Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN KENDARAAN BERMOTOR DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU SEBAGAI DETERMINAN TERJADINYA HIPERTENSI PADA POLISI LALU LINTAS SE-KOTA KENDARI Muna Sari; Wa Ode Yuliastri
Miracle Journal of Public Health Vol 2 No 2 (2019): Miracle Journal of Public Health
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus meningkat. Berdasarkan data yang diperoleh di Klinik Polres Kendari menunjukan bahwa Penyakit hipertensi pada polisi lalu lintas pada tahun 2018 sebesar 53 kasus (81,83%). Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya hipertensi adalah dengan melakukan penelitian tentang intensitas kebisingan, lama paparan, pengetahuan, dan lama kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan kebisingan kendaraan bermotor dan karakteristik individu sebagai determinan terjadinya hipertensi pada Polisi Lalu Lintas Se-Kota Kendari. Jenis penelitian adalah Cross sectional Study dari bulan Mei sampai Juni 2019, sampel yang digunakan sebanyak 40 yang diambil secara accidental sampling. Metode analisis menggunakan perhitungan chi square. Nilai X2 hitung intensitas kebisingan yang di dapat yaitu X2 hitung (10,994) > X2 tabel, lama paparan yaitu X2 hitung (4,583) > X2 tabel, pengetahuan yaitu X2 hitung (4,171) > X2 tabel, dan lama kerja didapatkan nilai X2 hitung (7,851) > X2 tabel. Disimpulkan bahwa intensitas kebisingan, lama paparan, pengetahuan, dan lama kerja memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi.
Efektivitas Program P4GN Terhadap Pencegahan Penyalahgunaan Napza di SMP Negeri 10 Kota Kendari Nikeherpianti Lolok; wa Ode Yuliastri
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.098 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v1i1.8

Abstract

NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Penyalahgunaan NAPZA sangat berbahaya dan merugikan generasi bangsa. Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) perlu dilakukan dengan berfokus pada kegiatan pencegahan sebagai upaya menjadikan generasi muda sebagai penerus bangsa memiliki pola pikir, sikap, dan terampil menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Penelitian ini diharapkan memiliki efektivitas penyuluhan program P4GN terhadap pencegahan penyalahgunaan NAPZA terhadap siswa SMP Negeri 10 Kota Kendari. Kegiatan ini dilaksakan pada tahun 2018 terhadap 50 orang siswa SMP Negeri 10 Kota Kendari. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan leaflet anti narkoba sebagai instrument dan penyuluhan dalam bentuk sosialisasi. Kegiatan ini didahului dengan pre-test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap NAPZA dan post test setelah penyuluhan guna mengukur tingkat keberhasilan kegiatan ini.
Formulasi Pasta Gigi Herbal Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus Altilis) Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Wa Ode Yuliastri; mus Ifaya; Mulyadi Prasetyo
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v5i01.35

Abstract

Prevalensi karies di Indonesia pada tahun 2013 berkisar 72,3%. Karies gigi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans dapat dihindari dengan bantuan senyawa kimiawi maupun tindakan mekanis. Pengunaan bahan alternatif dari bahan alam dalam sediaan pasta gigi sedang dikemabangkan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah daun sukun (Artocarpusaltilis). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium. Pada pembuatan sediaan pasta gigi herbal ekstrak daun sukun dibuat 3 formula dengan konsentrasi ekstrak masing-masing 10%, 15% dan 20%. Penelitian ini menggunakan uji ANOVA (Analysis Of Variance) untuk melihat perbedaan signifikan dari masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan hasil pengujian evaluasi fisik yang palik baik adalah formula III. Pada pengujian aktivitas antibakteri diperoleh daya hambat paling baik pada pasta gigi herbal adalah formula 3 dengan rata-rata luas daya hambat sebesar 21,37mm yang dapat dikategorikan memiliki daya hambat yang sangat kuat. Hasil uji ANOVA juga diperoleh nilai p<0,005 yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan dari masing-masing konsentrasi. Sediaan pasta gigi herbal ekstrak daun sukun (Artocarpusaltilis) dapat disimpulkan bahwa pembuatan sediaan pasta gigi herbal stabil pada evaluasi fisik dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.
Efek Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Dan Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) Pada Tikus Putih Dengan Metode Induksi Aloksan Nikeherpianti Lolok; Wa Ode Yuliastri; Fiqri Algafiq Abdillah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 6 No. 01 (2020): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v6i01.52

