem Simulasi HYSYS & Integrasi dengan Programmable Logic Controller-Human Machine Interface : Studi Kasus pada Plant Kolom Distilasi Etanol-Air Albert Soputra; Parsaulian Ishaya Siregar; Estiyanti Ekawati
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 6 No 1 (2014): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2014.6.1.1

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas perancangan sistem terintegrasi dengan Programmable Logic Controller (PLC), Human Machine Interface (HMI), dan sistem simulasi dengan HYSYS sebagai komponen sistem. Studi kasus pada penelitian ini adalah plant kolom distilasi etanol-airskala labroratorium. Kolom distilasi terdiri dari 15 bubble cap trays, kondenser, dan reboiler. Input proses distilasi adalah daya reboiler dan outputnya temperatur kolom. Proses yang terjadi adalah batch distilation.Pemodelan proses dilakukan menggunakan fitur yang tersedia pada HYSYS. Integrasi sistem yang dirancang meliputi 1 unit PLC Allan Bradley sebagai komponen akuisisi data, program HYSYS sebagai perangkat simulasi, dan InTouch Wonderware sebagai media antar muka. Komunikasi antar komponen tersebut ditangani oleh TOP Server dengan protokol OPC dan Ms Excel 2010 yang menangani komunikasi HYSYS-TOP Server dengan protokol DDE. Dalam kegiatan operasi, semua proses yang terjadi pada setiap komponen akan berlangsung secara simultan dan real-time.Dari percobaan yang dilakukan, didapati temperatur yang tercatat pada virtual plant sebesar 78⁰C dan pada plant nyata sebesar 80⁰C, kedua nilai temperatur tersebut relatif sama. Data fraksi mol pada plant nyata dan HYSYS juga tidak berbeda jauh yaitu 0.834 dan 0.891. Kata kunci Integrasi sistem, PLC, HMI, HYSYS, distilasi, simulasi dinamik
Program Aplikasi Rekonsiliasi Data untuk Pendeteksian Gross Error pada Sistem Tangki Ganda yang Berinteraksi Andreas Julianto Sutrisno; Parsaulian Ishaya Siregar; Estiyanti Ekawati
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 6 No 1 (2014): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2014.6.1.6

Abstract

AbstrakPengukuran adalah suatu kegiatan esensial dalam dunia industri. Agar proses dapat berlangsung secara efektif dan efisien, harus dipastikan bahwa pengukuran yang dilakukan akurat. Galat yng mungkin muncul dalam pengukuran ini antara lain galat acak dan galat kasar (gross error). Galat inilah yang harus diminimalkan agar proses dapat berlangsung secara optimal.Pada tulisan ini, tahap pertama yang dilakukan  adalah pemodelan sistem yang akan digunakan untuk studi rekonsiliasi data dan deteksi gross error. Sistem yang digunakan berupa tangki ganda yang terhubung di bagian tengah. Pada model yang digunakan, diasumsikan sistem merupakan sistem linear time-invariant. Selanjutnya, dilakukan identifikasi sistem pada model yang sudah dibuat dengan menyesuaikan dengan suatu model ARX, dengan diasumsikan terdapat noise pada pengukuran yang dilakukan. Identifikasi dilakukan berdasarkan data masukan dan keluaran sistem.Lalu, dirancang algoritma filter Kalman yang akan digunakan pada model di atas. Selanjutnya ditambahkan algoritma untuk deteksi gross error. Algoritma gross error ini memanfaatkan bagian dari filter Kalman, yaitu innovations untuk menyusun suatu statistik uji. Selanjutnya, digunakan hypotesis testing untuk menentukan ada atau tidaknya gross error pada sistem.Algoritma deteksi gross error digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan pada plant dan untuk mengetahui model yang paling sesuai dengan plant dari beberapa model yang tersedia.Keywords: gross error, hypotesis testing, filter Kalman, simulasi dinamik, sistem tangki ganda, ARX
Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional + Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant Nur Havid Yulianto; Parsaulian Ishaya Siregar; Edi Leksono
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 7 No 1 (2015): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2015.7.1.6

