Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pencitraan Tomografi Elektrik dengan Elektroda Planar di Permukaan Deddy Kurniadi; D A Zein; Agus Samsi
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 2 No 2 (2010): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2010.2.2.2

Abstract

Tomografi Elektrik merupakan metoda pencitraan distribusi resistivitas listrik suatu objek berdasarka pengukuran beda potensial dan arus listrik yang terjadi pada bidang batas objek. Pada studi ini dikaji penerapan tomografi elektrik untuk pencitraan objek di bawah permukaan seperti di bawah permukaan tanah, dengan menggunakan susunan elektroda di atas permukaan dengan konfigurasi planar atau dalam satu baris. Untuk rekonstruksi citra, digunakan algoritma rekonstruksi berbasis model, dengan menggunakan metoda elemen hingga untuk pemodelan objek dan metoda Newton_Raphson untuk perhitungan distribusi resistivitas. Untuk mengatasi persoalan ill-posed, diterapkan metoda regularisasi Tikhonov. Dari hasil simulasi numerik dengan pendekatan model objek segi empat, diperoleh bahwa target dalam objek akan dapat direkonstruksi lebih baik jika terletak semakin dekat ke permukaan. Kata kunci: tomografi elektrik, elektroda permukaan, metoda elemen hingga, metoda Newton-rhapsonAbstractElectrical Tomography is a method for imaging the electrical resistivity distribution of an object by measuring the potential difference and electric current that occurs in the object boundary. This study examined the application of electrical tomography for imaging the subsurface object, using an arrangement of electrodes on the surface in planar configuration or single row. Model-based reconstruction algorithm is used for image reconstruction, using the finite element method for modeling object and Newton-Raphson method for measuring the resistivity distribution. Tikhonov regularization method is used to solve the ill-posed problem. From the results of numerical simulation with model-based approach for rectangular object, the target in an object will be reconstructed better if located closer to the surface.    Keywords: electrical tomography, surface electrode, finite element method, Newton-rhapson method
Perancangan Sistem Kontrol Proses Kolom Distilasi Minyak Mentah Berbasis Anfis Megarini Hersaputri; Sutanto Hadisupadmo; Agus Samsi
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 4 No 2 (2012): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2012.4.2.6

Abstract

Dalam industri minyak dan gas bumi, proses pemisahan suatu bahan cairan dalam rangka meningkatkan nilai produk umumnya dilakukan menggunakan distilasi. Untuk mempertahankan kestabilan proses distilasi, diperlukan algoritma kontrol yang dapat menjaga variabel proses tetap berada pada nilai yang diinginkan. Dalam tugas akhir ini, dilakukan perancangan pengontrol neuro-fuzzy dan mempelajari pengontrol neuro-fuzzy melalui simulasi. Sistem neuro-fuzzy yang digunakan adalah Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Pengontrol ANFIS dirancang dengan menggunakan metode dinamika invers.Penelitian dilakukan pada kolom distilasi minyak mentah. Untuk menjaga kemurnian produk digunakan instrument analyzer, namun pada pabrik pengolahan minyak mentah tidak memiliki alat tersebut. Pada tugas akhir ini, untuk menjaga kemurnian produk dan menggantikan fungsi  instrument analyzer, dapat digunakan pengontrolan temperatur tray atau  temperatur  produk  yang secara tidak langsung menunjukkan  kemurnian  produk.Hasil simulasi menunjukan bahwa pengontrol ANFIS dinamika invers mampu menjaga kestabilan temperatur. Performansi pengontrol untuk penjejakan nilai referensi pada temperatur atas, temperatur tengah, dan temperatur bawah kolom distilasi adalah sebagai berikut, untuk waktu tunak, 32 menit, 23 menit dan 23 menit, dan untuk konstanta waktu, 11 menit, 8 menit dan 10 menit. Sedangkan performansi pengontrol untuk rejeksi gangguan pada temperatur atas, tengah dan temperatur bawah kolom distilasi adalah sebagai berikut, untuk lonjakan maksimum, 0,4, 0,5 dan 0,5, untuk waktu tunak, adalah 45 menit, 55 menit dan 38 menit, dan untuk redaman 0,21, 0,24 dan 0,21.Kata kunci : minyak mentah, kolom distilasi, ANFIS, neuro-fuzzy, invers model
Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System Adjie Ridhonmas; Estiyanti Ekawati; Agus Samsi
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 5 No 1 (2013): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2013.5.1.3