Abstract

Diabetes melitus ditandai dengan terjadinya hiperglikemi. Indonesia merupakan negara menempati urutan ke 7 dengan penderita DM sejumlah 8,5 juta. Penggunan obat bahan alam sudah banyak digunakan secara empiris oleh masyarakat, diantaranya ekstrak daun pandan wangi dan daun salam masing-masing telah dilaporkan memilikiefek hipoglikemik dan berpotensi sebagai antioksidan yang dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, termasuk pankreas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) memberikan efek dalam penurunan kadar gula darah pada tikus (Rattus norvegicus) putih galur wistar yang diinduksi diabetes dibandingkan dengan kelompok negative serta Untuk megetahui kelompok kombinasi Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) dapat memberikan hasil yang optimal dalam penurunan kadar gula darah dibandingkan kelompok positif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian efek antidiabetes hewan uji dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kombinasi ekstrak dan kelompok kontrol negatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil uji terhadap tikus yang diinduksi diabetes menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan daun salam secara signifikan mampu menurunkan kadar gula darah dibandingkan kontrol negatif (p<0,05), namun hasilnya tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol positif (p>0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun pandan wangi dan daun salam memiliki kemampuan menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diinduksi diabetes
Studi Etnomedisin Tanaman Berkhasiat Obat Hipertensi di Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara Selpirahmawati Saranani; Himaniarwati Himaniarwati; Wa Ode Yuliastri; Muhammad Isrul; Aulia Agusmin
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i1.72

Abstract

Etnomedisin merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tanaman yang digunakan sebagai obat untuk hipertensi, mengetahui bagian tanaman yang digunakan sebagai obat hipertensi dan bagaimana cara pengolahan tanaman obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi di Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis data menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan tehnik snowball sampling. Data dasar tanaman obat telah dikumpulkan dengan menggunakan wawancara langsung kepada pengobat tradisional atau battra, dan informan lainnya, yang terdiri dari 10 responden. Informasi yang didapatkan berupa nama tanaman obat, nama daerah, bagian tanaman yang digunakan, dan cara pengolahannya. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, terdapat 20 spesies tanaman obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi. Bagian tanaman yang banyak digunakan antara lain daun, buah, biji rimpang dan herba. Cara pengolahann tanaman yang digunakan adalah dengan cara direbus, diseduh, ditumbuk (diblender), dan dikunyah. Famili tanaman obat yang dimanfaatkan adalah famili acanthaceae, asteraceae, moraceae
PELATIHAN PEMBUATAN PRODUK HERBAL INSTAN UNTUK PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT Nike Herpianti Lolok; Bai Athur Ridwan; Dwi Syahfitra Ramadhan; Wa Ode Yuliastri
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v2i1.185

Abstract

Warisan budaya bangsa Indonesia yang masih digunakan hingga saat ini khususnya dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta pencegahan dan pengobatan penyakit adalah penggunaan obat tradisional. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan adalah temulawak (Curcuma Xanthorrhiza) yang dapat diolah sebagai minuman instan dalam bentukserbuk yang mudah dan praktis dalam penyajiannya serta dapat memperpanjang umur simpan. Namun sebagian besar masyarakat belum pernah memperoleh pelatihan tentang pemanfaatan produk herbal untuk peningkatan pola hidup sehat. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dilakukan suatu kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman obat secara praktis dan mudah sebagai bagian dalam peningkatan hidup sehat. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Boro-Boro Lameuru Kecamatan Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara dengan melibatkan masyarakat dengan menggunakan metode pelatihan dengan cara mendemonstrasikan pembuatan minuman instan. Hasil kegiatan pelatihan diperoleh produk herbal berbentuk serbuk temulawak berwarna kuning, aroma khas temulawak dan tekstur yang sedikit kasar dengan ukuran yang homogen serta masyarakat suka terhadap produk yang dihasilkan. Temulawak juga diketahui memiliki khasiat meningkatkan sistem imun, menyegarkan tubuh, memperlancar metabolisme, menyehatkan fungsi hati, menambah nafsu makan, sebagai imunomodulator, hepatoprotektor, dan dapat meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh. Kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan masyakat dalam memanfaatkan bahan alam yang tersedia untuk meningkatkan kesehatan atau mencegah paparan dari penyakit terutama dimasa pandemi seperti saat ini.
Kaderisasi Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat Di Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Silviana Hasanuddin; Wa Ode Yuliastri; Bai Athur Ridwan
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v4i2.310