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah menurunkan model level Boiler dan temperatur keluaran penukar kalor pada sistem miniplant untuk memahami dinamika proses dan perancangan pengontrol proportional dan integral. Penurunanmodeldilakukan dengan metode Bond Graph. Titik operasi dipilih berdasarkan kondisi kesetimbangan proses. Miniplant Boiler tank  dan penukar kalor memiliki dua proses utama yaitu level Boiler dan temperature produk penukar kalor. Proses level Boiler dimodelkan menjadi sistem orde satu. Didapatkan akar kuadrat rata "“rata kesalahan model level yaitu 5.7 mm pada titik operasi aliran masuk 4.3 m3/jam dan aliran keluar 4 m3/jam. Proses temperatur penukar kalor dimodelkan menjadi sistem orde dua. Didapatkan akar kuadrat rata-rata eror model temperatur sebesar 0.4oC.Level Boiler merupakan proses non self-regulatory, pada kondisi aliran masuk sama dengan aliran keluar maka level akan tetap. Level Boiler harus dikontrol karena aliran keluar dari boiler digunakan sebagai manipulated variable bagi proses temperature penukar kalor.  Temperatur penukar kalor merupakan proses self-regulatory dengan empat input. Variable yang ingin dikontrol adalah temperatur produk dengan manipulated variable adalah aliran keluar dari Boiler Tank. Pengontrolan level Boiler dan temperatur penukar kalor dilakukan dengan penambahan parameter proportional dan integral. Penentuan proportional band (Pb) dilakukan menggunakan kurva karakteristik statis untuk mendeskripsikan daerah operasi control valve sebelum mencapai saturasi dan metode pole placement agar letak pole mendekati sumbu riil. Penentuan Ti dilakukan dengan meletakkan satu pole berhimpit dengan zero sehingga pengaruh zero menjadi kecil. Pengontrolan level dilakukan di titik operasi 50%-60%. Pengontrolan temperatur penukar kalor dilakukan di titik operasi temperatur pemanas = 45oC, temperatur air suplai batch tank = 23.4oC dan aliran produk divariasikan  di 1 m3/jam, 1.6 m3/jam, 2.12 m3/jam dan 3.3 m3/jam. Pengontrolan Pb = 10% dan Ti =  20 s pada level Boiler memberikan respon dengan rise time (2%) 9 s dan settling time (2%) 39 s dengan integral kesalahan absolut model = 107.1 dan plant = 132. Pengontrolan Pb = 25% dan Ti=40 s pada temperatur penukar kalor memberikan integral kesalahan absolut model = 62.3 dan plant = 77.4. Sedangkan pengontrolan Pb=20% dan Ti=40 s memberikan integral kesalahan absolut model =  43.6 dan plant = 66.5. Untuk penelitian selanjutnya direkomendasikan menambah parameter pengontrolan derivative untuk mengurangi overshoot dan perbaikan pemanas agar rentang operasi semakin lebar. Kata Kunci: Level Boiler Tank dan temperatur penukar kalor, Pemodelan Bond Graph, dan Pengontrol PI
Intergrasi Arduino -OPC Server-Modem GSM pada Sistem Pengontrolan Lampu dan Air Conditioner Melalui Fasilitas HMI dan SMS Herdiawan Herdiawan; Parsaulian Ishaya Siregar; Agus Samsi
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2015.7.2.1

Abstract

Tujuan penelitian Ini adalah merancang dan membuat sebuah demoset yang terintegrasi antara Arduino-OPC server-Modem GSM yang digunakan untuk pengontrolan lampu dan (Air Conditioner) AC melalui fasilitas HMI dan SMS. Arsitektur sistem demoset ini terbagi menjadi tiga level. Level pertama merupakan field layer yang terdiri dari lampu dan AC. Level kedua merupakan layer pengontrol yang terdiri dari modem GSM, Arduino gateway, dan Arduino slave. Level ketiga merupakan layer supervisi yang terdiri dari HMI dan celluler phone.Alur kerja secara sederhana dari sistem ini  bermula dari Arduino slave yang dapat mengakses data dari lampu dan AC, data tersebut akan diteruskan ke Arduino gateway yang akan terhubung dengan OPC server dan modem GSM. Arduino Gateway akan mengatur kemana data tersebut akan diberikan, apakah OPC server atau modem GSM. OPC server dan modem GSM akan terhubung ke masing-masing client, yakni HMI ataupun celluler phone. Arah komunikasi dari setiap sistem yang terhubung bersifat dua arah, artinya OPC server dan HMI dapat mengakses data status lampu dan AC, sekaligus mengubah status tersebut melalui HMI dan celluler phone.Dari hasil pegujian, rata-rata waktu pemrosesan data dari mulai dikirimnya perintah dari Arduino Gateway ke Arduino slave sampai diterimanya respons dari Arduino slave adalah 31,8 milidetik. Sementara itu untuk waktu pemrosesan data dari mulai diterimanya SMS oleh modem GSM sampai dikirimnya balasan SMS oleh modem GSM adalah 2,070 detik. Masing-Masing waktu pemrosesan data dihitung dengan mengambil data sebanyak 10 kali.Kata Kunci : Modbus, Master, Slave, OPC server, HMI, Arduino gateway.
Studi Otomasi Dasar pada Sistem Miniplant Boiler dan Heat Exchanger serta Pengamatan Sistem Melalui HMI dan Database Ulumudin Imam Mujahid; Parsaulian Ishaya Siregar; Edi Leksono
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 9 No 1 (2017): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2017.9.1.6

Abstract

AbstrakPada miniplant Boiler dan Heat Exchanger, dibutuhkan sistem untuk mengamati sistem secara keseluruhan. Dibutuhkan sistem tambahan berupa perangkat antar-muka dan sistem basis data sehingga pengamatan dan validasi model dapat dilakukan dengan lebih baik. Layer 0 merupakan sensor network. Pada fasa ini, dibuat dokumen tentang instrumen yang digunakan sebagai Basic Process Control System (BPCS) dan Safety Control System (SCS). Hasil dari pengecekan didapatkan instrumen pengukuran temperatur memiliki kesalahan rentang sebesar 15%-50%. Layer 1 merupakan controller network. Pada sistem ini, digunakan SLC (Single Loop Controller) YS1700. Terdapat 2 SLC yang digunakan, yaitu SLC01 sebagai pengontrol level pada tangki 11, dan SLC02 sebagai pengontrol temperatur pada keluaran penukar kalor. Layer 2 merupakan unit control network. Pada layer ini terdiri dari komponen OPC (OLE for Proces Control), antar-muka dan basis data.Kata Kunci: Instrumen lapangan, Otomasi Dasar, Database, Antar-muka, Komunikasi Data