Mus Ifaya
Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FORMULASI PASTA GIGI INFUSA DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajavaLinn.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI Na. CMC SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Nur Saadah Daud; Sulasni Atma Desi; Mus Ifaya
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2016): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1406.215 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v1i1.28

Abstract

Daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) telah terbukti berkhasiat sebagai antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus, bakteri penyebab karies gigi. Formulasi menjadi sediaan pasta gigi memudahkan penggunaan infusa daun jambu biji dalam mengatasi karies gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan pasta gigi infusa daun jambu biji dengan variasi konsentrasi Natrium Carboxymethylcellulosa (Na.CMC) sebagai bahan pengikat untuk memperoleh formula pasta gigi infusa daun jambu biji yang terbaik. Konsentrasi infusa daun jambu biji yang digunakan adalah 5% dankonsentrasi Na.CMC adalah 4%, 6% dan 8%. Bahan tambahan lain yang juga digunakan adalah kalsium karbonat, gliserin, natrium lauril sulfat, α-tokoferol, propil paraben, metil paraben, Oleum Menthae Piperatae (OMP) dan akuades.Hasil penelitian menunjukkan ketiga sediaan pasta gigi infusa daun jambu biji untuk uji organoleptik berwarna putih, beraroma mint dan bertekstur lembut, dengan nilai pH memenuhi syarat 6,9-8,3, dan tinggi busa 3,5-5,5 cm.Uji viskositas menunjukkan semakin tinggi konsentrasi Na. CMC semakin tinggi nilai viskositas pasta gigi. Sedangkan hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa formula pasta gigi C adalah yang paling disukai.Kata kunci : Pasta gigi, infusa daun jambu biji, Na. CMC
Formulasi Sabun Pembersih Kewanitaan (Feminime Hygiene) dari Ekstrak Kulit Buah Durian (Durio zibethinus Murray) Ikka Wahidatul Rahmi; Eny Nurhikma; Esti Badia; Mus Ifaya
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 3 No. 02 (2017): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v3i02.8

Abstract

Sabun pembersih kewanitaan (feminine hygiene) adalah suatu sediaan pembersih daerah kewanitaan berbentuk cair yang dibuat dari bahan dasar dan digunakan untuk membersihkan daerah kewanitaan tanpa menimbulkan iritasi pada kulit. Kulit buah durian mengandung senyawa fenolik, flavonoid, saponin, dan tanin yang dapat digunakan sebagai antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sabun pembersih kwanitaan dari ekstrak kulit buah durian. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dilakukan ekstraksi kulit buah durian secara maserasi menggunakan pelarut etanol 96 %, dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator. Formula sabun pembersih kewanitaan dibuat pada konsentrasi 25 % diantaranya formula A, B, dan C dengan konsentrasi asam stearat 7,5%, 8%, dan 8,5%, dan diuji evaluasi fisik yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, tinggi busa, dan uji iritasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun pembersih kewanitaan (feminine hygiene) dari ekstrak kulit buah durian (Durio zibethinus Murray) telah memenuhi syarat uji evaluasi fisik yang stabil yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, tinggi busa, dan uji iritasi.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca sapientum) Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) Sitti Raudhotul Jami’ah; Mus Ifaya; Jastria Pusmarani; Eny Nurhikma
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.22

Abstract

Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan dan sangat reaktif sehingga untuk menjadi stabil ia cenderung akan mengambil elektron dari molekul lain yang menimbulkan ketidaknormalan molekul lain dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak jaringan. Radikal bebas ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes melitus dan alzheimer. Oleh karena itu, diperlukan senyawa yang dapat meredam efek negatif dari radikal bebas yaitu antioksidan. Pisang Raja mengandung memiliki aktivitas antioksidan. Kulit pisang mengandung antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan dagingnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kulit pisang raja dengan menggunakan metode uji DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Uji aktivitas antioksidan ekstrak kulit pisang raja dilakukan pada konsentrasi 2,5 ppm, 5 ppm, 7,5 ppm, dan 10 ppm dan vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Absorbansi diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum yaitu 517 nm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit pisang Raja memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 46,82 ppm.
Formulasi Pasta Gigi Herbal Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus Altilis) Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Wa Ode Yuliastri; mus Ifaya; Mulyadi Prasetyo
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v5i01.35

Abstract

Prevalensi karies di Indonesia pada tahun 2013 berkisar 72,3%. Karies gigi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans dapat dihindari dengan bantuan senyawa kimiawi maupun tindakan mekanis. Pengunaan bahan alternatif dari bahan alam dalam sediaan pasta gigi sedang dikemabangkan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah daun sukun (Artocarpusaltilis). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium. Pada pembuatan sediaan pasta gigi herbal ekstrak daun sukun dibuat 3 formula dengan konsentrasi ekstrak masing-masing 10%, 15% dan 20%. Penelitian ini menggunakan uji ANOVA (Analysis Of Variance) untuk melihat perbedaan signifikan dari masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan hasil pengujian evaluasi fisik yang palik baik adalah formula III. Pada pengujian aktivitas antibakteri diperoleh daya hambat paling baik pada pasta gigi herbal adalah formula 3 dengan rata-rata luas daya hambat sebesar 21,37mm yang dapat dikategorikan memiliki daya hambat yang sangat kuat. Hasil uji ANOVA juga diperoleh nilai p<0,005 yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan dari masing-masing konsentrasi. Sediaan pasta gigi herbal ekstrak daun sukun (Artocarpusaltilis) dapat disimpulkan bahwa pembuatan sediaan pasta gigi herbal stabil pada evaluasi fisik dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.