Abstract

Keluhan-keluhan penyakit ringan yang banyak dialami masayarakat biasanya diatas dengan cara swamedikasi atau pengobatan sendiri. swamedikasi dapat menimbulkan kerugian secara klinik maupun dari segi biaya. Oleh karena itu obat harus digunakan dengan tepat agar memberi manfaat terapi yang optimal. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait pengobatan rasional melalui penggunaan obat secara tepat diperlukan adanya peran aktif dari berbagai pihak seperti adanya fasilitator, narasumber dan peserta agar menstimulus pengetahuan, kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan penggunaan obat yang baik dan benar. Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan di Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan yang dilakukan dengan strategi edukasi dengan metode penyuluhan dan diskusi interaktif. Peserta pada kegiatan ini terlihat sangat antusias. Para peserta terlibat aktif dalam sesi diskusi dengan berbagai pertanyaan yang menunjukkan keingintauhuan mereka dalam upaya peningkatan pengetahuan dalam penggunaan obat yang baik dan benar. Melalui Kegiatan ini, Masyarakat memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang cara penggunaan obat yang benar dan perlu dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan serta bersinergi dengan pihak terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya penggunaan obat yang rasional.
Formulasi Sediaan Lip Balm Kombinasi Ekstrak Etanol 96% Herba Kancing Ungu (Borreria laevis Lamk.) dan Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) Sebagai Antioksidan Wa Ode Yuliastri; Rifa'atul Mahmudah; La Ode Hamiru; Rismayanti Fauziah; Bai Athur Ridwan; Wanda Salsyafirah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.396

Abstract

Bibir membutuhkan perlindungan agar kelembabannya tetap terjaga. Tanaman yang kaya akan senyawa fenolik dan masih minim di manfaatkan adalah herba kancing ungu (Borreria laevis Lamk.) yang mengandung antioksidan, serta Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) yang memiliki kandungan vitamin C dan xanton yang mampu melindungi sel dan mengurangi kerusakan sel akibat radikal bebas. Antioksidan dapat memperkuat lapisan pelindung kulit dan mencegah hilangnya cairan dari jaringan kulit yang merupakan penyebab utama kulit kering. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk menghasilkan sediaan lip balm yang memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan dan memiliki aktivitas antioksidan yang baik. Jenis penelitian ini adalah penelitiaan laboratorium eksperimental. Populasi pada penelitian ini adalah herba kancing ungu dan kulit buah manggis yang di ekstraksi dengan metode maserasi yang diformulasikan dalam bentuk sediaan lip blam. Dalam penelitian ini dibuat 3 formula (F1, F2, dan F3) yang mengandung ekstrak herba kancing ungu 6,25% dengan kombinasi variasi ekstrak kulit buah manggis masing-masing 2%, 5% dan 10%. Kemudian dilakukan evaluasi stabilitas sediaan meliputi uji organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, titik leleh, kelembaban, serta dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil penelitian diperoleh sediaan lip balm memenuhi syarat evaluasi stabilitas sediaan yang meliputi uji organoleptik, pH, daya sebar, titik lebur dan uji kelembaban, serta F1 menjadi sediaan yang paling banyak disukai dan memiliki homogenitas memenuhi evaluasi stabilitas sediaan. Hasil uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH diperoleh IC50 pada F1  45,2763 µg/mL, F2 41,6363 µg/mL, F3  40,88544 µg/mL. Diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan pengujian lebih lanjut dengan parameter yang berbeda, yaitu uji cycling test dan uji iritasi.