Abstract

Urea (NH2CONH2) merupakan senyawa penting yang dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, bahan melamin dan lain-lain. Dalam menjalankan pabrik urea, terdapat peran operator dalam mengawasi dan mengontrol keberjalanannya agar produksi urea konsisten dan berkualitas bagus. Operator yang bertugas untuk melakukan hal tersebut haruslah operator yang mengerti proses dari urea secara keseluruhan. Oleh karena itu dibuat suatu Operator Training Simulator (OTS) dari proses urea yang dapat digunakan untuk melatih operator agar dapat menjalankan tugas sesuai dengan yang diharapkan.Simulator yang dirancang merepresentasikan unit-unit yang terlibat dalam proses sintesis urea (karbamat kondenser,reaktor dan stripper). Ketiga unit ini dimodelkan berdasarkan persamaan kesetimbangan massa dan energi agar diperoleh dinamika perubahan temperatur dan massanya. Simulator dirancang menggunakan fasilitas function block yang dimiliki oleh DCS Centum CS3000 Yokogawa dan divisualisasikan dengan fasilitas human machine interface dalam bentuk grafik dan angkaValidasi OTS dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi dengan data lapangan pada pabrik urea PT. Petrokimia Gresik. Dari validasi pada kondisi tunak didapatkan persen kesalahan massa yang dimiliki oleh keluaran unit karbamat kondenser sebesar  2.122 %, reaktor 8.996 % dan stripper 2.34%. Sedangkan persen kesalahan temperatur keluaran unit karbamat kondenser 0.64% reaktor 0.67 % dan stripper 0.729% Kata Kunci: Urea, OTS, Sintesis Urea, Function Block, HMI, PT.Petrokimia Gresik 
Pembuatan Operator Training Simulator Unit Proses Stripping dan Purification pada Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Pemrograman Function Block pada Distributed Control System Samuel Yonathan; Estiyanti Ekawati; Agus Samsi
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 5 No 1 (2013): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2013.5.1.4

Abstract

Urea (CO(NH2)2) merupakan senyawa organik yang cukup banyak digunakan dalam dunia industri. Keberjalanan industri urea sendiri memerlukan pengawasan yang baik pada sistem kontrolnya. Hal ini membutuhkan peran operator handalyang mampu memahami karakteristik proses di lapangan serta tanggap terhadap berbagai situasi yang mungkin terjadi. Operator Training Simulator (OTS) merupakan salah satu sarana pelatihan yang cepat dan aman agar seorang operator dapat bekerja dengan baik.Pada penelitian ini, OTS dibangun menggunakan perangkat DCS Centum CS3000 Yokogawa untuk mensimulasikan unit proses stripping dan purification yang terdiri atas unit Stripper, High Pressure Decomposer, Low Pressure Decomposer, serta Flash Separator pada pabrik pupuk urea milik PT. Petrokimia Gresik. Untuk mensimulasikan proses digunakan pemodelan matematika berdasarkan hukum kekekalan massa dan energi mencakup perubahan laju aliran massa dan mol, serta perubahan laju temperatur keluaran fasa cair dan gas. Pemodelan diprogram menggunakan fasilitas Function Block milik DCS serta perangkat simulasi milik Matlab®. Parameter model didapat dari literatur serta dari kondisi normal pabrik. Antarmuka simulator dibangun pada fasilitas Control Drawing untuk memudahkan pengguna memahami dinamika proses serta berkomunikasi dengan simulator dalam bentuk perubahan input.Dari hasil simulasi dan validasi terhadap data desain milik PT. Petrokimia Gresik didapatkan faktor kesalahan simulator paling tinggi sebesar 11,12% pada simulasi unit Low Pressure Decomposer. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan OTS telah layak merepresentasikan kondisi operasi normal plant nyata pada pabrik tersebut.
Pembuatan Operator Training Simulator Unit Metanasi Pabrik Amonia Menggunakan DCS Centum CS3000 Yokogawa Mutiara Maulida; Agus Samsi
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 5 No 2 (2013): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2013.5.2.4

Abstract

Operator memegang peranan penting dalam pengawasan suatu sistem kontrol di industri. Seorang operator yang handal harus memahami karakteristik proses dan tanggap dalam mengendalikan sistem kontrol yang digunakannya. Untuk itu dibuatlah suatu Operator Training Simulator(OTS)  yang dapat digunakan oleh operator dalam belajar secara cepat dan aman supaya dapat menjadi operator seperti yang diharapkan.OTS yang dibuat dalam penelitian ini dibangun dengan menggunakan DCS Centum CS3000 Yokogawa untuk unit metanasi pada pabrik amonia. Real plant dari unit metanasi dibuat menjadi suatu virtual plant dengan menggunakan pemodelan matematika. Pemodelan yang dilakukan adalah pemodelan untuk perubahan laju temperatur dan perubahan laju konsentrasi dari CO2 terhadap waktu. Pemodelan tersebut diprogram dalam perangkat lunak DCS Centum CS3000 dengan menggunakan fasilitas pemrograman Function Block. Human Machine Interface(HMI) atau tampilan dari DCS juga dibangun pada Control Drawing untuk memudahkan operator atau pengguna OTS dalam mengamati dinamika proses yang terjadi.Dari hasil simulasi didapat temperatur operasi adalah 318,8 0C dan konsentrasi dari CO2 setelah mengalami reaksi adalah 2,3 mol/m3. Hasil ini didapat dengan melakukan pengaturan pada variabel masukan sesuai dengan petunjuk operasi pabrik.Operator Training Simulator yang telah dibangun kemudian diujicobakan kepada mahasiswa untuk dimintai pendapat mengenai performa dari Operator Training Simulator tersebut. Berdasarkan hasil survei, pengguna simulator dapat memahami proses pada unit metanasi dalam waktu yang cepat walaupun dengan latar belakang pengguna yang belum paham dengan industri proses.Kata Kunci: DCS, Operator Training Simulator, Metanasi, HMI, Function Block
Perancangan Sistem Kontrol Busur Listrik pada Tungku Peleburan Besi dan Baja Dengan Pengontrol Robas H∞ Faisal Hendri; Endra Joelianto; Agus Samsi
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 6 No 1 (2014): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2014.6.1.5

Abstract

AbstrakKebutuhan akan material yang terbuat dari baja sudah sangat banyak. Teknologi di industri tersebut juga telah berkembang pesat pada proses yang ada di dalam pembuatan baja. Salah satunya dalam proses peleburan besi dan metal. Dulu penggunaan Tungku Busur Listrik masih konvensional dan belum memakai sistem kontrol cerdas. Padahal efisiensi energi alat ini belum mencapai hasil yang sangat baik. Oleh karena itu diperlukan sistem kontrol yang dapat memperbaiki efisiensinya. Dalam penelitian ini dibahas mengenai sistem kontrol untuk peleburan besi di dalam tungku busur listrik dan menghasilkan perancangan pengontrol yang tepat.Langkah pertama yang dilakukan adalah  mengidentifikasi sistem dengan menggunakan jaringan saraf tiruan metode ADALINE (Adaptive Linear Neuron). Metode ini memiliki algoritma perubahan bobot dan fungsi pengaktifan yang khusus. Kemudian persamaan ruang keadaan kontinyu yang dihasilkan dari pemodelan ini akan digunakan untuk pengontrol robas H∞. Persamaan ini akan diolah kembali sehingga hasil akhirnya didapatkan parameter-parameter yang dapat digunakan di  lapangan. Pengontrol robas H∞ dipilih karena memiliki kestabilan yang kuat walau mendapatkan banyak gangguan. Dalam perancangan yang telah dilakukan,menghasilkan lonjakan maksimum (Mp) = 1.13 % dan ­­waktu tunak (Ts) = 30.27 detik (standar yang ditentukan: lonjakan maksimum (Mp) = <10 % dan  ­­waktu tunak (Ts) = 100 detik). Kata Kunci:ADALINE, Robas H∞, Persamaan Ruang Keadaan, Fungsi Alih, Tungku busur listrik, Lower LFT, Gamma.
Intergrasi Arduino -OPC Server-Modem GSM pada Sistem Pengontrolan Lampu dan Air Conditioner Melalui Fasilitas HMI dan SMS Herdiawan Herdiawan; Parsaulian Ishaya Siregar; Agus Samsi
Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi Vol 7 No 2 (2015): Jurnal Otomasi Kontrol dan Instrumentasi
Publisher : Pusat Teknologi Instrumentasi dan Otomasi (PTIO) - Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/joki.2015.7.2.1

Abstract

Tujuan penelitian Ini adalah merancang dan membuat sebuah demoset yang terintegrasi antara Arduino-OPC server-Modem GSM yang digunakan untuk pengontrolan lampu dan (Air Conditioner) AC melalui fasilitas HMI dan SMS. Arsitektur sistem demoset ini terbagi menjadi tiga level. Level pertama merupakan field layer yang terdiri dari lampu dan AC. Level kedua merupakan layer pengontrol yang terdiri dari modem GSM, Arduino gateway, dan Arduino slave. Level ketiga merupakan layer supervisi yang terdiri dari HMI dan celluler phone.Alur kerja secara sederhana dari sistem ini  bermula dari Arduino slave yang dapat mengakses data dari lampu dan AC, data tersebut akan diteruskan ke Arduino gateway yang akan terhubung dengan OPC server dan modem GSM. Arduino Gateway akan mengatur kemana data tersebut akan diberikan, apakah OPC server atau modem GSM. OPC server dan modem GSM akan terhubung ke masing-masing client, yakni HMI ataupun celluler phone. Arah komunikasi dari setiap sistem yang terhubung bersifat dua arah, artinya OPC server dan HMI dapat mengakses data status lampu dan AC, sekaligus mengubah status tersebut melalui HMI dan celluler phone.Dari hasil pegujian, rata-rata waktu pemrosesan data dari mulai dikirimnya perintah dari Arduino Gateway ke Arduino slave sampai diterimanya respons dari Arduino slave adalah 31,8 milidetik. Sementara itu untuk waktu pemrosesan data dari mulai diterimanya SMS oleh modem GSM sampai dikirimnya balasan SMS oleh modem GSM adalah 2,070 detik. Masing-Masing waktu pemrosesan data dihitung dengan mengambil data sebanyak 10 kali.Kata Kunci : Modbus, Master, Slave, OPC server, HMI, Arduino gateway.